Share

Saatnya Menerima Kenyataan

“Aku berani taruhan pasti wajahnya cacat, makanya selama ini dia menutupinya dengan masker,” celetuk Nadia.

Nadia memang menunggu momen ini. Dia sudah tidak sabar melihat siapa sesungguhnya Nona Anjani itu. Nadia juga yakin, selama ini Anjani memakai masker hanya untuk menutupi wajahnya yang tidak sempurna.

“Anda seyakin itu, Nona Nadia. Apa pernah melihat Nona Anjani tanpa masker?” tanya seorang juri yang duduk di sebelah Nadia.

Nadia berdecak sambil mengendikkan bahu.

“Apa lagi yang disembunyikan di balik masker, Tuan. Kalau dia cantik, pasti sejak dulu menunjukkan wajahnya. Dia kerja di dunia entertain dan merupakan publik figur. Harusnya menunjukkan dirinya ke khalayak umum.”

“Saya tidak setuju dengan Anda,” sahut juri yang lain, “bisa jadi Nona Anjani memang melakukan untuk melindungi privasinya. Saat ini kita akan kerepotan kalau sudah menjadi publik figur dan saya merasakannya sendiri.&rd

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status