Beranda / Pernikahan / Suamiku Tidak Memiliki Gaji / Kejamnya fitnah Bu Narti

Share

Kejamnya fitnah Bu Narti

Penulis: Ayu_Kusuma20
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-08 11:42:47

Suamiku tak memiliki gaji

Part 5

Mendengar Bella yang menangis kencang Bu Narti langsung mendekatiku, semua mata langsung tertuju padaku

"Kamu apakah anak saya? kamu mau tumb*lin Bella? awas aja kalau ada apa-apa sama Bella saya akan tuntut kamu!" Bu Narti menunjuk wajahku

"Tanya aja sama anak Ibu, saya gak ngapa-ngapain dia kok, saya cuma bilang sama dia kalau Bapaknya Khalisa tidak melakukan pes*gihan apa-apa, terus saya juga nanya emang Bella tahu pes*guhan itu apa, gitu doang!" kujelaskan apa adanya pada Bu Narti

"Alah omong kosong, makanya jadi manusia itu harus sabar, jangan terobsesi mau kaya sampai melakukan apa aja, kalau mau kaya ya kerja jangan pake cara licik kayak gini!"

"Jadi menurut Bu Narti saya dan suami melakukan pesu*ihan gitu? apa buktinya Bu? hati-hati loh nanti jatuhnya fitnah!"

"Tidak perlu ada bukti, semua orang juga sudah tahu kok!"

"Eh eh ada apa ini ribut-ribut? jangan bikin keributan di sekolah! kalau Ibu-ibu ada masalah selesaikan saja diluar sekolah jangan dilingkungan sekolah," ucap Pak Eman petugas keamanan sekolah

"Dia sendiri yang mulai, masa udah tua gini nangisin anak orang, anak saya dibikin nangis sama dia!" Bu Narti kembali menunjuk wajahku

"Sudah-sudah, semuanya bubar, selesaikan saja diluar sekolah!"

Setelah diamankan oleh Pak Eman akhirnya adu mulut antara aku dan Bu Narti pun berakhir

"Tadi temen-temen Khalisa dikelas hampir semua diemin Khalisa kenapa ya? kalau Khalisa deketin mereka, mereka langsung nyuruh Khalisa pergi. Cuma Lala yang tetap mau temenan sama Khalisa." Ucap Khalisa ditengah perjalanan pulang

"Oh gitu, Khalisa sedih ya gak punya teman?" tanyaku sambil fokus mengendarai sepeda motor

"Ya sedih sih Ma, terus Khalisa dengar pesu*ihan-pesu*ihan gitu, emang pesu*ihan itu apa sih Ma?"

"Nanti Mama jelasin dirumah aja ya!"

"Oke Ma."

Sepanjang perjalanan aku tak henti-hentinya berpikir bagaimana caranya agar aku bisa tahu apa yang dibicarakan mereka di grup kelas

Grup kelas ada 2, pertama grup resmi yang dikelola langsung oleh wali kelas , dan kedua grup yang isinya hanya orang tua murid kelas 1 A saja, dan adminnya adalah Bu Narti

Aku memang kurang aktif di grup yang kedua, sampai aku tidak sadar jika aku telah dikeluarkan dari grup, karena selama ini aku hanya menjadi pembaca saja dalam grup itu

Tidak terasa motor yang ku kendarai sudah memasuki halaman rumah

"Khalisa ganti baju dulu ya abis ganti baju langsung makan nanti kalau udah Mama jelasin apa pesu*ihan itu." Ucapku pada Khalisa

"Siap Mama." Khalisa langsung masuk kedalam kamarnya

Akupun langsung kedalam kamar untuk ganti baju

"Kebiasaan pulang sekolah bibirnya maju sepuluh senti." Ucap Mas Dirman yang sedang menonton vlog youtuber favoritnya

"Kesal Pa, tahu ga hari ini Mama itu kesel banget!" ucapku sambil membuka kerudung

"Kesal kenapa Ma? gara-gara Ibu-ibu rempong lagi?" tanya Mas Dirman

Aku hanya menganggukkan kepala tanpa mengeluarkan sepatah kata pun

"Kata Papa juga apa, jangan terlalu peduli sama omongan orang." Ucap Mas Dirman meskipun matanya tidak berpaling dari video yang dia tonton

"Dia keterlaluan Pa, masa Bu Narti bilang kalau kita itu ng*p*t, siapa yang gak kesal coba?"

"Hahaha, udahlah biarin aja mungkin Bu Narti itu kurang sehat makanya kita sebagai orang waras diam aja!" bukannya ikut kesal tapi Mas Dirman malah menertawakan amarahku

"Papa ini hih malah ketawa?" tanyaku yang tidak habis pikir

"Justru Mama yang kenapa? sejak kapan Istri Papa jadi baperan gini? bukannya Mama selalu cuek sama mereka?" Mas Dirman balik bertanya

Aku langsung mencerna apa yang suami katakan, ternyata memang ada benarnya

"Ma, Khalisa udah selesai semuanya nih, ayo dong jelasin apa pesu*ihan itu?" Khalisa menyusulku ke kamar

"Sini Khalisa duduk, biar Papa jelaskan." Khalisa langsung duduk disamping Mas Dirman

Mas Dirman langsung menjelaskan kepada Khalisa tentang apa itu pesu*ihan dengan bahasa yang mudah dipahami anak seusia Khalisa dan Khalisa pun merasa puas dengan penjelasan dari Papanya

Aku sangat bersyukur tanpa aku minta Mas Dirman mau memberi penjelasan pada Khalisa

"Makasih ya Pa," ucapku tersenyum manja

"Makasih apa?" Mas Dirman mengernyitkan dahinya

"Udah bantu Mama jelasin pada Khalisa, hehe."

"Emang kenapa gak langsung Mama jelasin aja tadi, biar dia gak penasaran."

"Mama bingung soalnya takut salah ngomong."

Jika dibandingkan tingkat kecerdasan Mas Dirman dengan aku Sofi Nurlela Istrinya mungkin sangat jauh berbeda, mudah-mudahan Khalisa mewarisi kecerdasan Mas Dirman

Drrrtt

Drrrtt

Ponselku bergetar beberapa detik, kulihat ada notifikasi pesan masuk

[Sofi ada masalah apa sih sama Bu Narti?] pengirim pesan itu adalah Ela teman sekolah SMA dulu, yang sekarang anaknya pun menjadi teman sekolah anakku

Aku dan Ela memang masih akrab sampai sekarang namun Ela hanya bisa mengantarkan anaknya sekolah saat dia sedang libur saja, dia merupakan seorang Bidan yang bekerja di Klinik bersalin yang buka 24 jam

[Gak tahu tuh, emangnya ada apa sih? soalnya aku dikeluarin dari grup Mamak 1 A] balasku

[Bu Narti bilang katanya kamu sama suami kamu punya pesu*ihan, dan menyuruh Ibu-ibu semua dan juga anak-anaknya untuk jauhin kamu sama Khalisa takut dijadiin mangsa]

[Nih buktinya]

Ela mengirimkan beberapa tangkapan layar

[Makasih ya El udah ngasih tahu, benar-benar keterlaluan ya Bu Narti]

[Kamu sih, kata aku juga apa dari awal jangan terlihat biasa aja tunjukin aja apa yang kamu punya biar gak direndahin orang lain, orang yang gak punya aja bela-belain minjem biar kelihatan wah, kamu yang udah punya segalanya malah diumpetin, hahaha] Ela meledekku dengan emoji tertawa lebar

Aku dan Ela memang sudah biasa saling meledek, meskipun dia sudah menjadi seorang Bidan dan aku hanya Ibu rumah tangga sikapnya tidak pernah berubah

Tak kuat jika harus menahan ini sendirian akupun langsung mengadukan tentang fitnah ini pada Mas Dirman

Bab terkait

  • Suamiku Tidak Memiliki Gaji   Membalas fitnah dengan pembuktian

    Suamiku tak memiliki gajiPart 6"Pa orang yang udah fitnah enaknya diapain ya?" ucapku pada Mas Dirman yang sedang mencorat-coret kertas"Udah diemin aja!""Tapi ini gak bisa didiemin Pa, ini udah menyangkut nama baik kita.""Kata Papa diemin udah diemin aja Ma!""Lihat Pa, dia tega banget loh bahkan Khalisa aja jadi korban dijauhin temen-temennya!" kutunjukkan tangkapan layar yang dikirimkan Ela tadi"Udah lihatin aja Ma, cepat atau lambat dia akan nerima balasannya, Mama inget gak sama kasus fitnah b*bi ng*pet di depok yang viral tahun lalu?""Iya Mama ingat Pa!""Yaudah biarin aja, yang namanya kebenaran suatu saat pasti akan terungap dan akan menang, zaman sudah maju Ma, gak semua orang harus kelihatan bekerja keluar rumah, kalau pikiran Bu Narti masih seperti itu ngira kita ng*p*t berarti wawasan dia kurang luas, pengetahuan dia hanya sebatas kerja pabrik dan slip gaji!"Lagi-lagi aku mengucap syukur memiliki suami yang sangat bijak seperti Mas Dirman, terbayang jika Mas Dirman

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-08
  • Suamiku Tidak Memiliki Gaji   Bu Narti tidak percaya

    Suamiku tak memiliki gajiPart 7"Mama. . . Mama. . . ." Khalisa memanggilkuJika seperti ini caranya sia-sia dong usahaku untuk sembunyi dari mereka, dengan terpaksa akupun harus menunjukkan wajahku pada Bu Narti dan kawan-kawannya"Iya apa Khalisa.""Mama ngapain di kolong?" tanya Khalisa heran"Oh ini tadi ada kabel yang keselip dibawah, ada apa?" aku pura-pura tidak tahu maksud Khalisa memanggilku"Itu ada temen-temen Khalisa sama temen Mama juga, tadi kata Mama Bella nyuruh Khalisa buat manggil Mama katanya mau lihat Mama." "Oh iya, Mama gak lihat tadi lagi benerin kabel di kolong."Aku lansung keluar dari meja kasir menemui Bu Narti dan kawan-kawan"Eh Bu Narti, Bu Yomi, Bu Ida, Bu Rita, selamat siang selamat berbelanja, silahkan dilipilih siapa tahu ada yang cocok!" ucapku pada mereka"Benar ini toko milik Bu Sofi?" tanya Bu Narti dengan tatapan sinis"Alhamdulilah Bu, ini usaha yang diberikan suami saya sebagai hadiah anniversary pernikahan kami." Ucapku sambil tersenyum"Wah

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-30
  • Suamiku Tidak Memiliki Gaji   Kondisi Bu Narti

    Suamiku tak memiliki gaji Part 8Beberapa saat kemudian aku menerima kiriman foto Bu Narti yang sedang terbaring diatas ranjang pasien, tangan kanannya terpasang infus dan selang oksigen melingkar pada kedua pipinya[Mudah-mudahan Bu Narti segera diberi kesembuhan seperti sedia kala] balaskuNomor pengirim pesan itu adalah nomor Bu Narti sendiri, sepertinya yang mengirim pesan itu Pak Ayi suaminya Bu NartiGrup whatssapp yang dikelola oleh wali kelaspun ramai mendoakan kesembuhan Bu Narti"Kenapa sih Ma, fokus amat sama hp?" Mas Dirman menegurku"Maaaf Pa, ini ada temen Mama sakit.""Siapa emang? ""Ini loh Pa, Bu Narti yang suka Mama ceritain itu yang suka julid sama kita," kutunjukkan foto Bu Narti yang sedang terbaring lemah pada Mas Dirman"Oh, kasian ya, mudah-mudahan segera sembuh, sakit apa emang?""Katanya sih jantung Pa.""Siapa Ma yang sakit?" Khalisa ikut bertanya"Ini, Bu Narti, Mamanya Bella.""Loh bukannya tadi Bu Narti sehat-sehat aja kan Ma? tadi Bu Narti juga datang

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-30
  • Suamiku Tidak Memiliki Gaji   Motor NMAX Bu Narti

    Suamiku tak memiliki gajiPart 9"Bu kalau saya belanja lagi kasih diskon dong harga teman gitu!" ucap Bu Yomi"Gak perlu diskon juga barang-barang ditoko saya harganya sudah cukup murah dengan kualitas yang cukup baik.""Hmmm kalau bisnis itu jangan pelit-pelit ngasih diskon apalagi sama teman sendiri!"Aku hanya tersenyum menanggapi ucapan Bu YomiHari ini Bu Yomi terus berusaha mendekatiku, dia membahas apa saja untuk membuka obrolan diantara kami, namun aku tidak terlalu meresponnya dan menjawab seperlunya saja"Bu Sofi bakso kayaknya enak tuh, teraktir dong kan sekarang Bu Sofi sudah jadi wong sugih!" Bu Yomi kembali berbicara"Duh maaf Bu Yomi saya cuma bawa uang pas-pasan.""Jangan pelit-pelit Bu Sofi, nanti kismin lagi tahu rasa harus rajin sedekah jadi orang!" ucap Bu Yomi dengan ekspresi wajah yang berubah"Masalah sedekah saya biar hanya Allah yang tahu Bu!""Hmmm Bu Sofi kalau orang kaya itu harus rajin berbagi, masa cuma baso semangkok doang gak mau ngasih?""Maaf Bu, tap

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-30
  • Suamiku Tidak Memiliki Gaji   PoV Bu Narti

    Suamiku tak memiliki gajiPart 10POV Bu Narti"Kamu kok pulang cepat sih? emangnya gak ada lembur?" tanyaku pada suamiMungkin orang lain akan senang saat suaminya pulang lebih cepat dari biasanya, tapi tidak denganku, karena jika sehari saja dia kerja tanpa lembur maka akan mengurangi nominal gaji yang diterima nanti"Pabrik lagi sepi order, jadi kayaknya beberapa bulan kedepan gak akan ada lembur." jelas suamiku"Apa? gak ada lembur? jadi cuma dapat gaji pokok aja dong?""Kamu harusnya bersyukur, lihat orang diluar sana masih banyak yang nganggur." Laki-laki bernama Toni ini malah ceramah"Gimana caranya aku bersyukur? gaji pokok cuma 8 juta, itu hanya cukup bayar cicilan aja, terus untuk makan dari mana?""Berarti harus ada yang di korbankan!""Maksudnya?""Dari pada gaji abis cuma buat bayar cicilan mending kita korbanin salah satu, bisa rumah atau motor."Tanpa merasa bersalah dia berbicara seperti itu, mau disimpan dimana wajah glowingku ini jika orang lain tahu rumah dan motor

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-30
  • Suamiku Tidak Memiliki Gaji   PoV Bu Narti Part 2

    Suamiku tak memiliki gaji part 11POV Bu Narti"Gimana udah dapat belum kambing bulu hitam nya?" tanyaku pada Toni yang sudah menyanggupi akan mencarikan kambing berbulu hitam untuk pengobatanku"Kamu pikir beli kambing bisa pake rumput hah? bisanya cuma nyuruh doang, ngasih duit kagak!" jawabnya dengan nada tinggi"Lah terus gimana dong? besok udah jumat kliwon sekarang kambing bulu hitamnya aja belum dapat, kalau aku gak sembuh gimana?""Sudah kubilang berobat medis saja, minum obat yang diberikan dokter, penyakitmu itu sudah jelas jadi gak perlu berobat ke dukun!" "Oh, aku tahu kok kamu malah nyuruh aku berobat ke dokter biar gratis kan pake bpjs?""Itu kamu tahu jawabannya!""Dasar, laki-laki takut rugi, buat berobat Istri aja perhitungan!""Dengar ya Narti Hartati, aku tanya padamu darimana letak perhitungannya, selama ini uang gaji kamu yang kelola, aku gak lembur kamu marah-marah, tiap bulan kamu shoping beli baju ini itu sama anakmu apa kamu pernah membelikan sepotong baju u

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-30
  • Suamiku Tidak Memiliki Gaji   Hutang Bu Narti

    Suamiku tak memiliki gajiPart 12POV Bu Sofi"Ma hasil bulan ini lumayan ya, lihat nih!" Mas Dirman menunjukkan saldo rekeningnya pada aplikasi mbanking"Bukan lumayan lagi itu Pa, rezeki nomplok itu!" semua wanita pasti senang saat melihat angka berderet didalam rekening"Yaudah besok kita langsung lunasin motor itu yu!" ajak Mas Dirman"Emang semudah itu Pa? biasanya ada syarat khusus buat lunasin angsuran harus masuk berapa bulan dulu gitu, kan itu motor cicilannya juga baru 9 bulan, sedangkan lama angsurannya 36 bulan.""Kita coba aja dulu Ma, lagian aneh ya dunia perkreditan dilunasin cepat suka ada penalti telat bayar kena denda hahaha." Ucap Mas Dirman sambil tertawa"Ya mereka jauh lebih pinter Pa semuanya ada perhitungan."Karena memang aku dan Mas Dirman kurang paham dalam hutang piutang apalagi yang menyangkut dengan Bank dan leasingDari awal menikah aku dan Mas Dirman sepakat untuk menghindari hutang dalam bentuk apapun"Papa tahu gak siapa pemilik motor ini sebelumnya?

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-30
  • Suamiku Tidak Memiliki Gaji   Petikaian Bu Narti dan Bu Yomi

    Suamiku tak memiliki gajiPart 13"Bukan, itu bukan saya, mungkin ada orang jail yang menyalah gunakan data saya, amit-amit deh. Seumur-umur belum pernah punya hutang apalagi pinjol." Bu Narti tetap mengelak"Ciyuuussa mi apa? hellow. . . dipikir orang lain doboh kali ya, dengar ya Bu Narti yang namanya ngajuin pinjol itu gak mudah, gak cukup cuma ngandelin foto ktp aja harus ada verifikasi wajah selfie ssmbil megang ktp, tuh buktinya ada foto Bu Narti lagi megang ktp." Ucap Bu Yomi dengan penuh penekanan"Bu Yomi kok tahu banget sih, emang Bu Yomi pernah pinjol?" tanya Bu Ida"Ya tahu lah, saya gak munafik, saya pernah punya hutang pinjol, paylater juga punya. Hidup itu harus apa adanya gak usah pura-pura. Cape!""Maksud kamu saya munafik gitu?" tanya Bu Narti pada Bu Yomi"Terus apa dong? sudah jelas-jelas Bu Narti itu munafik, lihat nih gara-gara Bu Narti kita semua kena teror kan, makanya pinjol itu yang legal jangan yang ilegal, oh kayaknya yang legal udah di black list ya karen

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-30

Bab terbaru

  • Suamiku Tidak Memiliki Gaji   Bagian akhir (ending)

    Suamiku tak memiliki gajiPart 25"Maaf Bu Anggi, yang barusan itu siapa saya baru liat?" tanyaku setelah Bu Narti kembali ke belakang."Oh itu Mba baru, yang biasa bantuin disini resign pulang kampung mau nikah." "Udah lama kerja disininya?""Baru sekitar dua mingguan lah, kasian juga dengar cerita hidupnya katanya dia sakit-sakitan karena di guna-guna sama orang lain suaminya sampai pergi ninggalin dia sama anaknya gitu aja karena bosan ngurus dia keluar masuk rumah sakit, ya mudah-mudahan kerja sama aku dia sehat." Jawab Bu Anggi sambil menuangkan sirup pada gelasnya."Tega sekali dia fitnah suaminya kayak gitu, padahal suaminya luar biasa baik.""Uhuk. . . uhuk. . . emang Bu Sofi kenal sama Mba Narti?" Bu Anggi hampir mengeluarkan lagi sirup yang baru saja dia teguk."Kenal lah, anaknya itu satu sekolah satu kelas sama anak saya Khalisa, tiap hari kita ketemu karena sama-sama nungguin anak sekolah.""Terus gimana karakter dia? kalau ketemu tiap hari pasti sudah hafal dong dengan

  • Suamiku Tidak Memiliki Gaji   Kondisi Bu Narti kini

    Suamiku tak memiliki gajiPart 24Hari ini aku mendapat kabar jika Bu Yomi juga ikut ditahan di kantor polisi.Sekilas aku memikirkan bagaimana dengan Aqila, anaknya Bu Yomi, dengan siapa dia sekarang apa dia ikut dibawa ke kantor polisi? mengingat Bu Yomi dan Pak Edi hanyalah pendatang di kota ini, mereka tidak memiliki keluarga disini."Ma, kenapa sih kok bengong?" tegur suamiku."Oh enggak kok, Mama gak bengong, Mama cuma merhatiin orang yang lewat aja mau kemana ya mereka.""Mama ini ada-ada saja, Papa pulang dulu ya ke rumah, biasa ada kerjaan mendadak." Mas Dirman mengambil kunci motor yang disimpan didalam meja kasir."Yaudah hati-hati Pa!"Entah kenapa perasaan bersalah pada pelaku pencurian kemarin terus menghantuiku, aku merasa jadi manusia paling jahat di muka bumi ini.Apalagi saat mengingat omongan dari salah satu pelaku, dia terpaksa melakukan itu karena Istrinya sebentar lagi mau melahirkan butuh biaya, jadi tanpa pikir panjang dia mengambil tawaran pekerjaan dari Bu Yo

  • Suamiku Tidak Memiliki Gaji   Proses hukum untuk mereka

    Suamiku tak memiliki gajiPart 23Hari ini aku kembali dengan aktifitasku yaitu mengantarkan Khalisa sekolah namun ada yang spesial selain Khalisa yang sudah naik ke kelas dua, Khalisa pun sudah tidak mau ditunggu selama proses belajar, dia hanya meminta untuk diantar jemput saja."Ma, Khalisa kan udah gede jadi Khalisa gak perlu ditunggu lagi ya!" ucap Khalisa saat aku sedang menyisir rambutnya."Siap, gitu dong, inget kata Mama ya, belajar yang benar kalau ada yang jahil apalagi sampai nyakitin jangan takut lapor ke guru."Pukul setengah 6 aku dan Khalisa sudah berangkat, karena sudah menjadi tradisi hari pertama di tahun ajaran baru pasti para murid akan berangkat lebih pagi untuk memilih tempat duduk, sistem pemilihan tempat duduk memang tidak pernah ditentukan oleh guru maupun sekolah jadi semua tergantung siapa cepat dia dapat, Khalisa memilih tempat duduk di barisan ketiga meskipun kursi didepan masih kosong, menurut Khalisa duduk dipaling depan kurang nyaman.Di hari pertama s

  • Suamiku Tidak Memiliki Gaji   Umroh dan kejadian di toko

    Suamiku tak memiliki gajiPart 22Akhirnya hari yang kami nantikan selama ini tiba, pada besok malam keluarga kecil kami akan berangkat ke tanah suci untuk menunaikan ibadah umrohSebelum berangkat selain menggelar syukuran kami juga meminta maaf dan meminta ridho kepada orang tua dan keluarga kami agar perjalanan ibadan kami diberikan kelancaran dan diberi kemudahan dalam segala hal"Ma, ngapapin sih masih bongkar-bongkar koper?" tanya Mas Dirman"Mama lagi ngecek dulu siapa tahu ada barang yang ketinggalan Pa.""Kan dari seminggu kemarin packing udah di cek ada lebih 3 kali, udah jangan bongkar pasang lagi, cape. Ayo istirahat!""Iya Pa, bentar ya sekali lagi." Kembali ku periksa tiga koper yang akan kami bawa, aku, Khalisa dan Mas Dirman masing-masing membawa satu koper jadi semuanya ada tiga koper yang akan dibawa"Yaudah terserah Mama aja deh!"Rasanya aku tidak bisa tidur malam ini, tidak sabar rasanya ingin segera datang hari esokSelama kami umroh urusan toko aku serahkan dan

  • Suamiku Tidak Memiliki Gaji   PoV Pak Toni

    Suamiku tak memiliki gajiPart 21PoV Pak ToniDulu aku merasa bangga bisa menikahi perempuan bernama Narti Hartati yang merupakan seorang kembang Desa ituNamun rasa bangga itu berubah menjadi penyesalan, seandainya waktu bisa diputar mungkin aku tidak akan memilih Narti menjadi IstrikuAndai tidak ada lagi wanita didunia ini selain Narti lebih baik aku hidup seorang diri sampai maut menjemputkuApakah aku salah jika aku menyerah dan memilih berhenti menjadi imam untuk Narti, aku benar-benar lelah tenagaku diperas namun aku tidak dilayani dengan baik, padahal penghasilanku setiap bulannya menurutku lebih dari cukup "Sarapannya cuma ini?" Aku protes saat Narti memberiku sarapan nasi yang digoreng tanpa minyak dan hanya diberi bumbu garam"Iya, emangnya mau makan apa? rendang sapi, semur ayam atau mekdi? yaudah sini uangnya aku belikan!""Tak punya otak kau ini Narti, yang pegang uangkan semuanya kamu? setelah gajiku cair langsung kau rampas, terus aku punya uang darimana?""Ya mak

  • Suamiku Tidak Memiliki Gaji   Memberi sedikit pelajaran pada Bu Narti

    Suamiku tak memikiki gajiPart 20"Iya itu emang suami saya, kalau libur suka jualan disini, biasa sampingan, suami saya emang pekerja keras meskipun gajinya gede tetap mau nyari penghasilan tambahan." Bu Narti membenarkan itu memang suaminyaJawaban Bu Narti benar-benar diluar dugaanku, aku kira akan terjadi huru hara saat ini mengingat Bu Narti selalu tidak terima jika ada orang yang berani menghina dan mempermalukannya"Ciyuuus Bu Narti? tapi beberapa hari lalu aku ketemu suami Bu Narti dia lagi kuli panggil di toko Bu Sofi? kalau gak salah itu hari rabu atau kamis, bukan hari libur pokoknya, terus pas saya tanya katanya Pak Toni udah gak kerja lagi dipabrik." Bu Yomi berusaha memancing keributan dengan Bu Narti"Suami saya emang suka gitu, suka merendah, yang jelas saya Istrinya lebih tahu, Bu Yomi jangan so tahu ya!" ucap Bu Narti tegas"Pantas aja segitunya nyari sampingan kan cicilan Bu Narti banyak, arisan nunggak, makan aja sampai ngutang." Bu Ida membuat suasana semakin pana

  • Suamiku Tidak Memiliki Gaji   Suami Bu Narti berjualan di lampu merah.

    Suamiku tak memiliki gajiPart 19"Kok dia bisa sih masuk kedalam, emang tadi malam gerbang gak dikunci Pa?""Dikunci, tadi subuh pulang dari Masjid Papa gak kunci lagi," Mas Dirman meneguk kembali teh hangat yang kubuat"Terus gimana sekarang Pak Toni nya udah pulang belum?""Belum,""Kenapa belum pulang?""Papa suruh dia nunggu dulu, gimana ya Ma, Mama punya ide gak kasih kerjaan apa gitu?""Ya bilang aja gak ada Pa, apa susahnya?""Kasian Ma."Mas Dirman memang orang yang tidak tegaan, terkadang aku kesal dengan sikapnya yang seperti itu, dia rela memberikan apa yang dia punya demi bisa membantu orang lain "Hari ini ada barang datang kan ke toko Mama?" tanya Mas Dirman"Iya, emang kenapa?""Gimana kalau kita suruh Pak Toni buat bantuin, lumayan kita bisa minta dia buat bongkar muat.""Yaudah, terserah Papa aja, Mama ngikutin!"Setelah aku setuju dengan pendapatnya, Mas Dirman langsung kembali kedepan menemui Pak Toni"Pa, emang Pak Toni belum ngasih tahu Istrinya kalau dia udah ga

  • Suamiku Tidak Memiliki Gaji   Pekerjaan suami Bu Narti

    Suamiku tak memiliki gajiPart 18"Pa, rumput didepan udah tinggi gitu, mau dibersihin sama Papa apa nyuruh orang aja?" tanyaku saat aku sedang bersiap mengantarkan Khalisa sekolah"Nyuruh orang aja lah, Papa lagi banyak proyek ini gak bakal sempet." Mas Dirman tetap fokus pada layar tabletnya"Emm yaudah kalau gitu, tapi siapa ya kira-kira yang mau?" kusematkan jarum pentul pada jilbabku"Tenang aja Ma, nanti Papa aja yang nyari.""Oke Pa, Mama berangkat dulu ya!""Iya hati-hati Ma!""Eh Pa, jangan lupa ya hari ini kita mau ke kantor agen travel umroh yang Mama obrolin tadi malam!""Siap Ma!"Setelah berpamitan pada Mas Dirman aku langsung berangkat mengantarkan Khalisa sekolah, hari ini setelah Khalisa pulang sekolah kami akan pergi ke kantor agen travel umroh, dan untuk urusan toko ku serahkan semua pada dua pegawaiku"Bu Rita makanya kalau ikut arisan itu harus disiplin bayarnya jangan nunggu ditagih dulu, apalagi kalau arisannya udah menang duluan jangan merasa udah menang jadi l

  • Suamiku Tidak Memiliki Gaji   Tagihan Bu Narti

    Suamiku tak memiliki gajiPart 17"Ciyee nyolot hahaha." Ledek Bu Yomi pada Bu Narti"Kenapa Ibu marah sama saya? dari tadi saya diam aja loh gak ngomong apa-apa." Tanyaku pada Bu Narti"Kamu emang gak ngomong, tapi kamu kan yang nyuruh mereka nyindir-nyindir saya?""Bisa Ibu tanyakan langsung pada mereka!""Sini ngomong langsung sama saya kalau emang berani, jangan nyerang Bu Sofi, dia gak tahu apa-apa." Ucap Bu YomiNampaknya Bu Narti tidak berani menanggapi ocehan Bu Yomi, dia memilih untuk mundur dan kembali dudukPenampilan Bu Narti kini sedikit berubah meskipun aku tidak terlalu memperhatikan namun aku bisa membedakan penampilan Bu Narti dulu dan sekarangDulu dia selalu tampil paling menonjol diantara kami, menggunakan make up cukup tebal dan pakaian yang selalu matching dengan warna tas dan sepatu yang dia pakaiHampir setiap minggu dia pamer belanja baju baru apalagi saat suaminya baru gajian semua teman-teman satu gengnya dia traktir makan-makan"Ini bukan yang dicari?" ucap

DMCA.com Protection Status