Share

269 Di Rumah Sakit

Mas Yusuf melempar tatapannya kepadaku. Tersirat suatu pertanyaan yang sepertinya membutuhkan persetujuan dariku.

Mas Yusuf diam, aku pun diam. Hanya Jenifer dengan suara isak tangisnya. Ia menutup wajahnya sendiri yang tengah memangis terseguk-seguk.

Akhirnya aku angkat bicara setelah terpaku dalam benerapa menit. "Jangan seperti ini, Jenifer. Kematian adalah hak, Tuhan. Manusia tidak punya hak untuk mengakhiri hidup. Perlu kita ketahui, mengakhiri hidup bukanlah jalan keluar dari masalah. Manusia hanya akan menemukan masalah baru di alam akhirat setelah mati dengan cara bunuh diri. Tuhan tidak menerima hambanya yang putus asa. Bumi pun menolak jasadnya. Lantas, akan kemana pulangnya seorang hamba saat Tuhan tak mau menerima hambanya yang putus asa."

Mendengar ucapanku, Jenifer membuka wajahnya yang sedari tadi ia tutupi dengan kedua telapak tangannya. Wajahnya sudah basah oleh air mata. Ia seperti tengah stres. Mungkin karena tak mau diceraikan oleh Mas Yusuf. Apa Jenifer benar-bena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status