Share

kemarahan dinda

Dimas memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi melalui jalan-jalan kota yang padat. Jantungnya berdegup kencang, pikirannya dipenuhi kekhawatiran, takut semua kebohongannya terbongkar. Setibanya di rumah, ia membanting pintu mobil dan berlari masuk.

"Dinda! Dinda! Dimana kamu?" teriak Dimas, suaranya menggema di seluruh rumah.

Ibunya yang sedang di dapur, terkejut mendengar teriakan putranya. Dengan cemas, ia bergegas ke ruang tamu.

"Ada apa, Dimas? Kenapa teriak-teriak begitu?" tanya ibunya dengan nada khawatir.

Dimas terengah-engah, "Ibu tahu dimana Dinda?"

"Dia ada di kamar," jawab ibunya, lalu mengernyitkan dahi. "Memangnya ada apa, sih? Kamu kelihatan panik sekali."

Dimas mengusap keningnya yang berkeringat. "Nggak ada apa-apa, Bu. Tadi Dinda nelpon, nyuruh aku cepat pulang."

"Loh, terus kenapa kamu panik begitu? Apa terjadi sesuatu?" desak ibunya, rasa penasaran semakin menjadi.

"Aku... aku nggak tahu, Bu," Dimas tergagap. "Suaranya di telepon terdengar aneh. Aku khawatir..."

Ibu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status