Share

Tertekan Badan Tertekan Batin

Suamiku Jadul

Part 35

Panen sawit telah selesai, kami bersiap untuk pulang ke Medan. Perjalanan darat yang jauh sudah tak masalah lagi bagiku. Mungkin ini yang disebut orang "alah bisa karena biasa" makin sering ikut suami ke mana-mana. Makin terbiasa. 

Sampai di Medan kami dapat undangan aqiqah anak temanku. Aku selalu khawatir dengan pesta, karena Bang Parlin sangat sulit makan pakai sendok. Tak mungkin makan pakai tangan di tengah pesta. 

"Bang, sini kuajari dulu Abang pakai sendok," kataku di suatu malam. Karena hari minggunya kami harus ke pesta, aku tak ingin suamiku malu. Karena di pesta ini akan hadir semua teman satu gengku. 

"Ah, gak usah, Dek," jawab suami. 

"Ayolah, Bang, biar gak malu kita," 

"Udah, Dek, kalau malu gak usah kita makan,"

"Ish, Abang, ngapain ke pesta kalau gak makan?"

"Ya, udah, gak usah kita ke pesta," 

"Sebel, adek kan mau nurut sama Abang, Abang pun har

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Sitihasanah Titi
ceritanya g bosen
goodnovel comment avatar
Tisiti Khodijah
perlu lah yg seperti ini di promosikan... saya bantu sebarkan ya outhor
goodnovel comment avatar
Ati Husni
suka........
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status