Share

Bab 241

Kata-kata terakhir dari Nania itu hanya berdengung saja, tak ubahya lebah di telinga wanita paruh baya itu. Sehingga, sepeninggalan Nania, Bi Sri menggerutu, "Halah ... cucu sambung saja dituruti. Makin lama kalau dibiarkan saja, ya, makin menjadi semakin manja!"

"Ya elah ... perkara cuma dibilangi seperti itu saja langsung lapor ke semua orang. Tentu saja gara-gara dia, aku jadi kena omel oleh Bu Nania! Dasar keterlaluan, masa aku harus mengalah pada anak kecil, sih? Memangnya dia itu siapa?"

"Dulu tidak ada dia di rumah ini, aku jarang sekali kena tegur oleh Bu Nania dan Pak Guntur. Tapi, sejak kedatangan anak itu di rumah ini, malah anakku juga tidak dapat tempat di hati majikanku. Eh, sekarang ketambahan omelan!"

"Ternyata anak itu tidak bisa diabaikan. Lancang sekali dia mengadukanku, padahal biasanya anak kecil itu kalau dibilangi baik-baik, ya dia tidak berkata macam-macam. Apa memang didikannya dari ayahnya seperti itu, ya? Tidak bisa menyimpan rahasia! Pantas saja ayahnya jug
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Indah Fa'izin
part GK penting
goodnovel comment avatar
Dewi Hartini
iya di skip aja bu sri..ga jelas..ga berbobot masalahnya....thor ganti alur ceritanya
goodnovel comment avatar
sweetie belle
part yg gk penting, berurusan ama pembantu kyk gitu harusnya hal yg mudah n kecil tapi sampe ada bbrp part rasanya sia2 buang koin -_-
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status