Beranda / CEO / Suamiku Bukan Pegawai Biasa / Pengorbanan yang menyakitkan

Share

Pengorbanan yang menyakitkan

Dunia seakan berhenti berputar bagi Adrian. Kata-kata dokter itu terasa seperti palu yang menghantam keras hatinya. Ia merasa bingung, campur aduk antara rasa syukur karena Anisa selamat, dan kepedihan mendalam karena kehilangan anak yang belum sempat ia peluk atau lihat.

"Anakku... tidak bisa diselamatkan?" bisik Adrian, matanya memandang ke arah dokter, berharap ada kesalahpahaman.

Dokter mengangguk pelan, tatapan simpati itu tetap melekat di wajahnya. "Kami sudah berusaha yang terbaik. Tapi dengan kondisi prematur, bayi itu terlalu lemah untuk bertahan. Maafkan kami."

Air mata Adrian mulai menggenang di pelupuk matanya. Dia terdiam, tidak tahu bagaimana harus merespons. Di satu sisi, ia sangat bersyukur Anisa selamat dari maut. Namun di sisi lain, perasaan sedih dan duka yang mendalam karena kehilangan bayinya mengoyak hatinya. Sejenak, dia tidak tahu apakah harus merasa bahagia atau justru hancur.

Ibu Anisa yang mendengar berita itu langsung menutup wajahnya dengan kedua tangan, t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status