Hai, namaku Hino. Dan aku adalah superhero.
Awalnya, aku hanya remaja biasa yang hobi nongkrong di warung kopi dan nonton Youtube dengan free wifi. Setelah lulus SMA, aku melanjutkan kuliah untuk belajar jadi ekonom. Walaupun sewaktu SMA mengambil jurusan IPA, aku tidak peduli. Tapi kuliah di fakultas ekonomi tidak lantas membuatku merdeka secara finansial. Aku mengalami kesulitan ekonomi. Aku tahu ini sebuah ironi.
Tapi aku benar-benar mau fight di perantauan. Aku sudah memutuskan untuk jadi anak yang mandiri. Tepatnya setelah empat tahun betah di bangku kuliah. Aku tidak mau meminta uang kepada orangtuaku lagi. Karena orangtuaku juga sudah kehabisan dana membiayaiku kuliah dan belum balik modal sampai sekarang. Jadi, aku nggak mau minta uang lagi. Cukup minta doa restu agar aku cepat diwisuda saja. Sebelum keburu di-drop out.
Untuk bisa bayar uang semesteran, aku mengambil kerja paruh waktu menjadi kasir sebuah minimarket milik janda paruh baya.
Di hari pertama aku menjadi kasir, ada perampokan.
Sial.
Hal aneh seperti ini selalu terjadi di hidupku.
“Ini perampokan! Semaunya angkat tangan!” teriak seorang pria tambun yang menutupi wajahnya dengan topeng anonymous. Hacker? Sepertinya bukan..
Teriakannya membuat seisi minimarket hening. Satu-satunya pengunjung cewek membeku di depan rak mi instan. Harusnya aku yang paling takut di sini. Sebab akulah si kantong semar. Aku yang memegang banyak duit di sini. Aku yang berpeluang lebih dulu gugur dalam pertempuran dengan uang berhamburan.
Teman si tambun yang pakai topeng kepala monyet seperti di video klip Lazy Song milik Bruno Mars, melungsurkan karung beras kosong. Dia berkata nyaring kepadaku, “Gue nggak mau tahu, pokoknya isi karung ini sampai penuh!”
Aku angkat tangan. “Maaf, Pak. Saya nggak bisa.”
“Kau melawan? Kupecahkan kepala kau!” Si tambun bertopeng anonymous mengancam dengan senjata api yang dia andalkan. Aku harap pistol itu tidak ada pelurunya. Sehingga drama perampokan ini berakhir tanpa korban jiwa dan para perampok kabur untuk terlebih dahulu beli peluru.
“Kan tangan saya terangkat, Pak. Bapak yang tadi nyuruh begitu. Ya saya nurut-nurut aja. Terus, mana bisa saya ambil uang dengan tangan terangkat begini? Pikir dong, Pak!” ucapku santai.
Kedua perampok saling pandang.
Aku tahu mereka hanyalah perampok amatir yang nggak cerdas-cerdas amat. Bagaimana aku bisa tahu? Sebab mereka masuk dengan mendorong pintu yang bertuliskan ‘tarik’.
“Oh, benar juga.” Si tambun berubah pikiran. “Ya udah, semuanya turunkan tangan dulu deh. Capek kan angkat tangan terus?”
Ketika disuruh turun tangan, kami melakukannya. Di tengah kesempatan itu, pengunjung yang dari tadi berdiri di depan rak mi, buru-buru mengetikkan sesuatu dengan ponsel pintarnya. Yang jelas, apa yang diketikkannya mengundang seorang superhero masuk ke dalam keributan ini.
“Ayo, serahkan uangmu!” desak si perampok berkepala monyet.
Aku mengambil uang lecek dari kantong seragamku dan memasukkannya ke karung beras.
“Kok dikit amat?” protes si perampok.
“Ya uang saya tinggal segitu-segitunya, Pak,” jawabku jujur dan polos.
“Yang di mesin kasir itu apa? Uang juga tuh.” Perampok melirik mesin kasir.
“Itu sih uang bos saya. Katanya tadi saya disuruh serahin uang saya,” sergahku.
“Ya udah, uang bos kamu juga dong ah.” Perampok mencubit pipiku dengan genit. Setelah ini, aku tahu aku harus bersuci lagi.
“Tapi di sini ada CCTV-nya, Pak.” Aku menunjuk CCTV yang dipasang di empat penjuru mata angin di minimarket ini.
“Lah terus?” Perampok mengangkat bahu, heran.
“Nanti ketahuan bos saya kalau saya kasih uangnya ke Bapak.” Aku memelaskan wajah.
“Iya juga ya.” Perampok mengangguk cepat.
“Saya bisa dipecat, Pak. Kasihan saya ini orang kampung. Saya hidup sendiri di perantauan. Kalau saya dipecat, saya mau makan apa besok?” Aku ambil tisu untuk pura-pura menangis dan menyeka ingus.
“Malah curhat. Memangnya kita sedang berada di acara Oprah?” Si perampok kepala monyet mencoba sarkas. Boleh juga selera humornya. Dia tahu Oprah saja sudah cukup mengejutkan bagiku. Sebab aku hanya pernah nonton Dorce Show.
Tapi sesaat kemudian, kepala si monyet digebok dari belakang oleh seseorang. Orang itu berpakaian ketat warna biru dongker dengan logo Superhero Inc. di dadanya. Wow!
Aku hanya bisa takjub di belakang meja kasir. Kejadian seperti ini tidak terjadi setiap hari. Ada superhero di minimarket yang aku jaga. Aku bingung, apakah harus mengucapkan selamat belanja kepadanya atau langsung berterima kasih saja.
Aku bisa menebak wajah di balik topeng itu sangatlah tampan. Dagunya terbelah seperti disentuh tongkat Nabi Musa. Rambutnya pun disisir ke belakang seperti model iklan pomade. Keren. Jika aku seorang cewek, aku sudah mengecup pipinya sampai hangus.
“Sudah puas mengancamnya, Mas?” tanya si superhero kepada si perampok berkepala monyet. Tapi yang ditanya sudah kelenger, jadi tidak menjawab apa-apa.
“Siapa kau? Berani-beraninya menggebuk temanku!” Si tambun bertopeng anonymous mengarahkan senjatanya kepada superhero.
“Awas!” teriakku memperingati.
“Rileks.” Superhero hanya menengok kalem, lalu menempelkan satu telunjuk pada moncong pistol sang perampok keji.
Sedetik kemudian, perampok tambun itu membeku. Bukan, ini bukan membeku secara kiasan. Ini membeku dalam arti kata sebenarnya. Sang superhero ini ternyata punya kemampuan membuat apa yang disentuhnya berubah menjadi es. Sang perampok pun sukses jadi manusia dalam balok es.
Aku turut membeku melihat kekuatan supernya.
“Ah, Bang Rock Ice! Terima kasih sudah datang menolong!” histeris pengunjung cewek yang tadi berdiri di rak mi. Ternyata pengunjung ini yang memanggil sang superhero yang bernama Rock Ice tersebut.
Rock Ice hanya cengengesan ketika penggemarnya kegirangan.
“Aku kasih bintang lima ya buat Abang.” Cewek itu buru-buru mengetikkan sesuatu di ponsel pintarnya. Mungkin dia ingin memberikan rating dan review untuk pahlawan super favoritnya tersebut. Review-nya bisa semacam ini:
“Mantap, Bang. Aku puas banget.”
Kemudian, cewek itu menunjukkan layar ponsel pintarnya kepada Rock Ice. Di sana ada profil Rock Ice dengan bintang lima yang menyala serta sekelumit ulasan bagaimana Rock Ice menolong pelanggannya.
“Wah, makasih, Neng.” Rock Ice cengengesan mendapat review positif.
Ketika Rock Ice sedang lengah, si perampok kepala monyet kembali siuman. Perampok itu melepas topengnya. Menurutku, sebaiknya dia memakai topengnya lagi. Sebab wajah aslinya tidak beda jauh dengan topeng yang tadi dipakainya. Sejurus kemudian, dia mondar-mandir cari sesuatu. Sepertinya dia mencari benda tumpul untuk dipakai balas gebuk Rock Ice.
Aku hanya memperhatikan dalam senyap.
Si perampok itu hendak mengangkat lemari es, tapi terlalu berat. Lantas, dia berpindah ke kumpulan galon. Dia mengangkat galon dengan susah-payah, lalu mengendap-endap mendekati Rock Ice. Saat itu Rock Ice sedang cekikikan bersama penggemarnya. Sesekali keduanya foto bareng sembari kompak memonyongkan bibir yang sepertinya memang sudah monyong dari sononya.
Karena aku nggak pengen-pengen banget foto monyong bersama mereka berdua, aku buru-buru melepas sepatu. Apa yang aku lakukan ini semata-mata untuk menggagalkan usaha pembalasan si perampok keji itu.
Ketika si perampok hendak melempar galon ke kepala Rock Ice, dari belakang aku menyekap mulutnya dengan kaos kaki. For your information, kaos kakiku sudah tiga minggu tidak dicuci. Kalau direbus, airnya bisa dipakai untuk pesta minum teh kaum troll gunung. Singkat kata, baunya sebelas-duabelas dengan bau mulut Spongebob setelah makan es krim ekstrak bawang busuk.
Dengan kekuatan kaos kaki ajaib, si perampok kepala monyet kembali jatuh pingsan dengan cantiknya. Diiringi suara berdebam galon jatuh di dekat Rock Ice.
Mendengar suara benda jatuh, Rock Ice menoleh ke arahku.
“Perampok ini mencoba melawan,” terangku.
“Wah, jadi barusan kamu menolongku?” ucap Rock Ice sambil menepuk pundakku. “Terima kasih, sobat.”
“Kenapa kamu nggak daftar jadi superhero aja?” saran penggemar Rock Ice. “Kamu punya jiwa pahlawan. Kamu pasti bisa berkembang di sana.”
“Ah, nggak deh. Ini aku baru sehari kerja di sini. Masa mau resign begitu aja? Nggak enak sama bos,” ucapku merendah.
“Tapi gajinya lumayan, lho,” ucap cewek itu.
Aku langsung berubah pikiran. “Boleh dicoba tuh.”
“Oh, iya, benar juga. Datanglah ke kantor untuk ikut melamar. Ini alamatnya.” Rock Ice menyerahkan kartu namanya kepadaku.
Aku menerima kartu nama Rock Ice yang berwarna keperakan itu, lalu bengong berkepanjangan. Apa yang harus aku lakukan dengan kartu nama ini?
Rock Ice pamit sembari memanggul dua penjahat gagal rampok.
Aku masih bengong.
“Hei, aku mau beli mi nih,” ucap penggemar Rock Ice sembari menyerahkan segunung mi instan ke meja kasir. “Nggak usah pakai plastik. Aku pakai karung beras bekas perampok tadi aja.”
Aku buru-buru sadar dari aktivitas bengongku dan lari menuju meja kasir untuk mulai scan satu persatu kode batang di bungkus mi yang diborong cewek kekinian ini. Cantik-cantik makan mi instan.
***
Dari kejadian itu, aku beranikan diri mendatangi alamat yang tertera di kartu nama Rock Ice. Nama perusahaan itu adalah Superhero Inc. Perusahaan ini bergerak di bidang jasa pahlawan super berbasis online. Setiap hari, banyak pemuda yang mendaftar di sana. Bahkan kebanyakan dari mereka adalah sarjana.
Untuk memakai jasa superhero online, orang-orang hanya perlu mendownload aplikasi Go-Hero di ponsel pintar mereka. Setiap ada kejahatan, pengguna aplikasi tersebut bisa memanggil superhero terdekat atau superhero langganan untuk menolong.
Ketika masuk ke gedung Superhero Inc., aku disambut oleh Rock Ice.
“Nah, akhirnya kamu datang juga,” ucap Rock Ice sembari menjabat tanganku.
Bersama Rock Ice, aku diantar ke depan sebuah ruangan. Di ruangan itu pendaftar diuji dengan sebuah alat yang mirip steamer salon.
“Dalam diri manusia, ada potensi kekuatan super. Kami di sini mencoba menggali pontesi tersebut. Sebagian berhasil, sebagian berakhir pusing-pusing.” Rock Ice mencoba memberi penjelasan. “Tapi, untuk lebih jelasnya, kamu bisa perhatikan pemuda yang sedang diuji itu.”
Di depan kami adalah kaca bening yang mempertontonkan apa yang terjadi di dalam ruang pengujian. Seorang pemuda canggung duduk di kursi, lalu dipakaikan benda mirip steamer salon. Kontan, anak itu kejang-kejang. Sesaat kemudian, dari kedua telapak tangan anak tersebut, berkobarlah api warna biru.
Aku menutup mulut.
“Nah, sekarang giliran kamu, Hino.”
Kemudian aku duduk di kursi dan pakai helm pembangkit kekuatan tersebut. Aku penasaran kekuatan apa yang akan aku dapatkan nanti.
Kata Rock Ice, jenis kekuatan super seseorang bisa dipengaruhi dari kebiasaannya sehari-hari. Dilihat dari histori anggota Superhero Inc. memang benar begitu. Orang yang sering marah-marah, kemungkinan besar bisa punya kekuatan semacam menyemburkan api dari mulutnya. Orang yang kakinya sering kena knalpot panas, bakal punya kekuatan regenerasi instan alias cepat menyembuhkan luka. Dan orang yang punya hobi mengambil pulpen tanpa izin, bakalan punya kekuatan memanjangkan tangannya seperti manusia karet. Contoh yang terakhir itu aku tak begitu paham, entah itu termasuk kekuatan super atau azab Ilahi.Selama ini, aku hobi menyiram tanaman di depan kosku. Sewaktu hujan deras pun aku bela-belain pakai jas hujan agar tidak kehujanan ketika menyiram tanaman. Mungkin kekuatan superku nanti akan berhubungan dengan tumbuh-tumbuhan.Aku tidak akan menyesal jika aku bisa mengubah tubuhku menjadi manusia pohon semacam Groot-nya Guardians of Galaxy. Asalk
Hari kedua di Superhero Inc., aku hanya menatap nanar ke layar komputer. Awalnya, aku heran, kenapa aku disuruh duduk di depan komputer? Aku kan ingin jadi superhero, bukan jadi karyawan back office sebuah bank swasta."Kamu desain sendiri kostum yang mau kamu pakai. Kalau sudah selesai, kamu pindahkan ke flashdisk. Nanti aku periksa," ucap Rock Ice sembari memberikan flashdisk berbentuk kepala Hello Kitty.Jadilah sekarang aku mengerutkan kening di depan monitor. Aku sudah memilih warna dasar untuk kostumku. Hijau metalik. Go green! Di bagian lengan, aku menambah garis-garis hitam."Biar nggak ijo-ijo amat," ucapku sembari menarik garis menggunakan pena yang jadi salah satu tool dari aplikasi superhero costum creator ini.Lalu aku menyematkan logo 'Superhero Inc.' di bagian dada kiri. Ini adalah logo yang wajib ada di seti
Aku putus dengan Nona. Aku kecewa dengannya yang tidak terbuka kepadaku. Sebulan sebelum aku mendaftar di Superhero Inc., ternyata Nona pernah kesana dan mendapatkan kekuatan supernya. Tapi Nona tidak memberi tahuku. Dia menutupi hal besar itu dariku.Beda denganku yang selalu memberikan kabar kecil maupun besar kepadanya. Sewaktu aku mengalami kebangkrutan karena selisih tigajuta di hari pertama cash count sebagai kasir di minimarket, aku beri tahu dia. Karena aku memang mau hutang kepadanya.Walaupun aku dilarang menunjukkan kekuatan ke orang lain, aku berani mengambil resiko terburuk. Aku tunjukkan kepada Nona bahwa aku superhero sekarang. Sebab Nona bukanlah orang lain. Nona adalah orang spesial bagiku. Nyatanya, dia tidak kaget sebab dia sendiri punya kekuatan super."Kekuatan superku mampu mengendalikan cuaca sesuka hatiku. Kadang aku tidak bisa mengendalika
"Hino, hati-hati! Mereka tidak sebodoh zombie di film romantis yang pernah kita tonton!"Suara itu.Aku mendongak ke atas. Nona terbang dengan payungnya. Lalu Nona melempar sebuah benda kepadaku."Tangkap ini!" serunya.Aku menangkap benda yang dilempar oleh Nona. Sebuah ketapel.Nona menghadirkan awan hitam pada pertempuran ini. Zombie yang hendak memakan otakku tiba-tiba tersambar petir. Seketika saja zombie itu hangus dan jadi abu.Aku menghela nafas lega."Pakailah katapel itu, Hino. Cepat!" Seru Nona dari atas sana. "Ambil batu, biji-bijian, atau apa saja sebagai pelurunya."Aku menjatuhkan diri ke rerumputan dan meraba-raba sekitar. Aku menemukan sebongkah batu kerikil. Dengan katapel, aku tembakkan b
Aku lompat dari genteng ke genteng. Aku melesat menuju lokasi yang ditunjukkan oleh aplikasi Go-Hero. Aku harus sesegera mungkin sampai sana. Sebab ada seseorang yang butuh bantuanku.Aku sempat melamun dalam perjalanan. Aku tak menyangka, seorang superhero geek sepertiku menjadi superhero betulan. Dulu aku sangat menyukai komik superhero. Setiap ada film superhero tayang di bioskop kesayanganku, aku selalu menyempatkan nonton. Ini seperti mimpi yang jadi kenyataan. Dalam sehari, aku berubah jadi superhero. Secara instan, aku bisa memiliki kekuatan.Ini adalah panggilan pertamaku sebagai superhero profesional. Aku akan melakukan penyelamatan dengan sesempurna mungkin. Tanpa cacat. Zero accident. Excellent. Aku tidak akan merusak pengalaman pertamaku.Ketika sampai di depan rumah warga yang memanggilku, aku mengucap salam. Tapi aku mendapatkan sambutan yang kurang
Tanganku menembakkan tanaman rambat yang langsung terikat di batang pohon rambutan. Sejurus kemudian, aku lompat ke atas pohon tersebut. Lalu aku memetik satu buah rambutan untuk amunisi ketapel. Aku tarik ketapel dan menyasar wajah si Hyde kodian itu. Aku berdoa dalam hati, semoga tepat sasaran. Biar tahu rasa!Ketika buah rambutan melesat ke arah wajahnya, Hyde kodian mengangkat satu tangan. Seketika saja laju rambutan terhenti.Aku kaget. Sebuah rambutan membeku di udara.Hyde melihat ke arahku. Satu sentakan saja, buah rambutan yang aku tembakkan untuknya, berbalik ke arahku. Aku tertembak buah rambutan tepat di dada. Dan rasanya sakit sekali. Inikah yang namanya tuan makan senjata? Pedas juga.Kini aku tahu kekuatannya adalah mengendalikan benda-benda di sekelilingnya dengan pikiran. Telekinetis dengan upgrade. Sebab dia juga b
“Evil Factory diam-diam menyebarkan kejahatan di negeri ini. Mereka melakukan perekrutan penjahat besar-besaran. Mereka juga memberikan fasilitas kepada para penjahat dalam menjalankan aksinya. Intinya, penjahat-penjahat itu ditugaskan untuk meneror masyarakat.”“Evil Factory bisa mendapatkan sumber daya dari ketakutan masyarakat. Dari situlah pemerintah memutuskan untuk mendirikan Superhero Inc. sebagai tandingan dari Evil Factory.”“Cerita selanjutnya, kamu sudah tahu, kan? Kamu dan aku jadi superhero di sini. Tugas kita adalah memastikan warga selamat dari segala kejahatan yang dilakukan para penjahat Evil Factory.”Rock Ice menceritakan sejarah terbentuknya Evil Factory dan Superhero Inc. Kami sedang makan siang di kantin Superhero Inc. Aku ingin menanyakan sumber dana yang sekarang mengendap di rekeningku.
Aku resmi tersesat.Aku tersesat di sebuah toko material yang ada Anastasia Steele KW Super di dalamnya sebagai karyawan paruh waktu. Aku teringat dengan diriku di masa lalu. Dulu aku juga seorang karyawan paruh waktu di minimarket milik janda paruh baya. Dan di hari pertama kerja, aku kedatangan superhero. Entah ini hari keberapa Anastasia Steele KW Super kerja sampai kedatangan aku yang sudah jadi superhero.Sedikit-sedikit, aku bisa ngomong dalam bahasa Inggris. Jadi, aku bisa berkomunikasi dengan Anastasia Steele KW Super. Kuakui beberapa kali aku menggunakan bahasa Tarzan. Aku menjelaskan bahwa aku dibawa oleh seorang teleporter.“Aku bisa jelaskan semuanya!” ucapku dalam bahasa Inggris.“Tadi aku tidak melihatmu masuk dari pintu,” kata Anastasia Steele KW Super itu super heran. Tak lupa dia menggigit bibirnya ketika bingung.“Iya aku dibawa kesini oleh teleporter. Kau tahu, seseorang yang bisa berpindah-pindah te
“Suber?”“Suber sama seperti Go-Hero, tapi produk asing. Mitra Suber adalah superhero dari luar negeri. Mereka disebut Suber Hero.” Budak Getah menjelaskan siapa sekawanan superhero yang baru membantai pasukan reptil ini.“Singkat kata, mereka mengancam periuk nasi kita,” pungkasku.“Di Malaysia, aku bersaing dengan para Suber Hero dalam menumpas kejahatan dan melayani masyarakat.” Budak Getah curhat. “Sepertinya kalian pun akan mengalami hal serupa denganku.”“Anehnya, mengapa mereka muncul bersamaan dengan kedatangan penjahat super?” tanya Jump Scare.“Pikirkan sendiri,” jawab Budak Getah. “Sekarang kembalikan aku ke negara sebelah.”Jump Scare menghela nafas, merangkul Budak Getah, lalu keduanya menghilang. Sedetik kemudian, Jump Scare kembali di sebelah patung Rock Ice.“Bos, kamu masih di sana?” Jump Scare mengetuk kepala R
Dari lubang hitam yang menganga di udara, keluarlah sesosok makhluk sejenis reptil yang berjalan dengan dua kaki. Ternyata tidak hanya satu, jumlahnya selusin. Apakah ini boyband dari National Geographic?Kawanan alien ini mengejar orang-orang di sekitar. Yang semula orang-orang heboh dengan kedatangan youtuber kondang, mendadak berubah histeris karena penampakan makhluk-makhluk menyeramkan ini.Dari penampilan saja sudah pasti mereka ini membahayakan. Semacam ingin menjajah Bumi dan menjadikan planet ini sebagai tempat beranak-pinak bangsa mereka.Salah satu anggota boyband reptil berwujud siluman ular, menjulurkan lidahnya yang panjang untuk menjangkau seorang anak laki-laki yang kabur.“Tolong dong!” Akhirnya si anak laki-laki itu tertangkap oleh lilitan lidah si ular.“Di situasi seperti ini, yang kita butuhkan adalah Panji Sang Petualang,” ucapku bersiap menolong si bocah.“Tapi Panji sudah meninggal dunia
Setelah menumpas Evil Factory, aplikasi Go-Hero mengalami peningkatan dan semakin populer. Namun, masalahnya, tingkat kejahatan menurun drastis. Kalau dipikir-pikir, siapa juga yang mau nekat melakukan tindakan kriminal kalau sudah tahu endingnya bakalan diringkus superhero dengan mudah. Jujur saja, sebagai superhero, aku merasa abuse of power kalau harus menggunakan kekuatan superku ketika menangkap maling ayam. Sepi penjahat, pekerjaan para superhero pun menjadi sebatas ride hailing, seperti antar makanan dan pengawalan. Dan segala pekerjaan ekstrem yang tidak mungkin bisa dilakukan oleh ojek online biasa. Jadi, mitra Go-Hero saat ini adalah ojek online dengan kekuatan super. Jump Scare, teman baikku yang juga mitra di Go-Hero yang memiliki kekuatan super teleportasi, biasa dapat order dari pengguna jasa untuk membelikan makanan. Misalnya, beli nasi Padang, tapi belinya di Padang langsung. Ketika sampai di Padang, Jump Scare bingung karena tidak ada
MetalGreymon pun mengamuk, membuat tujuh superhero teladan dari Superhero Inc kompak lari kocar-kacir. Missile keluar dari torsonya secara sembarangan dan mengincar siapa saja yang lengah. Cakar logamnya hampir menggaruk kepala Falcon Boy yang masih terus merekam.MetalGreymon berjalan ke arah kami. Membuat kami ketakutan setengah mati. Tapi MetalGreymon sepertinya tidak lihat ada jurang di depan. Dia main lewat saja. MetalGreymon pun terperosok jatuh ke jurang.Aku langsung mengelus dada, lega.“Dasar digimon IQ jongkok. Buat apa kuat kalau nggak cerdas?” cerca Copy Cats.Ketika Copy Cats asyik mengoceh, muncul makhluk yang terbang dari bawah jurang, yakni MetalGreymon yang telah bervolusi menjadi WarGreymon. Masih menurut Wikipedia, WarGreymon merupakan digimon berbentuk naga dan merupakan bentuk tertinggi dari spesies greymon. Meski demikian, WarGreymon cenderung berbentuk humanoid dan tidak menyerupai dinosaurus sepertiGreymond
“Super Plant, Mister Brain kabur dari penjara.” Falcon Boy memotong ucapanku.“Iya, aku sudah tahu,” ucapku kesal.“Terakhir kali, tujuh supervisor beraksi bersama-sama adalah ketika Mister Brain memimpin mereka. Yang berakhir dengan aku kehilangan pemimpin timku. Hari ini, sebagai serangan balasan untuk lenyapnya The Vortex, sepertinya Mister Brain mengajak teman sesama supervisornya untuk melawan kita,” warta Falcon Boy.“Itu buruk sekali,” komentar Miss Cloudy.“Di bawah, Jump Scare sedang melawan Rocket Skater. Dan Budak Getah bertarung dengan para anak buah Soul,” warta Falcon Boy lagi.Aku jadi khawatir dengan rekan satu timku. “Apakah Jump Scare dan Budak Getah baik-baik saja?”“Tidak usah menghawatirkan mereka. Aku percaya anggota timmu adalah superhero yang tangguh,” ucap Falcon Boy. “Yang terpenting, lawan yang ada di depan mata kita. Gundam y
Aku berteriak kepada Starina, “Starina!”Starina tersentak, lalu menatap mata Bad Hair Guy. Guy mengangguk. “Sebagai salam perpisahan, aku akan menolongmu, Super Plant. Anggap ini sebagai good legacy sebelum aku resign!”Di saat Kazam fokus mencekik leherku untuk menyerap air dalam tubuhku, Guy menyerang. Secara cepat, bulu hidung Guy memanjang serupa cambuk dan mencabuk pipi kanan dan kiri Kazam. Kazam mundur ke belakang dan melepaskan cekikannya di leherku. Kazam mengusap-usap kedua pipinya yang merah. Mungkin rasanya sangat pedas seperti habis cipika-cipiki dengan setan.Aku tersenyum lemah melihat kejadian barusan. Jika kemarin aku sebal dengan jurus bulu hidung Guy, hari ini aku mulai menyukainya. Sekarang aku fans berat dari jurus cambuk bulu hidung Guy. Ya, walaupun jurusnya mencontek jurus cambuk tanaman rambatku.“Kurang ajar. Berani-beraninya kamu ikut campur!” Kazam menerjang ke arah Guy. “Ini urusanku
Aku cuti lagi. Kali ini aku menyendiri dengan membaca serial Lima Sekawan karangan Enid Blyton di perpustakaan kota. Kali ini tidak ada yang kucari. Dan aku yakin tidak ada seorang pun yang mencariku. Jadi, aku bisa hilang dengan tenang.Sampai akhirnya, ponselku berdering. Starina menghubungiku.“Ada apa?” jawabku dengan nada terganggu.“Tolong aku!” kata Starina di seberang sana, panik.“Kenapa?” tanyaku tidak tertarik.“Guy, Guy dikeroyok penjahat. Dia kewalahan. Dia butuh bantuan. Aku tidak tahu harus menghubungi siapa. Aku hanya kepikiran kamu.” Starina sudah menangis di seberang sana.“Aku sedang cuti,” jawabku dingin. “Lagipula kamu sudah tahu prosedurnya, jika ingin meminta bantuan superhero harus
Ketika aku dirundung kegelapan, aku melihat setitik cahaya. Lama-lama cahaya itu membesar dan menyilaukan. Cahaya surga?“Kawan-kawan, akhirnya kita bisa keluar.” Terdengar suara perempuan di dekatku.Suara siapa itu? Bukahkah aku sedang berada di dalam black hole? Dan cahaya yang menyilaukan itu membuatku mampu melihat pemilik suara tersebut. Wajahnya familiar bagiku. Itu kan Jump Scare!“Jump Scare! Kamu berteleportasi ke dalam black hole?” kataku girang.Oh, tidak. Jump Scare yang ini tampak cantik dan rambutnya lebih panjang. Oh, ya! Berarti dia kakak perempuan Jonan yang hilang karena memutar waktu ke masa lalu. Joana.“Joana!” teriakku girang. “Ternyata kamu masih hidup!”“Kenapa kamu bisa tahu namaku?” J
Bersama Starina, aku bersinar kembali.Cahaya yang dihasilkan dari mata Starina membuatku lebih hebat. Cahayanya mampu meng-upgrade kekuatanku. Jika kekuatan Kazam mampu melumpuhkan kekuatanku, maka kekuatan Starina mampu meningkatkan kekuatanku. Membuat kemampuanku meningkat ke level selanjutnya.Jika Starina berdiri di belakangku, maka hal-hal tak terduga bisa aku lakukan. Bahkan tumbuhan yang keluar dari tanganku bisa berevolusi. Yang biasanya aku hanya bisa mengeluarkan tanaman rambat serupa cambuk, kini tanganku mampu menembakkan kacang polong sebesar bola tenis. Sebab tanganku bisa berubah menjadi serupa Peashooter di game Plants vs. Zombies.Suatu hari, terjadi tawuran antar pelajar sekolah menengah atas. Mereka saling lempar batu. Aku datang bersama Starina untuk menyelamatkan warga sipil dari amukan darah muda tersebut.Aku