Daisy juga sangat panik saat ini. Tadi Sherly pergi ke kamar mandi untuk menyelamatkan dirinya yang berantakan itu, bahkan mengantarnya ke ruangan kosong untuk mengganti pakaiannya.Tentu saja Daisy tahu bahwa Sherly menyukai Mike. Saat Daisy mengganti pakaiannya, Sherly sempat menceritakan bahwa dirinya bertemu dengan Mike, Simon dari Perusahaan Trotec, dan juga Sienna. Sherly juga mengungkit masalah dia tak sengaja ditabrak oleh Sienna.Daisy sungguh membenci Sienna. Ketika melihat gelang di pergelangan tangan Sherly, dia pun kepikiran ide baru.Setelah gelang disembunyikan, Sherly menyadari bahwa gelangnya menghilang. Jadi, Daisy pun sengaja berkata, “Jangan-jangan ketika kamu ditabrak tadi, orang itu telah mencuri gelangmu?”Mendengar ucapan Daisy, Sherly langsung kepikiran dengan Sienna. Itulah sebabnya dia langsung mencari Sienna.Saat ini, Sherly tidak merasa ada yang salah dengan perbuatannya. Dia pun semakin membenci Sienna. Jika bukan karena Sienna, apa mungkin dia akan diper
Selesai berbicara, Sherly menatap Sienna dengan galak. “Tapi kalau begini, sudahlah kita akhiri saja masalah ini. Aku juga malas perhitungan sama dia lagi.”Begitu mendengar ucapan itu, Sienna malah tertawa.Sherly seketika menjadi marah. Dia menundukkan kepalanya dan mengepal erat tangannya. Apa yang sedang ditertawakan wanita murahan ini?Sienna berdiri untuk menatapnya. “Tadi kamu memfitnahku di hadapan orang banyak. Sekarang fakta telah terbongkar. Sudah syukur aku nggak suruh kamu untuk minta maaf. Sekarang kamu berbicara seperti kamulah yang memaafkan aku. Meski kamu adalah anggota Keluarga Tanzel, sepertinya kamu juga nggak seharusnya bersikap seperti ini?”Sherly merasa malu dan marah hingga tidak bisa berkata-kata. Bahkan, dia pun merasa napasnya terasa sangat panas. Dia menatap Daisy, berharap Daisy bisa membantunya. Dia tidak sanggup menerima tatapan semua orang ini.Namun, Daisy malah menunduk, lalu berbisik dengan suara yang sangat kecil, “Wanita ini pelakor. Dulu sewaktu
Tania merasa sangat disayangkan. Awalnya dia merasa dirinya telah bertemu dengan orang yang sangat memahami lukisan, ternyata dia …. Tania sungguh kecewa saat ini.Tiba-tiba Tania mengamati ekspresi Jacob yang duduk di sampingnya. Dia penasaran bagaimana reaksi Jacob ketika mengetahui desainer interior rumahnya itu ternyata adalah seorang pelakor?Hanya saja, Jacob terlihat sangat tenang. Dia bahkan mengambil minuman dari nampan pelayan, lalu menyesapnya. Sepertinya semua yang terjadi saat ini tidak ada hubungannya dengan dia.Semua orang mulai membahas.“Wanita cantik itu ternyata adalah seorang pelakor. Pantas saja dia bisa bersikap arogan.”“Aku lagi penasaran rumah tangga siapa yang sudah dia hancurkan? Eh, itu berarti dia sudah menjadi pelakor sejak dia masih kuliah?”“Sudah terbiasa, makanya nggak tahu malu.”“Apa kalian nggak merasa tebal banget mukanya? Sekarang rahasianya sudah terbongkar, dia malah bisa-bisanya bersikap tenang.”Tatapan semua orang refleks tertuju pada diri S
Raut wajah Sienna terlihat normal. Dia tidak menyadari bahwa dia telah meminum gelas bekas minuman orang lain.Telah terjadi masalah dengan Kaprodi dan Dekan, jadi Wakil Dekan pun segera maju untuk menenangkan situasi dan menjamu tamu VIP.Setelah keonaran berakhir, Wakil Dekan datang ke hadapan Jacob untuk meminta maaf secara langsung.“Pak Jacob, maafkan kami, pihak universitas pasti akan memberi penjelasan kepada pihak sponsor. Kami juga akan bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk menyelidiki kasus ini sampai tuntas.”Kening Jacob pun berkerut. Sepertinya sikap Wakil Dekan ini lebih bagus daripada Dekan tadi.Kemudian, Wakil Dekan melirik Sienna dan berkata, “Lama tidak berjumpa, Penny.”Waktu itu, Wakil Dekan telah membantu banyak dalam masalah ijazah Sienna. Jika tidak, dengan tekanan dari Dekan dan Daisy, sepertinya Sienna tidak mungkin akan mendapatkannya.“Pak, lama tidak berjumpa.”Wakil Dekan tersenyum. “Waktu itu aku yang memberimu nama desainer kamu. Ketika mendengar na
Sienna mengambil payung sambil berlari. Ujung celananya juga sudah basah kuyup. Saat ini, tampak sebuah mobil melintasi sisinya dengan perlahan, lalu terdengar suara klakson. Sienna mengira orang itu adalah Mike, dia pun langsung menunjukkan ekspresi kesalnya.Jendela mobil diturunkan sedikit, malah terdengar suara Tania dari dalam sana. “Cepat masuk! Kalau kamu bawa mobil sendiri, kamu pasti akan dikepung oleh orang-orang.”Sienna mengangkat kepalanya melihat mobil yang diparkirkan di ujung sana. Memang benar ada banyak orang berkerumun di sebelah sana. Apalagi hujan semakin lebat saja, dia pun tidak menolak, langsung berterima kasih dan memasuki mobil.Saat ini suasana di dalam mobil sangatlah hening. Awalnya Sienna mengira ini adalah mobil pribadi Tania. Tak disangka, ternyata orang yang mengendarai mobil adalah sopirnya Jacob.Jacob pun sedang duduk di samping jendela sambil menunduk menatap dokumen di tangannya. Entah apa yang sedang dipikirkannya saat ini. Untung saja, masih ada
Hujan lebat masih mengguyur di luar sana. Suara Sienna di dalam mobil terdengar sangat jelas.Jacob spontan melihat jari tangannya dan tatapannya berubah menjadi aneh. Sienna tidak menyadari reaksi dari Jacob. Lagi pula, dia hanya asal memuji saja.Saat ini, Sienna memejamkan matanya hendak beristirahat sejenak. Saat itu, mobil berguncang ketika melewati polisi tidur. Kepalanya tanpa sadar bersandar di pundak Jacob. Jarak kedua orang menjadi dekat dalam seketika.Arus jalan raya di saat hujan memang sangat macet. Setelah terjebak macet selama setengah jam, mobil baru mulai berjalan lagi.Demi mencegah kecanggungan di antara mereka berdua, selama setengah jam ini, Sienna memilih untuk tidur sejenak. Belakangan ini tidur Sienna tidaklah nyenyak, ditambah lagi dengan suara guyur hujan di luar sana, entah kenapa Sienna merasa sangat ngantuk.Sony yang sedang duduk di baris pertama tidak menyadari situasi di baris belakang mobil. Dari dalam kaca spion, tiba-tiba tampak sebuah mobil hendak m
Begitu Sienna memasuki vila, terdengar suara anjing menggonggong. Anjing itu berlari ke sisinya, lalu mengelilingi Sienna dengan girangnya.Sienna menunduk, lalu mengusap-usap kepalanya.“Snow, selama aku nggak di rumah, kamu penurut, nggak?”Rina yang mengenakan celemek berjalan keluar dapur. Wanita berusia sekitar 50-an tahun itu terlihat sangat lembut dan ramah.“Nona Sienna, selama kamu tidak di rumah, Snow bandel sekali. Semalam ia malah menggigit ikan di dalam kolam. Pada akhirnya, aku hanya bisa memasak ikan itu.”Sienna merasa lucu. Dia pun kembali mengusap kepala Snow. “Kenapa kamu rakus sekali?”Snow adalah seekor anjing Herder berwarna putih. Sekarang ia telah berumur 6 tahun. Biasanya ia selalu tinggal bersama Sienna. Hanya saja, apartemen tempat Sienna tinggal sekarang tidak diperbolehkan untuk memelihara anjing.Kebetulan Kakek Darwo memberinya vila ini. Namun, biasanya Sienna juga jarang ke sini. Snow pun dijaga oleh Bibi Rina.Setelah bermain dengan Snow, Sienna baru me
Cherry sangatlah pintar. Saat mendengar Jacob tinggal di hotel setelah kembali ke ibu kota, dia bisa menebak bahwa hubungannya dengan sang istri tidaklah bagus. Mungkin dalam sebulan, mereka juga hanya bertemu beberapa kali saja.Hubungan suami istri dalam keluarga kaya memang sangatlah rapuh. Jadi, meski Cherry berbohong dirinya kenal dengan istrinya Jacob, Jacob seharusnya tidak akan mencurigainya.Langkah kaki Jacob terhenti. Keningnya juga terlihat berkerut. Dia semakin risi dengan istri di atas akta nikah itu.“Kalau Penny telah mengganggu kehidupan kalian, Pak Jacob bisa memberi tahu Pak Herman. Kamu juga boleh mengusulkan untuk mengganti desainer. Sebelumnya juga pernah terjadi masalah seperti ini. Ada istri dari klien datang ke studio untuk mencari penggantinya Penny.” Cherry berbicara bagai sedang menceritakan kenyataan saja.Jacob hanya melirik Cherry sekilas saja. “Em.”Setelah itu, Jacob pun berjalan ke sisi lift.Ekspresi Cherry seketika menjadi terkaku. Dia juga tidak mun
Deshton benar-benar merasa tidak puas.Setelah mengalihkan pandangannya dari Jacob ke Sienna selama beberapa detik, Deshton tersenyum dingin. "Kalau aku nggak mau mencabut jarum-jarum di tubuhnya, dia hanya akan menjadi orang cacat seumur hidupnya. Kecuali kamu bisa menemukan orang-orang dari markas penelitian. Tapi, semua orang yang ada di sana adalah monster, apa mereka mau membantumu?"Jacob tidak mengatakan apa-apa, hanya menggendong Sienna dan berjalan ke depan terlebih dahulu.Deshton yang ditekan oleh dua orang tiba-tiba berteriak, "Jacob!"Jacob langsung menghentikan langkahnya karena ingin tahu apa lagi yang akan dikatakan orang ini.Deshton malah hanya menundukkan kepala dan bergumam, "Kenapa? Kenapa semua keuntungan harus jatuh di tanganmu?"Jacob mengernyitkan alis karena sama sekali tidak mengerti apa yang dikatakan orang ini."Kalian bawa dia dan ikuti aku," perintah Jacob."Baik," jawab orang-orang dari Keluarga Wibowo, lalu mereka semua segera bergegas menuju tempat Ris
Situasi malam ini benar-benar terlalu kacau. Sienna tidak bisa menebak tujuan Deshton, tetapi dia tahu Deshton sudah memasang bom di banyak tempat saat mendengar suara ledakan keras di sekitarnya.Sienna bertanya-tanya Deshton sebenarnya sudah mendapat seberapa banyak ingatan Desmond karena bom ini jelas bukan dibeli dari seseorang, melainkan dibuat Deshton sendiri. Desmond adalah seorang genius dalam hal seperti ini, sehingga membuat bom adalah hal yang sangat mudah baginya.Sienna mengernyitkan alis saat mencium bau darah dan mendengar jeritan yang menyeramkan dari suara ledakan itu. Cara Deshton ini benar-benar tidak memberi jalan keluar bagi siapa pun, bahkan Keluarga Sayid juga. Dia menarik napas dalam-dalam, tetapi udara yang dipenuhi dengan bau belerang membuatnya merasa tidak nyaman.Deshton memeluk Sienna dengan satu tangan, sedangkan tangan yang satunya lagi merobek sepotong kain untuk membalut betisnya yang terluka."Deshton, kamu sebenarnya ingin membawaku ke mana?" tanya S
Orang-orang dari Timothy dan Keluarga Sayid sudah mengelilingi di depan pintu. Namun, Reyman tidak menunjukkan diri di sana. Jika dia menunjukkan diri pada saat seperti ini, berarti dia melawan Timothy secara terang-terangan. Dengan begitu, Timothy bisa langsung menghadapinya.Namun, orang-orang dari Keluarga Sayid yang berada di sana adalah orang-orang yang bekerja secara tersembunyi. Meskipun nanti Timothy akan menyelidiki masalah ini, Reyman bisa berdalih orang-orang itu sudah disuap Deshton. Selama dia tidak menunjukkan diri, dia bisa melepaskan diri dari masalah ini dengan mudah.Melihat orang-orang dari Keluarga Sayid yang berdiri di belakang Deshton, Timothy tersenyum dingin. "Apa yang sedang kalian lakukan?"Sudah ada satu orang yang tergeletak di samping Timothy karena terkena tembakan tadi. Situasi malam ini di pulau bagian dalam sudah dipastikan tidak akan damai.Tanpa ragu-ragu sedikit pun, Deshton langsung melambaikan tangannya. "Jangan biarkan satu pun lolos, bunuh semuan
Merasa ada seseorang yang menyentuhnya, Sienna mengernyitkan alis karena marah. Namun, dia tidak bisa bergerak karena Deshton menusukkan jarum entah di tubuhnya bagian mana. Dia bisa merasakan dunia luar dengan jelas, tetapi sama sekali tidak bisa bergerak.Timothy membungkuk dan berkata, "Nona Sienna, apa kamu sudah tahu kamu akan menikah dengan Deshton?"Tatapan Sienna terlihat sangat terkejut. Apakah Deshton sudah gila? Dia sudah hamil pun Deshton ini masih ingin menikahinya? Selain itu, siapa orang ini dan dari mana orang ini mendengar berita ini?Sienna berusaha keras untuk mengedipkan matanya dua kali karena ingin berbicara, tetapi dia tidak bisa mengatakan apa pun.Melihat kondisi Sienna, Timothy mengernyitkan alis. Dia bukan genius dalam bidang ilmu medis, sehingga dia tidak tahu apa yang telah terjadi pada Sienna. "Apa kamu ingin menikah dengannya? Kalau nggak mau, kedipkan matamu."Sienna langsung mengedipkan mata berkali-kali dan wajahnya memerah karena marah. Namun, dia mem
Jacob awalnya tidak berniat menghubungi dunia luar. Bagaimanapun, mengatur semua ini sangat berisiko.Namun, setelah melihat Timothy membantunya merahasiakan identitas, Jacob langsung berubah pikiran. Kini, orang-orangnya telah memasuki pulau. Kelak, semua akan lebih mudah untuk Jacob.Kedua orang yang duduk di meja sama sekali tidak makan. Mereka hanya duduk sekitar 30 menit sebelum dibawa pembantu ke kamar untuk beristirahat.Reyman dan Galang ingin berbicara dengan Timothy, tetapi Timothy menolak dengan mengatakan dirinya lelah.Ketika melewati kamar Sienna, Jacob memandang ke dalam. Tirai tertutup rapat. Tidak ada yang terlihat lagi kali ini.Tidak lama setelah Jacob masuk ke kamar, terdengar kebisingan di luar. Suasana sepertinya menjadi sangat meriah.Tidak berselang lama, seseorang mengetuk pintu kamarnya. Jacob membuka pintu, lalu melihat seorang pembantu yang membawa beberapa permen."Tuan, hari ini ada acara bahagia. Tuan Reyman mentraktir kalian semua makan permen.""Acara a
Reyman menyuruh bawahannya untuk mengganti para pembantu itu. Sementara itu, Deshton masih berdiri di tempatnya sambil memandang ke arah Jacob pergi dengan tatapan yang dipenuhi niat membunuh.Di ruang makan, hanya ada Jacob dan Timothy. Timothy tidak berbicara, juga tidak makan.Jacob juga sama. Dia hanya bersandar di kursi sambil menatap Timothy. Suasana sungguh menegangkan.Beberapa saat kemudian, Timothy mengetuk meja makan dengan jarinya dan bertanya, "Kamu punya dendam dengan K?""Bisa dibilang begitu.""Kali ini yang masuk ke pulau ada dua kelompok. Yang satu punya K, yang satu lagi tiba 10 menit lalu. Mereka seharusnya adalah orang-orangmu, 'kan?"Jacob tidak berbicara, tetapi tatapannya terlihat sangat tajam.Timothy terkekeh-kekeh. "Sepuluh menit lalu, aku juga membantumu terhindar dari masalah. Jacob, kamu cerdas sekali."Sebelumnya, Jacob juga menyelidiki orang di balik Pulau Sangkar. Hanya saja, dia tidak mendapat informasi yang berguna karena orang ini terlalu pintar bers
Kira-kira apa yang akan dilakukan Sienna jika Jacob mati? Timothy tidak pernah memikirkan orang lain. Yang selalu ada di benaknya adalah cara untuk membuat ayah angkatnya puas.Namun, dia tidak bisa melupakan adegan saat Sienna memungut tulang dari tumpukan abu. Pemandangan itu terus muncul di benaknya."Tetua. Tetua?" Seseorang memanggil. Timothy lantas mendongak dan melihat Reyman berdiri di depannya."Tetua, aku sudah menyuruh orang menyiapkan makan siang untuk kalian. Silakan dinikmati. Aku nggak akan mengganggu waktu kalian."Timothy bangkit. Ketika berjalan melewati Deshton, langkah kakinya berhenti untuk sesaat. Idiot ini tidak terlihat bodoh lagi, bahkan tatapannya terlihat sangat tajam. Ini baru wujudnya yang asli.Deshton tentu melihat Timothy berhenti sejenak. Dia memicingkan mata dan mengamati. Setelah berpikir sejenak, dia merasa dirinya tahu siapa pria bertopeng ini. Ternyata dia orangnya.Deshton tersenyum dingin, hanya berdiri di tempatnya. Dari sudut matanya, dia bisa
Suasana di aula tiba-tiba menjadi menegangkan. Semua orang menatap pria berjubah hitam itu.Reyman memegang pistol dengan kedua mata dipenuhi antusiasme, seolah-olah dia akan langsung menembak setelah melihat wajah pria berjubah hitam itu.Di situasi genting, tiba-tiba ada yang masuk untuk melapor kepada Reyman, "Pak, Tetua datang."Saat berikutnya, seseorang berjalan masuk. Orang ini memakai topeng, tetapi bisa dilihat bahwa dia masih muda.Di belakang Timothy adalah belasan pengawal. Semuanya mengikuti Timothy memasuki aula.Reyman segera bangkit. "Tetua, kenapa tiba-tiba datang hari ini?"Timothy menatap Galang, lalu menatap pria berjubah hitam itu. Dengan alis berkerut, dia bertanya, "Apa yang kalian lakukan?"Reyman segera menjelaskan, "Kebetulan sekali kamu datang. Karena kamu mengenal Mister Jubah, sebaiknya kamu yang memeriksa apakah orang ini memang Mister Jubah atau bukan."Dengan begitu, Reyman bisa terhindar dari masalah. Jika pria berjubah ini memang bukan Jacob, Reyman ha
Di aula, Galang dan Reyman duduk bersama. Kemarin Galang gagal membujuk Reyman. Meskipun sangat marah, dia tetap datang lagi.Keluarga di pulau bagian dalam memang mempunyai hubungan bisnis, tetapi selalu berwaspada terhadap satu sama lain. Bagaimanapun, sumber daya di sini tidak terlalu banyak. Jika ingin stabil, salah satu pasti harus menderita kerugian.Keempat keluarga ini sama-sama ingin mendapat keuntungan yang lebih banyak. Perselisihan selalu ada.Hubungan Keluarga Wibowo dengan dua keluarga lainnya kurang baik. Mereka pernah berselisih. Keluarga Wibowo hanya akur dengan Keluarga Sayid.Ini karena Reyman tidak ingin menyinggung siapa pun. Bahkan, kadang dia lebih memilih diri sendiri rugi daripada bermusuhan dengan orang lain.Makanya, Galang mengira Reyman bisa dibujuk dengan mudah. Siapa sangka, Reyman malah menolaknya dengan lembut semalam.Bagi Galang, kedatangan keduanya ini sangat menurunkan harga dirinya. Hanya saja, dia tidak tahu kapan sekelompok orang itu akan membuat