Share

Lamaran Mois

Adzan subuh berkumandang. Tiada terasa pagi sudah datang menjelang.

Aku menggeliat di atas tempat tidur. Hari ini aku cukup lelah karena seharian penuh memasak untuk pernikahan seorang anak pengusaha. Dan tentu saja pembayarannya cukup lumayan. Pokoknya sepadanlah dengan tenaga yang telah aku keluarkan.

Adzan berlalu kini berganti qomad. Aku masih saja bermalas diri di atas pembaringan. Bahkan ada ide gila di hatiku untuk melewatkan sholat subuh begitu saja. Aah... mungkin setan dan iblis tengah membisikkan rayuan neraka ke pikiranku.

Ku sentakkan selimut yang menutupi tubuhku dan ku enyahkan ke samping. Aku segera duduk dan bergegas menuju kamar mandiku untuk berwudhu. Tak lama kemudian aku telah khusuk berdoa di atas sejadah. Tidak lupa kupanjatkan doa agar Kang Wirna diberikan kesehatan dan keselamatan. Karena seminggu sudah ia pergi tanpa memberi kabar sepatah kata pun. Mengingat semua itu aku jadi sedih dan mulai menangis. Bagaimana pun tidak dapat kuingkari kalau aku masih me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status