Dalam perjalanan pulang dari rumah sakit, Sienna melihat mobil Jacob terparkir di pinggir sebuah gang. Kaca jendela mobil itu telah dipecahkan seseorang. Dengan hati mencelos, Sienna segera menelepon Jacob. Akan tetapi, panggilannya tidak dijawab. Kemudian, dia menelepon Sony dan diberi tahu bahwa Jacob kembali ke hotel sendirian malam ini.Sienna turun dari mobil. Setelah mempertimbangkannya sejenak, dia melangkah ke gang kecil itu. Hawa di dalam gang sedikit lembap dan lampu jalanan yang berkedip-kedip telah lama rusak. Kaki Sienna seketika lemas saat melihat beberapa pria terbaring di tanah dengan darah menggenang.Detik berikutnya, sebuah peluru meluncur ke arah Sienna. Dengan tubuh membeku, dia melihat siluet seseorang perlahan keluar. Sienna menyandar ke dinding dan berdiri di bawah lampu jalanan yang terus mengedip. Peluru itu melewati helai rambutnya dan berhenti di dinding belakangnya.Sienna syok hingga tidak mampu bicara, apalagi setelah dia melihat bahwa pria yang membawa p
Dada Sienna yang hanya separuh tertutup terasa sedikit dingin. Dia ingin mundur karena merasa tidak nyaman. Namun, Jacob terus mendekat dengan jakun yang bergerak naik dan turun. Sienna memejamkan matanya dengan pasrah. Dia tidak berani memprovokasi Jacob yang sedang amnesia dan tidak memercayai siapa pun. Terlebih lagi, pria itu sedang memegang pistol.Saat merasakan sensasi basah dan gigitan pelan di dadanya, Sienna tersentak dan langsung memandang ke kejauhan. Namun, begitu melihat tumpukan mayat di sana, dia buru-buru mengalihkan pandangannya lagi. Sienna melihat helai rambut Jacob yang wangi dan punggungnya yang seksi.Sepuluh menit kemudian, Jacob menyudahi ciumannya, lalu menegakkan tubuh. Dia menatap wajah Sienna yang merona malu. Penampilan yang tadinya polos kini menjadi sedikit menggoda."Apa aku menciummu seperti ini sebelumnya?" tanya Jacob.Entah mengapa Sienna lega mendengarnya. Tampaknya pria itu sudah memercayai ucapan Jimmy.Sienna mengangguk. Kemudian, dia melihat Ja
Namun, penilaian mayoritas netizen masih terbilang bijaksana. Terlebih lagi, terdengar suara pukulan dan tendangan di dalam rekaman yang diunggah itu. Hal ini membuktikan betapa kejamnya perlakuan Jovita pada Yoel.Tanpa malu, Jovita mengatakan bahwa Yoel melakukan kekerasan rumah tangga. Jelas-jelas wanita itu yang tertangkap basah berselingkuh, tetapi dia malah balik memfitnah Yoel.[ Jovita benar-benar wanita ular. Aku nggak tahan mendengar lebih jauh. Pak Yoel benar-benar kasihan. ][ Mendengar rekaman ini membuatku kepingin menghajar Jovita. Dia sudah menghancurkan reputasi dan karier Yoel. Setelah merampas semua uangnya, dia juga membuat Yoel nggak bisa keluar. ][ Orang lain pasti sudah lama bunuh diri jika menerima siksaan seperti ini. Jovita jahat sekali! Masih mengaku-ngaku sebagai wanita kuat lagi. Cih! Jangan sampai dia menodai martabat wanita! ]Makin banyak orang yang menghujat Jovita di internet. Sentimen negatif publik padanya pun makin intens. Tidak ada lagi yang memer
Kini, Jovita tidak berani melakukan apa pun, apalagi menginjakkan kaki ke luar rumah. Saat dirinya bercerai dengan Yoel, Jovita berjuang untuk mendapatkan hak asuh anaknya. Sebab, anak itu bukan darah daging Yoel, melainkan buah hatinya dengan orang lain.Kekasih yang dimiliki Jovita juga tidak hanya asistennya seorang. Dia berselingkuh di belakang Yoel, sementara Yoel yang lugu tidak pernah menyadarinya. Jovita bahkan tidak tahu siapa ayah dari anak yang dilahirkannya. Jika dia menyerahkan hak asuh anak itu pada Yoel, itu sama saja dengan menyerahkan bukti pada Yoel.Sekarang, Jovita sudah benar-benar tamat. Dia tidak akan pernah bangkit lagi setelah insiden ini. Namun, dia masih bisa memanfaatkan anaknya untuk membuat masalah. Jovita segera mengunggah sesuatu.[ Biarpun aku salah, kamu tetap harus memikirkan anak kita. Yoel, kamu sama sekali nggak peduli dengan nasib anak kita. Anak itu buah hati kita berdua, tapi kamu nggak pernah memedulikannya. Kamu cuma mau menghancurkan karierku
Jacob mematikan panggilan dengan tegas. Berhubung Jacob tidak mau datang, Sienna terpaksa turun tangan sendiri mengurus soft furnishing. Setiap perabotan yang termasuk soft furnishing ini dipilih secara pribadi oleh Sienna. Dia juga telah lama menegosiasikan harga dengan para produsen.Saat ini, Sienna tengah mengarahkan para pekerja untuk memindahkan sedikit demi sedikit perabotan itu ke dalam Royal Estate.Proses soft furnishing diperkirakan akan selesai dalam tiga hari. Saat itu, Jacob tinggal datang untuk memeriksa. Kemudian, renovasi Royal Estate pun akan dinyatakan selesai. Sienna menghela napas lega.Tiga hari kemudian, Sienna kembali menghubungi Jacob. Lantaran Jacob berkata akan memecatnya, Sienna benar-benar tidak menghubunginya selama tiga hari ini.Jacob sedang rapat saat Sienna meneleponnya. Saat mendengar wanita itu menanyakan kehadirannya ke Royal Estate, dia menjawab sambil mengernyit, "Tunggu sebentar."Berhubung Jacob memintanya untuk menunggu sebentar, Sienna mengira
Usai mengatakan itu, Jacob segera melangkah menuju pintu. Terdengar suara langkah kaki di belakangnya, lalu bahunya ditabrak dengan kuat. Jacob menoleh dan melihat Sienna berjalan melewatinya dengan ekspresi yang sangat dingin.Tahu bahwa Sienna sengaja menabraknya, Jacob langsung menariknya masuk kembali dengan kesal. Sienna yang sama marahnya pun mulai meronta sekuat tenaga. Pada akhirnya, keduanya terjengkang ke belakang dan terjatuh ke atas sofa.Jacob mencubit dagu Sienna dan bertanya, "Aku sudah baik padamu, kenapa kamu malah marah padaku?"Sienna tidak mampu bergerak karena dagunya ditahan Jacob. Dia menatap pria itu dengan mata merah sambil menahan dorongan kuat untuk bangun dan menggigitnya. Melihat ekspresi sedih Sienna, Jacob segera mengendurkan pegangannya. Sienna memanfaatkan kesempatan ini untuk mendorongnya dan mengambil cek 10 miliar itu. Namun, kepalanya terasa berat saat dia bangun."Jangan khawatir, Tuan Jacob. Nggak akan ada kesepakatan seperti itu lagi di lain wakt
Jacob mengambil obat pereda nyeri dan segelas air. Begitu kembali, dia melihat Sienna duduk menyandar di sofa tanpa tenaga. Dia terdiam sejenak, beberapa potongan memori terlintas sekilas di benaknya. Akan tetapi, Jacob tidak bisa mengingat seluruh kejadiannya."Minum ini," ujar Jacob sambil menyuapkan sebutir pil ke mulut Sienna.Namun, Sienna yang kesakitan tanpa sadar memuntahkannya kembali. Jacob mengernyit. Dengan tidak sabar, dia langsung mengambil pil itu dengan ujung jarinya dan memasukkannya ke tenggorokan wanita itu. Melihat Sienna seperti hendak memuntahkan pil itu lagi, Jacob langsung mengeluarkan jarinya. Kemudian, dia menutup mulut wanita itu dengan paksa.Sienna menatapnya dengan dahi berkerut yang penuh peluh. Jacob juga menunduk dan melihat tangannya sendiri yang menutupi mulut Sienna. Kedua ujung jari yang barusan dia masukkan ke mulutnya masih basah oleh air liur.Anehnya, penyakit misofobia Jacob tidak kambuh. Dia bahkan merasa situasi ini sedikit sensual. Jacob men
"Penny?" panggil Jacob.Melihat Sienna bergerak pelan, dia tahu wanita itu belum tertidur. Jacob melempar kantong belanjaan di tangannya ke depan Sienna seraya berkata, "Cari sendiri kamu mau yang mana." Setelah mengucapkan itu dengan nada datar, dia kembali ke depan laptop dan melanjutkan pekerjaannya.Saat ini, obat pereda nyeri yang diminum Sienna sudah mulai bekerja. Rasa sakit menusuk yang dirasakannya tadi akhirnya reda. Dia lantas membongkar kantong belanjaan itu dan melihat celana menstruasi. Dia sedikit terkejut, tidak menyangka Jacob akan membelinya. Sienna memang sangat membutuhkannya karena celananya sudah kotor."Tuan Jacob, apa aku boleh meminjam celanamu?" tanya Sienna.Tubuh Jacob menegang. Dia hendak mengomeli Sienna karena merasa wanita itu dikasih hati minta jantung. Namun, saat dia menoleh dan melihat wajah berkeringat dan ekspresi kuyu Sienna, emosinya langsung reda. Tidak baik jika terlalu perhitungan dengan orang sakit.Jacob membuka lemari dan mengambil satu cel