Share

Flashback Off

Setelah beberapa lama mencari, Dinda akhirnya menemukan buku yang diinginkannya. Setelah membayar, dengan jantung berdebar, ia memberanikan diri mengajak Dirga.

"Kak, sebagai rasa terima kasih saya, gimana kalau kakak saya traktir makan di restoran itu?" Dinda menunjuk ke arah restoran di ujung mall, matanya penuh harap.

Dirga menatap Dinda sejenak, lalu menggeleng. "Nggak usah, aku tidak lapar. Kita langsung aja pulang. Habis ini aku ada janji sama temanku untuk main basket," jawabnya dingin.

Dinda merasa seperti ada yang meremas jantungnya. "Baiklah kalau begitu, kita langsung pulang saja," ujarnya, berusaha menyembunyikan kekecewaannya.

Di dalam mobil, keheningan kembali menyelimuti mereka. Dinda sibuk dengan pikirannya, membayangkan skenario makan siang romantis yang kini hanya tinggal angan-angan.

Tiba-tiba, Dirga menepikan mobilnya di jalan yang sepi. Dinda tersentak dari lamunannya.

"Kenapa berhenti, Kak?" tanyanya bingung.

Dirga menatap lurus ke depan. "Aku mau ngomong sesuatu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status