Setelah kembali ke Royal Estate, Jacob menelepon seseorang. "Selidiki orang yang bernama Deshton ini."Jacob sudah berjanji pada Sienna untuk tidak menyelidiki hal ini. Namun, bagaimana mungkin dia bisa sama sekali tidak peduli dengan hal ini? Apalagi, pria itu sudah berani membius Sienna. Dia harus menemukan dan memusnahkan pria itu.Pada saat yang bersamaan, Sienna masih sibuk bekerja di Vila Cahwana. Dia juga sudah mengutus orang untuk menyelidiki Deshton. Sebelumnya, dia tidak membiarkan Jacob untuk menyelidikinya karena dia berharap Jacob segera melupakan hal ini. Jika tidak, hal ini akan menjadi sebuah hambatan di hati mereka nanti. Namun, dia harus menyelidiki hal ini dan mengetahui apa yang sebenarnya telah terjadi. Mengapa Deshton terkesan sangat aneh dan melakukan hal ini padanya? Apa sebenarnya isi dari cip itu?Sienna bahkan memerintahkan orang untuk mencari dokter pribadi Vila Cahwana. Jika bukan karena dibantu dokter pribadi itu, Deshton tidak akan bisa masuk ke Vila Cahw
Pria itu merasa lega setelah selesai melakukan semua itu. Dia menyimpan cip itu ke sebuah kotak kecil dan berkata dengan tenang, "Kalian yang suka melakukan riset ini semuanya memang aneh.Untuk apa tiba-tiba membuat riset seperti ini? Aku kira kalian sedang riset tentang senjata hebat.""Ini adalah senjata. Negara-negara besar nggak bisa berperang dengan sesama karena masing-masing punya senjata nuklir yang mengancam nyawa. Karena itulah, mereka hanya bisa fokus dengan hal seperti ini. Kalau eksperimen ini bisa mengaktifkan kepribadian kedua seseorang dan kepribadian itu sesuai dengan yang mereka inginkan, berarti targetnya akan bisa berpihak pada mereka saat kepribadian kedua ini muncul. Ini memungkinkan mereka untuk mengubah pendapat pejabat tinggi suatu negara dengan mudah."Pria itu tersenyum sinis. "Membosankan."Desmond terdiam. Setelah beberapa saat kemudian, pria itu baru bertanya lagi, "Kalau kepribadian yang dipaksa keluar bisa dikendalikan dan dimanfaatkan mereka, apa mereka
Saat ini, Jacob memang sedang menunggu Sienna. Semalam Sienna telah berjanji akan datang ke Royal Estate hari ini untuk makan malam bersamanya. Karena itulah, Jacob sengaja pulang kerja lebih cepat. Saat masih berada di kantor, dia sudah memerintahkan para pelayan di dapur untuk segera mulai mempersiapkan makan malam.Setelah tiba di rumah, Jacob langsung duduk di sofa. Saat melihat bunga-bunga di taman yang sangat cantik, dia tidak bisa menahan diri untuk memosting mengunggah status di Whatsapp. Setelah mengunggah status, dia merasa malu dan hendak menghapusnya. Akan tetapi, dia tidak jadi menghapusnya setelah melihat beberapa komentar di posting itu. Apakah ini rasanya jatuh cinta? Saat melihat benda indah, akan langsung teringat dengan Sienna dan merasa alangkah bagusnya jika Sienna juga berada bersamanya. Perasaan ini benar-benar aneh.Jacob mengambil laptop dan memanfaatkan waktu menunggu itu untuk bekerja. Hanya saja, Sienna masih tetap tidak kelihatan setelah pukul tujuh malam d
Wanda datang ke depan meja kerja Sienna, merasa ragu untuk memanggilnya. Belakangan ini, mereka semua sangat lelah sehingga Wanda memutuskan untuk membiarkan Sienna beristirahat.Sementara itu, di Royal Estate. Lauk sudah dipanaskan berkali-kali, sampai-sampai koki tidak berani bertanya lagi.Ketika lauk menjadi dingin kembali, Jacob mendongak melirik jam di dinding. Sekarang sudah pukul 10 malam. Sienna bukan hanya tidak meneleponnya, tetapi juga tidak menjawab panggilannya. Sesibuk apa pun Jacob, dia tidak pernah mengabaikan panggilan Sienna sekalipun dia sedang rapat.Jacob mengeluarkan sebatang rokok, tetapi khawatir Sienna datang sebentar lagi. Bagaimanapun, merokok hanya akan merusak nafsu makannya.Jacob terus memegang rokoknya sambil bersabar. Ketika jam menunjukkan 10.30 malam, dia tidak tahan lagi sehingga menyalakan rokoknya.Koki sudah pulang, jadi tidak ada yang memanaskan lauk lagi. Jacob terus menunggu dengan wajah masam. Karena suasana yang mencekam, Sony tidak berani m
Sienna diam-diam menghela napas lega. Keduanya tidak makan terlalu banyak karena sekarang sudah sangat malam.Selesai makan, Sienna bangkit untuk membereskan meja. Dia memasukkan sayur sisa ke kulkas dan meletakkan peralatan makan ke wastafel. Ketika menekan botol sabun cuci piring, Jacob tiba-tiba memeluknya dari belakang.Sejak Sienna masuk hingga sekarang, Jacob hanya meresponsnya dengan dengusan. Sekarang Jacob sudah ingin bercinta, padahal Sienna hendak mencuci piring.Sebelum Sienna bereaksi, Jacob bahkan sudah menciumnya. "Sebentar, ada sabun di tanganku .... Tunggu ...."Jacob mengabaikannya. Jadi, Sienna langsung menyeka tangannya ke jas Jacob. Siapa suruh pria ini begitu tidak sabaran?Sienna membantu Jacob melepaskan jasnya dan mulai merasa berhasrat karena ciuman panas ini. Detik berikutnya, Jacob menggendong Sienna dan menciumnya sambil berjalan keluar dari dapur.Jacob menurunkan Sienna ke meja makan. Wajah Sienna tampak merah karena sudah terangsang. Jacob jelas-jelas su
Jika Willow ada di sini, Sienna mungkin bisa meminta pendapatnya. Namun, seingat Sienna, dia pernah menceritakan hal ini kepada Willow. Alhasil, wanita itu malah merasa iri padanya.Sienna pun memegang dahinya dengan tidak berdaya. Melihat ini, Wanda mengira Sienna sakit kepala sehingga menasihati, "Bu, sebaiknya kamu istirahat. Kamu sudah memeriksa dokumen seharian. Selain itu, semalam kamu juga ... lelah."Sienna merasa heran mendengar ucapan ini. Dia tanpa sadar menunduk dan melirik bekas di leher. Meskipun sudah ditutupi, masih ada bekas yang samar-samar terlihat. Bagaimanapun, Sienna tidak mungkin mengenakan pakaian yang terlalu tertutup di musim panas begini.Sienna segera menarik kerahnya. Wanda mengembuskan napas dan meneruskan, "Hais, Tuan Jacob terlalu energik."Semalam, Jacob sepertinya merajuk saat menelepon Sienna. Sienna bukan hanya berhasil membujuk pria itu, tetapi juga membuatnya tunduk. Bekas itu tidak terlalu merah, jadi Jacob jelas mencium Sienna dengan penuh kasih
"Nggak kok," jawab Sienna sambil memasuki mobil. Jacob langsung menariknya sehingga pakaian keduanya bergesekan.Jemari Jacob yang ramping menyusuri pinggang Sienna, lalu berhenti di pinggangnya. Sesudah itu, Jacob sontak memijatnya hingga membuat sekujur tubuh Sienna yang lelah merasa nyaman. Sienna sampai memicingkan matanya.Pada akhirnya, Sienna ketiduran di pelukan Jacob dengan posisi tidur yang nyaman. Setibanya di Vila Cahwana, Jacob menggendong Sienna turun. Sementara itu, Sony mengemudikan mobil pergi dan akan menjemput Jacob besok pagi.Jacob berjalan ke kamar utama lantai 2. Dia menurunkan Sienna ke ranjang, lalu mengisi air di bak mandi. Sesudah melepaskan semua pakaian Sienna, Jacob menggendongnya ke dalam.Sienna masih tertidur lelap. Ketika Jacob memijat tubuhnya yang pegal, Sienna tak kuasa mendesah saking nyamannya.Jacob melirik sekilas, lalu mengambil handuk di sebelah untuk menyeka tubuh Sienna. Kemudian, dia meletakkan Sienna di ranjang dan pergi mandi.Sienna masi
Wanda bekerja lembur sampai pukul 3 dini hari. Ketika turun ke lantai bawah, kepalanya pun terasa berat.Begitu hendak memasuki mobil, beberapa pria sontak menyerbu ke arahnya. Wanda seketika jatuh pingsan karena kepalanya dipukuli dengan tongkat.Para pria ini mengenakan topi sehingga wajah mereka tidak terlihat. Mereka segera menarik Wanda ke mobil lain.Tiba-tiba, Wanda disiram dengan air dingin. Dia terbangun dan menatap para pria itu. Pria yang memimpin menyodorkan ponsel kepada Wanda sambil memerintahkan, "Telepon Sienna, suruh dia datang untuk menolongmu."Ternyata, target orang-orang ini adalah Sienna. Wanda semula menolak dengan memalingkan wajah ke samping.Pria yang memimpin itu berjongkok, lalu meraih rambut Wanda dan mengangkat kepalanya. Setelah itu, dia melayangkan tamparan dengan kuat. "Sebaiknya kamu bersikap patuh. Kalau nggak, aku akan menyuruhmu melayani kami berlima."Sudut bibir Wanda sampai berdarah karena tamparan itu. Pria itu menendang ponsel dengan galak, lal
Sienna segera berbalik dan membuka pintu kamar tidurnya. Kamar hotel yang dipesannya adalah tipe suite, sehingga di luar adalah ruang tamu saat dia membuka pintunya.Jacob, Arlo, dan Bakti sedang duduk di sofa di ruang tamu itu. Ruang tamu di sini tidak luas dan sofanya juga kecil, sehingga tiga pria itu duduk dengan agak berdesakan.Melihat Sienna yang keluar dengan hanya mengenakan piama, Jacob yang awalnya sedang menunjukkan beberapa titik di peta langsung tertegun sejenak.Sienna baru menyadari dirinya masih mengenakan piama saat melihat ekspresi Jacob. Namun, selain piama yang semalam sudah dikeluarkannya sebelumnya, saat ini dia tidak memiliki pakaian lain karena kopernya sudah dibawa pergi.Jacob juga tidak melihat ada koper Sienna di sana. Dia mengira Sienna datang terburu-buru, sehingga tidak membawa apa-apa. "Kamu istirahat saja lagi, aku akan pergi membelikan pakaian untukmu.""Ya," jawab Sienna, lalu menutup pintu dengan wajah yang memerah.Jacob meletakkan peta di depan ke
Sienna juga tahu pertemuannya dengan wanita itu terlalu kebetulan. Selain itu, saat mereka di negara asing ini, wanita itu sepertinya sama sekali tidak panik.Namun, Sienna ingin memercayai wanita itu karena tatapan wanita itu sangat penuh dengan emosi saat berbicara tentang mencari adiknya. Perasaan seperti itu tidak mungkin pura-pura, mungkin benar-benar datang mencari adiknya. Saat keduanya masuk ke hotel ini dan melihat wajah masing-masing, wanita juga tidak terlihat terkejut. Ini membuktikan wanita itu tidak mengenalinya.Sienna melihat sup di dalam mangkuk dan meminumnya sedikit. "Sepertinya dia memang datang untuk mencari orang."Jacob mengangkat tangannya dan mengelus kepala Sienna. Dia sangat memahami kepribadian Sienna yang terlihat dingin, tetapi sebenarnya hati Sienna sangat lembut. Dia sering kali tidak tega terhadap siapa pun dan sangat bertanggung jawab. Meskipun kepribadian ini entah membawa berkah atau bencana, dia tidak akan memaksa Sienna untuk berubah.Setelah seles
Jacob tidak mengatakan apa-apa. Dia langsung masuk dan mengambil koper Sienna yang berada di dalam kamar, lalu menggenggam tangan Sienna dan menariknya keluar.Pada saat itu, ponsel Sienna kembali berdering, tetapi dia tidak memperhatikannya karena yang ada di pikirannya hanya mengapa Jacob bisa begitu cepat tiba. Pikirannya agak kacau dan Jacob juga tidak mengatakan apa-apa, sehingga dia merasa bersalah dan memilih untuk diam. Selain itu, dia juga merasa agak lemas karena sakit di lambungnya tadi.Saat hendak masuk ke dalam mobil, ponsel Sienna kembali berbunyi. Kopernya sudah dimasukkan ke dalam bagasi dan Jacob ke kursi depan untuk menyalakan mobilnya, sedangkan dia berdiri di luar untuk menerima panggilan."Sienna, kamu di mana? Bukankah aku sudah bilang jangan berkeliaran?" tanya Jacob.Mendengar pertanyaan itu, seluruh tubuh Sienna langsung menjadi kaku dan pikirannya segera menjadi jernih. Apa maksudnya ini? "Jacob?""Ya."Jacob bertanya dengan nada yang sangat cemas, "Kenapa ka
Motor pun berhenti di pusat kota. Tidak ada begitu banyak gedung tinggi di Kango dan gedung yang tertinggi di sana pun hanya sekitar puluhan lantai saja. Yang tidak diketahui Sienna adalah daerah itu adalah tempat yang dihuni Jacob saat ini. Gedung tertinggi yang dilihatnya itu kebetulan adalah pusat kesejahteraan sosial.Sementara itu, saat ini Jacob sudah berada di bandara untuk menjemput Sienna. Sebelumnya, jadwal penerbangan pesawat sempat tertunda, tetapi sekarang tiba-tiba tidak ada informasi tentang penerbangan itu lagi. Setelah bertanya-tanya, dia baru tahu Sienna sudah meninggalkan bandara.Jacob hanya bisa melihat Sienna mengendarai motor bersama seorang wanita karena jumlah kamera pengawas di sepanjang jalan di Kango sangat sedikit. Namun, ke mana mereka pergi, tidak ada yang tahu. Dia yang merasa panik pun meminta timnya untuk memeriksa kembali kamera di sepanjang jalan dan akhirnya menemukan jejak Sienna di sebuah jalan.Mengetahui Sienna menuju kota yang dihuninya sekaran
Namun, Arlo dan yang lainnya tidak menyangka kota tempat Jacob berada tiba-tiba dilanda kepanikan pada siang harinya.Tepat pada pukul tujuh paginya, seorang pasien yang sudah terinfeksi penyakit ditemukan berada di pusat kota yang paling ramai. Ini berarti penyakit itu sudah menyebar ke pusat kota. Pusat perbelanjaan tempat ditemukan pasien itu sudah diisolasi dan semua orang di dalamnya ditahan untuk diperiksa, sedangkan orang yang berada di luar merasa ketakutan.Jacob berdiri di balkon hotel dan melihat orang-orang yang berada di jalanan bergerak dengan tergesa-gesa. Semua orang beramai-ramai pergi ke supermarket untuk membeli barang karena kota ini akan segera kacau. Oleh karena itu, dia langsung mengernyitkan alis saat menerima telepon dari Jero dan jantungnya berdebar. "Menjaga satu orang pun kamu tidak becus!"Jero yang sadar dengan kesalahannya tidak berani membantah.Jacob berusaha untuk menahan emosinya, lalu segera mencoba menelepon Sienna setelah menutup teleponnya, tetapi
00 menundukkan kepala dan memikirkannya sebentar, lalu perlahan-lahan menggelengkan kepala. "Tuan sudah menyelamatkan nyawa seluruh keluargaku dan membuat keluarga kami hidup damai selama bertahun-tahun ini. Aku melakukan semua ini dengan sukarela."Dari tatapan mata 00, terlihat ada perasaan yang disembunyikannya. Dia tentu saja memiliki penyesalan yaitu pria di depannya ini tidak menyukainya, padahal dia sudah menjalani operasi plastik untuk menyerupai Sienna. Jika dia berdandan, orang biasa tidak akan bisa membedakannya dengan Sienna.00 benar-benar ingin selalu menemani Jacob menggantikan Sienna, tetapi dia juga tahu menyatakan perasaannya adalah tindakan yang gegabah karena dia hanya seorang pengganti. Perkataannya pada Sienna saat itu yang bisa menyebabkan kesalahpahaman sudah termasuk tindakan terberani yang pernah dilakukannya seumur hidupnya.Dia bertekad harus menyelesaikan misi kali ini karena Jacob sudah menyelamatkan nyawa seluruh keluarganya.Jacob mengeluarkan sebuah kal
Namun, orang baik yang mendanai yayasan ini memang menyediakan tempat tinggal untuk semua pengungsi ini. Jadi, tidak ada yang curiga.Apalagi, orang-orang yang dikabarkan bekerja di Jalan Wally memang mengirim uang kepada keluarga mereka. Itulah sebabnya ucapan pihak yayasan sangat meyakinkan.Jacob menyipitkan matanya. Dia mengamati lingkungan yang kacau di sekitar. Jacob tidak tahan tinggal di lingkungan seperti ini. Akan tetapi, lingkungan ini bagaikan surga bagi pengungsi yang terbiasa tinggal di tempat kotor.Bahkan, di bagian tengah terdapat patung orang baik itu. Kabarnya, banyak orang yang menyembah patung itu setiap hari.Jacob sudah memahami sistem di tempat ini secara garis besar. Saat langit masih gelap, Jacob berkeliling di lantai bawah lagi.Orang-orang di yayasan terlihat beraktivitas dengan bebas. Sebenarnya, banyak kamera pengawas dipasang di setiap sudut. Bahkan ada orang yang berpatroli.Banyak pengungsi tidak tidur. Mereka duduk di kursi panjang sambil mengobrol di
Ed mulai menyiapkan data yang diperlukan untuk mengajukan diri menjadi ketua. Saat menyerahkan dokumen, Ed mendengar suara yang keras dari aula. Kemudian, terdengar suara teriakan staf yang histeris.Ed buru-buru pergi ke aula. Dia melihat seseorang yang diikat dengan rantai besar. Sepertinya orang itu berusia sekitar 19 tahun. Matanya memerah, dia terlihat agresif.Salah satu staf menyuntikkan obat bius kepada orang itu, tetapi dia tidak tumbang. Orang itu malah menyeringai dan meraung pada staf yang mendekat.Ed mengernyit. Mae berjalan mendekatinya dan berujar, "Ini hasil penelitian terbaru. Dia akan menjadi senjata mematikan yang hebat. Dia memang kelihatan masih muda, tapi setidaknya dia sudah membunuh 1.000 orang."Ed terkejut. Mae tersenyum dan menjelaskan, "Ngeri, ya? Staf penelitian mengurung dia dan ribuan anak di kamar yang terletak di lantai paling bawah. Hanya orang yang melewati 7 rintangan bisa bertahan hidup."Mae meneruskan, "Hanya dia yang berhasil melewati 7 rintanga
Mae meletakkan stempel ubur-ubur di samping dan tidak melihatnya lagi. Suasana di kamar menjadi hening. Ed tidak tahu pemikiran Mae. Selama ini, Mae sangat misterius.Mae meminum teh, lalu tersenyum dan bertanya, "Bagaimana dengan putri Luna yang pernah kamu ceritakan sebelumnya?"Ed menyahut, "Dia masih hidup."Mae mengangkat alisnya. Jika Ed yang bertindak, seharusnya putri Luna sudah mati. Mae berkomentar, "Sepertinya kamu memberinya kesempatan untuk hidup.""Nggak menarik kalau langsung dibunuh," timpal Ed. Dia ingin memperlakukan mereka seperti bahan eksperimen di ruang observasi. Ini adalah tujuan akhir Ed membawa Sienna kembali ke Bloodkillers.Ed ingin Sienna merasakan kesenangan menjadi seorang pemimpin. Setelah mendapatkan kepercayaan Sienna, Ed akan membawanya ke markas penelitian. Saat itu, Sienna akan menjadi bahan eksperimen yang bisa dikendalikan oleh Ed.Namun, Ed tidak menyangka Sienna sama sekali tidak tertarik untuk menjadi pemimpin. Sienna hanya ingin bersama Jacob