Share

Merpati Terikat

Akhirnya kami setujui saja Butet lompat kelas, kami tandatangani surat persetujuan. Anehnya sekolah itu justru buat Butet yang lompat kelas itu jadi semacam iklan. Aku tahu karena melihat bannar di gerbang sekolah. Ada foto Butet serta tulisan.

"Prestasi Anda kebanggaan kami, Naduma Sari Siregar berhasil lompat kelas" begitu tulisan di banner tersebut.

"Butet, kau jadi bintang iklan," kataku saat kami keluar dari gedung sekolah tersebut.

"Wah, musti minta royalti ini, mereka pasang ini tidak minta izin dulu," kata Butet.

Ini memang sepertinya berlebihan, baru hari ini minta persetujuan kami, tapi sudah ada bannernya. tadi saat kamu masuk, banner itu belum ada. Berarti sudah dipersiapkan oleh sekolah itu.

Biasanya Butet hanya kami jemput sekali dua bulan, libur Sabtu Minggu Butet tetap di asrama, katanya banyak kegiatan lain. Tapi belakangan ini, ada saja alasan untuk kami menjemput.

"Kita langsung pulang ini atau ada keperluan lain?" tanya Bang Parlin saat kami sudah naik mobil.

"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (34)
goodnovel comment avatar
carsun18106
klo dulu bang parlin sampe ngebentak nia pas rara berkunjung pertama kali ke desa, skrg nia dikata2in kerasukan, trs apalagi bang
goodnovel comment avatar
carsun18106
terulang ya kejadian dulu, diem2 chat2n, blm aja kejadian bang parlin pamit ke kota sendirian dgn alasan apa, pdhl menemui bu kadal, atau malah udh pernah tp author menyembunyikan fakta ini dari pembaca???
goodnovel comment avatar
carsun18106
kasih pilihan aja ke bang parlin, apa msh mau bicara 4 mata? sok mangga, tp diem2 direkam pembucaraan mereka, udh itu pergi langsung ke pengadilan agama
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status