Share

265 Jelaslah Sudah

"Berani-beraninya kamu berbohong!" sergah Mas Yusuf. Bola matanya membulat. Bibirnya mengerut. Rahangnya juga nampak mengeras. Sepertinya Mas Yusuf benar-benar marah.

"Maaf," ucap Frans menundukan kepala. Mungkin kalau bukan di depan banyak orang, sudah mendarat pukulan keras mendarat di pipi Frans.

Aku pun merasa sangat marah tapi masih bisa kukendalikan.

"Beruntung Siska masih bisa menemukan kamu. Saya tak dapat membayangkan kalau Siska tak menemukan kamu, mungkin sampai detik ini Mas Yusuf akan tetap berpikiran buruk tentang saya," kesalku pada Frans. Tapi lebih kesal lagi rasanya pada Jenifer. Tentu semua ini karena ulah dia.

"Mia, mau kita apakan orang ini?" Siska bertanya padaku. Ia nampak semakin geram melihat Frans.

"Entahlah, aku tak akan tega melihat istrinya melahirkan tanpa suami." Aku yang tetap merasa kasihan.

Kualihkan kembali pada Frans yang masih saja menunduk. "Pergi dari hadapan saya, saya tidak mau melihat wajah kamu. Menjijikan!" usirku.

"Kamu yakin akan melepaska
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status