Share

#77. Prasangka

Mata Almira turun naik berulang kali. Bola mata kecoklatan itu terus mengikuti tangan Efa yang sedang menyendok sambal ke dalam mangkuk bakso.

“Stop!” pinta Almira sambil menghentikan tangan Efa yang hendak menyendok sambal untuk ketiga kalinya.

Efa memelototinya namun menuruti kemauan Almira itu. Lantas, sibuk mengaduk sambal menyatu dengan bakso di mangkuk.

“Kenapa elo makan yang pedes-pedes? Bukannya ngga suka, ya?” tanya Bianca heran.

“Gue lagi pengen aja. Supaya hilang ini perasaan kesal gue.”

Almira dan Bianca saling pandang. Memang sepanjang pelajaran sebelum keluar main pertama ini, Efa sangat ketus, pertanda kalau hatinya dalam suasana yang kurang baik.

Efa mencicipi kuah bakso, hendak memeriksa setajam apa rasa pedasnya. “Uhuk! Uhuk! Uhuk!” Dalam sekejap ia terbatuk karena rasa pedas itu menyerang sampai ke hidungnya.

“Efa!” teriak Almira dan Bianca hampir bersamaan. Panik melihat wajah Efa yang mendadak kemerahan dan matanya mulai berair.

Tiba-tiba ada segelas es teh dile
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status