Share

Kang Wirna Menghilang

Di pantai Marina

Udara dingin menusuk tulang. Sepinya lautan Marina semakin mencekam. Riak perlahan di bawa angin menuju pantai. Dan air laut pun menyentuh ujung jari kakiku.

Sebuah batu besar aku duduki persis menghadap lautan yang lebih tepat berbentuk selat yang tidak begitu luas. Disinilah dulu aku dan Kang Wirna menghabiskan beberapa malam hanya untuk mendapatkan ikan sekedar teman nasi untuk di santap. Saat itu adalah saat yang tersulit dalam perjalanan rumah tangga kami. Kami benar-benar miskin. Bahkan untuk membeli lauk pauk pun kami tidak punya uang.

Ooh..

Aku menghela nafas panjang. Kesedihan dan kenangan bersama suamiku itu terpapar nyata di depan mataku. Dan kini Kang Wirna tergolek lemah di rumah sakit dengan mata buta pula. Apakah yang kurasakan? Apakah aku bergembira atau bersyukur karena Kang Wirna tengah mendapat karma dari kesalahannya padaku?

Perlahan air mataku jatuh berderai. Walau sisa rasa sakit yang ditorehkan Kang Wirna masih nyeri di dalam hatiku, namun e
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status