Share

Ejekan Dimas

"Kamu selalu membela suamimu yang tidak berguna ini," balas Pak Hartono dengan nada tinggi.

Adrian mendekat, menggenggam tangan Anisa erat, berusaha menenangkan istrinya.

"Ayah... sekali lagi aku mohon hentikan," pinta Anisa dengan suara bergetar. "Sudah cukup Ayah menghina suamiku."

Dinda, yang dari tadi diam, terlihat tersenyum tipis melihat perdebatan di depannya. 'Rasakan kau Anisa, sekarang semua orang membencimu,' batinnya.

"Dasar anak tidak tahu diuntung," geram Pak Hartono. "Menyesal aku sudah menolongmu tadi."

"Pa... cukup," ibu Anisa mencoba menenangkan suaminya. "Anakmu ini sedang sakit, jangan berkata seperti itu."

"Bela saja anakmu ini terus," balas Pak Hartono kesal. "Terserah kamu. Kamu urus anakmu ini, aku akan pergi."

Dengan itu, Pak Hartono meninggalkan ruangan dengan amarah yang memuncak. Dimas dan Dinda juga memutuskan untuk pergi.

"Ibu, ayo ikut pulang. Kami mau balik sekarang, karena sudah tidak ada yang perlu di khawatirkan lagi di sini," ajak Dimas.

"Kamu pulan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status