RETAKNYA MAHLIGAI PERNIKAHANKU

RETAKNYA MAHLIGAI PERNIKAHANKU

last updateLast Updated : 2024-01-27
By:  Dewi Ratna SariOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
36Chapters
1.2Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Semua wanita memimpikan sebuah pernikahan yang indah dan abadi. Namun apa jadinya pernikahan itu malah membuat goresan luka yang mendalam? Nanda, seorang wanita yang sangat mendambakan sebuah pernikahan, pernikahan yang didasari oleh cinta dan kasih sayang diantara keduanya. Nanda telah menikah dengan seorang pria yang sangat dia cintai. Namun nyatanya pernikahan itu malah menghancurkan hidup dan mimpi mimpinya selama ini. Ardi adalah suami yang sangat ia cintai. Ardi adalah pria kebanggaan nya. Parasnya yang rupawan tutur katanya yang lembut dan perlakuannya yang manis membuat Nanda tergila gila padanya, namun jauh dari dugaannya selama ini, Ardi menyimpan sebuah rahasia besar yang dapat menghancurkan hidup Nanda. Apakah Nanda dapat bertahan dengan sejuta kekecewaan dan luka yang mendalam? atau justru ia akan melepaskan menghempaskan Ardi kedasar bumi? ~~~

View More

Chapter 1

BAB 1

Tanganku gemetar hebat, aku menyalakan kamera video bersiap siap untuk merekam aksi bejat mereka saat ini. Pintu itu tidak tertutup rapat sehingga menyisakan sedikit celah untuk aku merekam aksi mereka.

Mataku terbelalak melihat mas Ardi melepaskan satu persatu pakaian yang wanita itu pakai. Dia meraba lalu mengecup setiap inci tubuhnya, bulir bulir bening mengalir deras di carik manikku.

Tangan kiriku memegangi dada yang terasa begitu sakit dan sesak. Aku menghembuskan nafas dengan kasar. Ingin rasanya aku mendobrak pintu ini dan melemparkan seember air ke wajah mereka agar mereka sadar dengan perbuatan yang sedang mereka lakukan saat ini.

Wanita itu membuka kancing piyama yang mas Ardi kenakan. Setelah semua kancing piyama itu terlepas ia mengelus ngelus dada bidang mas Ardi.

Mas Ardi membopongnya lalu membaringkan wanita itu diatas kasur. Dia mengecup mesra menjelajahi leher jenjang wanita itu. Wanita itu mendesah perlahan.

Hati ini bergemuruh, darahku mendidih. lututku terasa begitu lemas, ingin rasanya aku menjerit meluapkan segala rasa perih ini. Ingin rasanya aku mendobrak pintu ini lalu meluapkan segala rasa dan amarah yg sudah tak terbendung lagi, namun aku harus menahannya. Aku menangis tanpa bersuara. Aku harus menahan segala goresan luka ini agar semua rencanaku berjalan lancar.

PERNIKAHANKU

Namaku Nanda, aku adalah seorang wanita yang meninggalkan karir cemerlang demi sebuah mimpi. Ya, sebuah mimpi yang di idam idamkan oleh semua wanita di muka bumi ini.

Mimpi itu adalah sebuah pernikahan, pernikahan indah yang di harapkan oleh semua wanita. Aku adalah seorang istri, yang saat ini mengabdikan seluruh hidupku pada seorang pria yang sangat aku cintai, pria itu bernama Ardi.

Mas Ardi adalah pria yang baik, penyayang dan romantis. Kami menjalani hubungan cukup lama hingga akhirnya hubungan kami berlabuh pada sebuah mahligai pernikahan.

~~~

Suara kumandang adzan shubuh membangunkanku, saat aku membuka mata rasanya badanku ini begitu lelah dan letih. Apalagi kemarin malam aku dibuat bergadang oleh mas Ardi. Saat ini dia masih tertidur pulas, dia pasti sangat kelelahan. Setelah kemarin acara pernikahan selesai, kami memutuskan untuk berbulan madu ke sebuah Villa yang berada di Bogor.

"Mas bangun mas, sudah adzan shubuh kita shalat berjamaah yuk mas".

Aku membangunkannya sambil menggoyang goyangkan tangannya.

"Hmmm.. iya sayang", Jawabnya lemas dengan mata yang masih tertutup rapat.

"Ayok mas, nanti telat shalat Shubuhnya", ungkapku masih menggoyangkan kedua tangannya.

"Iya iya.. sekarang pukul berapa?", ia beranjak duduk sambil menahan rasa kantuknya.

"Sekarang sudah pukul 05.00 mas", aku berjalan untuk menghamparkan sajadah berwarna merah maroon berlukiskan Ka'bah.

"Yah, mas telat bangun shubuhnya jadi gak bisa shalat di masjid deh", Ungkapnya beranjak dari tempat tidurnya.

"Iya mas gak apa apa, kita shalat berjamah saja disini ya mas",

"Iya sayang", Ungkapnya memeluk mesra tubuhku.

Setelah selesai shalat berjamaah, kami pun bersiap siap untuk lari pagi sambil menikmati suasana vila yang sejuk nan asri ini, lalu kami begegas untuk mandi dan pergi mencari sarapan.

Sepanjang perjalanan aku tak henti hentinya melihat ke arah langit dan sekitarnya, betapa cerahnya langit di pagi hari ini, suara kicauan burung yang silih bersahutan, hamparan pohon pohon hijau membuat mata dan badan ini terasa segar kembali.

Kami menginap di Vila ini selama 3 hari, karena esok lusa kami harus kembali beraktifitas. Mas Ardi mengajukan cuti selama 1 minggu sedangkan aku memilih untuk berhenti bekerja, tentu saja itu atas perintah dari mas Ardi.

Tak terasa, sudah 2 bulan aku resmi menjadi istri sah mas Ardi. Hari hari kami lalui dengan penuh kehangatan dan kemesraan. Mas Ardi memperlakukan aku dengan sangat baik, dia menjadikan aku ratu dalam hidupnya.

Hari ini langit terlihat begitu cerah, kami berencana untuk pergi ke sebuah Mall, saat kami hendak menaiki mobil tiba tiba ponselku berdering,

"kringggg.. kriingggg...",

"Nomor siapa ini? aku tidak pernah memberikan nomor ponsel ke sembarangan orang", dalam batinku.

"Siapa yang telepon sayang?", tanya mas Ardi penasaran,

"Tidak tahu mas, nomor tidak dikenal", jawabku sambil memperlihatkan nomor itu kepadanya

"Coba angkat saja sayang siapa tahu saudara atau temanmu",

"Iya mas", jawabku sambil mengangkat teleponnya.

"Halo Assalamualaikum", ungkapku

"Waalaikumsalam, Nanda..... apa kabar sayang? nikah kok tidak memberi kabar? aku tahu pernikahan kamu lewat postingan mas Yoga di instagramnya". Timbal seorang wanita disana yang entah siapa dia.

"Oh iya, maaf sebelumnya ini dengan siapa ya? jawabku sambil melirik ke arah jam tangan, rupanya sudah pukul 10.00 pagi.

"Ya ampun aku lupa, ini Anggi sayang.. Maaf aku ganti nomor tidak sempat memberitahu kamu, aku beberapa kali DM kamu tapi tidak ada balasan dan akhirnya aku hubungi saudara kamu mas Yoga lewat Instagramnya , dia juga yang memberi nomor kamu ". Jawab wanita itu.

"Anggi? Anggi Adelia? Ya ampun kemana saja sayang, bagaimana kabar kamu dan Sheena?", aku bertanya dengan mata yang berbinar binar.

"Iya sayang ini Anggi, alhamdulillah aku dan Sheena sehat kebetulan aku sudah tidak bekerja lagi di Jakarta dan ada rencana untuk pindah mencari pekerjaan di Bandung", jawabnya.

"Oh iya sayang nanti kabarin lagi aja ya kalau mau ke Bandung biar nanti aku jemput", jawabku

"iya Nda makasih banyak ya sebelumnya kalau begitu aku pamit ya, Assalamualaikum", ungkapnya

"Waalaikumsalam", jawabku sambil mematikan ponselku.

"Siapa sayang yang telepon barusan", tanya mas Ardi penasaran

"Anggi mas". Jawabku dengan bahagia karena sudah lama sekali aku tidak bertemu dengannya.

"Oh Anggi, kemana saja dia selama ini? sekarang baru kasih kabar lagi", ungkap mas Ardi fokus menjalankan mobil.

"Iya mas, dia ganti nomor. Katanya dia sudah tidak bekerja di jakarta mau cari kerjaan di Bandung mas", timbalku.

Ya, dia Anggi adalah sahabat terbaikku semasa kami duduk dibangku kuliah. Dia berasal dari Surabaya, dia merantau mengemban pendidikan ke Kota Bandung. Dia pribadi yang ramah dan menyenangkan, aku dan Anggi sudah seperti adik dan kakak kemana mana selalu bersama dan tidak dapat dipisahkan. Namun saat lulus kuliah Anggi mendapatkan perkerjaan di Ibu Kota Jakarta, dia menikah lalu menetap disana dengan suaminya, sehingga membuat kami jarang berkomunikasi tepatnya setelah dia tiba tiba menghilang dan tidak bisa dihubungi lagi.

Mas Ardi mengenalnya, karena mereka berteman semasa kuliah dan mereka cukup dekat.

~~~

"Sayang, hari ini Anggi mau ke Bandung. Bolehkan aku menjemput dan bertemu dengannya?", Tanyaku pada mas Ardi saat kami sedang video call.

"Memangnya mau bertemu sama dia jam berapa?",

"Sekitar jam 10an, gak akan lama kok. Sore sebelum kamu pulang aku pasti sudah dirumah. Bolehkah sayang?", bujukku padanya.

"Iya deh iya, tapi aku gak bisa nganter gak apa apa ya? pekerjaan kantor menumpuk banget nih, dikantor sedang banyak pekerjaan sayang", jawabnya yang terlihat sibuk dengan laptopnya.

"Iya mas, aku pergi sendiri saja yang penting sudah dapat izin dari kamu ya". Jawabku dengan girang.

"Iya sayang, hati hati dijalannya ya",

"Iya mas, Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam", mas Ardi mematikan ponselnya. Dan aku pun segera bersiap siap untuk pergi menemui Anggi.

~~~~

"Anggi...", teriakku dari kejauhan saat bertemu dengannya, beberapa orang disana memperhatikanku membuat aku tertunduk malu sendiri.

"Nanda..", dia berjalan lalu memelukku.

"Mana Sheena?", tanyaku.

"Dia ada disana lagi makan dulu, ayok kita kesana sambil makan siang", ajaknya sambil menggandeng tanganku.

Kami memesan beberapa makanan di sebuah Resto terkenal di daerah Bandung, lalu kami mulai bercerita banyak hal hingga lupa waktu.

Ternyata dia sudah bercerai dengan suaminya beberapa bulan yang lalu, perusahaan tempat dia bekerja pun sudah gulung tikar jadi dengan terpaksa dia harus berhenti bekerja.

Anggi memiliki anak perempuan yang sangat cantik berusia 4 tahun, namanya Sheena. Sheena sangat cantik seperti ibunya. Anggi memiliki kulit putih bersinar, wajah mungil, hidung mancung, bola mata berwarna coklat, bibir yang kecil dan rambut berwarna pirang kecoklatan.

"Rencananya sekarang mau tinggal dimana?", tanyaku pada Anggi yang sedang membersihkan tangan dan mulut anaknya.

"Mungkin aku akan mencari penginapan", jawabnya.

"Kasian dong ya Sheena gak ada yang nemenin kalau kamu cari pekerjaan nanti", ucapku sambil mengusap rambut anak kecil itu.

"Nggi, bagaimana kalau untuk sementara waktu kamu tinggal dirumah aku saja sambil mencari pekerjaan dan tempat tinggal yang baru, nanti aku tanyakan juga pada mas Ardi siapa tahu ada lowongan pekerjaan yang cocok untuk kamu diperusahaannya", Tanyaku padanya.

"Makasih banyak loh Nda, tapi aku gak mau merepotkan kamu dengan suami mu". Jawab Anggi sambil memegangi kedua tanganku.

"Engga kok gak ngerepotin, dulu kamu sudah sering bantu aku sekarang giliran aku yang bantu kamu", bujukku padanya.

"Tapi Ardi bagaimana?", tanyanya memasang wajah cemas.

"Nanti aku izin dulu sama mas Ardi ya, kebetulan kami hanya tinggal berdua kalau ada kamu dan Sheena rumah pasti jadi makin ramai," jawabku sambil memegang tangannya.

"Makasih banyak ya Nanda", ungkap Anggi tersenyum.

"Maafkan aku ya, kehadiranku disini malah merepotkan kamu dan Ardi", ujarnya memasang wajah penuh penyesalan.

"Ya ampun Nggi, kamu kayak yang ke siapa saja", ungkapku tersenyum sambil membelai rambut Sheena.

Tanpa Nanda sadari, Anggi sedang tersenyum sinis memandangnya tajam penuh arti.

***

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
36 Chapters
BAB 1
Tanganku gemetar hebat, aku menyalakan kamera video bersiap siap untuk merekam aksi bejat mereka saat ini. Pintu itu tidak tertutup rapat sehingga menyisakan sedikit celah untuk aku merekam aksi mereka. Mataku terbelalak melihat mas Ardi melepaskan satu persatu pakaian yang wanita itu pakai. Dia meraba lalu mengecup setiap inci tubuhnya, bulir bulir bening mengalir deras di carik manikku. Tangan kiriku memegangi dada yang terasa begitu sakit dan sesak. Aku menghembuskan nafas dengan kasar. Ingin rasanya aku mendobrak pintu ini dan melemparkan seember air ke wajah mereka agar mereka sadar dengan perbuatan yang sedang mereka lakukan saat ini. Wanita itu membuka kancing piyama yang mas Ardi kenakan. Setelah semua kancing piyama itu terlepas ia mengelus ngelus dada bidang mas Ardi. Mas Ardi membopongnya lalu membaringkan wanita itu diatas kasur. Dia mengecup mesra menjelajahi leher jenjang wanita itu. Wanita itu mendesah perlahan. Hati ini bergemuruh, darahku mendidih. lututku tera
last updateLast Updated : 2023-11-07
Read more
BAB 2
DIA YANG KEMBALI"Tok.. tok..tok..", bunyi ketukan pintu. Aku bergegas membukakan pintu rumah."Assalamualaikum sayang", ungkapku saat membukakan pintu lalu mencium takzim tangannya."Waalaikumsalam sayang", jawabnya lalu mencium keningku. Dari kejauhan sana Anggi sedang duduk bersama Sheena, terlihat dari sudut ekor mataku ia fokus memperhatikan kami. "Beruntung sekali Nanda, dapat suami yang baik, tampan, kaya seperti Ardi sedangkan aku? aku dan anakku malah di buang oleh suamiku sendiri. Seharusnya Ardi itu menjadi milikku", keluh Anggi memperhatikan Nanda dan Ardi yang sedang berjalan masuk menuju ke arahnya."Mas, itu Anggi ada disana mas. Ayok mas", jawabku."Hai Anggi gimana kabarnya? Halo Sheena apa kabar?", Ungkap Mas Ardi menyambut mereka berdua."Halo mas alhamdulillah kami baik baik saja mas, oh iya maaf kemarin saya tidak sempat hadir di acara pernikahan kalian", jawab Anggi menundukan kepalanya. "Halo om", ucap riang Sheena menjulurkan tangannya."Iya halo sayang", ja
last updateLast Updated : 2023-11-07
Read more
BAB 3
MIMPI YANG TERTUNDA Mobil kami menbrak tiang pembatas jalan cukup keras. Aku terkulai lemas, kepalaku terasa sangat sakit, dahi dan kakiku dipenuhi oleh cairan kental segar yang bercucuran dan mas Ardi.. aku segera membangunkannya. "Mas.. mas.. bangun mas.. ", Mas Ardi tak sadarkan diri, aku membangunkan nya dengan panik. Dahi dan lengannya di penuhi oleh darah yang mengalir cukup banyak membuatku semakin panik. "Mas... mas.... bangun mas... ", aku membangunkannya dengan sedikit keras karena aku benar benar merasa khawatir melihat keadannya saat ini. Aku takut sesuatu yang buruk terjadi padanya. Saat aku sedang berusaha membangunkan mas Ardi tiba tiba saja perutku terasa sangat sakit."Ya Tuhan.. sakit, sakit sekali". Aku merintih kesakitan, melihat kakiku sudah dipenuhi oleh cairan kental berwarna merah, aku pun tersadar bahwa saat ini aku sedang mengandung anaknya mas Ardi."Ya Tuhan.. Anakku.. anakku..!",Tangisku pecah."Ya Tuhan, tolong lindungilah anak dan suamiku," gumamku lir
last updateLast Updated : 2023-11-07
Read more
BAB 4
DERING TENGAH MALAM"Assalamualaikum, Nanda bagimana kabarnya sekarang? sudah membaik kan? maaf ya kemarin aku tidak sempat mengunjungi kamu. Aku sedang banyak pekerjaan, saat ini aku sedang berada di luar kota. Aku juga sudah tidak bekerja lagi di kantor Mas Ardi, alhamdulillah sekarang aku sudah mendapatkan pekerjaan yang lebih baik lagi", ungkap Anggi disana."Waalaikumsalam, iya tidak apa apa Nggi. Alhamdulillah aku sudah baikan", "Maaf ya, insya allah besok lusa aku pulang ke Bandung sekalian mau membereskan barang barang, aku mau pindahan Nda. Aku sudah dapat tempat tinggal yang baru", Ungkapnya terdengar riang."Oh iya, memangnya dimana tempat tinggal kamu yang baru? nanti saat pindahan aku ikut mengantarkan kamu ya","Lumayan jauh dari rumah kamu sayang, kamu sehat dulu ya. Semangat ya sayang", ungkapnya menyemangatiku."Iya Nggi makasih banyak ya,""Iya sayang. Aku pamit dulu ya,Assalamualaikum", ungkapnya."Oh iya, Waalaikumsalam", jawabku sambil mematikan ponsel. Aku mene
last updateLast Updated : 2023-11-07
Read more
BAB 5
PESAN SESEORANG Sudah hampir 1 tahun lebih kami menikah, sikap mas Ardi yang semula cuek sekarang sudah kembali seperti dulu lagi. Dia sangat perhatian, tidak pernah pulang larut malam lagi dan dia menjadi lebih romantis. Dia selalu bersikap mesra terkadang membuat aku malu sendiri kalau kita sedang jalan di tempat umum. "Mas minggu ini jadi kan liburannya?", tanyaku pada nya untuk memastikan agar tak gagal lagi. Ya, beberapa minggu yang lalu disaat kita sudah merencanakan akan pergi berlibur ke Bali tiba tiba saja mas Ardi ada acara mendadak di kantornya dan dengan sangat terpaksa acara kami harus dibatalkan."Iya sayang, insya allah jadi. Tapi", "Tapi apa mas?", tanyaku."Tapi mas mau ke dokter dulu ya", Jawabnya."Ke dokter? memangnya kamu sakit mas? kamu sakit apa? kenapa gak bilang kalau kamu sakit?", tanyaku cemas sambil memegang dahi dan lehernya."Engga sayang, mas baik baik aja. Cuman sudah beberapa hari ini mas tidak nyaman saat buang air kecil terasa sakit. Tadi pagi mas
last updateLast Updated : 2023-11-07
Read more
BAB 6
GARIS DUA BIRU"PRANG!!!", Sebuah gelas terjatuh dari nakas samping tempat tidur mas Ardi. Aku terperanjat, ku lihat mas Ardi pun terbangun dari tidurnya."Astagfirulloh, suara apa itu?", ungkapnya terperanjat seraya bangkit untuk duduk. Segera Ku letakkan ponsel miliknya ke sembarang tempat."Eh mas, ini gelas terjatuh". Ungkapku bergegas membereskan pecahan gelas itu."Ya ampun, kok bisa? biar mas saja sayang yang bereskan","Tidak perlu mas, biar aku saja yang bereskan". Aku bangkit untuk mengambil kantong plastik, ku lihat ponsel mas Ardi sudah tak nampak lagi. Secepat itukah ia mengambil ponselnya? Aku akan mencari tahu sendiri tentang nomor barusan yang menghubungi dan mengirimkan pesan mesra itu. Entah mengapa, perasaanku menjadi tidak karuan. Bagaimana bisa gelas itu tiba tiba terjatuh? apakah mas Ardi dengan sengaja menjatuhkannya?.~~~~ Genap 2 tahun sudah pernikahan kami, saat ini aku sedang sibuk menjalankan usaha Grosir almarhum ayahku. Ibuku saat ini sedang si
last updateLast Updated : 2023-12-09
Read more
BAB 7
RAHASIA BESAR SUAMIKU"Bu Asih!", Teriakan bu Sari seketika menghentikan ucapannya."Sedang apa bu Asih?", tanyaku penasaran."Maaf ya nak Nanda, ceritanya nanti saja kalau nak Nanda sudah lahiran ya, saya pamit undur diri. Assalamualaikum", "Tapi bu", Belum sempat aku melanjutkan ucapanku, bu Asih sudah melenggang pergi begitu saja meninggalkan rasa penasaran dalam benakku. "Waalaikumsalam bu. Gimana sih bu kok gak dilanjutkan. Maksud bu Asih mas Ardi dan Anggi sedang apa ya?", gumamku pelan. Aku membalikkan tubuh lalu menatap mas Ardi dan Anggi. Kali ini mereka terlihat begitu dekat dan akrab. "Apakah ucapan bu Asih benar adanya? atau bu Asih hanya mengada ngada saja?", gumamku. Memang akhir akhir ini aku sering dilanda rasa cemburu ketika melihat kedekatan antara mas Ardi dan Anggi. Namun aku selalu menepis semua prasangka buruk itu. Tidak mungkin mereka menghianati aku. "Nanda sayang, kemari!", teriak mas Ardi seraya melambaikan tangannya. Aku tersenyum menganggukan
last updateLast Updated : 2023-12-10
Read more
BAB 8
DERING TENGAH MALAM Sudah pukul 22.00 malam, namun mas Ardi masih belum pulang. Saat kuhubungi ponselnya pun tidak aktif. Aku mondar mandir tidak tenang, hatiku kacau tak karuan memikirkan perkataan Febri tadi siang. Aku menatap lagi foto itu, jelas ini memang mas Ardi tapi siapa wanita yang sedang makan malam bersamanya itu?. Aku teringat dengan kejadian kejadian dulu saat mas Ardi sering pulang larut malam. Aku menemukan secarik nota pembayaran makan malam di sebuah restoran mewah, apakah ada hubungannya? telepon masuk dan isi pesan mesra itu, apakah ada kaitannya juga?."Apa mas Ardi menghianati dan berselingkuh dariku?", gumamku lirih. Aku menghempaskan tubuhku, rasanya sesak sekali. Aku harus mencari tahu kebenarannya. Aku harus mencari tahu rahasia apa yang mas Ardi sembunyikan dariku. "Tok tok tok", Aku berjalan lambat menahan rasa sakit di pinggang dan perutku. "Assalamualaikum", sapa mas Ardi."Waalaikumsalam mas", aku mencium takzim tangannya. Aku bersikap se
last updateLast Updated : 2023-12-10
Read more
BAB 9
AWAL KEHANCURAN"Mas Ardi", gumamku tak percaya dengan apa yang barusan aku lihat. Aku mencoba untuk mengekori mobil itu, Jelas. itu adalah mobil milik mas Ardi. Dan siapa wanita yang berada di dalam mobil itu? Masih kuingat dengan jelas, mas Ardi mengatakan akan pulang larut malam karena ia harus menyelesaikan pekerjaannya. Namun nyatanya ia berdusta!. Sekarang aku semakin yakin bahwa mas Ardi menghianatiku, dengan teganya ia mempermainkan pernikahan suci kami terlebih lagi saat ini aku sedang mengandung darah dagingnya. "Mas, keterlaluan kamu mas!", gumamku penuh amarah. Mobil mas Ardi menepi di sebuah restoran mewah terkenal di Kotaku. Aku hanya bisa menunggu di dalam mobil, aku ingin tahu siapa wanita itu. Mas Ardi keluar dari mobil membukakan pintu mobil wanita itu, dia menggandeng mesra wanita yang memakai gaun merah lalu mereka berjalan beriringan masuk ke dalam restoran. Aku mengikuti langkah mereka. Namun setibanya di dalam restoran, aku kehilangan jej
last updateLast Updated : 2023-12-10
Read more
BAB 10
AIR MATA LUKA"Bukankah itu mas Yoga? sedang apa dia disini? lalu mengapa ia masuk bersama Anggi? ada hubungan apa ia dengan Anggi?", Tak berselang lama, mas yoga keluar lagi dari ruangan tersebut membawa beberapa barang. Aku berjalan untuk menghampirinya."Mas, sedang apa disini?", Tanyaku menepuk pundaknya."Eh Nanda, aku sedang ambil obat dan berkas berkas", jawabnya kerepotan."Loh, kamu kerja jadi kurir sekarang?","Iya, aku sudah pindah kerja. Ardi mana?", tanyanya mencari keberadaan mas Ardi. "Mas Ardi sedang sibuk, jadi aku pergi sendiri","Oh gitu, aku pamit ya sudah ditungguin ini. Assalamualaikum","Iya mas hati hati dijalannya, Waalaikumsalam", Dia berlalu, mas Yoga adalah saudaraku. Aku fikir dia sedang menemani Anggi, ternyata dugaanku salah dia masuk ruangan itu karena sedang bekerja bertugas mengambil beberapa obat dan berkas berkas. Lantas Anggi? untuk apa dia masuk ke unit palayanan KB? dia kan sudah tidak memiliki suami. Aku memutuskan untuk menunggunya terlebi
last updateLast Updated : 2023-12-12
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status