Share

12. Kenyataan pahit.

“Itu bukan rumah kosong, Dek. Ada kok orangnya di dalam, orangnya memang rada tertutup gitu. Jarang keluar rumah hanya sesekali saat suaminya pulang mereka keluar bersama anaknya yang berumur kurang dari 2 tahun,” jelas wanita baik itu. Dia mengajakku untuk masuk ke dalam rumahnya.

“Benarkah? Kalau boleh tahu, suaminya kerja apa, Mbak? Oh ya, nama Mbak siapa?”

Wanita itu mengulurkan tangannya padaku. Tentu saja langsung aku sambut dengan senang hati.

"Kamu bisa panggil aku Mbak Asma."

"Kalau saya Etta, Mbak," balasku memperkenalkan diri. Aku tak sepenuhnya berbohong, nama itu aku ambil dari nama belakangku sendiri.

Mendengar dari nada suara dan ucapan Mbak Asma, aku bisa menarik kesimpulan jika perempuan ini suka mengobrol dan jika mengobrol sampai lupa waktu dan privasi.

"Suaminya tadi kerja apa, Mbak? Soalnya aku lihat dari luar rumahnya tampak bagus desainnya. Apa seorang arsitek?" Aku ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status