Share

Vonis untuk Adrian

Adrian mengetuk pintu ruangan Pak David dengan tangan gemetar. Suara berat menjawab dari dalam, "Masuk."

Begitu pintu terbuka, Adrian merasakan atmosfer mencekam menyelimutinya. Tiga pasang mata menatapnya tajam, seolah-olah ingin menerkamnya hidup-hidup. Pak David, sang CEO, duduk di belakang meja besarnya, diapit oleh dua eksekutif senior lainnya.

"Silakan duduk, Adrian," ujar Pak David dengan nada datar.

Adrian menelan ludah dan duduk di kursi yang ditunjuk. Jantungnya berdegup kencang.

Pak David memulai tanpa basa-basi, "Adrian, kamu sudah dengar kabar mengenai perusahaan kita kehilangan uang senilai 5 miliar?"

"Dengar, Pak. Tapi demi Tuhan, bukan saya pelakunya!" Adrian menjawab cepat, suaranya bergetar.

"Jadi kamu sudah tahu bahwa kamu yang menjadi tersangka utamanya," Pak David melanjutkan. "Kalau begitu, bagus. Kami tidak perlu menjelaskan kronologi kejadiannya."

Adrian berusaha menjelaskan, "Tapi Pak, semua itu tidak benar. Saya tidak pernah melakukan hal seperti itu."

"Kalau
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status