Share

Pengemis Wanita

Penulis: Henya Firmansyah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

#Status_WA_Janda_Sebelah 28

Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan

#Bab_28

Pengemis wanita

Ini adalah bulan ke enam kehamilanku. Aku menikmatinya. Setiap gerakan dari bayiku, adalah kebahagiaan untukku.

‌Orang di kantor sudah pada banyak yang tahu. Tapi, alhamdulillah mereka tidak menjahat aku. Bahkan, para karyawati perempuan yang sudah menikah dan berpengalaman punya anak, mereka pada sharing ke aku. Aku juga ikut grup senam hamil.

Kupikir, tadinya kehamilan ini adalah awal dari penderitaan hidupku. Bercerai, hamil dan punya anak! Membayangkan saja, aku tak mampu. Saat itu, di benakku hanya satu. Anak ini harus mati!

Ternyata, bayanganku salah besar! Anak ini, bukan lah kesalahan. Dia hadir saat takdir mengharuskan aku, berpisah dengan Mas Nicky. Aku harus kuat demi buah hatiku.

Semua ini, berkat dukungan Juna, sahabat sejatiku. Juna tak sedetik pun meninggalkan aku, saat aku berada di titik rendah dalam hidupku. Dikhianati, difitnah, dibenci Mertua, tak ada kawan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Partinah Partinah
mamainya nicky
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Suamiku direbut Janda    Pengemis itu Mami

    #Status_WA_Janda_Sebelah 29Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_29Pengemis itu MamiNetraku bersitatap dengan Juna. Mungkin juga pikiran kami saat ini sama.Meski penampilannya berbeda jauh, tapi sepintas perempuan pengemis itu mirip dengan Bu Utari, Maminya Nicky!"Kek Maminya Nicky, deh!" Tebak Juna. Dahinya mengerut dalam. Aku juga sampai menyipit, untuk melihat lebih jelas. Masak sih, Mami jadi pengemis? Nggak deh kayaknya. Mami kan sosialita, meski maksa.Aku masih berdiri di sini. Seorang pengunjung resto menjatuhkan uang kertas dua ribuan. Perempuan tua pengemis itu dengan cepat mengambil dan mencium uang itu sebelum memasukkannya ke dalam kaleng biskuit di depannya. Ya Allah, kasihan sekali ...Seorang pengunjung yang lain lagi, memberinya sesuatu dalam tas kresek hitam. Sepertinya makanan sisa yang nggak habis dimakan. Pengemis tua itu menerimanya. Puluhan kata terima kasih dia ucapkan untuk pengunjung dermawan yang memberinya sisa nasi tadi. Telapa

  • Suamiku direbut Janda    Jangan Banyak Tanya

    #Status_WA_Janda_Sebelah 30Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_30Banyak tanya bikin keselHah?!Mas Nicky meninggal? Mataku membelalak menatap Mami yang menangis tergugu. "Meninggal bagaimana, Mam?!" Aku menelan saliva. Mana mungkin Mas Nicky meninggal? Huhuuhu huhuuhu Mami tambah meraung. Juna menghela nafas. Lelaki itu terdiam sebentar. Sedangkan aku, rasanya tubuhku lemas, mendengar omongan Mami. Meski aku berusaha tak peduli dan melupakan Mas Nicky, tapi, bila mendengar berita dia meninggal, gemetar juga seluruh tubuhku. "Ivonne, sebaiknya kita naik ke atas aja. Kita bicara di dalam apartment." Juna membuka pintu mobil dan berjalan ke sisi pintuku untuk membuka. Juna juga membukakan pintu untuk Mami Utari. Selanjutnya, kami bertiga memasuki lift yang membawa naik ke apartment private ini.Berjalan menunduk, menyembunyikan perasaanku yang tak karuan ini dari Juna. Aku tak mau dia tahu, hatiku syok mendengar berita Mas Nicky meninggal. Rasanya,aku j

  • Suamiku direbut Janda    Penolakan

    #Status_WA_Janda_Sebelah 31Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_31PenolakanTubuhku menggeliat, melepaskan pelukan Juna. Gegas kucuci tanganku dan mengelapnya hingga kering."Pulang lah, sudah malam." Juna menghela nafas, kemudian menatapku lekat. Aku pura-pura tidak melihat. Aku tahu, dia ingin menemaniku di sini. Tapi, selalu aku menolaknya. "Napa?" Tanyaku saat merasa jengah ditatap begitu. "Gapapa." Juna mengusap belakang telinganya. Bibirku tersenyum kecil. Juna ini, sukanya malu-malu. Aku tahu dari body language-nya, dia minta kiss, hihi."Udah sana pergi, aku mau tidur." Berdiri dengan melipat tangan di dada, aku berlagak galak. Juna nyengirr."Von, gua udah pesenin tiket buat Tante Utari besok pagi. Suruh naik taksi online saja. Lo nggak usah nganterin." "Kok gitu, kasihan kan?" Bibirku manyun. Juna tetap menggeleng."Biarkan dia berangkat sendiri. Kalau sudah di Bandara, dia juga tahu apa yang harus dia lakukan." "Baik lah." Mending aku iyain s

  • Suamiku direbut Janda    PoV Dahlia

    #Status_WA_Janda_Sebelah 32Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_32PoV DahliaSetelah meninggalkan Mami di daerah entah berantah, aku tancap gas dan ngebut tanpa tujuan. Pikiranku kalut dan takut. Kulirik Naura yang tertidur di kursi sampingku. Aku harus mencari tempat menginap malam ini. Aku harus menenangkan pikiranku dulu, baru mengambil langkah selanjutnya.Aku membelokkan mobil ke sebuah hotel yang tidak begitu besar. Kulihat jam di ponselku, sudah jam satu malam. Dengan menggendong Naura, aku melakukan check in. Semuanya berjalan lancar. Naura tidak rewel. Setelah aku buatkan susu, dia tidur lagi. Sepertinya, malam ini aku tidak bakal tidur. Benar-benar tidak tenang perasaanku. Apakah Nicky mati? Pertanyaan itu berulang-ulang hadir di otakku. Aku takut, sangat takut. Ku yakin, Nicky sudah mati waktu terjatuh dari tangga. Jadi aku hanya membuang mayat saja, tidak membunuhnya. Bagaimana kalau ada yang menemukan jasadnya? Apakah Polisi akan mengejarku,

  • Suamiku direbut Janda    Setahun kemudian

    #Status_WA_Janda_Sebelah 33Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_33Setahun kemudianSetelah aku mendengar sendiri omongan Tante Viyonna, aku jadi menjaga jarak dengan Juna. Lelaki itu masih baik padaku. Dia masih perhatian dan banyak menolongku. Bukannya aku nggak mau lepas seratus persen dari Juna, bukan! Aku masih butuh bantuan dia sampai aku melahirkan. Setelah itu, aku punya rencana sendiri.Jelang melahirkan, aku mau pulang ke Bandung. Rencana mau melahirkan di sana, yang dekat sama orang tuaku. Kalau kata Juna sih, suruh melahirkan di sini saja. Ntar Mama sama Papa yang dijemput ke sini. Tapi aku nggak mau. Melahirkan untuk yang pertama kali, kupikir lebih baik dekat dengan Mama. Hatiku lebih tenang. Lagian bisa belajar juga dari Mama, cara merawat bayi yang baru lahir.Juna sendiri yang mengantarku ke Bandung. Aku membawa banyak perlengkapan bayi yang aku beli dari Jakarta. Dokter bilang, jenis kelamin anakku laki-laki. Seneng banget dong aku ... Apal

  • Suamiku direbut Janda    Kandidat itu

    #Status_WA_Janda_Sebelah 34Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_34Kandidat itu ...Aku tidak menyambut uluran tangannya, demikian juga Juna. Degup jantungku kencang. Benar kah dia Nicky? Tapi, kenapa dia bilang namanya Renald?"Maaf, saya permisi," ucap laki-laki yang mengaku bernama Renald itu sambil sedikit menundukkan kepalanya. "Juna ..." Panggilku setelah lelaki itu menjauh."Jangan tanya aku!" Juna bergumam. "A_apakah dia Nicky?" Aku ragu.Juna melirikku, kemudian mempererat pelukan lengannya di bahuku. "Dia bilang namanya Renald." "Iya, sih ...""Ayo pulang saja!" Setelah membayar semua totalan di kasir, Juna mengajak aku, Axel dan Mbak Retno pulang. Di mobil, Juna lebih banyak diam. Sepertinya dia sedang berpikir. Apakah lelaki yang mirip Mas Nicky tadi mengganggu pikirannya?"Jun, bukannya lo dulu pernah nyuruh orangmu untuk menyelidiki kematian Nicky?" Seingatku, dulu Juna pernah bilang begitu. Juna tak menjawab lama."Orangku bilang, mereka t

  • Suamiku direbut Janda    Cemburu

    #Status_WA_Janda_Sebelah 35Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_35CemburuNetraku menatap tak berkedip, lelaki bernama Renaldy Asmasubrata itu. Hari ini, aku dan Pak Bayu memanggilnya untuk mengikuti final interview sebagai kandidat assisten Direktur.Tinggi sekitar seratus delapan puluh lebih sedikit, paras ganteng dan senyum menawan. Mengenakan kemeja putih lengan pendek dipadu dengan celana jeans biru belel dan sepatu casual. Ya Allah ... Rasanya aku meleleh! Ini sih, Nicky banget!"Silakan duduk," kata Pak Bayu. Renald kemudian duduk di kursi yang berhadapan denganku dan Pak Bayu."Bukannya Anda manager di restaurant fast food terkenal itu?" Tanyaku langsung. Renald menganggukkan kepalanya. "Betul, Bu." Jawabnya."Lalu, kenapa anda tertarik untuk bergabung di perusahaan saya. Sedangkan ini jauh berbeda dengan referensi yang Anda miliki?" Aku mencecarnya dengan pertanyaan. Renald tersenyum aja, matanya memandangku. "Dunia ini memang sempit buat kita ber

  • Suamiku direbut Janda    Tentang Renaldy

    #Status_WA_Janda_Sebelah 36Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_36Sedikit tentang RenaldyJuna melangkah ke luar dengan gusar. Gegas kuikuti dia. Pikiranku udah pasti ribut nih. Brakk!Pintu ruangan kantor Renald dibuka kasar oleh Juna. Renald yang sedang sibuk bekerja dan duduk di kursinya, mengangkat kepala. Dia menatap Juna tak mengerti."Nicky!" Panggil Juna dengan menatap tajam.Netra Renald balas menatap. Aku yang berdiri di belakang Juna jadi berdesir. Udah mendelik semua gini. Ck!"Aku bukan Nicky!" Ucap Renald tenang."Lo bisa bohongin semua orang, tapi bukan gua! Elu Nicky!" Tunjuk Juna pada lelaki yang masih duduk di balik meja itu."Gosah pura-pura!" Juna merangsek maju. Tanganku memegangi jasnya. "Udah lah, Jun! Nggak penting banget sih!" Kuapit lengannya, biar nggak tambah maju."Lo kembali atau tidak, nggak ada yang berubah. Aku dan Ivonne, tetap akan menikah!" Seru Juna. Membuat Renald berdiri dan pindah duduk di tepi mejanya. "Jadi, kalian

Bab terbaru

  • Suamiku direbut Janda    (end) Malaikat tak bersayap

    #Status_WA_Janda_Sebelah 55Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_55Malaikat tak bersayapKenapa dengan Juna, kenapa dia seolah menjauhiku. Apa salahku ... Berjuta tanya menari dalam benakku. Apakah dia tak berhasil mendapatkan restu dari Mamanya? Masih ada waktu sebulan buat dia berjuang. Aku senantiasa menunggu. Rasaku menjelma menjadi resah, saat kusadari dua hari sudah tak ada sosok Juna menemaniku. Aku telah terbiasa dengan keberadaannya. Seperti ada yang hilang dan hampa dalam relung hatiku."Mbak Retno, aku mau pergi, tolong jagain Axel, ya?" Kataku. Malam ini, entah kenapa aku ingin keluar. Aku ingin merasakan resahku seorang diri."Ibu mau kemana malam-malam?" "Keluar sebentar." Kulihat jam masih menunjukkan pukul setengah delapan malam."Baik, Bu. Jangan pulang larut, ya." Perempuan pengasuh itu berkata sambil menutup pintu. Aku hanya mengangguk tipis.Mengendarai mobil membelah jalan di antara gemerlap lampu yang menderang di malam hari, tak juga

  • Suamiku direbut Janda    PoV Juna

    #Status_WA_Janda_Sebelah 54Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_54PoV Juna"Sekalian mampir ke Mall Anggrek, Jun. Mama mau ambil perhiasan pesanan Mama." Kulirik Mamaku yang cerewet ini. Tadi katanya cuma minta tolong dianterin ke rumah Tante Mayans. Katanya sebentar, ternyata berjam-jam. Sampai lumutan nunggunya. Eh, tadi bilang mau langsung pulang, Sekarang minta mampir ke Mall. Dasar Emak-Emak!Untung sayang, makanya aku anterin kemana-mana. Hari ini, sebenarnya aku mau ke rumahnya Ivonne. Mau aku ajak jalan. Tapi karena udah keburu di booking Mama duluan, terpaksa kutunda, ke rumah Ivonne ntar sorean aja.Mengantar Mama ke gerai perhiasan, aku ikut turun. Menunggu Mama yang sedang berbincang dengan Mbak yang tugas, aku melihat lihat sekeliling. Dulu, aku yang mengerjakan interior gerai perhiasan ini. Rasanya melihat desainku sendiri kok kurang greget. Maksudku begini, tapi owner-nya minta begitu. Ya akhirnya, mesti nurut. Who's the boss! Begitu istilah

  • Suamiku direbut Janda    Selamat Berjuang

    #Status_WA_Janda_Sebelah 52Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_52Selamat berjuang Juna dan RenaldJuna tercenung menatapku. Kami bersitatap. Nafasku masih sesengukan. Aku benar-benar menumpahkan segala beban hatiku saat ini."Jawab!" Kataku.Mbak Retno tergopoh datang, dia langsung menggendong Axel dan membawanya pergi. Rupanya dia mendengar suara tangis dan bentakanku pada Juna. Pengasuh itu membawa Axel menjauh."A_aku pasti menikahimu, Von ..." Juna berusaha memegang kedua bahuku. Aku menghindar. Air mataku masih berurai. Janji melulu."Kapan?" Aku mengejarnya."Kau kan tahu, kita menunggu restu dari Mamaku ..." Pelan suara Juna. Membuatku semakin kesal. "Itu tugasmu buat meyakinkan Mamamu, bukan menggantungku seperti ini!" Setengah berteriak aku padanya. Juna berlalu dari hadapanku. Menuju sofa panjang dan menghempaskan bobotnya di sana. Aku mengikuti. Wajah Juna jutek. Mengambil tempat duduk di sampingnya, aku terus mencecarnya dengan pertanyaan."Hu

  • Suamiku direbut Janda    Jangan sembuhkan dia

    #Status_WA_Janda_Sebelah 53Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_53Tuhan, jangan sembuhkan diaBegitu lah kehidupanku kini. Single parent dengan satu anak dan dua Lelaki yang sedang berjuang mendapatkan cintaku.Untuk Juna, aku sangat mengapresiasi kebaikan dia. Tak pernah dia meninggalkan aku. Sifat dan kebaikannya, membuatku merasa nyaman dan terlindungi. Aku tahu, karena karakternya yang begitu membuatnya susah untuk memilih. Tak pantas rasanya membandingkan aku dengan Bundanya, orang yang sudah bertaruh nyawa melahirkan dia. Juga membesarkannya dengan penuh kasih.Tak pantas juga rasanya memaksa Juna memilih antara aku dan wanita terhebatnya itu. Semua ini, membuat Juna terkesan mengulur waktu dan menggantung Hubunganku dengan dia. Tapi, menurutku hidup adalah pilihan. Apa pun keputusan Juna akan aku hargai. Seperti halnya aku yang sangat menyayangi Mamaku. Kupikir, Juna juga begitu. Semoga perjuangan Juna buat mendapatkan restu, akan berakhir indah.Buat

  • Suamiku direbut Janda    Lelah

    #Status_WA_Janda_Sebelah 51Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_51Aku lelahMenghembuskan nafas kasar, kemudian Kak Astrid berdiri. Dia berpamitan padaku."Kalau begitu, kakak pamit dulu, Von. Kereta api akan berangkat sore ini jam lima." Kak Astrid berjalan masuk ke kamar rawat Nicky, kemudian keluar lagi dengan menenteng travel bag-nya."Tolong psertimbangkan permintaan kakak tadi, ya, Ivonne." Kak Astrid memeluk dan mencium kedua pipiku. "Titip Nicky," ucapnya sambil berlalu meninggalkan aku yang berdiri di ruang tunggu sini. Setelah punggung Kak Astrid menghilang, aku kembali masuk ke ruang rawat. Sudah jam setengah tiga sore. Mami kenapa belum datang ya?"Yank ..." Suara lembut Mas Nicky memanggilku. Aku memberinya senyuman. "Sudah pulang kerja?" "Belum sih. Cuma kan Kak Astrid pulang ke Solo, jadi aku yang jagain kamu dulu," kataku. Mas Nicky mengangguk."Duduk sini." Mas Nicky menunjuk kursi kosong yang ada tak jauh dari tempat tidurnya. Aku mende

  • Suamiku direbut Janda    Dilema

    #Status_WA_Janda_Sebelah 50Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_50DilemaKeadaan Nicky sudah jauh lebih baik. Lelaki itu sudah dipindahkan di ruang perawatan. Pagi ini, sebelum berangkat kerja, aku dan Juna menyematkan menengok Nicky. Memasuki ruangan, aku melihat Mas Nicky sedang terbaring. Mami tampak sedang menyuapinya bubur. Melihat kedatanganku, senyum Mas Nicky mengembang."Mau berangkat kerja ya, yank?" Tanyanya. Aku mengangguk. Kulirik Juna mukanya acemm. Hhhh!Mas Nicky belum sembuh dari penyakit amnesia-nya. Dari observasi yang dilakukan Dokter bisa disimpulkan Mas Nicky menderita amnesia Retrograde. Amnesia yang disebabkan karena cedera di kepala yang menyebabkan trauma otak. Hal ini diperkuat oleh keterangan Mami. Menurut perempuan itu, terakhir dia melihat, Mas Nicky jatuh dari lantai dua rumah. Kepalanya membentur lantai, dan langsung tidak sadarkan diri.Amnesia Retrograde adalah penyakit amnesia yang membuat penderita tidak bisa mengingat

  • Suamiku direbut Janda    Kata Hati

    #Status_WA_Janda_Sebelah 49Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_49PoV JunaKata hatiKejadian yang mengerikan. Dahlia menusuk perut Nicky! Peristiwanya begitu cepat! Hingga aku pun tak sempat menolong Nicky! Lelaki itu jatuh di lantai dengan posisi terlentang. Pisau belati tertancap di sisi kiri perutnya. Darah menggenang di lantai keramik berwarna putih ini. Ivonne menjerit histeris.Aku tak yakin dia bisa bertahan. Nafasnya tersengal dan tinggal satu-satu. Wajahnya pucat dan mulutnya sedikit terbuka. Ivonne bersimpuh di sisi Mantan suaminya itu. Menangis tersedu dan memanggil nama Nicky berkali-kali. Tangannya mengusap dan menepuk pipi Nicky, agar membuatnya tersadar terus!"Nicky ... Bertahan lah! Aku di sini ..." Ucapnya beberapa kali. Air mata Ivonne berderai. Setelah Dahlia dibawa polisi, aku berjalan mendekati Ivonne. Kekasihku itu terus saja menangisi Nicky. Sampai dia tak menyadari aku berdiri di sisinya. Mata Nicky yang mendelik menatap Ivonne

  • Suamiku direbut Janda    Resah

    #Status_WA_Janda_Sebelah 48Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_48ResahSampai rumah sakit, kembali Juna menggendong Axel dan menggandeng tanganku. Juna membawa Axel ke UGD dan menceritakan kronologi kejadian secara singkat pada paramedis. Axel diperiksa beberapa saat, tubuh, pupil mata, dan kepala anakku tak luput dari pemeriksaan. Setelah dinyatakan Axel baik-baik saja, aku dan Juna meninggalkan ruang UGD. Juna sangat perhatian. Meskipun belum pernah punya anak. Juna ini sangat teliti orangnya. Ibaratnya, Juna ini lebih senang mencegah dari pada mengobati.Menggendong Axel di pundaknya, tangan Juna yang satu menggandeng tanganku. Bibirku terdiam dan mengatup. Perasaanku tak tenang. Ingin rasanya aku mencari di mana Nicky berada. Sangat ingin aku mengetahui keadaannya. Tapi aku nggak enak sama Juna. Sampai mobil, Juna berkata padaku,"Lo kacau banget, pulang dulu aja. Biar gua yang ngurus Nicky." Juna menyerahkan Axel padaku. Aku mengangguk. Seorang pria

  • Suamiku direbut Janda    Insiden

    #Status_WA_Janda_Sebelah 47Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_47Insiden"Junaa, dimana Axel?" Aku menangis seperti anak kecil. Berjalan ke sana ke mari dengan gelisah. Kupanggil panggil nama anakku. "Tunggu bentar, kali diajak keluar sama pengasuhnya." Jawab juna. Sahabatku itu terus menghubungi orangnya buat mencari keberadaan Axel dan Mbak Bella."Aku nggak bisa nunggu,Jun! Ini udah malam." Rengekku. Sudah lepas Isya'. "Ayo lapor Polisi!" Ajakku. Juna menggeleng."Kalau kasus orang hilang, laporan baru akan ditindak setelah dua kali dua puluh empat jam!" "Terus gimana dong?" Aku udah nggak tahan lagi. Khawatir banget. Tidur di mana Axel, udah makan belum, bawa susu enggak? Ya Allah!Ponsel Juna berdering. Juna segera mengangkatnya. Aku melihatnya tak berkedip. Berharap ada berita atau titik terang keberadaan Axel. "Ok, makasih!" Juna menutup pembicaraan via telepon. Dengan wajah tegang Juna mendekatiku. "A_ada apa, Juna. Kenapa kau tegang sekali?" T

DMCA.com Protection Status