Share

Pendendam dan Pecinta

“Apa Nadia yang menyuruhmu mengancamku?” tanya Danu

Hening kembali, tidak ada jawaban. Danu tersenyum menyeringai sambil menganggukkan kepala. Ia semakin yakin kalau penelepon tak dikenal ini adalah suruhan Nadia. Lagi pula kejadian 14 tahun lalu itu hanya Nadia bersama orang tuanya dan Danu yang tahu, selain itu tidak.

“Kenapa diam? Benarkan tebakanku?” Danu kembali bersuara dan menambah satu oktaf suaranya.

Lagi-lagi tidak ada jawaban. Danu tersenyum dengan lebar.

“Dengar!! Aku tidak mempan dengan ancamannya. Silakan saja mengancamku sesukanya, yang pasti aku tidak akan membatalkan pernikahanku dengan Arum. BILANG ITU KE NADIA!!!”

Danu langsung memutus panggilannya dan memblokir nomor tak dikenal itu.

“Sialan!! Gak bosannya dia mengancamku,” gerutu Danu.

Ia kini tampak mematikan laptop, mengemas beberapa berkas dan berlalu pergi meninggalkan ruangannya. Sementara itu di tempat berbeda

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
lullaby dreamy
gini dong Danu berani nglawan . kirain bklan takut krn diancam trus . lgpula kalo diancam sm Nadia n' keluarganya . yaa ancam balik aja, secara mrk kan jg ikut menyembunyikan suatu kejahatan . jd seret smuanya kalo mrk macam² .
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status