Share

8 Kita Berteman Saja

Rani memandang Byanz dengan sorot mata berbeda dibandingkan dengan pertemuan terakhir mereka.

“Aku ... yah, aku Cuma mau minta maaf ...” kata Rani terbata-bata. “Aku tahu ucapan aku yang dulu sangat jahat ....”

Byanz menarik napas panjang.

“Ya sudahlah,” katanya. “Aku lagi nggak mau bahas soal dulu-dulu.”

Rani kelihatan salah tingkah saat Byanz berjalan melewatinya begitu saja.

“Lancar, Yanz?” sambut Sari yang baru kembali dari dapur.

“Lancar Bu,” jawab Byanz sambil mengangguk. “Oh ya, Rani sudah sejak kapan ada di sini?”

“Rani sudah sejak tadi di rumah nungguin kamu saat dia tahu kalau kamu naik jabatan,” jawab Sari. “Dia kelihatannya ikut senang mendengar berita ini.”

Byanz hanya menganggukkan kepalanya dan berlalu pergi ke kamar.

Rani masih duduk terpekur di kursinya ketika Byanz muncul tanpa ekspresi yang berarti.

“Belum pulang kamu?” tanya Byanz dengan nada datar.

Rani tergeragap menoleh ke arah Byanz.

“Kamu ... udah maafin aku belum?” tanya Rani memberanikan d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status