Share

Bab 149 - Kedatangan Hardi

Kevin menggeleng. "Aku tidak mau, Pa." Jawab Kevin tegas setelah terdiam sebentar tanpa menoleh ke arah Ayahnya.

Tatapan matanya masih lurus, menatap Aditama dengan tajam.

Meminta maaf kepada seseorang yang derajatnya lebih rendah darinya?

Jelas ia tidak sudi!

Mau ditaruh di mana mukanya jika ia melakukan hal demikian?

Hardi melotot mendengar hal itu.

Langsung gelagapan untuk beberapa saat sebelum kemudian menggeram marah. Sampai urat-urat di pelipis dan leher terlihat menyembul keluar.

Namun tiba-tiba wajahnya mengernyit, kemudian ia berpikir dengan cepat.

Lalu, ia buru-buru menguasai diri, menghembus-hembuskan napas untuk meredakan emosinya.

Setelah agak mulai tenang, ia bergegas menghampiri Aditama dan Vania.

Tiba di hadapan mereka berdua, dia membungkukan badan dengan hormat lebih dulu.

Selagi Hardi tengah melakukan hal itu, semua mata seketika melebar.

Lalu, kompak tercengang.

Kenapa orang sekaya dan berpengaruh seperti Hardi bersikap hormat kepada Aditama?
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status