“Pokoknya, kamu harus minta maaf sama bibimu. Dari tadi dia panik mencari Nanda ke mana-mana.” Ucapan yang dikatakan Harris sangatlah menyayat hati Sienna.Harris membujuk Susan sambil menepuk-nepuk pundak putrinya. “Sienna, bukannya Ayah tidak membelamu, tapi kamu tahu sendiri kondisi tubuh Nanda. Kata dokter … kalau dia tidak lebih berhati-hati, sepertinya dia hanya bisa bertahan sepuluh tahun saja.”Sienna menepis tangan Harris. Alhasil Harris pun terbengong dan terlukis kekecewaan di wajahnya. “Kali ini bibimu sudah bersikap gegabah. Wajahmu sudah membengkak, aku pergi belikan obat buat kamu.”Cukup! Sienna sudah muak dengan semua ini. Dihibur setelah ditampar!“Ayah, nggak usah.” Nada bicara Sienna sangatlah datar. Dia menurunkan tangan yang sedang memegang pipinya. “Aku pergi dulu. Kalau Nanda sudah bangun, kalian awasi dia dengan baik.”Ketika Sienna membalikkan tubuhnya hendak meninggalkan tempat, malah terdengar suara senyum sinis Susan. “Akhirnya kamu sudah menunjukkan wajah
Sienna sedang dioleskan obat oleh dokter. Ketika mendengar ucapan Yasmin, jantungnya terasa hampir copot. Saat dia hendak bersuara, dokter malah tidak sengaja menyenggol bagian cedera di pipinya. Sienna pun merintih kesakitan.Ketika mendengar suara itu, emosi Yasmin semakin membara lagi.“Jacob, dalam waktu sepuluh menit, suruh anak buahmu angkut bocah itu pulang ke rumah. Hari ini, aku pasti akan memberi hukuman kepada bocah tengik itu!”Jacob berdiri di dengan jendela hotel. Jimmy memukul Penny? Mana mungkin?“Bibi, apa ada salah paham?”“Wajah Penny sudah bengkak. Aku bisa melihat jelas ada bekas tangan di wajahnya. Apa semua ini salah paham? Aku sungguh kecewa dengan anak itu.”Jimmy yang sedang berada di klub sedang berjoget ria di bawah suara musik yang memekakkan telinga. Entah kenapa seluruh bulu kuduk Jimmy jadi berdiri.Tatapan Jacob terlihat datar. Ditampar lagi?Saat ini akhirnya Sienna memiliki kesempatan untuk bersuara. Dia pun segera menjelaskan, “Bu Yasmin, bukan Jimmy
Tiana yang tidak kesampaian itu pun merasa marah.Di sini banyak orang yang lalu lalang. Melihat Sienna begitu jago dalam menyindir, Tiana sadar tidak ada gunanya untuk mempermalukan diri sendiri. Jadi, dia melihat orang di sampingnya, lalu mengalihkan topik pembicaraan.“Bukankah kamu ingin tahu siapa yang berhasil mengambil orderan Royal Estate? Nih, orangnya di sini. Tapi dia bisa mendapatkannya karena siasat liciknya.”Tadi Mike sudah mendengar percakapan kedua orang dengan sangat jelas. Dia dapat mencium bau api dari diri mereka berdua.“Ternyata pemenangnya wanita secantik ini.” Mike berinisiatif untuk menjulurkan tangannya dan tersenyum padanya. Dapat terlihat senyum sinis di wajahnya. “Hai, namaku Mike Hutama. Seharusnya kamu pernah mendengar namaku, ‘kan?”Sienna memang pernah mendengar namanya. Terkadang para desainer juga mesti berinteraksi dengan rekan di satu bidang. Sienna memang jarang berinteraksi langsung dengan desainer lain. Hanya saja, terkadang dia akan melihat has
Sienna berjalan ke aula tempat pameran karya seni. Dia berpakaian dengan sangat profesional. Ketika berbaur dengan pebisnis-pebisnis, keberadaan Sienna terlihat sangat menonjol. Dia mengamati sekeliling, lalu dia pun menemukan sasaran yang dicari-carinya, bos dari Perusahaan Trotec, Simon Jadmadi.“Pak Simon, maaf, aku datangnya terlambat.” Sienna berjalan menghampiri Simon, lalu berjabat tangan dengannya.Di samping Simon masih ada beberapa pemimpin universitas. Tahun ini, dia hendak mensponsori semua perangkat elektronik untuk pelajaran mikrokomputer di universitas. Selain itu, dia juga akan mensponsori seratus ribu unit pendingin ruangan.“Nona Penny, akhirnya kamu datang juga. Aku kira kamu melupakannya.”Sebelumnya Sienna pernah mendesain interior rumah Simon. Sejak saat itu, mereka berdua saling mengenal.“Mana mungkin aku berani melupakan undangan dari Pak Simon.”Sambil berbicara, Sienna berbalik menatap seorang wanita paruh baya yang berpakaian sangat rapi. “Bu Dosen, lama tid
Sienna menyipitkan matanya. Jujur saja, dia sudah melupakan masalah video itu.Menyadari Sienna tidak berbicara, Daisy pun mengira dirinya berhasil mengancamnya.“Pak Shawn sering menanyakan kabarmu dari aku.” Daisy menyeka air di wajahnya, lalu berkata dengan nada meremehkan, “Sekarang kamu hanyalah seorang desainer kecil. Menurutmu, kalau Pak Shawn tahu mengetahui keberadaanmu, apa dia bakal mencarimu? Bagaimanapun, dia merasa sangat menyesal karena nggak berhasil memilikimu. Dia sudah lama mendambakan dirimu.”Setelah ucapan itu dilontarkan, Sienna pun berkata, “Bukankah hanya sebuah video?”Tanpa menunggu balasan dari Daisy, Sienna langsung menjulurkan tangannya mendorong Daisy ke dalam bilik toilet.“Sienna! Apa yang ingin kamu lakukan?”Sienna tidak membalas, melainkan membuka tutup kloset, memasukkan kepala Daisy ke dalamnya. Tak lupa Sienna mengambil ponselnya untuk merekamnya. Kloset di universitas tidaklah sebersih kloset di rumah sakit yang akan selalu disterilkan. Daisy pun
Sienna menemani Simon untuk melihat lukisan. Simon pun semakin puas dengan pemaparan Sienna. Hari ini, dia mengundang Sienna juga demi memperluas relasi Sienna.“Apa kamu kenal dengan Pak Shawn dari Perusahaan Tritama? Putranya juga bekerja di bidang desain interior. Dengar-dengar dia juga cukup terkenal. Sepertinya umur kalian sebaya. Aku perkenalkan dia kepada kamu. Kelak kalian mungkin akan saling bertemu. Lagi pula, kalian juga banyak topik pembicaraan yang sama, ‘kan?”Baru saja Sienna hendak menolak, malah terdengar suara Simon, “Baru saja aku mengungkitnya, dia pun telah datang. Mike, ternyata kamu datang juga.”Sienna mengikuti arah pandang Simon, lalu tampak Mike yang sedang berjalan ke sisi mereka. Saat ini, raut wajah Mike tidak terlihat pucat lagi. Dia berjalan mendekat dengan tersenyum. “Paman, kenapa Paman nggak bilang kalau Paman bakal ke sini? Kalau aku tahu, aku pasti akan mendampingimu.”Mike melihat Sienna yang sedang berdiri di sebelah. Kedua matanya spontan berkila
Terlintas senyum arogan di wajah Sherly. Dia pun menatap Sienna dengan tatapan hina.Sienna merasa sangat lucu. “Sebagai seorang pemimpin, Bu Daisy malah tidak melakukan penyelidikan dan langsung mengusirku dari sini. Apa ini cara kalian mendidik mahasiswa di universitas? Hari ini kedatangan banyak pihak sponsor, apa Bu Daisy bisa menanggung akibatnya?”Raut wajah Daisy langsung terkaku. Jujur saja, memang ada banyak pihak sponsor yang datang dalam pameran hari ini. Seandainya masalah ini menjadi heboh, pasti akan berdampak buruk terhadap nama universitas.Hanya saja, Sherly yang berada di samping ini masih tidak berniat untuk mengampuninya. Dia mengangkat kepalanya dan berkata, “Pihak sponsor juga akan berpihak pada kebenaran. Mereka seharusnya tahu semua ini bukan salah universitas. Sudah seharusnya pihak universitas bersikap adil dan memberi contoh untuk mahasiswa. Sekarang gelangku dicuri sama kamu. Sudah sepantasnya pihak universitas menghukummu. Kamu nggak usah bawa-bawa nama spo
Raut wajah Dekan Universitas Seni Nasional terkaku. Dia membalikkan tubuhnya, memang terdapat seorang lelaki berwajah dingin berjarak beberapa meter di hadapannya.Kedatangan Jacob telah menarik perhatian banyak orang. Selain itu, ada Tania yang berdiri di samping Jacob. Dia sedang mengedip-ngedipkan matanya kepada Sienna.Tania merasa sangat panik ketika melihat Sienna dipersulit. Untung saja kakak sepupunya menghadiri acara pameran hari ini. Jika tidak, Tania juga bingung bagaimana menyelesaikan masalah ini.Sherly berasal dari Keluarga Tanzel dan tergolong tokoh hebat di universitas. Jadi, Sienna yang hanya merupakan desainer kecil itu pasti tidak sanggup untuk menghadapinya. Oleh sebab itu, Tania mencari bala bantuan.Saat ini, suasana di sekitar terasa sangat canggung. Pak Dekan juga bingung bagaimana untuk menjelaskannya. Namun, Sienna malah lanjut bertanya, “Kalau semua orang luar harus melakukan registrasi, itu berarti semua orang yang mengunjungi pameran ini harus melakukan re