Suamiku tak memiliki gaji part 11POV Bu Narti"Gimana udah dapat belum kambing bulu hitam nya?" tanyaku pada Toni yang sudah menyanggupi akan mencarikan kambing berbulu hitam untuk pengobatanku"Kamu pikir beli kambing bisa pake rumput hah? bisanya cuma nyuruh doang, ngasih duit kagak!" jawabnya dengan nada tinggi"Lah terus gimana dong? besok udah jumat kliwon sekarang kambing bulu hitamnya aja belum dapat, kalau aku gak sembuh gimana?""Sudah kubilang berobat medis saja, minum obat yang diberikan dokter, penyakitmu itu sudah jelas jadi gak perlu berobat ke dukun!" "Oh, aku tahu kok kamu malah nyuruh aku berobat ke dokter biar gratis kan pake bpjs?""Itu kamu tahu jawabannya!""Dasar, laki-laki takut rugi, buat berobat Istri aja perhitungan!""Dengar ya Narti Hartati, aku tanya padamu darimana letak perhitungannya, selama ini uang gaji kamu yang kelola, aku gak lembur kamu marah-marah, tiap bulan kamu shoping beli baju ini itu sama anakmu apa kamu pernah membelikan sepotong baju u
Suamiku tak memiliki gajiPart 12POV Bu Sofi"Ma hasil bulan ini lumayan ya, lihat nih!" Mas Dirman menunjukkan saldo rekeningnya pada aplikasi mbanking"Bukan lumayan lagi itu Pa, rezeki nomplok itu!" semua wanita pasti senang saat melihat angka berderet didalam rekening"Yaudah besok kita langsung lunasin motor itu yu!" ajak Mas Dirman"Emang semudah itu Pa? biasanya ada syarat khusus buat lunasin angsuran harus masuk berapa bulan dulu gitu, kan itu motor cicilannya juga baru 9 bulan, sedangkan lama angsurannya 36 bulan.""Kita coba aja dulu Ma, lagian aneh ya dunia perkreditan dilunasin cepat suka ada penalti telat bayar kena denda hahaha." Ucap Mas Dirman sambil tertawa"Ya mereka jauh lebih pinter Pa semuanya ada perhitungan."Karena memang aku dan Mas Dirman kurang paham dalam hutang piutang apalagi yang menyangkut dengan Bank dan leasingDari awal menikah aku dan Mas Dirman sepakat untuk menghindari hutang dalam bentuk apapun"Papa tahu gak siapa pemilik motor ini sebelumnya?
Suamiku tak memiliki gajiPart 13"Bukan, itu bukan saya, mungkin ada orang jail yang menyalah gunakan data saya, amit-amit deh. Seumur-umur belum pernah punya hutang apalagi pinjol." Bu Narti tetap mengelak"Ciyuuussa mi apa? hellow. . . dipikir orang lain doboh kali ya, dengar ya Bu Narti yang namanya ngajuin pinjol itu gak mudah, gak cukup cuma ngandelin foto ktp aja harus ada verifikasi wajah selfie ssmbil megang ktp, tuh buktinya ada foto Bu Narti lagi megang ktp." Ucap Bu Yomi dengan penuh penekanan"Bu Yomi kok tahu banget sih, emang Bu Yomi pernah pinjol?" tanya Bu Ida"Ya tahu lah, saya gak munafik, saya pernah punya hutang pinjol, paylater juga punya. Hidup itu harus apa adanya gak usah pura-pura. Cape!""Maksud kamu saya munafik gitu?" tanya Bu Narti pada Bu Yomi"Terus apa dong? sudah jelas-jelas Bu Narti itu munafik, lihat nih gara-gara Bu Narti kita semua kena teror kan, makanya pinjol itu yang legal jangan yang ilegal, oh kayaknya yang legal udah di black list ya karen
Suamiku tak memiliki gajiPart 14"Ada apa kok nama saya disebut-sebut? kalo ada masalah ngomong aja langsung gak perlu nyindir-nyindir gitu, punya nyali gak?" Ucap Bu Narti yang tiba-tiba datang sambil melipat kedua tangannya didepan dada"Emm ada yang motornya dijual ni ye, gak sanggup nyicil kayaknya hahaha." Bu Yomi tertawa"Motor siapa yang dijual? motor saya ada kok dirumah malah bulan depan mau beli lagi!""Bu Narti gak usah nampik, coba lihat ini motor siapa? kalau motor Bu Narti ada dirumah, gak mungkin dipake sama Bu Sofi." Bu Ida menjelaskan pada Bu NartiPenasaran, Bu Narti pun langsung melihat motorku dia memeriksa secara rinci setiap senti dari motor yang kubawa hari ini"Bu Sofi dapat dari mana motor ini?" tanya Bu Narti, matanya seperti akan memangsaku "Gak tahu Bu, ini motor suami saya, suami belinya second dari orang, udah ya saya mau ke toilet dulu gak kuat." Ucapku sambil berjalan agak cepatSebenarnya alasanku ke toilet untuk menghindari mereka sajaCukup lama ak
Suamiku tak memiliki gajiPart 15"Silahkan masuk, Dokternya ada didalam!" "Baik, terima kasih sus." Ucapku sambil membuka pintu ruangan Dokter"Permisi Dok." Ucapku saat masuk "Iya, silahkan duduk Bu!""Kalau boleh tahu Ibu siapanya Bu Narti?" tanya Dokter"Bukan siapa-siapa saya hanya kenal saja Dok.""Bukan anggota keluarganya?""Bukan Dok.""Oh saya kira Ibu ini anggota keluarganya, apa keluarganya sudah diberi kabar tentang Bu Narti?""Sudah Dok, suaminya sudah diberi kabar tapi sepertinya suaminya masih kerja jadi belum bisa datang kesini.""Oh iya-iya, ya sudah saya akan menyampaikan ini langsung pada keluaraganya, jadi Ibu sekarang sudah boleh keluar!""Tapi kondisi Bu Narti baik-baik saja kan Dok?""Doakan saja yang terbaik ya Bu, supaya kondisi Bu Narti lekas stabil.""Baik Dok, terima kasih." Aku langsung pamit kepada Dokter untuk meninggalkan ruanganSepertinya ada hal serius yang akan disampaikan Dokter terkait kondisi Bu Narti, mudah-mudahan suami Bu Narti segera data
Sumiku tak memiliki gajiPart 16Tok tok tok"Assalamualaikum, assalmualaikum."Terdengar seseorang mengetuk pintu rumah saat kami akan istirahat Kebetulan pekerjaan Mas Dirman tidak terlalu banyak hari ini, jadi dia bisa tidur lebih cepatKulirik jam dinding sudah hampir jam 10 malam, siapa yang datang bertamu malam-malam begini"Ma ada yang ngetuk pintu ya?""Iya Pa, siapa ya yang namu malam-malam gini? coba intip dulu Pa, takutnya orang jahat!""Iya Ma,"Mas Dirman keluar dari kamar, perlahan Mas Dirman menyibak gorden yang menutup kaca jendela"Itu kayak orang yang jual motor kemarin Ma, suaminya teman Mama itu, coba Mama liat!" bisik Mas DirmanAku langsung mengintip ke arah luar, memastikan apa benar jika itu adalah Pak Toni suami Bu Narti"Iya Pa, tapi ada apa ya dia kesini malam-malam?""Gak tahu Papa juga.""Mending Papa temuin aja dulu, takutnya ada yang penting!"Mas Dirman mengambil sarung karena saat akan tidur tadi dia hanya menggunakan celana pendek diatas lututCeklek
Suamiku tak memiliki gajiPart 17"Ciyee nyolot hahaha." Ledek Bu Yomi pada Bu Narti"Kenapa Ibu marah sama saya? dari tadi saya diam aja loh gak ngomong apa-apa." Tanyaku pada Bu Narti"Kamu emang gak ngomong, tapi kamu kan yang nyuruh mereka nyindir-nyindir saya?""Bisa Ibu tanyakan langsung pada mereka!""Sini ngomong langsung sama saya kalau emang berani, jangan nyerang Bu Sofi, dia gak tahu apa-apa." Ucap Bu YomiNampaknya Bu Narti tidak berani menanggapi ocehan Bu Yomi, dia memilih untuk mundur dan kembali dudukPenampilan Bu Narti kini sedikit berubah meskipun aku tidak terlalu memperhatikan namun aku bisa membedakan penampilan Bu Narti dulu dan sekarangDulu dia selalu tampil paling menonjol diantara kami, menggunakan make up cukup tebal dan pakaian yang selalu matching dengan warna tas dan sepatu yang dia pakaiHampir setiap minggu dia pamer belanja baju baru apalagi saat suaminya baru gajian semua teman-teman satu gengnya dia traktir makan-makan"Ini bukan yang dicari?" ucap
Suamiku tak memiliki gajiPart 18"Pa, rumput didepan udah tinggi gitu, mau dibersihin sama Papa apa nyuruh orang aja?" tanyaku saat aku sedang bersiap mengantarkan Khalisa sekolah"Nyuruh orang aja lah, Papa lagi banyak proyek ini gak bakal sempet." Mas Dirman tetap fokus pada layar tabletnya"Emm yaudah kalau gitu, tapi siapa ya kira-kira yang mau?" kusematkan jarum pentul pada jilbabku"Tenang aja Ma, nanti Papa aja yang nyari.""Oke Pa, Mama berangkat dulu ya!""Iya hati-hati Ma!""Eh Pa, jangan lupa ya hari ini kita mau ke kantor agen travel umroh yang Mama obrolin tadi malam!""Siap Ma!"Setelah berpamitan pada Mas Dirman aku langsung berangkat mengantarkan Khalisa sekolah, hari ini setelah Khalisa pulang sekolah kami akan pergi ke kantor agen travel umroh, dan untuk urusan toko ku serahkan semua pada dua pegawaiku"Bu Rita makanya kalau ikut arisan itu harus disiplin bayarnya jangan nunggu ditagih dulu, apalagi kalau arisannya udah menang duluan jangan merasa udah menang jadi l