Beranda / Romansa / Suamiku, Sayangilah Aku! / Bab 213 Tak Akan Melepaskannya

Share

Bab 213 Tak Akan Melepaskannya

Penulis: Joe
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Sesaat membuka pintu ruang kerja, Harris kaget melihat Susan yang tergeletak di lantai.

"Sayang!" Harris berteriak dengan panik dan buru-buru memapah Susan.

Nanda yang mendengar teriakan Santi dan Harris pun keluar dari kamar untuk memeriksa keadaan di bawah. Wajahnya memucat saat melihat Susan yang pingsan.

Harris berteriak kepada Santo yang hanya diam saja, "Cepat, telepon ambulans. Jangan diam saja!"

"Tapi kontrak ...."

"Kamu tidak lihat istriku? Cepat hubungi ambulans!" bentak Harris.

Santo menyeringai tipis, lalu mengeluarkan ponsel dan menelepon ambulans. "Tuan, ambulans sudah di perjalanan. Jangan cemas, tenangkan dirimu."

Santo dan Harris menemani Susan ke rumah sakit. Sejak Susan pingsan, tak ada seorang pun yang membahas masalah kontrak peralihan saham.

Susan yang pura-pura pingsan pun bersorak di dalam hati saat mendengar jawaban Harris.

Sesampainya di rumah sakit, dokter memeriksa kondisi Susan dan mengecek darahnya.

"Istrimu baik-baik saja, dia hanya kelelahan dan stres. I
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 214 Suami Tidak Becus

    "Sienna, masuk ke mobil. Jangan duduk di situ."Sienna malas bertengkar, dia bangkit berdiri dan masuk ke dalam mobil Harris.Begitu Sienna masuk ke mobil, Harris langsung meminta maaf kepadanya. "Sienna, maafkan Ayah. Ayah yang salah ...."Sienna mengerutkan bibir. "Cuma itu saja? Ayah, kamu dengar sendiri ucapan Bibi Susan, bukankah dia juga harus minta maaf?"Harris menatap Sienna dengan perasaan serba salah. "Susan pingsan dan sedang dirawat di rumah sakit. Kata dokter dia tidak boleh kelelahan dan stres. Setelah kondisinya membaik, aku akan menyuruhnya meminta maaf kepadamu."Sienna langsung memejamkan mata, dia malah menjawab Harris.Harris sadar bahwa ucapan Susan memang keterlaluan. Harus mengeluarkan sebuah kartu rekening dan memberikannya kepada Sienna. "Di dalam kartu ini ada 20 miliar, pakailah sesukamu."Sienna tidak menghiraukan Harris. Harris merasa canggung, bukankah dia sudah meminta maaf? Mau apa lagi?"Sienna, kadang kamu terlalu keras kepala," kata Harris sambil men

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 215 Berhenti Sandiwara

    Jacob menarik napas panjang.Melihat perselisihan di antara Pak Darwo dan Jacob, Rina pun berkata dengan hati-hati, "Tuan Besar, Nona lagi demam. Nona baru minum obat, sekarang sedang tidur."Sesaat mendengar ucapan Rina, Pak Darwo memerintahkannya untuk membuka pintu, lalu melirik Jacob dan berkata, "Masih diam saja? Di mana janjimu kemarin?"Rina tak berdaya, dia harus mematuhi perintah Pak Darwo.Jacob mengerutkan alis, entah apa yang merasuki Pak Darwo sampai tiba-tiba datang ke Vila Chawana? Begitu Jacob melangkah masuk, dia langsung mendengar suara pintu yang ditutup dengan keras.Jacob tidak terkejut, dia hanya agak kesal.Di luar sana, Pak Darwo memerintahkan Rina untuk mengunci pintu kamar Sienna. Rina tak berani mengulur-ulur waktu, dia langsung melaksanakan perintah Pak Darwo."Jacob, jaga Sienna baik-baik. Aku tahu, selama ini kalian pasti pisah kamar. Teganya kamu melihat istri sendiri ditindas, kali ini kamu harus merawatnya! Sienna adalah wanita yang baik, malam ini kali

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 216 Jacob Demam

    Di lantai atas.Tiba-tiba Jacob merasa kepanasan, dia membuka kancing kemejanya dengan gelisah. Sensasi ini tidak asing, luka di punggungnya juga terasa perih seperti terbakar.Jacob berusaha mengingat semua makanan dan minuman yang dikonsumsinya hari ini. Seketika, dia teringat dengan teh yang diberikan Pak Darwo.Menit dan detik berlalu, Jacob berkeringat dingin dan sekujur tubuhnya terasa panas. Di tengah kepanikan, dia buru-buru bangkit berdiri dan berlari ke kamar mandi untuk mencuci muka.Meskipun telah membasahi wajah dan tubuhnya, Jacob masih merasa kepanasan. Tiba-tiba dia mencium aroma yang familier, dia mengangkat kepala dan menatap kaca.Jacob tidak suka bersentuhan dengan sembarang orang. Dia juga tidak menyukai aroma parfum yang terlalu menusuk, tetapi aroma di kamar mandi sama sekali tidak membuatnya jijik. Sebaliknya, tubuh Jacob malah terasa semakin panas dan bersemangat.Jacob memijat keningnya sambil mengamati benda-benda yang ada di kamar mandi. Dia hanya melihat se

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 217 Lebih Dari Cukup

    Sienna menemani Jacob hingga tengah malam. Begitu cairan infus habis, Sienna langsung mencabut jarumnya.Begitu jarum dicabut, Jacob membuka matanya secara perlahan-lahan."Tuan Jacob?" panggil Sienna.Jacob memandang langit-langit sambil mengerutkan alis. "Di rumah sakit?""Iya, kamu demam," jawab Sienna."Kok kamu ada di sini?" tanya Jacob."Aku lagi menjenguk keluargaku, kebetulan tadi aku melihatmu. Apakah kamu sudah merasa baikan?" tanya Sienna.Punggung Jacob terasa perih. Khasiat obat perangsang sudah hilang, tubuhnya tidak lagi terasa panas. Awalnya Jacob lega, tetapi mengingat tindakan Pak Darwo, emosi pun kembali melonjak di hati Jacob.Jacob tersenyum sinis, kali ini Pak Darwo benar-benar tega menggunakan segala cara agar wanita itu melahirkan anak Jacob.Sesaat mendengar suara tawa Jacob, Sienna langsung merinding. Pak Darwo sudah kelewatan, wajar saja Jacob marah.Kemudian Sienna melihat Jacob mengambil ponselnya, lalu menghubungi Sony dan berkata, "Selidiki apakah Keluarg

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 218 Tenang Di Dalam Penderitaan

    "Tuan, terima kasih." Sienna tersenyum kepada Jacob.Meskipun Jacob belum mengetahui bahwa Sienna adalah istrinya, Sienna sedang mendengar penilaian Jacob tentang dirinya.Jacob maupun Sienna tidak pernah menginginkan pernikahan ini. Mereka memiliki kesusahan masing-masing, tidak ada yang lebih bahagia daripada yang lainnya. Jadi, Sienna merasa tidak perlu saling menyakiti, mereka sendiri sudah cukup tersiksa.Keluarga Winata memanfaatkan pernikahan Jacob dan Sienna untuk meraih keuntungan sebanyak mungkin. Apakah Sienna masih memiliki hak untuk meminta Jacob menghargainya sebagai seorang istri? Sienna bahkan malu mengingat semua tindakan keluarganya.Jacob memejamkan matanya dengan tenang. Melihat Jacob yang tidur, Sienna pun beristirahat.Pukul 6 pagi.Jacob mendengar suara Sony."Nona Penny, ini sarapan untukmu. Terima kasih telah menjaga Tuan Jacob.""Sama-sama. Kalau begitu aku pulang dulu," kata Sienna."Em, terima kasih." Sony menutup pintu secara perlahan-lahan.Begitu melihat

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 219 Menunjukkan Wujud Asli

    Harris marah hingga tubuhnya bergetar dan kesulitan bernapas."Teganya kamu berbicara seperti itu kepada Bibi Susan!" bentak Harris.Sienna menarik napas panjang dan menelepon ambulans. "Sebaiknya Ayah pergi ke rumah sakit. Perusahaan juga lagi tidak ada proyek, anggap saja liburan."Harris agak menyesali tindakannya yang melempar Sienna dengan menggunakan bantal. Dia menghela napas panjang saat melihat rambut Sienna yang berantakan."Aku bersedia istirahat, tapi aku tidak bisa tenang sebelum menyerahkan perusahaan ini kepadamu. Aku berencana memberikan sebagian saham kepadamu. Aku ingin kamu menggantikan posisiku. Sienna, Ayah melihat semua kerja kerasmu. Kalau kamu tidak hebat, Petra tidak mungkin panik dan berusaha menyerangmu. Asalkan kamu bersedia mengambil alih perusahaan, Ayah akan pensiun."Harris tidak rela melihat perusahaannya jatuh ke tangan orang lain. Dia hanya memercayai Sienna. Bagaimanapun Sienna adalah putrinya, putrinya yang pintar dan penyayang.Meskipun sering bert

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 220 Menjodohkannya Dengan Sienna

    "Sienna, hanya karena kamu berhasil naik ke tempat tidurnya, bukan berarti dia menyukaimu. Lagi pula, laki-laki mana yang sanggup menolak godaan wanita? Cepat atau lambat, dia akan mencampakkanmu!" Nanda melanjutkan ucapannya.Sienna tertawa sambil menginjak pedal gas. "Hahaha. Setidaknya aku memilikinya, sedangkan kamu? Cuma bisa jadi penonton, 'kan?"Nanda terdiam, rasanya dia mau pingsan! Dadanya terasa agak sesak."Sialan! Sialan!" Nanda berteriak kesal.Sienna melirik Nanda melalui kaca spionnya. Sienna tidak ingin berlama-lama tinggal di ibu kota, sebaiknya dia segera pergi ke Kabupaten Armana untuk menyelesaikan masalah lantai kayu cendana.Sienna singgah untuk membeli segelas kopi. Setelah meneguk kopi dan memastikan dirinya sudah tidak mengantuk, Sienna baru melanjutkan kembali perjalanannya menuju Kabupaten Armana.Di saat bersamaan, mobil Jacob juga sedang melaju ke kabupaten yang sama dengan tujuan Sienna.Demi mendekatkan hubungan Jacob dan Sienna, Pak Darwo tega menggunak

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 221 Mau Jeruk?

    "Bibi, kenapa berjualan semalam ini? Bukannya Nelson sudah pulang? Kok dia tidak membantu Bibi jualan?" tanya Sienna.Seandainya Nelson membantu Berta berjualan, pria tadi tidak akan menindas Berta."Sienna, ayo pulang ke rumah. Bibi sudah merapikan kamarmu." Berta menarik tangan Sienna.Sienna tidak tega membiarkan Berta pulang sendirian. Akhirnya dia memutuskan untuk membantu Berta membereskan kios dan menemaninya pulang."Bagaimana hubungan Nelson dan Juliana?" tanya Sienna."Setiap hari bertengkar, tapi kali ini Nelson yang salah. Untungnya Juliana mau memaafkan Nelson."Sienna tidak bergeming. Ketika menaiki tanjakan, Sienna tidak sengaja berpapasan dengan Jacob.Kali ini Jacob tidak mengenakan setelan jas, penampilannya terlihat kasual. Dia mengenakan kaos berwarna putih yang dipadukan dengan celana santai.Jacob terlihat lebih bersahabat saat mengenakan pakaian yang kasual.Ketika Sienna lewat, Jacob sedang mengobrol dengan Sony. Jacob dan Sony baru tiba, mereka sedang bersiap-s

Bab terbaru

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1438 Anggap Aku Buta

    Lily tidak yakin kedua pria ini memang mendapatkan instruksi dari Arlo untuk menyiksanya. Sekarang dia hanya ingin bertemu Arlo dan segera pergi dari tempat mengerikan ini.Lily memelas, "Aku mohon ampuni aku! Aku mau bertemu Kak Arlo. Aku memang salah, seharusnya aku nggak mencelakai Sienna. Aku mohon, langsung bunuh aku saja!"Namun, kedua pria itu mengabaikan Lily, seolah-olah tidak mendengar suara apa pun. Lily merasa putus asa.Air mata Lily sudah kering. Sewaktu dia baru dibawa ke ruang bawah tanah, Arlo pernah mengunjunginya sekali. Arlo bertanya apakah Lily menyesali perbuatannya atau tidak. Kala itu, Lily hampir menggila karena merasakan kebencian yang sangat mendalam.Lily berujar, "Mana mungkin aku menyesal? Omar akan koma seumur hidup. Kak Arlo, kalau kamu nggak membiarkanku hidup senang, aku nggak akan menyerahkan obat penawar kepadamu."Lily melanjutkan, "Selain itu, Sienna pasti nggak mau bertemu kamu, 'kan? Rasakan akibatnya! Siapa suruh kamu begitu memercayaiku?"Setia

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1437 Wanita Itu Pembawa Sial

    Saham Keluarga Shankar memang sudah diberikan kepada Sienna, tetapi Keluarga Shankar mempunyai banyak perusahaan. Setiap anggota Keluarga Shankar mengurus banyak perusahaan besar.Jadi, anggota Keluarga Shankar yang lain merasa tidak puas dengan kemunculan Sienna. Namun, mereka juga tidak berani membuat Orlando dan Irena marah. Mereka akan rugi besar jika perusahaan ditarik.Malam ini, anggota Keluarga Shankar sudah bertemu dengan Sienna. Meskipun merasa tidak rela, mereka juga tidak berani membuat keributan. Melihat Jero turun ke lantai bawah, mereka mulai menghasut."Jero, apa kamu benar-benar menyerahkan sahammu pada Sienna? Dia itu wanita dan biasanya wanita itu emosional. Mungkin saja suatu hari nanti Sienna berhasil dibujuk pacarnya dan semua sahamnya direbut. Nantinya kekayaan Keluarga Shankar akan menjadi milik orang lain.""Iya, kakakmu juga didepak karena wanita itu. Selama ini, performa Arlo sangat bagus dan dia sangat baik pada kita semua. Menurutku, wanita itu pembawa sial

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1436 Tidak Memberi Kasih Sayang

    Jero berniat mengingatkan Sienna agar tidak berselisih dengan Orlando dan Irena. Sienna mengangguk. Dia melihat pengurus rumah terus berdiri di depan pintu dan pintu kamar tidak ditutup. Apa Jero diawasi?Jero memijat keningnya. Dia bisa menebak pemikiran Sienna. Jero menghibur, "Sebenarnya nggak begitu menakutkan. Aku memang nggak dekat dengan Kakek dan Nenek, tapi mereka nggak terlalu mempersulit junior."Jero menambahkan, "Bagaimanapun, mereka sangat religius. Kalau nggak, mereka pasti sudah meninggalkan kediaman Keluarga Shankar dan pergi ke pulau."Jero berjalan ke pintu. Dia tiba-tiba mengingatkan lagi saat teringat sesuatu, "Sebaiknya pakai jalan tengah, jangan bertengkar dengan mereka."Sienna mengangguk, tetapi dia tidak yakin bisa menemukan jalan tengah. Sementara itu, Jero mencari Orlando dan Irena di ruang kerja.Kala ini, Orlando sedang menulis. Irena yang berdiri di samping ingin berbicara dengan Orlanda, tetapi dia ragu-ragu. Akhirnya, Irena hanya menghela napas.Orlando

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1435 Aturan Tidak Boleh Dilanggar

    Suasana di ruangan menjadi tegang. Orlando berdiri, lalu memandang Sienna dengan ekspresi puas dan berucap, "Auramu mirip dengan Omar. Kamu tinggal di sini satu malam dulu. Setelah hasilnya keluar, aku akan kabari kamu dan ...."Mungkin Orlando memang tidak mengenal Jacob. Jadi, dia berpikir sejenak sebelum menambahkan, "Kamu dan pacarmu tinggal di sini dulu."Sienna mengangguk, lalu membalas seraya tersenyum, "Maaf merepotkan Kakek."Tatapan Irena tertuju pada wajah Jacob lagi. Dia mengernyit, tetapi tidak mengatakan apa pun. Orlando yang berjalan keluar berpesan pada pengurus rumah, "Bawa Sienna dan pacarnya ke lantai atas supaya nggak diganggu orang lain."Sienna memang sedang mencari alasan untuk meninggalkan orang-orang ini. Di ruangan masih ada 20 lebih anggota Keluarga Shankar. Setelah Orlando pergi, mereka pasti akan mempersulit Sienna.Terutama Marko. Ekspresinya sangat masam. Sienna menggenggam tangan Jacob. Mereka berdua mengikuti pengurus rumah naik ke lantai 4 dengan menai

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1434 Otoritas Kepala Keluarga Tidak Boleh Dilawan

    Orlando mengangkat kepala dan menatap Sienna terlebih dahulu, lalu mengalihkan pandangannya pada Jacob. Dia langsung menyipitkan matanya dan berdiri karena terkejut. Perubahan ekspresinya terlalu jelas sampai semua orang berpikir dia mungkin sudah melihat hantu.Pada saat itu, Irena juga mengangkat kepalanya dengan ekspresi yang tidak percaya juga. Namun, mereka berdua adalah orang yang sangat berpengaruh saat masih muda, sehingga mereka bisa mengendalikan emosi mereka dengan cepat.Orlando adalah orang pertama yang berbicara. "Jadi, kamu ini Sienna ya?"Sienna juga tidak menunjukkan sikapnya yang tegas karena dia tidak dipersulit. Dia mendekat dengan ramah dan menundukkan kepalanya. "Kakek, Nenek."Keluarga Shankar memiliki tata krama yang sangat baik. Meskipun anggota keluarga lainnya tidak setuju saham keluarga jatuh ke tangan Sienna, mereka semua tetap diam karena kedua tetua masih belum membuat keputusan. Bahkan Marko pun tidak berani bertindak ceroboh pada saat seperti ini. Aura

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1433 Orang Biasa Tidak Boleh Memiliki Harta

    "Aku akan pergi bersamamu," kata Sienna.Begitu Sienna selesai berbicara, Jero dan Jacob langsung memegang pergelangan tangan Sienna secara bersamaan."Nggak boleh," kata Jero. Dia adalah anggota Keluarga Shankar, sehingga dia sangat memahami situasi di keluarga itu.Sekarang Omar sudah tumbang dan saham keluarga dipindahkan pada seseorang yang dianggap orang-orang di keluarga Shankar sebagai orang luar, Sienna pasti akan dikritik dengan keras jika malam ini ikut ke sana. Niat buruk mereka tidak kalah dari Marko, hanya saja Marko ini yang keterlaluan sampai membuat keributan ke sini.Jero menarik napas dalam-dalam. "Sebaiknya kamu dan Jacob pulang dulu. Jangan terlibat dalam masalah Keluarga Shankar dulu. Kakek dan Nenek adalah orang yang bijaksana.""Selama bertahun-tahun ini, Ayah mencarimu secara diam-diam. Bahkan aku pun baru tahu beberapa waktu yang lalu, Kakek dan Nenek pasti nggak tahu hal ini. Jadi, meskipun kamu nggak bersalah, kamu akan dianggap bersalah karena dua lembar sur

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1432 Masalah yang Tiada Habisnya

    Marko mengernyitkan alis. Melihat penampilan wanita itu cukup cantik, dia langsung tertarik. "Apa ini kekasih barumu? Jero, lebih baik suruh dia pergi, Keluarga Shankar bukan tempat untuknya bersikap semena-mena."Sienna tahu situasi di Keluarga Shankar tidak damai, tetapi dia tidak menyangka Marko bisa ternyata begitu menjijikkan. Dia langsung mengeluarkan dua lembar surat pengalihan saham dan berkata dengan ekspresi dingin, "Aku adalah presdir baru Keluarga Shankar. Aku kembalikan kata-kata itu padamu, ini bukan tempat untukmu bersikap semena-mena."Marko yang tadinya masih tersenyum, ekspresinya langsung menjadi sangat dingin setelah melihat kedua dokumen itu. Dadanya juga mulai berdebar-debar. "Arlo, Jero, bagus sekali! Kalian malah memberikan seluruh saham Keluarga Shankar pada orang luar. Kalian benar-benar pantas mati. Lihat saja bagaimana kakek dan nenekmu akan menghukum kalian. Kalian tunggu saja.""Jero, kamu benar-benar makin keterlaluan, berani-beraninya kamu menipu kakakmu

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1431 Kamu Hanya Tahu Mengurus Wanita

    Kekeruhan di mata Omar perlahan-lahan menghilang, tetapi dia tetap tidak bisa berbicara. Setelah air matanya menetes lagi, dia perlahan-lahan menutup matanya.Melihat pemandangan itu, Sienna berkata dengan nada yang jauh lebih tegas, "Aku akan menemukan penawar untuknya, jadi sebaiknya Tuan Jero tetap tinggal di sini saja. Sekarang Arlo nggak ada di sini, Keluarga Shankar membutuhkanmu. Yang lainnya juga pasti mengincar harta milik Keluarga Shankar."Jero membuka mulutnya karena situasinya memang seperti yang dikatakan Sienna, apalagi anggota Keluarga Shankar juga bukan hanya mereka saja.Saat Jero hendak mengatakan sesuatu, terdengar keributan dari lantai bawah dan seorang pelayan bergegas datang melapor, "Tuan Jero, mereka sudah datang."Saat terlihat perasaan jijik dari tatapan Jero, pintu tiba-tiba didorong dengan kasar. Pria yang masuk itu terlihat mirip dengan Omar, tetapi tidak memiliki aura yang kuat seperti Omar. Dia adalah adik sepupu Omar, Marko.Keluarga Shankar terkenal de

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1430 Ternyata Waktu Itu Adil

    Setelah menutup telepon, Arlo segera memberi tahu Jero semua yang dikatakan Lily.Jero langsung marah sampai ingin membawa senjata, lalu pergi mencari Lily dan menembak Lily sampai pelurunya habis.Namun, Arlo memijat keningnya dan berkata, "Entah Jacob tahu organisasi misterius yang dia bilang. Jero, coba kamu tanya Jacob."Saat ini, Arlo takut untuk bertemu dengan Sienna dan juga Jacob. Dia hanya ingin mencari sebuah tempat untuk bersembunyi, tetapi dia merasa bertanggung jawab dengan ayahnya yang koma. Sebagai putra sulung, dia harus memikul beban ini.Namun, hati Arlo merasa agak bingung. Setelah melihat foto itu ruangan ayahnya saat itu, dia selalu gelisah karena merasa wanita di foto itu berbeda dengan Yuna. Jika benar-benar berbeda, berarti wanita itu adalah Luna. Ditambah lagi, Omar kadang-kadang mengigau memanggil Luna, sehingga dia bertanya-tanya apakah Omar sebenarnya mencintai Luna dan tidak pernah mencintai ibunya.Hati Arlo merasa pahit. Sebagai anak dari Yuna, dia merasa

DMCA.com Protection Status