Share

Biarkan aku Mati

Penulis: Henya Firmansyah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

#Status_WA_Janda_Sebelah 24

Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan

#Bab_24

Biarkan aku mati

Berdiri mematung, air mataku mengalir deras. Apa yang kutakutkan terjadi. Dua garis yang terpampang di testpeck itu menjadi bukti, aku mengandung anak Mas Nicky! Huhuuhu

Harus bagaimana aku? Suamiku sudah menikah lagi, bahkan saat kami belum resmi bercerai. Menangis pilu aku meratapi nasibku. Dunia seakan gelap untukku, hingga aku tak tahu lagi harus melangkah ke mana.

Kembali sama Mas Nicky jelas tidak mungkin. Mbak Dahlia dan Mami pasti akan menganiaya aku setiap hari. Sedangkan Mas Nicky, entah di mana. Lelaki itu tak ada kabarnya. Bahkan mencariku pun tidak.

Pikiranku kalut. Kalau aku pulang ke Bandung dalam keadaan begini, kasihan Mama dan Papa. Aku akan menjadi beban pikiran mereka. Meski secara materi, nggak akan kekurangan. Pasti Mama dan Papa akan sedih sekali. Aku juga malu sama saudara di sana. Bercerai tapi hamil, bisa mengundang opini. 'Jangan-jangan bukan anak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Suamiku direbut Janda    Ditipu Mentah-mentah

    #Status_WA_Janda_Sebelah 25Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_25PoV AuthorDitipu mentah-mentahDi sebuah Cafe agak di pinggir kota ...Tampak sepi, hanya terparkir dua mobil berwarna hitam metallic. Satu mobil jenis SUV mewah dan satu lagi minibus kelas menengah. Tak ada pengunjung lain. Para waiters dan crew kitchen, tampak duduk-duduk bergerombol di dalam ruang pantry. Sesekali mereka melongok ke dalam Cafe. Mungkin ada yang dibutuhkan oleh seseorang yang sudah mem-booking closed Cafe ini untuk lima jam ke depan. Dengan kompensasi yang tidak sedikit tentunya.Duduk sendiri di sebuah meja cafe dengan dua kursi kayu yang berhadapan, Arjuna, lelaki tampan berwajah innocent ini tampak sedang menunggu seseorang. Sembari membuka laptop dan sibuk dengan gadget itu.Tak jauh dari mejanya, kira-kira berjarak dua meja. Duduk dua orang berbadan tegap yang semuanya mengenakan kaos berwarna hitam. Kalau dilihat dari penampilannya, mereka berdua itu adalah bodyguard

  • Suamiku direbut Janda    Kejutan untuk Ivonne

    #Status_WA_Janda_Sebelah 26Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_26Kejutan untuk IvonnePoV Juna"Ini, semua yang lo minta, ada di sini." Richi menyerahkan sebuah map plastik berbentuk buku kepadaku. Aku menerima kemudian membuka lembaran lembaran di dalamnya.Itu adalah dokumen penting pengambil alihan dan kepemilikan dari Persada Enterprise, ex perusahaan milik Nicky. Sekarang, aku adalah pemilik seratus persen saham perusahaan ini. Artinya aku adalah pemiliknya sekarang. Kuanggukkan kepalaku dan tersenyum puas. "Good job, Richi!" Sepupuku itu tersenyum kecil. "Biasa aja!" Balasnya. "Tapi, management belum tahu kan pemindahan alihan kepemilikan ini?" Tanyaku. "Resminya sih belum. Tapi mungkin ada yang sudah tahu, rumor gitu. Orang owner-nya juga bangkrut." Richi tertawa."Ok, ntar biar gua aja yang kasih announce," jawabku."Kalau gitu, gua pergi dulu." Pamit sepupuku itu. Aku mengangguk. "Makasih ya!" "Siip. Kalau ada job lagi, lempar ke gua!" Richi

  • Suamiku direbut Janda    Kematian Nicky?

    #Status_WA_Janda_Sebelah 27Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_27PoV AuthorKematian Nicky?"Kurang ajar bener Ivonne itu!" Geram Dahlia berapi-api.Dahlia dan Bu Utari bergegas mengendarai mobil dan pergi dari Kantor Persada Enterprise. Baru saja mereka telah dipermalukan oleh Arjuna, sahabatnya Ivonne."Bisa-bisanya, Nicky menjual perusahaan tapi nggak ngasih tahu kita!" Bu Utari tak kalah geram. Malu sekali dia pada Ivonne, Mantan menantu yang dia benci."Nah! Itu dia Mam. Kita harus menanyakan sama Nicky!" Dada Dahlia sesak penuh emosi. Dia merasa kecolongan. Seharusnya dia dapat bagian dari hasil penjualan saham perusahaan. Ini malah zonk. Berdua di mobil, Dahlia dan Bu Utari terdiam. larut dalam pikiran masing-masing. Mereka tidak tahu, kalau Nicky sudah bangkrut. Utangnya banyak. Bahkan rumah yang mereka tempati saat ini juga sudah dijadikan jaminan utang Bank oleh Nicky. Mobil berbelok ke rumah bercat putih. Rumah ini, dulu yang ditinggali pasanga

  • Suamiku direbut Janda    Pengemis Wanita

    #Status_WA_Janda_Sebelah 28Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_28Pengemis wanitaIni adalah bulan ke enam kehamilanku. Aku menikmatinya. Setiap gerakan dari bayiku, adalah kebahagiaan untukku. ‌Orang di kantor sudah pada banyak yang tahu. Tapi, alhamdulillah mereka tidak menjahat aku. Bahkan, para karyawati perempuan yang sudah menikah dan berpengalaman punya anak, mereka pada sharing ke aku. Aku juga ikut grup senam hamil.Kupikir, tadinya kehamilan ini adalah awal dari penderitaan hidupku. Bercerai, hamil dan punya anak! Membayangkan saja, aku tak mampu. Saat itu, di benakku hanya satu. Anak ini harus mati!Ternyata, bayanganku salah besar! Anak ini, bukan lah kesalahan. Dia hadir saat takdir mengharuskan aku, berpisah dengan Mas Nicky. Aku harus kuat demi buah hatiku.Semua ini, berkat dukungan Juna, sahabat sejatiku. Juna tak sedetik pun meninggalkan aku, saat aku berada di titik rendah dalam hidupku. Dikhianati, difitnah, dibenci Mertua, tak ada kawan

  • Suamiku direbut Janda    Pengemis itu Mami

    #Status_WA_Janda_Sebelah 29Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_29Pengemis itu MamiNetraku bersitatap dengan Juna. Mungkin juga pikiran kami saat ini sama.Meski penampilannya berbeda jauh, tapi sepintas perempuan pengemis itu mirip dengan Bu Utari, Maminya Nicky!"Kek Maminya Nicky, deh!" Tebak Juna. Dahinya mengerut dalam. Aku juga sampai menyipit, untuk melihat lebih jelas. Masak sih, Mami jadi pengemis? Nggak deh kayaknya. Mami kan sosialita, meski maksa.Aku masih berdiri di sini. Seorang pengunjung resto menjatuhkan uang kertas dua ribuan. Perempuan tua pengemis itu dengan cepat mengambil dan mencium uang itu sebelum memasukkannya ke dalam kaleng biskuit di depannya. Ya Allah, kasihan sekali ...Seorang pengunjung yang lain lagi, memberinya sesuatu dalam tas kresek hitam. Sepertinya makanan sisa yang nggak habis dimakan. Pengemis tua itu menerimanya. Puluhan kata terima kasih dia ucapkan untuk pengunjung dermawan yang memberinya sisa nasi tadi. Telapa

  • Suamiku direbut Janda    Jangan Banyak Tanya

    #Status_WA_Janda_Sebelah 30Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_30Banyak tanya bikin keselHah?!Mas Nicky meninggal? Mataku membelalak menatap Mami yang menangis tergugu. "Meninggal bagaimana, Mam?!" Aku menelan saliva. Mana mungkin Mas Nicky meninggal? Huhuuhu huhuuhu Mami tambah meraung. Juna menghela nafas. Lelaki itu terdiam sebentar. Sedangkan aku, rasanya tubuhku lemas, mendengar omongan Mami. Meski aku berusaha tak peduli dan melupakan Mas Nicky, tapi, bila mendengar berita dia meninggal, gemetar juga seluruh tubuhku. "Ivonne, sebaiknya kita naik ke atas aja. Kita bicara di dalam apartment." Juna membuka pintu mobil dan berjalan ke sisi pintuku untuk membuka. Juna juga membukakan pintu untuk Mami Utari. Selanjutnya, kami bertiga memasuki lift yang membawa naik ke apartment private ini.Berjalan menunduk, menyembunyikan perasaanku yang tak karuan ini dari Juna. Aku tak mau dia tahu, hatiku syok mendengar berita Mas Nicky meninggal. Rasanya,aku j

  • Suamiku direbut Janda    Penolakan

    #Status_WA_Janda_Sebelah 31Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_31PenolakanTubuhku menggeliat, melepaskan pelukan Juna. Gegas kucuci tanganku dan mengelapnya hingga kering."Pulang lah, sudah malam." Juna menghela nafas, kemudian menatapku lekat. Aku pura-pura tidak melihat. Aku tahu, dia ingin menemaniku di sini. Tapi, selalu aku menolaknya. "Napa?" Tanyaku saat merasa jengah ditatap begitu. "Gapapa." Juna mengusap belakang telinganya. Bibirku tersenyum kecil. Juna ini, sukanya malu-malu. Aku tahu dari body language-nya, dia minta kiss, hihi."Udah sana pergi, aku mau tidur." Berdiri dengan melipat tangan di dada, aku berlagak galak. Juna nyengirr."Von, gua udah pesenin tiket buat Tante Utari besok pagi. Suruh naik taksi online saja. Lo nggak usah nganterin." "Kok gitu, kasihan kan?" Bibirku manyun. Juna tetap menggeleng."Biarkan dia berangkat sendiri. Kalau sudah di Bandara, dia juga tahu apa yang harus dia lakukan." "Baik lah." Mending aku iyain s

  • Suamiku direbut Janda    PoV Dahlia

    #Status_WA_Janda_Sebelah 32Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_32PoV DahliaSetelah meninggalkan Mami di daerah entah berantah, aku tancap gas dan ngebut tanpa tujuan. Pikiranku kalut dan takut. Kulirik Naura yang tertidur di kursi sampingku. Aku harus mencari tempat menginap malam ini. Aku harus menenangkan pikiranku dulu, baru mengambil langkah selanjutnya.Aku membelokkan mobil ke sebuah hotel yang tidak begitu besar. Kulihat jam di ponselku, sudah jam satu malam. Dengan menggendong Naura, aku melakukan check in. Semuanya berjalan lancar. Naura tidak rewel. Setelah aku buatkan susu, dia tidur lagi. Sepertinya, malam ini aku tidak bakal tidur. Benar-benar tidak tenang perasaanku. Apakah Nicky mati? Pertanyaan itu berulang-ulang hadir di otakku. Aku takut, sangat takut. Ku yakin, Nicky sudah mati waktu terjatuh dari tangga. Jadi aku hanya membuang mayat saja, tidak membunuhnya. Bagaimana kalau ada yang menemukan jasadnya? Apakah Polisi akan mengejarku,

Bab terbaru

  • Suamiku direbut Janda    (end) Malaikat tak bersayap

    #Status_WA_Janda_Sebelah 55Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_55Malaikat tak bersayapKenapa dengan Juna, kenapa dia seolah menjauhiku. Apa salahku ... Berjuta tanya menari dalam benakku. Apakah dia tak berhasil mendapatkan restu dari Mamanya? Masih ada waktu sebulan buat dia berjuang. Aku senantiasa menunggu. Rasaku menjelma menjadi resah, saat kusadari dua hari sudah tak ada sosok Juna menemaniku. Aku telah terbiasa dengan keberadaannya. Seperti ada yang hilang dan hampa dalam relung hatiku."Mbak Retno, aku mau pergi, tolong jagain Axel, ya?" Kataku. Malam ini, entah kenapa aku ingin keluar. Aku ingin merasakan resahku seorang diri."Ibu mau kemana malam-malam?" "Keluar sebentar." Kulihat jam masih menunjukkan pukul setengah delapan malam."Baik, Bu. Jangan pulang larut, ya." Perempuan pengasuh itu berkata sambil menutup pintu. Aku hanya mengangguk tipis.Mengendarai mobil membelah jalan di antara gemerlap lampu yang menderang di malam hari, tak juga

  • Suamiku direbut Janda    PoV Juna

    #Status_WA_Janda_Sebelah 54Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_54PoV Juna"Sekalian mampir ke Mall Anggrek, Jun. Mama mau ambil perhiasan pesanan Mama." Kulirik Mamaku yang cerewet ini. Tadi katanya cuma minta tolong dianterin ke rumah Tante Mayans. Katanya sebentar, ternyata berjam-jam. Sampai lumutan nunggunya. Eh, tadi bilang mau langsung pulang, Sekarang minta mampir ke Mall. Dasar Emak-Emak!Untung sayang, makanya aku anterin kemana-mana. Hari ini, sebenarnya aku mau ke rumahnya Ivonne. Mau aku ajak jalan. Tapi karena udah keburu di booking Mama duluan, terpaksa kutunda, ke rumah Ivonne ntar sorean aja.Mengantar Mama ke gerai perhiasan, aku ikut turun. Menunggu Mama yang sedang berbincang dengan Mbak yang tugas, aku melihat lihat sekeliling. Dulu, aku yang mengerjakan interior gerai perhiasan ini. Rasanya melihat desainku sendiri kok kurang greget. Maksudku begini, tapi owner-nya minta begitu. Ya akhirnya, mesti nurut. Who's the boss! Begitu istilah

  • Suamiku direbut Janda    Selamat Berjuang

    #Status_WA_Janda_Sebelah 52Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_52Selamat berjuang Juna dan RenaldJuna tercenung menatapku. Kami bersitatap. Nafasku masih sesengukan. Aku benar-benar menumpahkan segala beban hatiku saat ini."Jawab!" Kataku.Mbak Retno tergopoh datang, dia langsung menggendong Axel dan membawanya pergi. Rupanya dia mendengar suara tangis dan bentakanku pada Juna. Pengasuh itu membawa Axel menjauh."A_aku pasti menikahimu, Von ..." Juna berusaha memegang kedua bahuku. Aku menghindar. Air mataku masih berurai. Janji melulu."Kapan?" Aku mengejarnya."Kau kan tahu, kita menunggu restu dari Mamaku ..." Pelan suara Juna. Membuatku semakin kesal. "Itu tugasmu buat meyakinkan Mamamu, bukan menggantungku seperti ini!" Setengah berteriak aku padanya. Juna berlalu dari hadapanku. Menuju sofa panjang dan menghempaskan bobotnya di sana. Aku mengikuti. Wajah Juna jutek. Mengambil tempat duduk di sampingnya, aku terus mencecarnya dengan pertanyaan."Hu

  • Suamiku direbut Janda    Jangan sembuhkan dia

    #Status_WA_Janda_Sebelah 53Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_53Tuhan, jangan sembuhkan diaBegitu lah kehidupanku kini. Single parent dengan satu anak dan dua Lelaki yang sedang berjuang mendapatkan cintaku.Untuk Juna, aku sangat mengapresiasi kebaikan dia. Tak pernah dia meninggalkan aku. Sifat dan kebaikannya, membuatku merasa nyaman dan terlindungi. Aku tahu, karena karakternya yang begitu membuatnya susah untuk memilih. Tak pantas rasanya membandingkan aku dengan Bundanya, orang yang sudah bertaruh nyawa melahirkan dia. Juga membesarkannya dengan penuh kasih.Tak pantas juga rasanya memaksa Juna memilih antara aku dan wanita terhebatnya itu. Semua ini, membuat Juna terkesan mengulur waktu dan menggantung Hubunganku dengan dia. Tapi, menurutku hidup adalah pilihan. Apa pun keputusan Juna akan aku hargai. Seperti halnya aku yang sangat menyayangi Mamaku. Kupikir, Juna juga begitu. Semoga perjuangan Juna buat mendapatkan restu, akan berakhir indah.Buat

  • Suamiku direbut Janda    Lelah

    #Status_WA_Janda_Sebelah 51Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_51Aku lelahMenghembuskan nafas kasar, kemudian Kak Astrid berdiri. Dia berpamitan padaku."Kalau begitu, kakak pamit dulu, Von. Kereta api akan berangkat sore ini jam lima." Kak Astrid berjalan masuk ke kamar rawat Nicky, kemudian keluar lagi dengan menenteng travel bag-nya."Tolong psertimbangkan permintaan kakak tadi, ya, Ivonne." Kak Astrid memeluk dan mencium kedua pipiku. "Titip Nicky," ucapnya sambil berlalu meninggalkan aku yang berdiri di ruang tunggu sini. Setelah punggung Kak Astrid menghilang, aku kembali masuk ke ruang rawat. Sudah jam setengah tiga sore. Mami kenapa belum datang ya?"Yank ..." Suara lembut Mas Nicky memanggilku. Aku memberinya senyuman. "Sudah pulang kerja?" "Belum sih. Cuma kan Kak Astrid pulang ke Solo, jadi aku yang jagain kamu dulu," kataku. Mas Nicky mengangguk."Duduk sini." Mas Nicky menunjuk kursi kosong yang ada tak jauh dari tempat tidurnya. Aku mende

  • Suamiku direbut Janda    Dilema

    #Status_WA_Janda_Sebelah 50Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_50DilemaKeadaan Nicky sudah jauh lebih baik. Lelaki itu sudah dipindahkan di ruang perawatan. Pagi ini, sebelum berangkat kerja, aku dan Juna menyematkan menengok Nicky. Memasuki ruangan, aku melihat Mas Nicky sedang terbaring. Mami tampak sedang menyuapinya bubur. Melihat kedatanganku, senyum Mas Nicky mengembang."Mau berangkat kerja ya, yank?" Tanyanya. Aku mengangguk. Kulirik Juna mukanya acemm. Hhhh!Mas Nicky belum sembuh dari penyakit amnesia-nya. Dari observasi yang dilakukan Dokter bisa disimpulkan Mas Nicky menderita amnesia Retrograde. Amnesia yang disebabkan karena cedera di kepala yang menyebabkan trauma otak. Hal ini diperkuat oleh keterangan Mami. Menurut perempuan itu, terakhir dia melihat, Mas Nicky jatuh dari lantai dua rumah. Kepalanya membentur lantai, dan langsung tidak sadarkan diri.Amnesia Retrograde adalah penyakit amnesia yang membuat penderita tidak bisa mengingat

  • Suamiku direbut Janda    Kata Hati

    #Status_WA_Janda_Sebelah 49Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_49PoV JunaKata hatiKejadian yang mengerikan. Dahlia menusuk perut Nicky! Peristiwanya begitu cepat! Hingga aku pun tak sempat menolong Nicky! Lelaki itu jatuh di lantai dengan posisi terlentang. Pisau belati tertancap di sisi kiri perutnya. Darah menggenang di lantai keramik berwarna putih ini. Ivonne menjerit histeris.Aku tak yakin dia bisa bertahan. Nafasnya tersengal dan tinggal satu-satu. Wajahnya pucat dan mulutnya sedikit terbuka. Ivonne bersimpuh di sisi Mantan suaminya itu. Menangis tersedu dan memanggil nama Nicky berkali-kali. Tangannya mengusap dan menepuk pipi Nicky, agar membuatnya tersadar terus!"Nicky ... Bertahan lah! Aku di sini ..." Ucapnya beberapa kali. Air mata Ivonne berderai. Setelah Dahlia dibawa polisi, aku berjalan mendekati Ivonne. Kekasihku itu terus saja menangisi Nicky. Sampai dia tak menyadari aku berdiri di sisinya. Mata Nicky yang mendelik menatap Ivonne

  • Suamiku direbut Janda    Resah

    #Status_WA_Janda_Sebelah 48Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_48ResahSampai rumah sakit, kembali Juna menggendong Axel dan menggandeng tanganku. Juna membawa Axel ke UGD dan menceritakan kronologi kejadian secara singkat pada paramedis. Axel diperiksa beberapa saat, tubuh, pupil mata, dan kepala anakku tak luput dari pemeriksaan. Setelah dinyatakan Axel baik-baik saja, aku dan Juna meninggalkan ruang UGD. Juna sangat perhatian. Meskipun belum pernah punya anak. Juna ini sangat teliti orangnya. Ibaratnya, Juna ini lebih senang mencegah dari pada mengobati.Menggendong Axel di pundaknya, tangan Juna yang satu menggandeng tanganku. Bibirku terdiam dan mengatup. Perasaanku tak tenang. Ingin rasanya aku mencari di mana Nicky berada. Sangat ingin aku mengetahui keadaannya. Tapi aku nggak enak sama Juna. Sampai mobil, Juna berkata padaku,"Lo kacau banget, pulang dulu aja. Biar gua yang ngurus Nicky." Juna menyerahkan Axel padaku. Aku mengangguk. Seorang pria

  • Suamiku direbut Janda    Insiden

    #Status_WA_Janda_Sebelah 47Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_47Insiden"Junaa, dimana Axel?" Aku menangis seperti anak kecil. Berjalan ke sana ke mari dengan gelisah. Kupanggil panggil nama anakku. "Tunggu bentar, kali diajak keluar sama pengasuhnya." Jawab juna. Sahabatku itu terus menghubungi orangnya buat mencari keberadaan Axel dan Mbak Bella."Aku nggak bisa nunggu,Jun! Ini udah malam." Rengekku. Sudah lepas Isya'. "Ayo lapor Polisi!" Ajakku. Juna menggeleng."Kalau kasus orang hilang, laporan baru akan ditindak setelah dua kali dua puluh empat jam!" "Terus gimana dong?" Aku udah nggak tahan lagi. Khawatir banget. Tidur di mana Axel, udah makan belum, bawa susu enggak? Ya Allah!Ponsel Juna berdering. Juna segera mengangkatnya. Aku melihatnya tak berkedip. Berharap ada berita atau titik terang keberadaan Axel. "Ok, makasih!" Juna menutup pembicaraan via telepon. Dengan wajah tegang Juna mendekatiku. "A_ada apa, Juna. Kenapa kau tegang sekali?" T

DMCA.com Protection Status