Dada Sienna yang hanya separuh tertutup terasa sedikit dingin. Dia ingin mundur karena merasa tidak nyaman. Namun, Jacob terus mendekat dengan jakun yang bergerak naik dan turun. Sienna memejamkan matanya dengan pasrah. Dia tidak berani memprovokasi Jacob yang sedang amnesia dan tidak memercayai siapa pun. Terlebih lagi, pria itu sedang memegang pistol.Saat merasakan sensasi basah dan gigitan pelan di dadanya, Sienna tersentak dan langsung memandang ke kejauhan. Namun, begitu melihat tumpukan mayat di sana, dia buru-buru mengalihkan pandangannya lagi. Sienna melihat helai rambut Jacob yang wangi dan punggungnya yang seksi.Sepuluh menit kemudian, Jacob menyudahi ciumannya, lalu menegakkan tubuh. Dia menatap wajah Sienna yang merona malu. Penampilan yang tadinya polos kini menjadi sedikit menggoda."Apa aku menciummu seperti ini sebelumnya?" tanya Jacob.Entah mengapa Sienna lega mendengarnya. Tampaknya pria itu sudah memercayai ucapan Jimmy.Sienna mengangguk. Kemudian, dia melihat Ja
Namun, penilaian mayoritas netizen masih terbilang bijaksana. Terlebih lagi, terdengar suara pukulan dan tendangan di dalam rekaman yang diunggah itu. Hal ini membuktikan betapa kejamnya perlakuan Jovita pada Yoel.Tanpa malu, Jovita mengatakan bahwa Yoel melakukan kekerasan rumah tangga. Jelas-jelas wanita itu yang tertangkap basah berselingkuh, tetapi dia malah balik memfitnah Yoel.[ Jovita benar-benar wanita ular. Aku nggak tahan mendengar lebih jauh. Pak Yoel benar-benar kasihan. ][ Mendengar rekaman ini membuatku kepingin menghajar Jovita. Dia sudah menghancurkan reputasi dan karier Yoel. Setelah merampas semua uangnya, dia juga membuat Yoel nggak bisa keluar. ][ Orang lain pasti sudah lama bunuh diri jika menerima siksaan seperti ini. Jovita jahat sekali! Masih mengaku-ngaku sebagai wanita kuat lagi. Cih! Jangan sampai dia menodai martabat wanita! ]Makin banyak orang yang menghujat Jovita di internet. Sentimen negatif publik padanya pun makin intens. Tidak ada lagi yang memer
Kini, Jovita tidak berani melakukan apa pun, apalagi menginjakkan kaki ke luar rumah. Saat dirinya bercerai dengan Yoel, Jovita berjuang untuk mendapatkan hak asuh anaknya. Sebab, anak itu bukan darah daging Yoel, melainkan buah hatinya dengan orang lain.Kekasih yang dimiliki Jovita juga tidak hanya asistennya seorang. Dia berselingkuh di belakang Yoel, sementara Yoel yang lugu tidak pernah menyadarinya. Jovita bahkan tidak tahu siapa ayah dari anak yang dilahirkannya. Jika dia menyerahkan hak asuh anak itu pada Yoel, itu sama saja dengan menyerahkan bukti pada Yoel.Sekarang, Jovita sudah benar-benar tamat. Dia tidak akan pernah bangkit lagi setelah insiden ini. Namun, dia masih bisa memanfaatkan anaknya untuk membuat masalah. Jovita segera mengunggah sesuatu.[ Biarpun aku salah, kamu tetap harus memikirkan anak kita. Yoel, kamu sama sekali nggak peduli dengan nasib anak kita. Anak itu buah hati kita berdua, tapi kamu nggak pernah memedulikannya. Kamu cuma mau menghancurkan karierku
Jacob mematikan panggilan dengan tegas. Berhubung Jacob tidak mau datang, Sienna terpaksa turun tangan sendiri mengurus soft furnishing. Setiap perabotan yang termasuk soft furnishing ini dipilih secara pribadi oleh Sienna. Dia juga telah lama menegosiasikan harga dengan para produsen.Saat ini, Sienna tengah mengarahkan para pekerja untuk memindahkan sedikit demi sedikit perabotan itu ke dalam Royal Estate.Proses soft furnishing diperkirakan akan selesai dalam tiga hari. Saat itu, Jacob tinggal datang untuk memeriksa. Kemudian, renovasi Royal Estate pun akan dinyatakan selesai. Sienna menghela napas lega.Tiga hari kemudian, Sienna kembali menghubungi Jacob. Lantaran Jacob berkata akan memecatnya, Sienna benar-benar tidak menghubunginya selama tiga hari ini.Jacob sedang rapat saat Sienna meneleponnya. Saat mendengar wanita itu menanyakan kehadirannya ke Royal Estate, dia menjawab sambil mengernyit, "Tunggu sebentar."Berhubung Jacob memintanya untuk menunggu sebentar, Sienna mengira
Usai mengatakan itu, Jacob segera melangkah menuju pintu. Terdengar suara langkah kaki di belakangnya, lalu bahunya ditabrak dengan kuat. Jacob menoleh dan melihat Sienna berjalan melewatinya dengan ekspresi yang sangat dingin.Tahu bahwa Sienna sengaja menabraknya, Jacob langsung menariknya masuk kembali dengan kesal. Sienna yang sama marahnya pun mulai meronta sekuat tenaga. Pada akhirnya, keduanya terjengkang ke belakang dan terjatuh ke atas sofa.Jacob mencubit dagu Sienna dan bertanya, "Aku sudah baik padamu, kenapa kamu malah marah padaku?"Sienna tidak mampu bergerak karena dagunya ditahan Jacob. Dia menatap pria itu dengan mata merah sambil menahan dorongan kuat untuk bangun dan menggigitnya. Melihat ekspresi sedih Sienna, Jacob segera mengendurkan pegangannya. Sienna memanfaatkan kesempatan ini untuk mendorongnya dan mengambil cek 10 miliar itu. Namun, kepalanya terasa berat saat dia bangun."Jangan khawatir, Tuan Jacob. Nggak akan ada kesepakatan seperti itu lagi di lain wakt
Jacob mengambil obat pereda nyeri dan segelas air. Begitu kembali, dia melihat Sienna duduk menyandar di sofa tanpa tenaga. Dia terdiam sejenak, beberapa potongan memori terlintas sekilas di benaknya. Akan tetapi, Jacob tidak bisa mengingat seluruh kejadiannya."Minum ini," ujar Jacob sambil menyuapkan sebutir pil ke mulut Sienna.Namun, Sienna yang kesakitan tanpa sadar memuntahkannya kembali. Jacob mengernyit. Dengan tidak sabar, dia langsung mengambil pil itu dengan ujung jarinya dan memasukkannya ke tenggorokan wanita itu. Melihat Sienna seperti hendak memuntahkan pil itu lagi, Jacob langsung mengeluarkan jarinya. Kemudian, dia menutup mulut wanita itu dengan paksa.Sienna menatapnya dengan dahi berkerut yang penuh peluh. Jacob juga menunduk dan melihat tangannya sendiri yang menutupi mulut Sienna. Kedua ujung jari yang barusan dia masukkan ke mulutnya masih basah oleh air liur.Anehnya, penyakit misofobia Jacob tidak kambuh. Dia bahkan merasa situasi ini sedikit sensual. Jacob men
"Penny?" panggil Jacob.Melihat Sienna bergerak pelan, dia tahu wanita itu belum tertidur. Jacob melempar kantong belanjaan di tangannya ke depan Sienna seraya berkata, "Cari sendiri kamu mau yang mana." Setelah mengucapkan itu dengan nada datar, dia kembali ke depan laptop dan melanjutkan pekerjaannya.Saat ini, obat pereda nyeri yang diminum Sienna sudah mulai bekerja. Rasa sakit menusuk yang dirasakannya tadi akhirnya reda. Dia lantas membongkar kantong belanjaan itu dan melihat celana menstruasi. Dia sedikit terkejut, tidak menyangka Jacob akan membelinya. Sienna memang sangat membutuhkannya karena celananya sudah kotor."Tuan Jacob, apa aku boleh meminjam celanamu?" tanya Sienna.Tubuh Jacob menegang. Dia hendak mengomeli Sienna karena merasa wanita itu dikasih hati minta jantung. Namun, saat dia menoleh dan melihat wajah berkeringat dan ekspresi kuyu Sienna, emosinya langsung reda. Tidak baik jika terlalu perhitungan dengan orang sakit.Jacob membuka lemari dan mengambil satu cel
"Kalau Paman suka wanita itu, aku akan memberikannya kepadamu," balas Jacob. Selesai bicara, dia mengakhiri panggilan.Cedric sama sekali tidak menyangka bahwa Jacob akan menjawab seperti itu. Dia tiba-tiba teringat, sepertinya Jacob juga sudah melupakan desainernya.Kebetulan, Jacob sendiri yang mengizinkan. Begitu ingatannya kembali, Jacob pasti akan merasa sangat sakit hati. Jika Jacob peduli pada wanita itu, rasa sakit yang akan dirasakannya pasti berkali-kali lipat.....Ketika keluar dari hotel, Sienna merasa sangat lemas. Dia menghentikan sebuah taksi dan masuk. Efek obat membuatnya mulai mengantuk. Begitu mobil melaju, Sienna baru ingat bahwa dia belum memberi tahu sopir tujuannya. Dia berkata, "Pak, aku ...."Sebelum sempat menyelesaikan ucapannya, laju mobil bertambah cepat. Sienna seketika menyadari ada yang aneh. Dia hendak meraih ponselnya, tetapi sopir mengerem secara mendadak. Hal ini membuat kepala Sienna terbentur dan seketika terasa pusing.Ponselnya dirampas, sedangk
Ed melempar pisau itu ke tong sampah, lalu menyerahkan 00 kepada Hans dan berujar, "Tanya Bu Mae sekarang Fredie ada di mana."Orang abnormal seperti Fredie pasti tidak akan melepaskan wanita yang sangat mirip dengan Luna. Niat jahat Ed muncul, dia merasa seperti Sienna yang menderita jika 00 dinodai Fredie. Mana mungkin Fredie sama sekali tidak menyentuh Luna setelah mengurungnya selama bertahun-tahun?Jika Luna dan putrinya sama-sama dinodai Fredie, ini hal yang menarik. Ed merasa antusias begitu memikirkan hal ini.Sebelumnya 00 memang dilatih secara profesional, tetapi dia hanya berlatih untuk meniru Sienna. Kemampuan bertarung 00 tidak begitu hebat. Dia tidak bisa melindungi dirinya dari orang munafik seperti Ed.Sekarang kedua tangan 00 ditahan sehingga dia sama sekali tidak bisa bergerak. Dia berteriak, "Lepaskan aku!"Ed menyahut, "Aku bisa lepaskan kamu. Tapi, kamu harus beri tahu aku di mana Jacob dan apa tujuannya."Apa Jacob benar-benar masuk ke markas penelitian? Namun, un
Namun, sekarang mereka tidak bisa mengeluarkan Arlo. Begitu bahan eksperimen hilang, semua anggota markas penelitian akan menyadari ada orang yang menyusup. Nantinya semua orang di markas penelitian akan diperiksa.Jacob dan lainnya yang belum berhasil kabur akan terekspos. Mereka tidak akan bisa keluar lagi. Sekarang Jacob harus kembali ke ventilasi, lalu mengambil kembali botol-botol obat dan mengembalikannya ke tempat semula. Dengan begitu, Jacob baru bisa menghilangkan kecurigaan terhadap dirinya."Bakti, kamu kembali ke tempatmu dulu," ucap Jacob.Bakti bertanya, "Bagaimana dengan Arlo?"Jacob memijat kening seraya menyahut, "Aku lihat dia masih bernapas. Seharusnya dia belum mati. Kalau kita mengeluarkannya, kita semua pasti mati."Tentu saja Bakti memahami hal ini. Kemudian, Bakti pergi. Jacob kembali ke ruang penelitian Sharon. Ruangan ini tidak terpengaruh, tetapi Sharon menghilang.Jacob tidak curiga. Dia langsung kembali ke kamarnya, lalu memanjat ke ventilasi dan mengambil
Jacob tahu itu adalah suara pria berseragam yang muncul di aula utama. Seharusnya dia mengikuti rapat di Armania, tetapi banyak kamera pengawas dipasang di berbagai sudut markas penelitian. Cepat atau lambat pria berseragam pasti akan mengetahui kekacauan di sini.Hanya saja, Jacob tidak menyangka pria itu akan mengetahuinya begitu cepat. Jacob terus memutar otak, lalu membuka pintu kandang binatang buas. Semua binatang buas pun keluar.Bakti yang berdiri di samping bertanya, "Memangnya ada gunanya? Kekacauan yang kita buat langsung digagalkan oleh suara bel yang aneh. Aku rasa orang-orang di sini sudah dihipnosis. Apa pun kondisinya, mereka akan segera bangun begitu mendengar suara bel itu."Jacob menjawab, "Ada. Sekelompok binatang buas ini sudah dijinakkan. Kalau mereka dilepaskan, mereka hanya ingin kabur. Binatang buas ini cuma berani makan orang yang dimasukkan ke kandang."Jacob melanjutkan, "Waktu melihat orang di luar kandang, semua binatang buas ini akan ketakutan dan mengamu
Dulu Ed memang ingin mendapatkan lencana itu, tetapi sekarang dia sama sekali tidak menyentuhnya. Hans yang mengambil lencana itu dan memainkannya sejenak sebelum menyematkannya di pakaian Ed.Ed tiba-tiba merasa sesak. Amarahnya hampir meledak. Ed menarik napas dalam-dalam, lalu melihat lencana di dadanya. Dia menepis tangan Hans.Hans melirik Ed dengan gugup dan berjalan ke pintu. Setelah pintu ditutup, Ed merasa gusar. Dia menarik napas lagi, lalu mengambil rokok. Begitu Ed menyalakan rokok, tiba-tiba terdengar suara raungan yang keras.Ed membuang abu rokok dan pergi ke aula utama untuk memeriksa kondisinya. Suasana di aula kacau balau. Pemuda di ruang eksperimen nomor 8 dilepaskan. Sekarang terdengar suara tembakan.Selain itu, asap putih mengepul dan menyebar dengan cepat. Seketika, seluruh ruangan diselimuti asap.Para staf penelitian di aula panik. Mereka meringkuk di sudut karena takut diincar senjata mematikan itu.Senjata mematikan itu paling membenci staf penelitian. Setida
Pria berseragam mengamati Sharon dan bertanya, "Sepertinya Bu Sharon nggak menyukai Ed. Padahal itu orang yang direkomendasikan Mae."Sharon lanjut menyusun tabung reaksi, lalu menjawab dengan datar, "Aku cuma nggak merasa cocok."Ketujuh petinggi tidak mengatakan apa pun. Mereka tahu sifat Sharon agak aneh. Jacob yang berdiri di depan Sharon bisa melihat layar dengan jelas.Seharusnya ruang rapat para petinggi tidak terletak di area ini. Desain ruangannya jauh berbeda. Yang membuat Jacob bingung adalah latar belakang tempat para petinggi berada tampak sangat familier. Namun, Jacob tidak bisa mengingatnya.Jacob yakin tempat itu bukan bagian internal markas penelitian. Dia mengernyit, mungkin mereka memang tidak berada di area ini. Bahkan, mereka tidak berada di Kango.Tidak ada yang tahu identitas ketujuh petinggi ini. Kemungkinan besar mereka adalah petinggi dari negara lain, jadi mereka memakai topeng. Mungkin juga mereka tidak mengetahui identitas satu sama lain dan hanya merupakan
Di Afrikan. Sienna terus memperhatikan berita di dalam negeri. Setelah memastikan Cristin dihujat habis-habisan, Sienna baru merasa puas.Sienna tidak menelepon Wanda. Nantinya Wanda pasti akan meminta maaf kepada Sienna lagi. Lebih baik dia tidak mengganggu Wanda dan membiarkannya istirahat untuk beberapa waktu.Sienna mengusap matanya, lalu meletakkan laptop di atas meja. Wanita di samping mengingatkan, "Ibu hamil harus batasi penggunaan peralatan elektronik."Sienna pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Ketika keluar, matanya tetap memerah. Belum ada kabar dari Jacob. Minggu ini Sienna kurang istirahat, dia sering terbangun saat tengah malam karena mimpi buruk.Sekarang Sienna merasa lelah sesudah mengurus masalah di dalam negeri. Setelah menunggu 1 hari lagi, Sienna sudah kehilangan kesabaran.Sienna menelepon Jero, mungkin saja Jero sudah mendapatkan petunjuk. Jero berucap, "Nggak ada, Sienna. Kamu nggak usah khawatir. Sistem di markas penelitian sangat rumit, kemungkinan merek
Keesokan harinya, Wanda baru mendengar kabar Cristin pergi ke luar negeri. Rebecca mengira Wanda akan merasa senang, tetapi Wanda tetap terlihat tenang. Wanda terus memandang ke luar jendela. Setelah beberapa saat, dia baru mengangguk.Wanda makin kurus. Wajahnya tampak tirus. Saat bermimpi di malam hari, Wanda akan memanggil, "Wanwan."Wanda tidak berani membayangkan bagaimana Wanwan mati. Setiap mengingat hal ini, Wanda akan membenci dirinya yang tidak berguna.Rebecca mengkhawatirkan kondisi mental Wanda, jadi dia ingin mengundang psikolog. Wanda menolak, "Nggak usah, cuma tubuhku yang sakit. Aku cuma butuh istirahat yang cukup."Wanda diantar pulang. Makanan anjing dan air di mangkuk masih ada, tetapi Wanwan sudah pergi. Wanda takut dirinya menangis di depan Rebecca. Dia segera tersenyum dan berujar, "Rebecca, jadwalmu sudah terganggu. Sebaiknya kamu kembali syuting. Kamu tenang saja, aku pasti istirahat di rumah."Rebecca mengangguk, lalu berpesan setelah berpikir sejenak, "Aku s
Cristin masih linglung ketika dibawa keluar dari kediaman Keluarga Salim. Dia sudah berlutut sambil memohon pada keluarganya, tetapi tidak ada yang membelanya. Bahkan, kakak Cristin juga menghindari adiknya. Semua orang tetap terdiam.Dulu, kehidupan Cristin sangat indah. Sekarang dia berakhir tragis. Sebelumnya, Cristin merasa Wanda sangat kasihan. Wanda dicampakkan orang tuanya dan semua orang, bahkan Benny juga tidak menginginkannya lagi. Biarpun Wanda memohon, Benny juga tidak memedulikannya. Namun, saat ini nasib Cristin sama seperti Wanda. Dia juga dicampakkan begitu saja.Cristin naik ke mobil, lalu dia dibawa ke sebuah vila. Sopir berkata, "Nona Cristin, cepat bereskan kopermu. Pesawat terbang 3 jam lagi. Ke depannya kamu nggak usah pulang."Ini adalah keputusan Keluarga Salim. Mereka juga telah mengumumkan keputusan ini di internet dan memberi keluarga siswa yang mati itu kompensasi sebesar 20 miliar.Namun, para netizen tetap menghujat Cristin dan Keluarga Salim. Semua masal
Tubuh Cristin lemas. Dia meremas ponselnya dan air matanya terus mengalir. Anggota Keluarga Salim masih mengetuk pintu kamar Cristin sambil berseru."Cristin, apa kamu sudah lihat berita di internet? Saham Keluarga Salim anjlok lagi. Sebaiknya kamu minta maaf. Tindakanmu memang keterlaluan.""Hujatan di internet terus bertambah. Para pemegang saham mulai marah-marah. Kalau kamu nggak bersuara, kemungkinan besar Keluarga Salim akan diperiksa petinggi."Cristin yang duduk di lantai memeluk kedua kakinya. Bahunya terus bergetar. Dia berteriak, "Aku nggak mau minta maaf pada wanita rendahan itu!"Anggota Keluarga Salim di luar berang setelah mendengar ucapan Cristin. Bisa-bisanya Cristin bersikap kekanak-kanakan pada saat-saat seperti ini!Salah satu anggota Keluarga Salim membalas, "Oke. Kalau kamu nggak mau minta maaf, Keluarga Salim akan segera mengumumkan bahwa kamu sudah diusir! Ke depannya semua tindakanmu nggak ada hubungannya dengan Keluarga Salim! Kamu pikirkan baik-baik!"Keluarg