Home / Romansa / Suamiku, Sayangilah Aku! / Bab 60 Dimanfaatkan Orang Lain

Share

Bab 60 Dimanfaatkan Orang Lain

Author: Joe
Selesai berbicara, Sherly menatap Sienna dengan galak. “Tapi kalau begini, sudahlah kita akhiri saja masalah ini. Aku juga malas perhitungan sama dia lagi.”

Begitu mendengar ucapan itu, Sienna malah tertawa.

Sherly seketika menjadi marah. Dia menundukkan kepalanya dan mengepal erat tangannya. Apa yang sedang ditertawakan wanita murahan ini?

Sienna berdiri untuk menatapnya. “Tadi kamu memfitnahku di hadapan orang banyak. Sekarang fakta telah terbongkar. Sudah syukur aku nggak suruh kamu untuk minta maaf. Sekarang kamu berbicara seperti kamulah yang memaafkan aku. Meski kamu adalah anggota Keluarga Tanzel, sepertinya kamu juga nggak seharusnya bersikap seperti ini?”

Sherly merasa malu dan marah hingga tidak bisa berkata-kata. Bahkan, dia pun merasa napasnya terasa sangat panas. Dia menatap Daisy, berharap Daisy bisa membantunya. Dia tidak sanggup menerima tatapan semua orang ini.

Namun, Daisy malah menunduk, lalu berbisik dengan suara yang sangat kecil, “Wanita ini pelakor. Dulu sewaktu
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 61 Gelas Bekas Minuman Jacob

    Tania merasa sangat disayangkan. Awalnya dia merasa dirinya telah bertemu dengan orang yang sangat memahami lukisan, ternyata dia …. Tania sungguh kecewa saat ini.Tiba-tiba Tania mengamati ekspresi Jacob yang duduk di sampingnya. Dia penasaran bagaimana reaksi Jacob ketika mengetahui desainer interior rumahnya itu ternyata adalah seorang pelakor?Hanya saja, Jacob terlihat sangat tenang. Dia bahkan mengambil minuman dari nampan pelayan, lalu menyesapnya. Sepertinya semua yang terjadi saat ini tidak ada hubungannya dengan dia.Semua orang mulai membahas.“Wanita cantik itu ternyata adalah seorang pelakor. Pantas saja dia bisa bersikap arogan.”“Aku lagi penasaran rumah tangga siapa yang sudah dia hancurkan? Eh, itu berarti dia sudah menjadi pelakor sejak dia masih kuliah?”“Sudah terbiasa, makanya nggak tahu malu.”“Apa kalian nggak merasa tebal banget mukanya? Sekarang rahasianya sudah terbongkar, dia malah bisa-bisanya bersikap tenang.”Tatapan semua orang refleks tertuju pada diri S

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 62 Memberi Pelajaran

    Raut wajah Sienna terlihat normal. Dia tidak menyadari bahwa dia telah meminum gelas bekas minuman orang lain.Telah terjadi masalah dengan Kaprodi dan Dekan, jadi Wakil Dekan pun segera maju untuk menenangkan situasi dan menjamu tamu VIP.Setelah keonaran berakhir, Wakil Dekan datang ke hadapan Jacob untuk meminta maaf secara langsung.“Pak Jacob, maafkan kami, pihak universitas pasti akan memberi penjelasan kepada pihak sponsor. Kami juga akan bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk menyelidiki kasus ini sampai tuntas.”Kening Jacob pun berkerut. Sepertinya sikap Wakil Dekan ini lebih bagus daripada Dekan tadi.Kemudian, Wakil Dekan melirik Sienna dan berkata, “Lama tidak berjumpa, Penny.”Waktu itu, Wakil Dekan telah membantu banyak dalam masalah ijazah Sienna. Jika tidak, dengan tekanan dari Dekan dan Daisy, sepertinya Sienna tidak mungkin akan mendapatkannya.“Pak, lama tidak berjumpa.”Wakil Dekan tersenyum. “Waktu itu aku yang memberimu nama desainer kamu. Ketika mendengar na

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 63 Cantik Sekali, ya?

    Sienna mengambil payung sambil berlari. Ujung celananya juga sudah basah kuyup. Saat ini, tampak sebuah mobil melintasi sisinya dengan perlahan, lalu terdengar suara klakson. Sienna mengira orang itu adalah Mike, dia pun langsung menunjukkan ekspresi kesalnya.Jendela mobil diturunkan sedikit, malah terdengar suara Tania dari dalam sana. “Cepat masuk! Kalau kamu bawa mobil sendiri, kamu pasti akan dikepung oleh orang-orang.”Sienna mengangkat kepalanya melihat mobil yang diparkirkan di ujung sana. Memang benar ada banyak orang berkerumun di sebelah sana. Apalagi hujan semakin lebat saja, dia pun tidak menolak, langsung berterima kasih dan memasuki mobil.Saat ini suasana di dalam mobil sangatlah hening. Awalnya Sienna mengira ini adalah mobil pribadi Tania. Tak disangka, ternyata orang yang mengendarai mobil adalah sopirnya Jacob.Jacob pun sedang duduk di samping jendela sambil menunduk menatap dokumen di tangannya. Entah apa yang sedang dipikirkannya saat ini. Untung saja, masih ada

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 64 Rumah Pengantin

    Hujan lebat masih mengguyur di luar sana. Suara Sienna di dalam mobil terdengar sangat jelas.Jacob spontan melihat jari tangannya dan tatapannya berubah menjadi aneh. Sienna tidak menyadari reaksi dari Jacob. Lagi pula, dia hanya asal memuji saja.Saat ini, Sienna memejamkan matanya hendak beristirahat sejenak. Saat itu, mobil berguncang ketika melewati polisi tidur. Kepalanya tanpa sadar bersandar di pundak Jacob. Jarak kedua orang menjadi dekat dalam seketika.Arus jalan raya di saat hujan memang sangat macet. Setelah terjebak macet selama setengah jam, mobil baru mulai berjalan lagi.Demi mencegah kecanggungan di antara mereka berdua, selama setengah jam ini, Sienna memilih untuk tidur sejenak. Belakangan ini tidur Sienna tidaklah nyenyak, ditambah lagi dengan suara guyur hujan di luar sana, entah kenapa Sienna merasa sangat ngantuk.Sony yang sedang duduk di baris pertama tidak menyadari situasi di baris belakang mobil. Dari dalam kaca spion, tiba-tiba tampak sebuah mobil hendak m

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 65 Pengaduan dari Orang Lain

    Begitu Sienna memasuki vila, terdengar suara anjing menggonggong. Anjing itu berlari ke sisinya, lalu mengelilingi Sienna dengan girangnya.Sienna menunduk, lalu mengusap-usap kepalanya.“Snow, selama aku nggak di rumah, kamu penurut, nggak?”Rina yang mengenakan celemek berjalan keluar dapur. Wanita berusia sekitar 50-an tahun itu terlihat sangat lembut dan ramah.“Nona Sienna, selama kamu tidak di rumah, Snow bandel sekali. Semalam ia malah menggigit ikan di dalam kolam. Pada akhirnya, aku hanya bisa memasak ikan itu.”Sienna merasa lucu. Dia pun kembali mengusap kepala Snow. “Kenapa kamu rakus sekali?”Snow adalah seekor anjing Herder berwarna putih. Sekarang ia telah berumur 6 tahun. Biasanya ia selalu tinggal bersama Sienna. Hanya saja, apartemen tempat Sienna tinggal sekarang tidak diperbolehkan untuk memelihara anjing.Kebetulan Kakek Darwo memberinya vila ini. Namun, biasanya Sienna juga jarang ke sini. Snow pun dijaga oleh Bibi Rina.Setelah bermain dengan Snow, Sienna baru me

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 66 Alergi terhadap Bulu Anjing

    Cherry sangatlah pintar. Saat mendengar Jacob tinggal di hotel setelah kembali ke ibu kota, dia bisa menebak bahwa hubungannya dengan sang istri tidaklah bagus. Mungkin dalam sebulan, mereka juga hanya bertemu beberapa kali saja.Hubungan suami istri dalam keluarga kaya memang sangatlah rapuh. Jadi, meski Cherry berbohong dirinya kenal dengan istrinya Jacob, Jacob seharusnya tidak akan mencurigainya.Langkah kaki Jacob terhenti. Keningnya juga terlihat berkerut. Dia semakin risi dengan istri di atas akta nikah itu.“Kalau Penny telah mengganggu kehidupan kalian, Pak Jacob bisa memberi tahu Pak Herman. Kamu juga boleh mengusulkan untuk mengganti desainer. Sebelumnya juga pernah terjadi masalah seperti ini. Ada istri dari klien datang ke studio untuk mencari penggantinya Penny.” Cherry berbicara bagai sedang menceritakan kenyataan saja.Jacob hanya melirik Cherry sekilas saja. “Em.”Setelah itu, Jacob pun berjalan ke sisi lift.Ekspresi Cherry seketika menjadi terkaku. Dia juga tidak mun

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 67 Kebetulan

    Sienna menundukkan kepalanya. Dia tidak ingin melakukan perdebatan yang tidak diperlukan.Selama masa kontrak Sienna dengan Jacob, dia hanya ingin hidup tenang di Keluarga Yuwono. Sienna hanya perlu berhubungan dengan Kakek Darwo saja. Mengenai anggota Keluarga Yuwono yang lain, Sienna usahakan untuk tidak bercekcok dengan mereka.Lagi pula, Daria hanya sedang memedulikan putranya saja. Jika Sienna membantahnya, dia pun hanya akan mempersulit Sienna saja.Jadi, meskipun Daria terus mengomentari isi rumahnya, Sienna pun hanya berdiri sambil menunduk saja. Dia tidak membantah sama sekali.Ketika Daria naik ke lantai dua, keningnya spontan berkerut ketika melihat ranjang di dalam kamar tidur.“Kalau Jacob tinggal di sini, kamar utama ini jadi miliknya. Kamu tinggal di kamar tamu saja. Kamu juga tidak usah berharap bisa mendekatinya. Jangan lupa, setelah kondisi tubuh Ayah membaik, kamu pun akan diusir dari sini!”Selesai berkomentar, Daria baru melihat Sienna yang tidak berbicara dari tad

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 68 Apa Dia Pantas?

    Sienna berdiri di tempat, mendengar percakapan mereka dengan ekspresi datar. Dia berusaha menghibur diri bahwa Harris tidak berat sebelah. Sejak kepergian ibunya, ayahnya memperlakukannya dengan baik.Hanya saja, kebaikan itu sepertinya tidaklah seberapa jika dibandingkan dengan kebaikannya terhadap Susan dan anak-anaknya.Padahal Sienna masih sakit kepala dengan uang muka yang masih belum terkumpulkan, Harris malah langsung menghadiahkan vila untuk Junando. Kepikiran semua ini, Sienna pun merasa lucu.Tak lama kemudian, Harris dan Susan pun menyadari keberadaannya.Susan mengerutkan keningnya sembari bertanya, “Kenapa kamu bisa ada di sini?”Harris juga melihat ke sisi Sienna. Ketika tampak seorang lelaki berpakaian seragam sedang berdiri di samping Sienna, dia pun merasa canggung.“Sienna, kamu mau beli rumah?”Hati Sienna sudah dibaluti dengan rasa kecewa. Dia pun membalas, “Em, apartemen tempat tinggalku kemasukan maling. Jadi, aku ingin mencari rumah dengan sistem keamanan yang le

Latest chapter

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1564 Seratus Nyawa pun Tidak Cukup

    Di ruangan lain, Jacob kembali menyelinap ke dalam saluran ventilasi. Dia terus menjelajahi area itu, tetapi dia menyadari tempat itu hanya memiliki tiga titik yang tersambung tidak peduli seberapa keras pun dia mencarinya. Sharon selalu mengawasinya saat pagi hari, sehingga dia tidak masuk ke saluran ventilasi saat hari masih terang.Sekarang, Jacob kembali menjelajahi setiap area dan akhirnya menemukan Bukti. Kamar yang dihuni Bakti berada tepat di bawahnya, sepertinya Bakti juga menyamar sebagai salah satu pegawai tingkat bawah. Memang paling mudah untuk menyamar sebagai pegawai tingkat bawah di sini karena semuanya mengenakan pakaian pelindung yang tebal.Saat ini, Bakti sudah melepaskan pakaian pelindungnya. Meskipun tidak ada lubang yang tersambung di sana, dia bisa mendengar suara Jacob yang mengetuk bagian atas saluran ventilasi karena ada beberapa celah kecil. Dia pun mengangkat kepala dan melihat ke arah datangnya suara itu.Jacob bertanya, "Mana Arlo?"Jika bukan karena memi

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1563 Usia 27 Tahun Masih Bermain Ini

    Ed mengepalkan tangannya yang terkulai di samping dengan makin erat. Jika sesuai dengan pemikirannya yang sebelumnya, dia akan langsung menyetujui permintaan Mae. Pentingnya posisi ketua ini setara dengan kekayaan sebuah negara dan dia bisa bebas menggunakan obat-obat dari markas penelitian untuk mencapai tujuannya.Ini adalah ambisi yang selalu diinginkan Ed, tetapi sekarang dia malah ragu selama beberapa detik. Sepuluh detik kemudian, dia baru mengangkat kepalanya dengan lembut dan menatap Mae. "Guru, aku mengerti."Mae pun tersenyum. Dia tahu Ed adalah orang yang selalu tidak segan untuk melakukan apa pun demi mencapai tujuannya. Lagi pula, Hans ini hanya seorang kerabat saja. Keberadaan Hans juga tidak begitu penting, sama sekali tidak perlu dipikirkan.Dia mengangkat tangan dan menepuk bahu Ed. "Pergi lanjutkan pekerjaanmu."Ed berbalik, tetapi ekspresinya masih agak muram. Pada saat itu, pandangannya tiba-tiba tertuju pada Jacob.Namun, Jacob tidak menatap Ed, melainkan berjalan

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1562 Kotak Eksperimen Nomor 8

    Setelah memastikan beberapa titik yang terhubung dan perkiraan lokasinya, Jacob kembali ke kamarnya dan masuk ke kamar mandi untuk mandi. Saat membuka lemari, dia menemukan beberapa set pakaian pelindung yang baru di dalamnya. Dia langsung mengernyitkan alis dan secara refleks melihat ke sekeliling kamar.Saat tadi baru masuk ke kamar, Jacob tidak membuka lemari itu. Oleh karena itu, dia tidak tahu apakah pakaian itu memang sudah ada di dalam lemari sejak awal atau doktor wanita itu masuk ke kamarnya saat dia pergi. Meskipun pintu kamar terkunci dari dalam, wanita itu pasti memiliki kunci juga. Namun, dia tetap merebahkan diri di atas tempat tidur dan memejamkan mata untuk istirahat.Keesokan paginya, Jacob mengenakan pakaian dan kacamata pelindung sebelum keluar.Sharon sudah berdiri di depan meja penelitian dengan berbagai macam reagen di tangannya. Dia menyodorkan salah satu nampan dan berkata dengan nada yang datar, "Antarkan semua ini ke luar dan serahkan pada orang yang ada di de

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1561 Jangan Ganggu Orang Lain

    Jacob mengalihkan pandangannya, lalu lanjut berjalan. Akhirnya, dia berhenti di aula yang terletak di bagian tengah.Jacob bisa melihat kondisi di aula itu dari beberapa celah. Sekelompok staf penelitian sedang mengurus berbagai data."Mana data fisik monster itu?""Bagaimana kondisi objek di kamar nomor 1? Apa perkembangbiakan hari ini berhasil?""Objek di kamar nomor 3 sudah mati. Suruh orang bereskan mayatnya."Bagi para staf penelitian, orang-orang yang dikurung bukan manusia, melainkan bahan eksperimen. Mereka melanjutkan pembahasan."Kulit objek di kamar nomor 5 sudah membusuk. Virus kali ini sangat berhasil. Selanjutnya, kita bisa menyebarkan virus ini.""Ah! Aku nggak tahan lagi! Biarkan aku mati! Aku nggak mau menggunakan manusia sebagai bahan eksperimen lagi! Tuhan, aku memang manusia berdosa! Aku pantas masuk neraka setelah mati!"Setelah itu, tidak terdengar suara lagi. Suasana di aula menjadi tegang. Kemudian, pintu terbuka. Seorang pria yang memakai seragam berjalan masuk

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1560 Pandangannya Tajam

    Jacob mengernyit. Suara pria ini sedikit familier, mirip Ethan. Namun, seharusnya dia bukan Ethan, melainkan saudara kembarnya.Apa mereka juga datang ke markas penelitian? Jacob tidak berlama-lama di tempat itu. Meskipun bisa mendengar suara, dia tidak bisa melihat situasi di dalam ruangan dengan jelas.Sebagian besar tempat tertutup rapat. Jacob hanya bisa melihat ke luar dari celah. Selain itu, dia tidak menemukan titik penghubung di tempat ini sehingga tidak ada jalan keluar. Dia hanya menemukan titik penghubung di kamar yang ditempatinya.Jacob terus berjalan. Akhirnya, dia menemukan titik penghubung lain yang bisa dibuka. Namun, Jacob tidak langsung membukanya. Dia melihat ke bawah.Jacob melihat kamar yang dikelilingi dinding kaca. Seorang pemuda yang berusia sekitar 18 tahun berbaring di lantai kamar itu.Rambut pemuda itu agak panjang sehingga menutupi sebagian wajahnya. Jacob tidak bisa melihat wajah pemuda itu dengan jelas. Namun, Jacob bisa melihat kalung giok di lehernya.

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1559 Jalan Keluar

    Sharon mengabaikan sanjungan para staf dan menghampiri orang-orang yang terpilih. Beberapa orang ini sudah kehilangan kesadaran.Sharon sangat puas, lalu tatapannya tertuju pada Jacob. Staf bertanya, "Bu Sharon, ada masalah apa?"Sharon menunjuk Jacob dan menyahut, "Suruh dia ikut aku."Staf tampak dilema. Seharusnya, para staf tidak boleh berpindah ke area lain. Sharon bisa datang karena diberi kebebasan oleh petinggi. Sekarang, Sharon ingin membawa pergi seorang staf."Bagaimana?" tanya Sharon dengan aura yang mengintimidasi.Staf itu berkeringat dingin. Dia menunduk dan menjawab, "Oke. Ini permintaan Bu Sharon. Aku akan segera suruh orang ini ikut kamu."Sharon menegaskan, "Aku mau dia ikut aku sekarang."Staf tersebut tampak ragu-ragu. Akhirnya, dia tidak berbicara lagi. Tatapan Jacob menjadi dingin saat dia mengikuti Sharon. Sepertinya, jabatan Sharon di markas penelitian cukup tinggi.Jacob merasa mengikuti Sharon pergi ke area lain adalah kesempatan yang bagus. Mereka melewati b

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1558 Membuat Masalah Lagi

    "Ed, jangan marah," ucap Hans. Dia tidak tahu kesalahan apa yang diperbuatnya. Hans hanya ingin menyenangkan hati Mae. Dengan begitu, Ed juga ikut senang.Apa Hans membuat masalah lagi? Dia tidak tahu harus berbuat apa. Hans tiba-tiba panik, sepertinya dia akan dimasukkan ke dalam ruang penelitian lagi.Hans memanggil, "Ed ...."Ed merasa suara Hans sangat memusingkan. Dia menarik tangan Hans dengan ekspresi marah. Ed tidak pernah marah kepada Hans, tetapi kali ini dia tidak bisa menahan amarahnya.Ed bertanya dengan ketus, "Kamu berhubungan intim dengannya? Apa yang kamu pikirkan?""Aku ... cuma mau kamu senang," jawab Hans."Kamu merasa aku akan senang?" tanya Ed.Hans tampak kebingungan. Dia terus bertanya-tanya apa Ed tidak senang? Ed tiba-tiba merasa malu. Ekspresinya tidak terlihat lembut lagi.Ed sudah tinggal di ibu kota selama bertahun-tahun. Dia pernah melihat dunia yang penuh dengan intrik. Ed sering menghadapi orang-orang yang licik, tetapi sekarang dia tidak mampu menghada

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1557 Tiba-Tiba Marah

    Ed bertanya, "Bu Mae, markas penelitian membutuhkan genius seperti Luna. Kenapa para petinggi mengizinkannya pergi?"Mae meminum teh, lalu menyahut dengan ekspresi bingung, "Sampai sekarang aku juga nggak paham kenapa Luna bisa pergi. Bahkan, Fredie juga nggak mampu bawa Luna keluar dari markas penelitian. Jadi, aku penasaran dengan Fredie."Mae menambahkan, "Jabatan Fredie di markas penelitian nggak terlalu tinggi. Dia bukan petinggi di sini. Jabatannya hampir setara denganku."Mae hanya termasuk anggota inti markas penelitian. Dia belum mencapai posisi petinggi. Mae tidak bisa membawa seseorang keluar, apalagi Fredie.Ed tidak bisa mencampuri masalah ini, tetapi dia mendengarkan ucapan Mae dengan serius. Mae memijat keningnya dan melanjutkan, "Sharon juga terus mencari masalah denganku. Kali ini, hanya dia yang menolak kamu diangkat menjadi ketua. Bahkan, dia meremehkanku waktu di telepon."Sharon sangat disukai para petinggi. Dia bisa bertindak sesuka hatinya di markas penelitian. S

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1556 Masa Lalu

    "Aku memang menginginkannya, tapi saran ketua belum diterima," sahut Ed. Jika dia memiliki senjata mematikan ini, menghabisi Jacob dan lainnya sangat mudah.Hans juga berdiri di depan dinding kaca yang tebal. Dinding kaca ini tidak bisa ditembus peluru. Segala sesuatu yang berada di dalam ruangan bisa diamati dari setiap sisi.Bahkan, para staf langsung mengamati proses perkembangbiakan antara 2 manusia. Semua manusia yang berada di dalam ruangan tidak mempunyai harga diri lagi. Mereka bagaikan hewan yang dikurung di dalam kandang.Bisa dibilang, mereka lebih rendahan daripada hewan. Mereka hanya bahan eksperimen.Ed datang melihat senjata mematikan ini beberapa jam sekali. Setiap kali, keinginan Ed untuk memiliki senjata mematikan ini makin besar.Senjata mematikan ini memakai kalung giok kecil. Katanya, dia sudah memakai kalung itu selama bertahun-tahun. Itu adalah giok biasa, jadi para staf tidak mengambil kalung itu.Kalung tersebut membuat senjata mematikan ini berbeda dengan yang

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status