Kata Rock Ice, jenis kekuatan super seseorang bisa dipengaruhi dari kebiasaannya sehari-hari. Dilihat dari histori anggota Superhero Inc. memang benar begitu. Orang yang sering marah-marah, kemungkinan besar bisa punya kekuatan semacam menyemburkan api dari mulutnya. Orang yang kakinya sering kena knalpot panas, bakal punya kekuatan regenerasi instan alias cepat menyembuhkan luka. Dan orang yang punya hobi mengambil pulpen tanpa izin, bakalan punya kekuatan memanjangkan tangannya seperti manusia karet. Contoh yang terakhir itu aku tak begitu paham, entah itu termasuk kekuatan super atau azab Ilahi.
Selama ini, aku hobi menyiram tanaman di depan kosku. Sewaktu hujan deras pun aku bela-belain pakai jas hujan agar tidak kehujanan ketika menyiram tanaman. Mungkin kekuatan superku nanti akan berhubungan dengan tumbuh-tumbuhan.
Aku tidak akan menyesal jika aku bisa mengubah tubuhku menjadi manusia pohon semacam Groot-nya Guardians of Galaxy. Asalkan aku tetap bisa mengucapkan kata apapun, tidak cuma satu kata. Aku tidak mau seperti Vin Diesel yang jadi pengisi suara dengan bayaran mahal tapi dialognya hanya satu kalimat “I’m Groot. I’m Groot. I’m Groooooot,” sampai film tamat. Enak banget cari duit.
Sebelum potensi kekuatan superku digali, aku sempat menjalani ujian teori. Ujian tersebut tujuannya untuk mengetes seberapa tinggi jiwa pahlawan dalam diriku. Aku disuruh mengerjakan soal di dalam ruangan bersama pelamar lainnya. Dan kami semua lulus dengan mudahnya. Setelah itu, aku menanda-tangani sebuah kontrak.
“Inti kontrak ini, setelah kamu mendapat kekuatan, kamu harus bekerja di bawah naungan Superhero Inc. Jika kamu mengundurkan diri sebagai superhero, kekuatan kamu akan dinonaktifkan,” jelas Rock Ice.
Aku masih melayangkan ujung pena di atas surat kontrak yang memuat namaku sebagai pihak kedua.
“Per bulan kamu akan digaji besar. Belum termasuk bonus jika kamu dapat rating dan review bagus dari subscribers,” lanjut Rock Ice.
Tanpa perlu pikir panjang, aku menanda-tanganinya. Surat kontrak yang telah dibubuhi tanda-tanganku itu langsung diambil sekretaris untuk ditanda-tangani oleh direktur. Aku penasaran seperti apa direktur dari perusahaan ajaib ini. Apakah seperti Albus Dumbledore atau Profesor Xavier?
Setelah deal, aku langsung duduk di kursi pembangkit kekuatan dengan tubuh gemetaran. Aku takut kalau aku ternyata tidak memiliki potensi kekuatan super seperti para pelamar yang gagal. Sampai saat ini, yang aku inginkan hanya menjadi superhero sebagai ladang nafkahku. Aku bosan jadi kasir minimarket. Kalau jadi superhero kan aku bisa sambilan mencicil menyusun skripsi.
Selama ini, aku nggak bisa mengetik skripsi pakai mesin kasir. Kalau pun aku memaksa, aku akan bimbingan skripsi dengan mengajukan struk belanja ke dosen pembimbing. Mungkin nanti yang dicoret bukan skripsinya, tapi mukaku juga turut dicoret-coret.
“Sudah siap?” tanya seorang wanita cantik yang bertugas memasangkan helm pembangkit kekuatan ke kepala pelamar.
“Siap.” Aku mengucapkan kata itu dengan ketidak-siapan.
Helm telah terpasang di kepalaku yang asimetris. Tubuhku seakan dialiri aliran listrik. Aku hanya bisa kejang-kejang. Aku mencoba memejamkan mata. Konsentrasi penuh terhadap sakit yang kurasakan. Ternyata tidak lebih sakit ketimbang diputusin ketika sedang sayang-sayangnya.
Ketika rasa sakit pergi, aku membuka mata. Ruangan yang aku tempati sudah penuh dengan tumbuh-tumbuhan dan tanaman rambat. Apakah ini artinya aku telah berpindah tempat ke hutan? Apakah aku akhirnya memiliki kemampuan teleportasi alias berpindah tempat semauku? Oh, kalau begitu, aku bisa ke Dufan kapan saja. Tanpa perlu menunggu ada promo beli teh botol dapat potongan harga.
Tapi aku melihat Rock Ice terperangah di balik kaca bening di depanku yang beberapa bagiannya tertutupi dedaunan. Jika aku punya kemampuan berpindah tempat ke hutan, kenapa orang ini ikut-ikutan pindah? Kenapa ada kaca di hutan?
“Hino! Kamulah yang kami tunggu-tunggu selama ini!” teriak Rock Ice yang buru-buru masuk ke ruanganku.
Oh, khayalanku bisa ke Dufan setiap saat langsung menguap. Aku masih di tempat yang sama. Tapi mungkin aku baru saja melakukan perubahan besar pada ruangan ini.
“Maksudnya?” Aku masih belum mengerti.
“Kamu termasuk pemilik kemampuan epik.” Kata Rock Ice sembari melepas helm dari kepalaku yang asimetris.
“Epik ya.” Aku mengangguk sambil memegang daguku. Sudah kuduga.
“Kekuatan ini akan menjadi milik kamu jika kamu bisa lolos dalam uji kelayakan!” seru Rock Ice membuatku bertanya-tanya.
“Uji kelayakan?” Aku bangkit dari kursi dan mengikutinya keluar ruangan.
“Tentu saja kami tidak akan membiarkanmu berkeliaran begitu saja dengan kekuatan super di tanganmu,” ucap Rock Ice. “Follow me.”
“Boleh, nama twitter-nya apa, Bang?” Aku buru-buru mengeluarkan ponsel dari saku celanaku.
“Bukan, maksudku, bukan itu.” Rock Ice geleng-geleng kepala. Matanya terpejam tampak lelah.
“Oh. Instagram ya. Bentar, aku install dulu.” Aku masih polos menanggapinya.
“Jangan konyol. Ikuti aku, Hino.” Rock Ice membentakku. “Maksudnya, kamu ikuti langkahku! Bukan mengikutiku di social media.”
Aku mematung mendengar bentakannya. Kesabarannya ternyata tipis sekali orang ini.
“Kita langsung ke ruangan uji kelayakan.” Rock Ice berjalan dalam langkah cepat.
Aku mengikutinya dengan langkah besar.
Ketika berjalan di belakang Rock Ice, aku berpapasan dengan beragam superhero yang sudah mengenakan kostum masing-masing.
Sampai akhirnya, Rock Ice menghentikan langkahnya.
“Apa yang harus aku siapkan?” Aku bertanya dengan nada lugu.
“Kamu sudah lebih dari siap.” Rock Ice memegang kedua bahuku.
Kemudian Rock Ice membuka sebuah pintu dan langsung mendorongku masuk ke dalamnya. Di ruangan itu hanya ada aku seorang dalam kegelapan. Kemudian lampu dinyalakan. Di sekelilingku hanya tembok putih dengan cahaya terang dari lampu neon.
Tiba-tiba saja jatuh monster dari atap. Bentuknya mirip Godzilla versi mini. Godzilla itu meneteskan liurnya dan melihatku dengan tatapan lapar. Aku celingak-celinguk cari senjata untuk pertahanan diri. Tapi nihil. Di ruangan sebesar lapangan futsal ini hanya ada aku dan dia.
Aku mulai berprasangka buruk. Jangan-jangan aku dijebak Rock Ice.
“Yang akan kamu hadapi hanya monster simulasi, Hino. Dia tidak akan membunuhmu, tapi kamu harus menghentikannya. Sebab jika kamu tidak bisa menumbangkannya, kekuatan yang baru kamu dapatkan harus ditangguhkan,” ancam Rock Ice lewat speaker.
“Apa? Jangan ambil kekuatan ini dariku. Kekuatan ini yang memilihku.” Aku tidak rela dipisahkan dengan kekuatanku yang bisa menyulap sebuah ruangan jadi hutan.
“Jangan banyak omong. Kamu punya waktu satu menit dari sekarang. Habisi dia!” Rock Ice kembali membentak via speaker.
Godzilla itu langsung menyerangku. Aku yang belum siap hanya bisa melarikan diri. Jadilah kami lari berputar-putar di dalam ruangan. Aku tidak punya apapun untuk menghentikannya. Seandainya aku Ultraman, aku sudah berubah sejak tadi.
“Hino, apa yang kamu lakukan? Gunakan kekuatanmu, Bro. Mainkan tanganmu!” suara Rock Ice keluar dari speaker.
Mainkan tangan, katanya? Memangnya aku Spiderman yang bisa mengeluarkan jaring laba-laba dari tanganku? Aku hanyalah pencinta tanaman biasa.
Tapi tidak ada ruginya juga aku mencoba meniru Spiderman. Dalam pelarian dari kejaran Godzilla, aku memainkan tanganku seperti Peter Parker mencoba mengeluarkan jaring laba-labanya. Dalam satu kali percobaan, aku melotot.
Tanganku memang tidak mengeluarkan jaring. Tapi tanganku bisa mengeluarkan tanaman rambat yang melesat cepat. Tanaman itu menembak ke arah Godzilla yang masih memburuku.
Sekali lagi aku mencoba mengeluarkan tanaman rambat dari tanganku. Aku arahkan tanganku ke wajah Godzilla. Kali ini tanamannya berhasil mencambuk muka bengis Godzilla. Mungkin karena aku mengeluarkannya dengan tenaga ekstra.
Oh, aku mengerti sekarang. Semakin kuat tenaga yang aku kerahkan, semakin hebat tanaman rambat yang aku keluarkan. Aku langsung mengerahkan semua tenaga ketika mengeluarkan kekuatanku. Hasilnya sungguh menakjubkan. Godzilla itu langsung keok di detik terakhir.
Aku memandangi tanganku yang sakti.
“Luar biasa, Hino! Kamu berhasil lolos uji kelayakan. Kamu layak memiliki kekuatan itu,” ucap Rock Ice dari speaker.
“Aku terharu,” ucapku sembari cengengesan.
Aku masih penasaran dengan kekuatan yang ada di dalam diriku. Apakah aku bisa bergelayutan seperti Spiderman dengan tanaman rambat dari tanganku ini?
Aku mengetesnya dengan menembakkan tanaman rambat ke atap. Tanaman itu langsung menancapkan akarnya dengan kuat pada atap.
“Wow! Aku bisa berayun-ayun di sini,” ucapku sambil gelantungan seperti Tarzan. Aku tidak sabar untuk mencoba lompat dari gedung ke gedung dengan tanaman rambat super kuat ini.
“Hei, Hino, cukup bermain-mainnya. Keluarlah!” seru Rock Ice. “Ruangan ini harus dibersihkan dari tanaman yang kau hasilkan.”
Aku keluar ruangan dengan wajah bahagia.
“Oke, sekarang, pulanglah, istirahat. Besok pagi, kita bertemu lagi di sini. Akan ada banyak hal yang harus kamu lakukan sebelum beroperasi sebagai superhero kebanggaan masyarakat.” Rock Ice mengusirku secara halus.
Aku tersenyum.
Ketika aku pergi, Rock Ice memanggilku.
“Hino, gunakan kekuatanmu dengan bijak. Kamu tentunya sudah membaca kontraknya, kan? Rahasiakan kekuatanmu,” pesan Rock Ice.
“Orang bodoh mana yang memamerkan kekuatannya kepada orang lain?” ucapku retoris.
***
“Lihat! Aku bisa mengeluarkan tanaman dari tanganku. Aku Spiderman versi tumbuh-tumbuhan,” ucapku sebelum pamer kepada Nona, kekasihku.
Sebelum pulang ke kos, aku bertandang ke rumah Nona. Cewek beruntung yang punya kekasih seorang superhero.
Kini, kami berdua sedang quality time di belakang rumah Nona yang punya kebon pisang pribadi.
Aku mengarahkan tanganku ke arah pohon pisang. Sejurus kemudian, dari tanganku memancar tanaman rambat yang langsung terikat di batang pohon pisang.
“Kamu terkejut?” Aku menoleh ke arah Nona.
“Sepertinya kamu yang akan terkejut.” Nona hanya menunjukkan wajah bosan.
“Terkejut? Hanya petir di siang bolong yang mampu mengejutkanku sekarang.” Aku terkekeh jumawa.
Tiba-tiba langit bergemuruh. Awan mendadak hitam. Petir menyambar pohon pisang yang sebelumnya kulilit dengan tanaman dari tanganku. Pohon pisang terbakar. Aku buru-buru memotong tanaman rambat yang terhubung dengan tanganku sebelum apinya merambat sampai tanganku.
Kemudian hujan turun. Memadamkan api yang membakar pohon pisang.
“Omonganku…” aku melongo. Benar kata Nona, akulah yang terkejut. “Kenapa bisa ada petir di siang bolong setelah aku menantangnya?”
“Kamu sudah bisa menyimpulkan sesuatu?” tanya Nona penuh misteri.
Aku bengong.
Nona tersenyum. Membuat langit menjadi cerah kembali.
“Apa-apaan ini?” Aku ketakutan. Apakah sekarang Nona sudah menjadi pengendali cuaca? Jangan-jangan selama ini Nona mengambil kursus pawang hujan tanpa sepengetahuanku.
“Aku sama sepertimu,” kata Nona.
Aku tidak mengerti apa yang cewek manis ini ucapkan. Awalnya, aku berniat memberi kejutan kepadanya, tapi kenapa di ujung cerita malah aku yang terkejut?
Saus tartar.
Hari kedua di Superhero Inc., aku hanya menatap nanar ke layar komputer. Awalnya, aku heran, kenapa aku disuruh duduk di depan komputer? Aku kan ingin jadi superhero, bukan jadi karyawan back office sebuah bank swasta."Kamu desain sendiri kostum yang mau kamu pakai. Kalau sudah selesai, kamu pindahkan ke flashdisk. Nanti aku periksa," ucap Rock Ice sembari memberikan flashdisk berbentuk kepala Hello Kitty.Jadilah sekarang aku mengerutkan kening di depan monitor. Aku sudah memilih warna dasar untuk kostumku. Hijau metalik. Go green! Di bagian lengan, aku menambah garis-garis hitam."Biar nggak ijo-ijo amat," ucapku sembari menarik garis menggunakan pena yang jadi salah satu tool dari aplikasi superhero costum creator ini.Lalu aku menyematkan logo 'Superhero Inc.' di bagian dada kiri. Ini adalah logo yang wajib ada di seti
Aku putus dengan Nona. Aku kecewa dengannya yang tidak terbuka kepadaku. Sebulan sebelum aku mendaftar di Superhero Inc., ternyata Nona pernah kesana dan mendapatkan kekuatan supernya. Tapi Nona tidak memberi tahuku. Dia menutupi hal besar itu dariku.Beda denganku yang selalu memberikan kabar kecil maupun besar kepadanya. Sewaktu aku mengalami kebangkrutan karena selisih tigajuta di hari pertama cash count sebagai kasir di minimarket, aku beri tahu dia. Karena aku memang mau hutang kepadanya.Walaupun aku dilarang menunjukkan kekuatan ke orang lain, aku berani mengambil resiko terburuk. Aku tunjukkan kepada Nona bahwa aku superhero sekarang. Sebab Nona bukanlah orang lain. Nona adalah orang spesial bagiku. Nyatanya, dia tidak kaget sebab dia sendiri punya kekuatan super."Kekuatan superku mampu mengendalikan cuaca sesuka hatiku. Kadang aku tidak bisa mengendalika
"Hino, hati-hati! Mereka tidak sebodoh zombie di film romantis yang pernah kita tonton!"Suara itu.Aku mendongak ke atas. Nona terbang dengan payungnya. Lalu Nona melempar sebuah benda kepadaku."Tangkap ini!" serunya.Aku menangkap benda yang dilempar oleh Nona. Sebuah ketapel.Nona menghadirkan awan hitam pada pertempuran ini. Zombie yang hendak memakan otakku tiba-tiba tersambar petir. Seketika saja zombie itu hangus dan jadi abu.Aku menghela nafas lega."Pakailah katapel itu, Hino. Cepat!" Seru Nona dari atas sana. "Ambil batu, biji-bijian, atau apa saja sebagai pelurunya."Aku menjatuhkan diri ke rerumputan dan meraba-raba sekitar. Aku menemukan sebongkah batu kerikil. Dengan katapel, aku tembakkan b
Aku lompat dari genteng ke genteng. Aku melesat menuju lokasi yang ditunjukkan oleh aplikasi Go-Hero. Aku harus sesegera mungkin sampai sana. Sebab ada seseorang yang butuh bantuanku.Aku sempat melamun dalam perjalanan. Aku tak menyangka, seorang superhero geek sepertiku menjadi superhero betulan. Dulu aku sangat menyukai komik superhero. Setiap ada film superhero tayang di bioskop kesayanganku, aku selalu menyempatkan nonton. Ini seperti mimpi yang jadi kenyataan. Dalam sehari, aku berubah jadi superhero. Secara instan, aku bisa memiliki kekuatan.Ini adalah panggilan pertamaku sebagai superhero profesional. Aku akan melakukan penyelamatan dengan sesempurna mungkin. Tanpa cacat. Zero accident. Excellent. Aku tidak akan merusak pengalaman pertamaku.Ketika sampai di depan rumah warga yang memanggilku, aku mengucap salam. Tapi aku mendapatkan sambutan yang kurang
Tanganku menembakkan tanaman rambat yang langsung terikat di batang pohon rambutan. Sejurus kemudian, aku lompat ke atas pohon tersebut. Lalu aku memetik satu buah rambutan untuk amunisi ketapel. Aku tarik ketapel dan menyasar wajah si Hyde kodian itu. Aku berdoa dalam hati, semoga tepat sasaran. Biar tahu rasa!Ketika buah rambutan melesat ke arah wajahnya, Hyde kodian mengangkat satu tangan. Seketika saja laju rambutan terhenti.Aku kaget. Sebuah rambutan membeku di udara.Hyde melihat ke arahku. Satu sentakan saja, buah rambutan yang aku tembakkan untuknya, berbalik ke arahku. Aku tertembak buah rambutan tepat di dada. Dan rasanya sakit sekali. Inikah yang namanya tuan makan senjata? Pedas juga.Kini aku tahu kekuatannya adalah mengendalikan benda-benda di sekelilingnya dengan pikiran. Telekinetis dengan upgrade. Sebab dia juga b
“Evil Factory diam-diam menyebarkan kejahatan di negeri ini. Mereka melakukan perekrutan penjahat besar-besaran. Mereka juga memberikan fasilitas kepada para penjahat dalam menjalankan aksinya. Intinya, penjahat-penjahat itu ditugaskan untuk meneror masyarakat.”“Evil Factory bisa mendapatkan sumber daya dari ketakutan masyarakat. Dari situlah pemerintah memutuskan untuk mendirikan Superhero Inc. sebagai tandingan dari Evil Factory.”“Cerita selanjutnya, kamu sudah tahu, kan? Kamu dan aku jadi superhero di sini. Tugas kita adalah memastikan warga selamat dari segala kejahatan yang dilakukan para penjahat Evil Factory.”Rock Ice menceritakan sejarah terbentuknya Evil Factory dan Superhero Inc. Kami sedang makan siang di kantin Superhero Inc. Aku ingin menanyakan sumber dana yang sekarang mengendap di rekeningku.
Aku resmi tersesat.Aku tersesat di sebuah toko material yang ada Anastasia Steele KW Super di dalamnya sebagai karyawan paruh waktu. Aku teringat dengan diriku di masa lalu. Dulu aku juga seorang karyawan paruh waktu di minimarket milik janda paruh baya. Dan di hari pertama kerja, aku kedatangan superhero. Entah ini hari keberapa Anastasia Steele KW Super kerja sampai kedatangan aku yang sudah jadi superhero.Sedikit-sedikit, aku bisa ngomong dalam bahasa Inggris. Jadi, aku bisa berkomunikasi dengan Anastasia Steele KW Super. Kuakui beberapa kali aku menggunakan bahasa Tarzan. Aku menjelaskan bahwa aku dibawa oleh seorang teleporter.“Aku bisa jelaskan semuanya!” ucapku dalam bahasa Inggris.“Tadi aku tidak melihatmu masuk dari pintu,” kata Anastasia Steele KW Super itu super heran. Tak lupa dia menggigit bibirnya ketika bingung.“Iya aku dibawa kesini oleh teleporter. Kau tahu, seseorang yang bisa berpindah-pindah te
“Bodoh! Kawan-kawanmu sudah aku kalahkan! Rumahmu akan hancur sehancur-hancurnya! Aku akan membakarnya sambil menari bersama teman-temanku!” Teriak Budak Getah setelah merebut handphone dariku.“Baik, aku segera kesana! Jangan bakar rumahku dulu!” Pungkas Jump Scare sambil menutup telepon.Sedetik kemudian, Jump Scare pulang, membawa Rock Ice yang bersimbah keringat.“Kurang ajar!” Rock Ice langsung membuat Jump Scare membeku total.Aku melongo demi melihat Jump Scare sudah menjadi seperti patung es.“Dia berniat menjadikanku pakan ikan piranha!” Terang Rock Ice dengan ngos-ngosan parah.“Untunglah, kami bisa mengalahkan anak buahnya yang lemah ini,” ucap Budak Getah sembari menunjuk barisan anak buah Jump Scar
“Suber?”“Suber sama seperti Go-Hero, tapi produk asing. Mitra Suber adalah superhero dari luar negeri. Mereka disebut Suber Hero.” Budak Getah menjelaskan siapa sekawanan superhero yang baru membantai pasukan reptil ini.“Singkat kata, mereka mengancam periuk nasi kita,” pungkasku.“Di Malaysia, aku bersaing dengan para Suber Hero dalam menumpas kejahatan dan melayani masyarakat.” Budak Getah curhat. “Sepertinya kalian pun akan mengalami hal serupa denganku.”“Anehnya, mengapa mereka muncul bersamaan dengan kedatangan penjahat super?” tanya Jump Scare.“Pikirkan sendiri,” jawab Budak Getah. “Sekarang kembalikan aku ke negara sebelah.”Jump Scare menghela nafas, merangkul Budak Getah, lalu keduanya menghilang. Sedetik kemudian, Jump Scare kembali di sebelah patung Rock Ice.“Bos, kamu masih di sana?” Jump Scare mengetuk kepala R
Dari lubang hitam yang menganga di udara, keluarlah sesosok makhluk sejenis reptil yang berjalan dengan dua kaki. Ternyata tidak hanya satu, jumlahnya selusin. Apakah ini boyband dari National Geographic?Kawanan alien ini mengejar orang-orang di sekitar. Yang semula orang-orang heboh dengan kedatangan youtuber kondang, mendadak berubah histeris karena penampakan makhluk-makhluk menyeramkan ini.Dari penampilan saja sudah pasti mereka ini membahayakan. Semacam ingin menjajah Bumi dan menjadikan planet ini sebagai tempat beranak-pinak bangsa mereka.Salah satu anggota boyband reptil berwujud siluman ular, menjulurkan lidahnya yang panjang untuk menjangkau seorang anak laki-laki yang kabur.“Tolong dong!” Akhirnya si anak laki-laki itu tertangkap oleh lilitan lidah si ular.“Di situasi seperti ini, yang kita butuhkan adalah Panji Sang Petualang,” ucapku bersiap menolong si bocah.“Tapi Panji sudah meninggal dunia
Setelah menumpas Evil Factory, aplikasi Go-Hero mengalami peningkatan dan semakin populer. Namun, masalahnya, tingkat kejahatan menurun drastis. Kalau dipikir-pikir, siapa juga yang mau nekat melakukan tindakan kriminal kalau sudah tahu endingnya bakalan diringkus superhero dengan mudah. Jujur saja, sebagai superhero, aku merasa abuse of power kalau harus menggunakan kekuatan superku ketika menangkap maling ayam. Sepi penjahat, pekerjaan para superhero pun menjadi sebatas ride hailing, seperti antar makanan dan pengawalan. Dan segala pekerjaan ekstrem yang tidak mungkin bisa dilakukan oleh ojek online biasa. Jadi, mitra Go-Hero saat ini adalah ojek online dengan kekuatan super. Jump Scare, teman baikku yang juga mitra di Go-Hero yang memiliki kekuatan super teleportasi, biasa dapat order dari pengguna jasa untuk membelikan makanan. Misalnya, beli nasi Padang, tapi belinya di Padang langsung. Ketika sampai di Padang, Jump Scare bingung karena tidak ada
MetalGreymon pun mengamuk, membuat tujuh superhero teladan dari Superhero Inc kompak lari kocar-kacir. Missile keluar dari torsonya secara sembarangan dan mengincar siapa saja yang lengah. Cakar logamnya hampir menggaruk kepala Falcon Boy yang masih terus merekam.MetalGreymon berjalan ke arah kami. Membuat kami ketakutan setengah mati. Tapi MetalGreymon sepertinya tidak lihat ada jurang di depan. Dia main lewat saja. MetalGreymon pun terperosok jatuh ke jurang.Aku langsung mengelus dada, lega.“Dasar digimon IQ jongkok. Buat apa kuat kalau nggak cerdas?” cerca Copy Cats.Ketika Copy Cats asyik mengoceh, muncul makhluk yang terbang dari bawah jurang, yakni MetalGreymon yang telah bervolusi menjadi WarGreymon. Masih menurut Wikipedia, WarGreymon merupakan digimon berbentuk naga dan merupakan bentuk tertinggi dari spesies greymon. Meski demikian, WarGreymon cenderung berbentuk humanoid dan tidak menyerupai dinosaurus sepertiGreymond
“Super Plant, Mister Brain kabur dari penjara.” Falcon Boy memotong ucapanku.“Iya, aku sudah tahu,” ucapku kesal.“Terakhir kali, tujuh supervisor beraksi bersama-sama adalah ketika Mister Brain memimpin mereka. Yang berakhir dengan aku kehilangan pemimpin timku. Hari ini, sebagai serangan balasan untuk lenyapnya The Vortex, sepertinya Mister Brain mengajak teman sesama supervisornya untuk melawan kita,” warta Falcon Boy.“Itu buruk sekali,” komentar Miss Cloudy.“Di bawah, Jump Scare sedang melawan Rocket Skater. Dan Budak Getah bertarung dengan para anak buah Soul,” warta Falcon Boy lagi.Aku jadi khawatir dengan rekan satu timku. “Apakah Jump Scare dan Budak Getah baik-baik saja?”“Tidak usah menghawatirkan mereka. Aku percaya anggota timmu adalah superhero yang tangguh,” ucap Falcon Boy. “Yang terpenting, lawan yang ada di depan mata kita. Gundam y
Aku berteriak kepada Starina, “Starina!”Starina tersentak, lalu menatap mata Bad Hair Guy. Guy mengangguk. “Sebagai salam perpisahan, aku akan menolongmu, Super Plant. Anggap ini sebagai good legacy sebelum aku resign!”Di saat Kazam fokus mencekik leherku untuk menyerap air dalam tubuhku, Guy menyerang. Secara cepat, bulu hidung Guy memanjang serupa cambuk dan mencabuk pipi kanan dan kiri Kazam. Kazam mundur ke belakang dan melepaskan cekikannya di leherku. Kazam mengusap-usap kedua pipinya yang merah. Mungkin rasanya sangat pedas seperti habis cipika-cipiki dengan setan.Aku tersenyum lemah melihat kejadian barusan. Jika kemarin aku sebal dengan jurus bulu hidung Guy, hari ini aku mulai menyukainya. Sekarang aku fans berat dari jurus cambuk bulu hidung Guy. Ya, walaupun jurusnya mencontek jurus cambuk tanaman rambatku.“Kurang ajar. Berani-beraninya kamu ikut campur!” Kazam menerjang ke arah Guy. “Ini urusanku
Aku cuti lagi. Kali ini aku menyendiri dengan membaca serial Lima Sekawan karangan Enid Blyton di perpustakaan kota. Kali ini tidak ada yang kucari. Dan aku yakin tidak ada seorang pun yang mencariku. Jadi, aku bisa hilang dengan tenang.Sampai akhirnya, ponselku berdering. Starina menghubungiku.“Ada apa?” jawabku dengan nada terganggu.“Tolong aku!” kata Starina di seberang sana, panik.“Kenapa?” tanyaku tidak tertarik.“Guy, Guy dikeroyok penjahat. Dia kewalahan. Dia butuh bantuan. Aku tidak tahu harus menghubungi siapa. Aku hanya kepikiran kamu.” Starina sudah menangis di seberang sana.“Aku sedang cuti,” jawabku dingin. “Lagipula kamu sudah tahu prosedurnya, jika ingin meminta bantuan superhero harus
Ketika aku dirundung kegelapan, aku melihat setitik cahaya. Lama-lama cahaya itu membesar dan menyilaukan. Cahaya surga?“Kawan-kawan, akhirnya kita bisa keluar.” Terdengar suara perempuan di dekatku.Suara siapa itu? Bukahkah aku sedang berada di dalam black hole? Dan cahaya yang menyilaukan itu membuatku mampu melihat pemilik suara tersebut. Wajahnya familiar bagiku. Itu kan Jump Scare!“Jump Scare! Kamu berteleportasi ke dalam black hole?” kataku girang.Oh, tidak. Jump Scare yang ini tampak cantik dan rambutnya lebih panjang. Oh, ya! Berarti dia kakak perempuan Jonan yang hilang karena memutar waktu ke masa lalu. Joana.“Joana!” teriakku girang. “Ternyata kamu masih hidup!”“Kenapa kamu bisa tahu namaku?” J
Bersama Starina, aku bersinar kembali.Cahaya yang dihasilkan dari mata Starina membuatku lebih hebat. Cahayanya mampu meng-upgrade kekuatanku. Jika kekuatan Kazam mampu melumpuhkan kekuatanku, maka kekuatan Starina mampu meningkatkan kekuatanku. Membuat kemampuanku meningkat ke level selanjutnya.Jika Starina berdiri di belakangku, maka hal-hal tak terduga bisa aku lakukan. Bahkan tumbuhan yang keluar dari tanganku bisa berevolusi. Yang biasanya aku hanya bisa mengeluarkan tanaman rambat serupa cambuk, kini tanganku mampu menembakkan kacang polong sebesar bola tenis. Sebab tanganku bisa berubah menjadi serupa Peashooter di game Plants vs. Zombies.Suatu hari, terjadi tawuran antar pelajar sekolah menengah atas. Mereka saling lempar batu. Aku datang bersama Starina untuk menyelamatkan warga sipil dari amukan darah muda tersebut.Aku