Pria itu merasa lega setelah selesai melakukan semua itu. Dia menyimpan cip itu ke sebuah kotak kecil dan berkata dengan tenang, "Kalian yang suka melakukan riset ini semuanya memang aneh.Untuk apa tiba-tiba membuat riset seperti ini? Aku kira kalian sedang riset tentang senjata hebat.""Ini adalah senjata. Negara-negara besar nggak bisa berperang dengan sesama karena masing-masing punya senjata nuklir yang mengancam nyawa. Karena itulah, mereka hanya bisa fokus dengan hal seperti ini. Kalau eksperimen ini bisa mengaktifkan kepribadian kedua seseorang dan kepribadian itu sesuai dengan yang mereka inginkan, berarti targetnya akan bisa berpihak pada mereka saat kepribadian kedua ini muncul. Ini memungkinkan mereka untuk mengubah pendapat pejabat tinggi suatu negara dengan mudah."Pria itu tersenyum sinis. "Membosankan."Desmond terdiam. Setelah beberapa saat kemudian, pria itu baru bertanya lagi, "Kalau kepribadian yang dipaksa keluar bisa dikendalikan dan dimanfaatkan mereka, apa mereka
Saat ini, Jacob memang sedang menunggu Sienna. Semalam Sienna telah berjanji akan datang ke Royal Estate hari ini untuk makan malam bersamanya. Karena itulah, Jacob sengaja pulang kerja lebih cepat. Saat masih berada di kantor, dia sudah memerintahkan para pelayan di dapur untuk segera mulai mempersiapkan makan malam.Setelah tiba di rumah, Jacob langsung duduk di sofa. Saat melihat bunga-bunga di taman yang sangat cantik, dia tidak bisa menahan diri untuk memosting mengunggah status di Whatsapp. Setelah mengunggah status, dia merasa malu dan hendak menghapusnya. Akan tetapi, dia tidak jadi menghapusnya setelah melihat beberapa komentar di posting itu. Apakah ini rasanya jatuh cinta? Saat melihat benda indah, akan langsung teringat dengan Sienna dan merasa alangkah bagusnya jika Sienna juga berada bersamanya. Perasaan ini benar-benar aneh.Jacob mengambil laptop dan memanfaatkan waktu menunggu itu untuk bekerja. Hanya saja, Sienna masih tetap tidak kelihatan setelah pukul tujuh malam d
Wanda datang ke depan meja kerja Sienna, merasa ragu untuk memanggilnya. Belakangan ini, mereka semua sangat lelah sehingga Wanda memutuskan untuk membiarkan Sienna beristirahat.Sementara itu, di Royal Estate. Lauk sudah dipanaskan berkali-kali, sampai-sampai koki tidak berani bertanya lagi.Ketika lauk menjadi dingin kembali, Jacob mendongak melirik jam di dinding. Sekarang sudah pukul 10 malam. Sienna bukan hanya tidak meneleponnya, tetapi juga tidak menjawab panggilannya. Sesibuk apa pun Jacob, dia tidak pernah mengabaikan panggilan Sienna sekalipun dia sedang rapat.Jacob mengeluarkan sebatang rokok, tetapi khawatir Sienna datang sebentar lagi. Bagaimanapun, merokok hanya akan merusak nafsu makannya.Jacob terus memegang rokoknya sambil bersabar. Ketika jam menunjukkan 10.30 malam, dia tidak tahan lagi sehingga menyalakan rokoknya.Koki sudah pulang, jadi tidak ada yang memanaskan lauk lagi. Jacob terus menunggu dengan wajah masam. Karena suasana yang mencekam, Sony tidak berani m
Sienna diam-diam menghela napas lega. Keduanya tidak makan terlalu banyak karena sekarang sudah sangat malam.Selesai makan, Sienna bangkit untuk membereskan meja. Dia memasukkan sayur sisa ke kulkas dan meletakkan peralatan makan ke wastafel. Ketika menekan botol sabun cuci piring, Jacob tiba-tiba memeluknya dari belakang.Sejak Sienna masuk hingga sekarang, Jacob hanya meresponsnya dengan dengusan. Sekarang Jacob sudah ingin bercinta, padahal Sienna hendak mencuci piring.Sebelum Sienna bereaksi, Jacob bahkan sudah menciumnya. "Sebentar, ada sabun di tanganku .... Tunggu ...."Jacob mengabaikannya. Jadi, Sienna langsung menyeka tangannya ke jas Jacob. Siapa suruh pria ini begitu tidak sabaran?Sienna membantu Jacob melepaskan jasnya dan mulai merasa berhasrat karena ciuman panas ini. Detik berikutnya, Jacob menggendong Sienna dan menciumnya sambil berjalan keluar dari dapur.Jacob menurunkan Sienna ke meja makan. Wajah Sienna tampak merah karena sudah terangsang. Jacob jelas-jelas su
Jika Willow ada di sini, Sienna mungkin bisa meminta pendapatnya. Namun, seingat Sienna, dia pernah menceritakan hal ini kepada Willow. Alhasil, wanita itu malah merasa iri padanya.Sienna pun memegang dahinya dengan tidak berdaya. Melihat ini, Wanda mengira Sienna sakit kepala sehingga menasihati, "Bu, sebaiknya kamu istirahat. Kamu sudah memeriksa dokumen seharian. Selain itu, semalam kamu juga ... lelah."Sienna merasa heran mendengar ucapan ini. Dia tanpa sadar menunduk dan melirik bekas di leher. Meskipun sudah ditutupi, masih ada bekas yang samar-samar terlihat. Bagaimanapun, Sienna tidak mungkin mengenakan pakaian yang terlalu tertutup di musim panas begini.Sienna segera menarik kerahnya. Wanda mengembuskan napas dan meneruskan, "Hais, Tuan Jacob terlalu energik."Semalam, Jacob sepertinya merajuk saat menelepon Sienna. Sienna bukan hanya berhasil membujuk pria itu, tetapi juga membuatnya tunduk. Bekas itu tidak terlalu merah, jadi Jacob jelas mencium Sienna dengan penuh kasih
"Nggak kok," jawab Sienna sambil memasuki mobil. Jacob langsung menariknya sehingga pakaian keduanya bergesekan.Jemari Jacob yang ramping menyusuri pinggang Sienna, lalu berhenti di pinggangnya. Sesudah itu, Jacob sontak memijatnya hingga membuat sekujur tubuh Sienna yang lelah merasa nyaman. Sienna sampai memicingkan matanya.Pada akhirnya, Sienna ketiduran di pelukan Jacob dengan posisi tidur yang nyaman. Setibanya di Vila Cahwana, Jacob menggendong Sienna turun. Sementara itu, Sony mengemudikan mobil pergi dan akan menjemput Jacob besok pagi.Jacob berjalan ke kamar utama lantai 2. Dia menurunkan Sienna ke ranjang, lalu mengisi air di bak mandi. Sesudah melepaskan semua pakaian Sienna, Jacob menggendongnya ke dalam.Sienna masih tertidur lelap. Ketika Jacob memijat tubuhnya yang pegal, Sienna tak kuasa mendesah saking nyamannya.Jacob melirik sekilas, lalu mengambil handuk di sebelah untuk menyeka tubuh Sienna. Kemudian, dia meletakkan Sienna di ranjang dan pergi mandi.Sienna masi
Wanda bekerja lembur sampai pukul 3 dini hari. Ketika turun ke lantai bawah, kepalanya pun terasa berat.Begitu hendak memasuki mobil, beberapa pria sontak menyerbu ke arahnya. Wanda seketika jatuh pingsan karena kepalanya dipukuli dengan tongkat.Para pria ini mengenakan topi sehingga wajah mereka tidak terlihat. Mereka segera menarik Wanda ke mobil lain.Tiba-tiba, Wanda disiram dengan air dingin. Dia terbangun dan menatap para pria itu. Pria yang memimpin menyodorkan ponsel kepada Wanda sambil memerintahkan, "Telepon Sienna, suruh dia datang untuk menolongmu."Ternyata, target orang-orang ini adalah Sienna. Wanda semula menolak dengan memalingkan wajah ke samping.Pria yang memimpin itu berjongkok, lalu meraih rambut Wanda dan mengangkat kepalanya. Setelah itu, dia melayangkan tamparan dengan kuat. "Sebaiknya kamu bersikap patuh. Kalau nggak, aku akan menyuruhmu melayani kami berlima."Sudut bibir Wanda sampai berdarah karena tamparan itu. Pria itu menendang ponsel dengan galak, lal
Setelah Sienna menutup telepon, dia melihat Jacob berdiri di sana dan tampak sedang berpikir. Dia pun mendekat dan bertanya dengan bingung, "Ada apa?"Jacob menggeleng seraya berbalik bertanya, "Asistenmu baik-baik saja?""Ya," jawab Sienna.....Wanda melihat lampu jalan yang menghilang di luar jendela dengan cepat. Dia berusaha merapikan pakaiannya dengan canggung.Mobil berhenti di tempat tinggalnya sekarang. Tempat ini sebelumnya diberikan oleh Sienna kepada para artis. Kompleks ini sudah direnovasi dan beberapa artis telah pindah ke sana.Keamanan di sini sangat baik. Satpam di pintu gerbang mengingat nama dari setiap pemilik rumah. Itu sebabnya, orang-orang akan ditanya berulang kali ketika hendak masuk dan wajib meninggalkan KTP. Bukan hanya itu, mereka juga harus menelepon pemilik rumah untuk melakukan verifikasi sebelum diperbolehkan masuk.Wanda menurunkan jendela mobil dan tersenyum kepada satpam yang masih berjaga di tengah malam. Dia berucap, "Pak, tolong buka pintunya."S
Ed melempar pisau itu ke tong sampah, lalu menyerahkan 00 kepada Hans dan berujar, "Tanya Bu Mae sekarang Fredie ada di mana."Orang abnormal seperti Fredie pasti tidak akan melepaskan wanita yang sangat mirip dengan Luna. Niat jahat Ed muncul, dia merasa seperti Sienna yang menderita jika 00 dinodai Fredie. Mana mungkin Fredie sama sekali tidak menyentuh Luna setelah mengurungnya selama bertahun-tahun?Jika Luna dan putrinya sama-sama dinodai Fredie, ini hal yang menarik. Ed merasa antusias begitu memikirkan hal ini.Sebelumnya 00 memang dilatih secara profesional, tetapi dia hanya berlatih untuk meniru Sienna. Kemampuan bertarung 00 tidak begitu hebat. Dia tidak bisa melindungi dirinya dari orang munafik seperti Ed.Sekarang kedua tangan 00 ditahan sehingga dia sama sekali tidak bisa bergerak. Dia berteriak, "Lepaskan aku!"Ed menyahut, "Aku bisa lepaskan kamu. Tapi, kamu harus beri tahu aku di mana Jacob dan apa tujuannya."Apa Jacob benar-benar masuk ke markas penelitian? Namun, un
Namun, sekarang mereka tidak bisa mengeluarkan Arlo. Begitu bahan eksperimen hilang, semua anggota markas penelitian akan menyadari ada orang yang menyusup. Nantinya semua orang di markas penelitian akan diperiksa.Jacob dan lainnya yang belum berhasil kabur akan terekspos. Mereka tidak akan bisa keluar lagi. Sekarang Jacob harus kembali ke ventilasi, lalu mengambil kembali botol-botol obat dan mengembalikannya ke tempat semula. Dengan begitu, Jacob baru bisa menghilangkan kecurigaan terhadap dirinya."Bakti, kamu kembali ke tempatmu dulu," ucap Jacob.Bakti bertanya, "Bagaimana dengan Arlo?"Jacob memijat kening seraya menyahut, "Aku lihat dia masih bernapas. Seharusnya dia belum mati. Kalau kita mengeluarkannya, kita semua pasti mati."Tentu saja Bakti memahami hal ini. Kemudian, Bakti pergi. Jacob kembali ke ruang penelitian Sharon. Ruangan ini tidak terpengaruh, tetapi Sharon menghilang.Jacob tidak curiga. Dia langsung kembali ke kamarnya, lalu memanjat ke ventilasi dan mengambil
Jacob tahu itu adalah suara pria berseragam yang muncul di aula utama. Seharusnya dia mengikuti rapat di Armania, tetapi banyak kamera pengawas dipasang di berbagai sudut markas penelitian. Cepat atau lambat pria berseragam pasti akan mengetahui kekacauan di sini.Hanya saja, Jacob tidak menyangka pria itu akan mengetahuinya begitu cepat. Jacob terus memutar otak, lalu membuka pintu kandang binatang buas. Semua binatang buas pun keluar.Bakti yang berdiri di samping bertanya, "Memangnya ada gunanya? Kekacauan yang kita buat langsung digagalkan oleh suara bel yang aneh. Aku rasa orang-orang di sini sudah dihipnosis. Apa pun kondisinya, mereka akan segera bangun begitu mendengar suara bel itu."Jacob menjawab, "Ada. Sekelompok binatang buas ini sudah dijinakkan. Kalau mereka dilepaskan, mereka hanya ingin kabur. Binatang buas ini cuma berani makan orang yang dimasukkan ke kandang."Jacob melanjutkan, "Waktu melihat orang di luar kandang, semua binatang buas ini akan ketakutan dan mengamu
Dulu Ed memang ingin mendapatkan lencana itu, tetapi sekarang dia sama sekali tidak menyentuhnya. Hans yang mengambil lencana itu dan memainkannya sejenak sebelum menyematkannya di pakaian Ed.Ed tiba-tiba merasa sesak. Amarahnya hampir meledak. Ed menarik napas dalam-dalam, lalu melihat lencana di dadanya. Dia menepis tangan Hans.Hans melirik Ed dengan gugup dan berjalan ke pintu. Setelah pintu ditutup, Ed merasa gusar. Dia menarik napas lagi, lalu mengambil rokok. Begitu Ed menyalakan rokok, tiba-tiba terdengar suara raungan yang keras.Ed membuang abu rokok dan pergi ke aula utama untuk memeriksa kondisinya. Suasana di aula kacau balau. Pemuda di ruang eksperimen nomor 8 dilepaskan. Sekarang terdengar suara tembakan.Selain itu, asap putih mengepul dan menyebar dengan cepat. Seketika, seluruh ruangan diselimuti asap.Para staf penelitian di aula panik. Mereka meringkuk di sudut karena takut diincar senjata mematikan itu.Senjata mematikan itu paling membenci staf penelitian. Setida
Pria berseragam mengamati Sharon dan bertanya, "Sepertinya Bu Sharon nggak menyukai Ed. Padahal itu orang yang direkomendasikan Mae."Sharon lanjut menyusun tabung reaksi, lalu menjawab dengan datar, "Aku cuma nggak merasa cocok."Ketujuh petinggi tidak mengatakan apa pun. Mereka tahu sifat Sharon agak aneh. Jacob yang berdiri di depan Sharon bisa melihat layar dengan jelas.Seharusnya ruang rapat para petinggi tidak terletak di area ini. Desain ruangannya jauh berbeda. Yang membuat Jacob bingung adalah latar belakang tempat para petinggi berada tampak sangat familier. Namun, Jacob tidak bisa mengingatnya.Jacob yakin tempat itu bukan bagian internal markas penelitian. Dia mengernyit, mungkin mereka memang tidak berada di area ini. Bahkan, mereka tidak berada di Kango.Tidak ada yang tahu identitas ketujuh petinggi ini. Kemungkinan besar mereka adalah petinggi dari negara lain, jadi mereka memakai topeng. Mungkin juga mereka tidak mengetahui identitas satu sama lain dan hanya merupakan
Di Afrikan. Sienna terus memperhatikan berita di dalam negeri. Setelah memastikan Cristin dihujat habis-habisan, Sienna baru merasa puas.Sienna tidak menelepon Wanda. Nantinya Wanda pasti akan meminta maaf kepada Sienna lagi. Lebih baik dia tidak mengganggu Wanda dan membiarkannya istirahat untuk beberapa waktu.Sienna mengusap matanya, lalu meletakkan laptop di atas meja. Wanita di samping mengingatkan, "Ibu hamil harus batasi penggunaan peralatan elektronik."Sienna pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Ketika keluar, matanya tetap memerah. Belum ada kabar dari Jacob. Minggu ini Sienna kurang istirahat, dia sering terbangun saat tengah malam karena mimpi buruk.Sekarang Sienna merasa lelah sesudah mengurus masalah di dalam negeri. Setelah menunggu 1 hari lagi, Sienna sudah kehilangan kesabaran.Sienna menelepon Jero, mungkin saja Jero sudah mendapatkan petunjuk. Jero berucap, "Nggak ada, Sienna. Kamu nggak usah khawatir. Sistem di markas penelitian sangat rumit, kemungkinan merek
Keesokan harinya, Wanda baru mendengar kabar Cristin pergi ke luar negeri. Rebecca mengira Wanda akan merasa senang, tetapi Wanda tetap terlihat tenang. Wanda terus memandang ke luar jendela. Setelah beberapa saat, dia baru mengangguk.Wanda makin kurus. Wajahnya tampak tirus. Saat bermimpi di malam hari, Wanda akan memanggil, "Wanwan."Wanda tidak berani membayangkan bagaimana Wanwan mati. Setiap mengingat hal ini, Wanda akan membenci dirinya yang tidak berguna.Rebecca mengkhawatirkan kondisi mental Wanda, jadi dia ingin mengundang psikolog. Wanda menolak, "Nggak usah, cuma tubuhku yang sakit. Aku cuma butuh istirahat yang cukup."Wanda diantar pulang. Makanan anjing dan air di mangkuk masih ada, tetapi Wanwan sudah pergi. Wanda takut dirinya menangis di depan Rebecca. Dia segera tersenyum dan berujar, "Rebecca, jadwalmu sudah terganggu. Sebaiknya kamu kembali syuting. Kamu tenang saja, aku pasti istirahat di rumah."Rebecca mengangguk, lalu berpesan setelah berpikir sejenak, "Aku s
Cristin masih linglung ketika dibawa keluar dari kediaman Keluarga Salim. Dia sudah berlutut sambil memohon pada keluarganya, tetapi tidak ada yang membelanya. Bahkan, kakak Cristin juga menghindari adiknya. Semua orang tetap terdiam.Dulu, kehidupan Cristin sangat indah. Sekarang dia berakhir tragis. Sebelumnya, Cristin merasa Wanda sangat kasihan. Wanda dicampakkan orang tuanya dan semua orang, bahkan Benny juga tidak menginginkannya lagi. Biarpun Wanda memohon, Benny juga tidak memedulikannya. Namun, saat ini nasib Cristin sama seperti Wanda. Dia juga dicampakkan begitu saja.Cristin naik ke mobil, lalu dia dibawa ke sebuah vila. Sopir berkata, "Nona Cristin, cepat bereskan kopermu. Pesawat terbang 3 jam lagi. Ke depannya kamu nggak usah pulang."Ini adalah keputusan Keluarga Salim. Mereka juga telah mengumumkan keputusan ini di internet dan memberi keluarga siswa yang mati itu kompensasi sebesar 20 miliar.Namun, para netizen tetap menghujat Cristin dan Keluarga Salim. Semua masal
Tubuh Cristin lemas. Dia meremas ponselnya dan air matanya terus mengalir. Anggota Keluarga Salim masih mengetuk pintu kamar Cristin sambil berseru."Cristin, apa kamu sudah lihat berita di internet? Saham Keluarga Salim anjlok lagi. Sebaiknya kamu minta maaf. Tindakanmu memang keterlaluan.""Hujatan di internet terus bertambah. Para pemegang saham mulai marah-marah. Kalau kamu nggak bersuara, kemungkinan besar Keluarga Salim akan diperiksa petinggi."Cristin yang duduk di lantai memeluk kedua kakinya. Bahunya terus bergetar. Dia berteriak, "Aku nggak mau minta maaf pada wanita rendahan itu!"Anggota Keluarga Salim di luar berang setelah mendengar ucapan Cristin. Bisa-bisanya Cristin bersikap kekanak-kanakan pada saat-saat seperti ini!Salah satu anggota Keluarga Salim membalas, "Oke. Kalau kamu nggak mau minta maaf, Keluarga Salim akan segera mengumumkan bahwa kamu sudah diusir! Ke depannya semua tindakanmu nggak ada hubungannya dengan Keluarga Salim! Kamu pikirkan baik-baik!"Keluarg