Share

Bab 153 - Surat Klarifikasi Dari Kepolisian

Rahang Hermanto mengeras, menatap Aditama untuk beberapa saat. "Kakek ... sudah tahu mengenai ... kau yang baru mendapatkan warisan, Tama."

Mendengar itu, senyum lebar yang menghiasi bibir Aditama mau pun Vania seketika pudar.

Kemudian, mereka berdua kompak mengernyitkan dahi.

Sementara itu, Stephanie langsung menundukan kepala.

Tentu saja ia langsung merasa tidak karu-karu an karena takut Aditama akan marah karena ia memberitahu mengenai hal itu kepada Hermanto, padahal mereka berdua sudah berpesan kepada dirinya untuk tidak mengatakannya kepada siapa-siapa dulu. Termasuk kepada Hermanto.

Selama sesaat, Aditama dan Vania terdiam.

Vania lalu menatap sang ibu, memberi kode melalui gerakan mata.

Menyadari hal itu, Stephanie langsung mendongak, ia sudah paham akan maksud dari kode gerakan mata Vania tersebut.

Detik berikutnya, ia memasang wajah tidak berdaya. Dia kemudian berkata. "Maafkan mama, Van ... Tama ... " Stephanie menatap Aditama dan Vania bergantian. "Mam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status