Share

RETAKNYA MAHLIGAI PERNIKAHANKU
RETAKNYA MAHLIGAI PERNIKAHANKU
Author: Dewi Ratna Sari

BAB 1

last update Last Updated: 2023-11-07 13:11:53

Tanganku gemetar hebat, aku menyalakan kamera video bersiap siap untuk merekam aksi bejat mereka saat ini. Pintu itu tidak tertutup rapat sehingga menyisakan sedikit celah untuk aku merekam aksi mereka.

Mataku terbelalak melihat mas Ardi melepaskan satu persatu pakaian yang wanita itu pakai. Dia meraba lalu mengecup setiap inci tubuhnya, bulir bulir bening mengalir deras di carik manikku.

Tangan kiriku memegangi dada yang terasa begitu sakit dan sesak. Aku menghembuskan nafas dengan kasar. Ingin rasanya aku mendobrak pintu ini dan melemparkan seember air ke wajah mereka agar mereka sadar dengan perbuatan yang sedang mereka lakukan saat ini.

Wanita itu membuka kancing piyama yang mas Ardi kenakan. Setelah semua kancing piyama itu terlepas ia mengelus ngelus dada bidang mas Ardi.

Mas Ardi membopongnya lalu membaringkan wanita itu diatas kasur. Dia mengecup mesra menjelajahi leher jenjang wanita itu. Wanita itu mendesah perlahan.

Hati ini bergemuruh, darahku mendidih. lututku terasa begitu lemas, ingin rasanya aku menjerit meluapkan segala rasa perih ini. Ingin rasanya aku mendobrak pintu ini lalu meluapkan segala rasa dan amarah yg sudah tak terbendung lagi, namun aku harus menahannya. Aku menangis tanpa bersuara. Aku harus menahan segala goresan luka ini agar semua rencanaku berjalan lancar.

PERNIKAHANKU

Namaku Nanda, aku adalah seorang wanita yang meninggalkan karir cemerlang demi sebuah mimpi. Ya, sebuah mimpi yang di idam idamkan oleh semua wanita di muka bumi ini.

Mimpi itu adalah sebuah pernikahan, pernikahan indah yang di harapkan oleh semua wanita. Aku adalah seorang istri, yang saat ini mengabdikan seluruh hidupku pada seorang pria yang sangat aku cintai, pria itu bernama Ardi.

Mas Ardi adalah pria yang baik, penyayang dan romantis. Kami menjalani hubungan cukup lama hingga akhirnya hubungan kami berlabuh pada sebuah mahligai pernikahan.

~~~

Suara kumandang adzan shubuh membangunkanku, saat aku membuka mata rasanya badanku ini begitu lelah dan letih. Apalagi kemarin malam aku dibuat bergadang oleh mas Ardi. Saat ini dia masih tertidur pulas, dia pasti sangat kelelahan. Setelah kemarin acara pernikahan selesai, kami memutuskan untuk berbulan madu ke sebuah Villa yang berada di Bogor.

"Mas bangun mas, sudah adzan shubuh kita shalat berjamaah yuk mas".

Aku membangunkannya sambil menggoyang goyangkan tangannya.

"Hmmm.. iya sayang", Jawabnya lemas dengan mata yang masih tertutup rapat.

"Ayok mas, nanti telat shalat Shubuhnya", ungkapku masih menggoyangkan kedua tangannya.

"Iya iya.. sekarang pukul berapa?", ia beranjak duduk sambil menahan rasa kantuknya.

"Sekarang sudah pukul 05.00 mas", aku berjalan untuk menghamparkan sajadah berwarna merah maroon berlukiskan Ka'bah.

"Yah, mas telat bangun shubuhnya jadi gak bisa shalat di masjid deh", Ungkapnya beranjak dari tempat tidurnya.

"Iya mas gak apa apa, kita shalat berjamah saja disini ya mas",

"Iya sayang", Ungkapnya memeluk mesra tubuhku.

Setelah selesai shalat berjamaah, kami pun bersiap siap untuk lari pagi sambil menikmati suasana vila yang sejuk nan asri ini, lalu kami begegas untuk mandi dan pergi mencari sarapan.

Sepanjang perjalanan aku tak henti hentinya melihat ke arah langit dan sekitarnya, betapa cerahnya langit di pagi hari ini, suara kicauan burung yang silih bersahutan, hamparan pohon pohon hijau membuat mata dan badan ini terasa segar kembali.

Kami menginap di Vila ini selama 3 hari, karena esok lusa kami harus kembali beraktifitas. Mas Ardi mengajukan cuti selama 1 minggu sedangkan aku memilih untuk berhenti bekerja, tentu saja itu atas perintah dari mas Ardi.

Tak terasa, sudah 2 bulan aku resmi menjadi istri sah mas Ardi. Hari hari kami lalui dengan penuh kehangatan dan kemesraan. Mas Ardi memperlakukan aku dengan sangat baik, dia menjadikan aku ratu dalam hidupnya.

Hari ini langit terlihat begitu cerah, kami berencana untuk pergi ke sebuah Mall, saat kami hendak menaiki mobil tiba tiba ponselku berdering,

"kringggg.. kriingggg...",

"Nomor siapa ini? aku tidak pernah memberikan nomor ponsel ke sembarangan orang", dalam batinku.

"Siapa yang telepon sayang?", tanya mas Ardi penasaran,

"Tidak tahu mas, nomor tidak dikenal", jawabku sambil memperlihatkan nomor itu kepadanya

"Coba angkat saja sayang siapa tahu saudara atau temanmu",

"Iya mas", jawabku sambil mengangkat teleponnya.

"Halo Assalamualaikum", ungkapku

"Waalaikumsalam, Nanda..... apa kabar sayang? nikah kok tidak memberi kabar? aku tahu pernikahan kamu lewat postingan mas Yoga di instagramnya". Timbal seorang wanita disana yang entah siapa dia.

"Oh iya, maaf sebelumnya ini dengan siapa ya? jawabku sambil melirik ke arah jam tangan, rupanya sudah pukul 10.00 pagi.

"Ya ampun aku lupa, ini Anggi sayang.. Maaf aku ganti nomor tidak sempat memberitahu kamu, aku beberapa kali DM kamu tapi tidak ada balasan dan akhirnya aku hubungi saudara kamu mas Yoga lewat Instagramnya , dia juga yang memberi nomor kamu ". Jawab wanita itu.

"Anggi? Anggi Adelia? Ya ampun kemana saja sayang, bagaimana kabar kamu dan Sheena?", aku bertanya dengan mata yang berbinar binar.

"Iya sayang ini Anggi, alhamdulillah aku dan Sheena sehat kebetulan aku sudah tidak bekerja lagi di Jakarta dan ada rencana untuk pindah mencari pekerjaan di Bandung", jawabnya.

"Oh iya sayang nanti kabarin lagi aja ya kalau mau ke Bandung biar nanti aku jemput", jawabku

"iya Nda makasih banyak ya sebelumnya kalau begitu aku pamit ya, Assalamualaikum", ungkapnya

"Waalaikumsalam", jawabku sambil mematikan ponselku.

"Siapa sayang yang telepon barusan", tanya mas Ardi penasaran

"Anggi mas". Jawabku dengan bahagia karena sudah lama sekali aku tidak bertemu dengannya.

"Oh Anggi, kemana saja dia selama ini? sekarang baru kasih kabar lagi", ungkap mas Ardi fokus menjalankan mobil.

"Iya mas, dia ganti nomor. Katanya dia sudah tidak bekerja di jakarta mau cari kerjaan di Bandung mas", timbalku.

Ya, dia Anggi adalah sahabat terbaikku semasa kami duduk dibangku kuliah. Dia berasal dari Surabaya, dia merantau mengemban pendidikan ke Kota Bandung. Dia pribadi yang ramah dan menyenangkan, aku dan Anggi sudah seperti adik dan kakak kemana mana selalu bersama dan tidak dapat dipisahkan. Namun saat lulus kuliah Anggi mendapatkan perkerjaan di Ibu Kota Jakarta, dia menikah lalu menetap disana dengan suaminya, sehingga membuat kami jarang berkomunikasi tepatnya setelah dia tiba tiba menghilang dan tidak bisa dihubungi lagi.

Mas Ardi mengenalnya, karena mereka berteman semasa kuliah dan mereka cukup dekat.

~~~

"Sayang, hari ini Anggi mau ke Bandung. Bolehkan aku menjemput dan bertemu dengannya?", Tanyaku pada mas Ardi saat kami sedang video call.

"Memangnya mau bertemu sama dia jam berapa?",

"Sekitar jam 10an, gak akan lama kok. Sore sebelum kamu pulang aku pasti sudah dirumah. Bolehkah sayang?", bujukku padanya.

"Iya deh iya, tapi aku gak bisa nganter gak apa apa ya? pekerjaan kantor menumpuk banget nih, dikantor sedang banyak pekerjaan sayang", jawabnya yang terlihat sibuk dengan laptopnya.

"Iya mas, aku pergi sendiri saja yang penting sudah dapat izin dari kamu ya". Jawabku dengan girang.

"Iya sayang, hati hati dijalannya ya",

"Iya mas, Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam", mas Ardi mematikan ponselnya. Dan aku pun segera bersiap siap untuk pergi menemui Anggi.

~~~~

"Anggi...", teriakku dari kejauhan saat bertemu dengannya, beberapa orang disana memperhatikanku membuat aku tertunduk malu sendiri.

"Nanda..", dia berjalan lalu memelukku.

"Mana Sheena?", tanyaku.

"Dia ada disana lagi makan dulu, ayok kita kesana sambil makan siang", ajaknya sambil menggandeng tanganku.

Kami memesan beberapa makanan di sebuah Resto terkenal di daerah Bandung, lalu kami mulai bercerita banyak hal hingga lupa waktu.

Ternyata dia sudah bercerai dengan suaminya beberapa bulan yang lalu, perusahaan tempat dia bekerja pun sudah gulung tikar jadi dengan terpaksa dia harus berhenti bekerja.

Anggi memiliki anak perempuan yang sangat cantik berusia 4 tahun, namanya Sheena. Sheena sangat cantik seperti ibunya. Anggi memiliki kulit putih bersinar, wajah mungil, hidung mancung, bola mata berwarna coklat, bibir yang kecil dan rambut berwarna pirang kecoklatan.

"Rencananya sekarang mau tinggal dimana?", tanyaku pada Anggi yang sedang membersihkan tangan dan mulut anaknya.

"Mungkin aku akan mencari penginapan", jawabnya.

"Kasian dong ya Sheena gak ada yang nemenin kalau kamu cari pekerjaan nanti", ucapku sambil mengusap rambut anak kecil itu.

"Nggi, bagaimana kalau untuk sementara waktu kamu tinggal dirumah aku saja sambil mencari pekerjaan dan tempat tinggal yang baru, nanti aku tanyakan juga pada mas Ardi siapa tahu ada lowongan pekerjaan yang cocok untuk kamu diperusahaannya", Tanyaku padanya.

"Makasih banyak loh Nda, tapi aku gak mau merepotkan kamu dengan suami mu". Jawab Anggi sambil memegangi kedua tanganku.

"Engga kok gak ngerepotin, dulu kamu sudah sering bantu aku sekarang giliran aku yang bantu kamu", bujukku padanya.

"Tapi Ardi bagaimana?", tanyanya memasang wajah cemas.

"Nanti aku izin dulu sama mas Ardi ya, kebetulan kami hanya tinggal berdua kalau ada kamu dan Sheena rumah pasti jadi makin ramai," jawabku sambil memegang tangannya.

"Makasih banyak ya Nanda", ungkap Anggi tersenyum.

"Maafkan aku ya, kehadiranku disini malah merepotkan kamu dan Ardi", ujarnya memasang wajah penuh penyesalan.

"Ya ampun Nggi, kamu kayak yang ke siapa saja", ungkapku tersenyum sambil membelai rambut Sheena.

Tanpa Nanda sadari, Anggi sedang tersenyum sinis memandangnya tajam penuh arti.

***

Related chapters

  • RETAKNYA MAHLIGAI PERNIKAHANKU   BAB 2

    DIA YANG KEMBALI"Tok.. tok..tok..", bunyi ketukan pintu. Aku bergegas membukakan pintu rumah."Assalamualaikum sayang", ungkapku saat membukakan pintu lalu mencium takzim tangannya."Waalaikumsalam sayang", jawabnya lalu mencium keningku. Dari kejauhan sana Anggi sedang duduk bersama Sheena, terlihat dari sudut ekor mataku ia fokus memperhatikan kami. "Beruntung sekali Nanda, dapat suami yang baik, tampan, kaya seperti Ardi sedangkan aku? aku dan anakku malah di buang oleh suamiku sendiri. Seharusnya Ardi itu menjadi milikku", keluh Anggi memperhatikan Nanda dan Ardi yang sedang berjalan masuk menuju ke arahnya."Mas, itu Anggi ada disana mas. Ayok mas", jawabku."Hai Anggi gimana kabarnya? Halo Sheena apa kabar?", Ungkap Mas Ardi menyambut mereka berdua."Halo mas alhamdulillah kami baik baik saja mas, oh iya maaf kemarin saya tidak sempat hadir di acara pernikahan kalian", jawab Anggi menundukan kepalanya. "Halo om", ucap riang Sheena menjulurkan tangannya."Iya halo sayang", ja

    Last Updated : 2023-11-07
  • RETAKNYA MAHLIGAI PERNIKAHANKU   BAB 3

    MIMPI YANG TERTUNDA Mobil kami menbrak tiang pembatas jalan cukup keras. Aku terkulai lemas, kepalaku terasa sangat sakit, dahi dan kakiku dipenuhi oleh cairan kental segar yang bercucuran dan mas Ardi.. aku segera membangunkannya. "Mas.. mas.. bangun mas.. ", Mas Ardi tak sadarkan diri, aku membangunkan nya dengan panik. Dahi dan lengannya di penuhi oleh darah yang mengalir cukup banyak membuatku semakin panik. "Mas... mas.... bangun mas... ", aku membangunkannya dengan sedikit keras karena aku benar benar merasa khawatir melihat keadannya saat ini. Aku takut sesuatu yang buruk terjadi padanya. Saat aku sedang berusaha membangunkan mas Ardi tiba tiba saja perutku terasa sangat sakit."Ya Tuhan.. sakit, sakit sekali". Aku merintih kesakitan, melihat kakiku sudah dipenuhi oleh cairan kental berwarna merah, aku pun tersadar bahwa saat ini aku sedang mengandung anaknya mas Ardi."Ya Tuhan.. Anakku.. anakku..!",Tangisku pecah."Ya Tuhan, tolong lindungilah anak dan suamiku," gumamku lir

    Last Updated : 2023-11-07
  • RETAKNYA MAHLIGAI PERNIKAHANKU   BAB 4

    DERING TENGAH MALAM"Assalamualaikum, Nanda bagimana kabarnya sekarang? sudah membaik kan? maaf ya kemarin aku tidak sempat mengunjungi kamu. Aku sedang banyak pekerjaan, saat ini aku sedang berada di luar kota. Aku juga sudah tidak bekerja lagi di kantor Mas Ardi, alhamdulillah sekarang aku sudah mendapatkan pekerjaan yang lebih baik lagi", ungkap Anggi disana."Waalaikumsalam, iya tidak apa apa Nggi. Alhamdulillah aku sudah baikan", "Maaf ya, insya allah besok lusa aku pulang ke Bandung sekalian mau membereskan barang barang, aku mau pindahan Nda. Aku sudah dapat tempat tinggal yang baru", Ungkapnya terdengar riang."Oh iya, memangnya dimana tempat tinggal kamu yang baru? nanti saat pindahan aku ikut mengantarkan kamu ya","Lumayan jauh dari rumah kamu sayang, kamu sehat dulu ya. Semangat ya sayang", ungkapnya menyemangatiku."Iya Nggi makasih banyak ya,""Iya sayang. Aku pamit dulu ya,Assalamualaikum", ungkapnya."Oh iya, Waalaikumsalam", jawabku sambil mematikan ponsel. Aku mene

    Last Updated : 2023-11-07
  • RETAKNYA MAHLIGAI PERNIKAHANKU   BAB 5

    PESAN SESEORANG Sudah hampir 1 tahun lebih kami menikah, sikap mas Ardi yang semula cuek sekarang sudah kembali seperti dulu lagi. Dia sangat perhatian, tidak pernah pulang larut malam lagi dan dia menjadi lebih romantis. Dia selalu bersikap mesra terkadang membuat aku malu sendiri kalau kita sedang jalan di tempat umum. "Mas minggu ini jadi kan liburannya?", tanyaku pada nya untuk memastikan agar tak gagal lagi. Ya, beberapa minggu yang lalu disaat kita sudah merencanakan akan pergi berlibur ke Bali tiba tiba saja mas Ardi ada acara mendadak di kantornya dan dengan sangat terpaksa acara kami harus dibatalkan."Iya sayang, insya allah jadi. Tapi", "Tapi apa mas?", tanyaku."Tapi mas mau ke dokter dulu ya", Jawabnya."Ke dokter? memangnya kamu sakit mas? kamu sakit apa? kenapa gak bilang kalau kamu sakit?", tanyaku cemas sambil memegang dahi dan lehernya."Engga sayang, mas baik baik aja. Cuman sudah beberapa hari ini mas tidak nyaman saat buang air kecil terasa sakit. Tadi pagi mas

    Last Updated : 2023-11-07
  • RETAKNYA MAHLIGAI PERNIKAHANKU   BAB 6

    GARIS DUA BIRU"PRANG!!!", Sebuah gelas terjatuh dari nakas samping tempat tidur mas Ardi. Aku terperanjat, ku lihat mas Ardi pun terbangun dari tidurnya."Astagfirulloh, suara apa itu?", ungkapnya terperanjat seraya bangkit untuk duduk. Segera Ku letakkan ponsel miliknya ke sembarang tempat."Eh mas, ini gelas terjatuh". Ungkapku bergegas membereskan pecahan gelas itu."Ya ampun, kok bisa? biar mas saja sayang yang bereskan","Tidak perlu mas, biar aku saja yang bereskan". Aku bangkit untuk mengambil kantong plastik, ku lihat ponsel mas Ardi sudah tak nampak lagi. Secepat itukah ia mengambil ponselnya? Aku akan mencari tahu sendiri tentang nomor barusan yang menghubungi dan mengirimkan pesan mesra itu. Entah mengapa, perasaanku menjadi tidak karuan. Bagaimana bisa gelas itu tiba tiba terjatuh? apakah mas Ardi dengan sengaja menjatuhkannya?.~~~~ Genap 2 tahun sudah pernikahan kami, saat ini aku sedang sibuk menjalankan usaha Grosir almarhum ayahku. Ibuku saat ini sedang si

    Last Updated : 2023-12-09
  • RETAKNYA MAHLIGAI PERNIKAHANKU   BAB 7

    RAHASIA BESAR SUAMIKU"Bu Asih!", Teriakan bu Sari seketika menghentikan ucapannya."Sedang apa bu Asih?", tanyaku penasaran."Maaf ya nak Nanda, ceritanya nanti saja kalau nak Nanda sudah lahiran ya, saya pamit undur diri. Assalamualaikum", "Tapi bu", Belum sempat aku melanjutkan ucapanku, bu Asih sudah melenggang pergi begitu saja meninggalkan rasa penasaran dalam benakku. "Waalaikumsalam bu. Gimana sih bu kok gak dilanjutkan. Maksud bu Asih mas Ardi dan Anggi sedang apa ya?", gumamku pelan. Aku membalikkan tubuh lalu menatap mas Ardi dan Anggi. Kali ini mereka terlihat begitu dekat dan akrab. "Apakah ucapan bu Asih benar adanya? atau bu Asih hanya mengada ngada saja?", gumamku. Memang akhir akhir ini aku sering dilanda rasa cemburu ketika melihat kedekatan antara mas Ardi dan Anggi. Namun aku selalu menepis semua prasangka buruk itu. Tidak mungkin mereka menghianati aku. "Nanda sayang, kemari!", teriak mas Ardi seraya melambaikan tangannya. Aku tersenyum menganggukan

    Last Updated : 2023-12-10
  • RETAKNYA MAHLIGAI PERNIKAHANKU   BAB 8

    DERING TENGAH MALAM Sudah pukul 22.00 malam, namun mas Ardi masih belum pulang. Saat kuhubungi ponselnya pun tidak aktif. Aku mondar mandir tidak tenang, hatiku kacau tak karuan memikirkan perkataan Febri tadi siang. Aku menatap lagi foto itu, jelas ini memang mas Ardi tapi siapa wanita yang sedang makan malam bersamanya itu?. Aku teringat dengan kejadian kejadian dulu saat mas Ardi sering pulang larut malam. Aku menemukan secarik nota pembayaran makan malam di sebuah restoran mewah, apakah ada hubungannya? telepon masuk dan isi pesan mesra itu, apakah ada kaitannya juga?."Apa mas Ardi menghianati dan berselingkuh dariku?", gumamku lirih. Aku menghempaskan tubuhku, rasanya sesak sekali. Aku harus mencari tahu kebenarannya. Aku harus mencari tahu rahasia apa yang mas Ardi sembunyikan dariku. "Tok tok tok", Aku berjalan lambat menahan rasa sakit di pinggang dan perutku. "Assalamualaikum", sapa mas Ardi."Waalaikumsalam mas", aku mencium takzim tangannya. Aku bersikap se

    Last Updated : 2023-12-10
  • RETAKNYA MAHLIGAI PERNIKAHANKU   BAB 9

    AWAL KEHANCURAN"Mas Ardi", gumamku tak percaya dengan apa yang barusan aku lihat. Aku mencoba untuk mengekori mobil itu, Jelas. itu adalah mobil milik mas Ardi. Dan siapa wanita yang berada di dalam mobil itu? Masih kuingat dengan jelas, mas Ardi mengatakan akan pulang larut malam karena ia harus menyelesaikan pekerjaannya. Namun nyatanya ia berdusta!. Sekarang aku semakin yakin bahwa mas Ardi menghianatiku, dengan teganya ia mempermainkan pernikahan suci kami terlebih lagi saat ini aku sedang mengandung darah dagingnya. "Mas, keterlaluan kamu mas!", gumamku penuh amarah. Mobil mas Ardi menepi di sebuah restoran mewah terkenal di Kotaku. Aku hanya bisa menunggu di dalam mobil, aku ingin tahu siapa wanita itu. Mas Ardi keluar dari mobil membukakan pintu mobil wanita itu, dia menggandeng mesra wanita yang memakai gaun merah lalu mereka berjalan beriringan masuk ke dalam restoran. Aku mengikuti langkah mereka. Namun setibanya di dalam restoran, aku kehilangan jej

    Last Updated : 2023-12-10

Latest chapter

  • RETAKNYA MAHLIGAI PERNIKAHANKU   BAB 36

    SESAK"Nanda, aku mohon maafkan aku". Mas Ardi memelukku, tak butuh waktu lama untuk aku melepaskan pelukannya dan mendorongnya hingga ia terjatuh tersungkur di lantai."Nanda, tolong beri aku kesempatan untuk yang ke dua kalinya. Aku akan memperbaiki semuanya. Aku mohon Nanda, aku tidak bisa kehilangan kamu dan anak kita". Ungkapnya memelas berlutut dihadapanku, entah mengapa bukannya kasihan namun justru rasa sakit itu datang kembali. Saat aku melihat wajahnya hanya ada rasa sesak dan sakit teramat yang aku rasakan. Benci? tentu saja, bahkan untuk mendengarkan suaranya pun aku sudah enggan. Aku memang sangat mencintainya namun rasa sakit hati dan luka yang ia torehkan lebih besar dari pada rasa cinta ku padanya. "Apa yang kamu lakukan bersama wanita simpananmu itu saat aku terbaring koma tak berdaya dirumah sakit mas?", tanyaku dingin memalingkan wajah enggan untuk menatapnya. Dia nampak terkejut dengan pertanyaanku. Dia bangkit lalu mencoba mendekatiku."Nanda, mengapa kamu be

  • RETAKNYA MAHLIGAI PERNIKAHANKU   BAB 35

    HILANGNYA HARAPAN"ANGGI!!!". Teriakan itu jelas membuat Anggi terperanjat, selama ia menjalani hubungan dengan sang kekasih, dia tidak pernah dibentak atau diperlakukan buruk olehnya."Kenapa mas? apa ada yang salah!", Anggi mulai meninggikan suaranya."Apa yang ada di pikiran kamu? mengapa kamu membiarkan Nanda melihat semuanya!","Aku memang sengaja melakukan itu agar dia mengetahui hubungan kita. Aku sudah lelah harus terus berpura pura dalam hubungan ini!", Anggi memalingkan wajahnya dengan berlinang air mata."Tapi tidak harus dengan cara itu Anggi!","Lantas harus dengan cara apa lagi mas? aku telah memberikan segalanya untuk kamu mas, aku juga menginginkan kamu mas! aku ingin kamu menjadi milik aku seutuhnya!","Tidak bisa, aku tidak bisa kehilangan Nanda dan Nindya", gumam nya membelakangi tubuh Anggi."Kenapa? lantas bagaimana dengan aku mas? apa kamu hanya ingin mempermainkan aku saja? kamu anggap aku ini apa mas?","Anggi, aku juga mencintai kamu tapi aku tidak bisa keh

  • RETAKNYA MAHLIGAI PERNIKAHANKU   BAB 34

    DIANTARA DUA CINTA "BUUGGGGGGGG!!!". Wajah Arya terkena pukulan yang cukup keras, aku hanya berdiri mematung terkejut dengan pemandangan yang ada di depan mata ku saat ini, aku menggelengkan kepala untuk menyadarkan diri. Aku melihat Arya jatuh tersungkur kebawah untuk yang ke dua kalinya."Mas Ardi", Teriakku saat menengadahkan wajah untuk melihat siapa pria yang dengan lancang memukuli Arya, ternyata dia adalah suamiku sendiri.. adik kandung Arya. Saat Arya mengetahui adiknya yang telah menyeret dan memukulinya, dia pun bangkit membalas pukulan sang adik."BBBUGGG!, Brengs*k kamu Ardi! Berani beraninya kamu menyeret dan memukuli aku! Harusnya aku yang menghajar kamu hingga babak belur karena perbuatan hina kamu!". Arya menyeret mas Ardi dengan sekuat tenaga lalu memukuli wajah nya hingga cairan merah itu mengalir di bagian mulut dan hidungnya."BBUGGGGG! BBUGGGG!". Saat Arya akan memukul bagian perutnya, mas Ardi menangkis dan mendorong Arya hingga terpental ke jalanan.

  • RETAKNYA MAHLIGAI PERNIKAHANKU   BAB 33

    DUKA YANG BERKARAT Lamunanku buyar ketika seseorang memanggil namaku. Ya, bisa ditebak siapa dia? Ya, tentu saja siapa lagi kalau bukan mas Ardi. Dia berdiri di belakang sana menyaksikan kekacauan yang kami buat barusan. Dia berdiri memeluk putriku yang sudah terbangun dari tidurnya. Aku segera beranjak mengambil alih Nindya dari pelukan nya. Ada perasaan tidak rela, anak ku harus di peluk oleh sosok laki laki yang bej*t seperti dia!."Nanda.. Nanda.. tunggu aku..". Aku bergegas masuk kedalam kamar, aku kunci pintunya lalu membereskan baju baju beserta segala kebutuhannya Nindya termasuk semua dokumen, berkas berkas sertifikat rumah dan semua bukti perselingkuhan mas Ardi." Sayang, mau pergi kemana? Kamu mau bawa Nindya kemana? Nanda beri aku kesempatan untuk berbicara untuk menjelaskan semuanya", dia mengekori langkahku. Aku tak berbicara sepatah katapun, enggan sekali berbicara dengannya. Mendengar suaranya saja aku sudah muak!. Aku mengeluarkan benda pipih yang menjadi buk

  • RETAKNYA MAHLIGAI PERNIKAHANKU   BAB 32

    BUKTI PENGHIANATAN"Nanda! berhenti! diam disitu!". Ungkap wanita jal*ang itu ketakutan, karena sebelumnya ia tak pernah melihat aku semarah ini. Dulu jika kami bertengkar, aku hanya diam dan mengalah. Dia mungkin terkejut melihat amarah yang sudah berada di puncak ubun ubun kepalaku saat ini."Dasar penghianat! Munafik! Kamu fikir aku Bod*h! Kamu fikir aku tidak tahu apa yang sudah kamu lakukan dengan mas Ardi dibelakangku selama ini! Kamu sudah benar benar membuat aku kehilangan kesabaran Anggi!". Dadaku kembang kempis, nafasku memburu hebat. Aku mencoba untuk menahan amarah yang sudah memuncak, aku tak ingin menyakitinya lagi. "Apa maksud kamu Nanda? aku tidak mengerti. Aku dan mas Ardi? apa maksud semua perkataanmu?", ungkapnya merasa tak bersalah."Cukup Anggi! cukup akhiri semua sandiwaramu. Aku tidak akan pernah tertipu lagi! aku sudah mengetahui semuanya Anggi!","Sandiwara? tertipu? aku benar benar tidak mengerti dengan semua ucapanmu", lirihnya berlinang air mata seolah o

  • RETAKNYA MAHLIGAI PERNIKAHANKU   BAB 31

    BAYANG BAYANG HINA"Mas, cepat mas jangan lama lama, aku sudah tidak sabar". Ungkap wanita hina itu saat mas Ardi memeluk dan mendaratkan sentuhan mesra di punggungnya."Iya sayang, mas kangen banget sama kamu. Kangen aroma tubuh kamu"."Iya mas, aku juga sama. Aku kangen banget sama kamu". Dia memeluk erat dan mendaratkan sentuhan mesra nan lembut di setiap jengkal tubuh selingkuhannya itu, lalu dia membaringkan tubuh Anggi di atas kasur, mereka saling melepaskan gejolak yang terpendam selama ini. Bayang bayang hina itu terus berputar di kepalaku membuat mata ini enggan untuk terpejam."Mas.. kamu keterlaluan! Anggi kamu penghianat!", Gumamku lirih dengan suara pelan menahan tangisku sedari tadi. Bagaimana bisa aku melanjutkan hidup bersama orang yang telah mengkhianatiku?. Terlebih lagi itu adalah suamiku sendiri, jangan kan untuk tidur bersamanya, mendengar suara dan melihat wajahnya saja aku sudah muak. Rasa kasih sayang dan cinta yang dulu tumbuh di dalam relung hati ini se

  • RETAKNYA MAHLIGAI PERNIKAHANKU   BAB 30

    PENGHIANATAN TERDALAM Mas Ardi menghampiri Anggi memeluk dan mengecup mesra bibir Anggi, tanpa rasa bersalah mereka melakukan hal itu dirumah ini. Aku segera mengeluarkan benda pipih yang tersimpan di dalam saku piyamaku. Aku berjalan mengendap ngendap mengikuti langkah mas Ardi, dirasa momen dan tempatnya sudah pas, aku memotret mereka, tak berselang lama kulihat mas Ardi menyingkapkan piyama yang Anggi pakai lalu dia memeluk erat pinggang ramping wanita itu. Mereka berjalan masuk ke dalam kamar tamu yang di tempati oleh Anggi malam itu. Aku mengikuti langkah mereka, berjalan perlahan lalu mendekati pintu yang tidak dikunci. Entah mereka lupa menutup rapat dan mengunci pintu ini? atau mereka sengaja membiarkan nya sedikit terbuka hingga ada ruang agar aku bisa menyaksikan perbuatan hina mereka saat ini. "Sayang, aku kangen banget sama kamu", ungkap Anggi dengan suara manjanya memeluk erat mas Ardi."Iya sayang, mas juga kangen banget sama kamu", jawab Mas Ardi."Sayang, kamu wang

  • RETAKNYA MAHLIGAI PERNIKAHANKU   BAB 29

    TANGIS TANPA SUARA"Anak sayang, makan yang banyak ya", ungkapku gemas mengecup kening Nindya. Bel rumah berbunyi, aku segera berjalan untuk membukakan pintu. "Halo sayang", ungkap seorang wanita riang menyapaku. Bisa kalian tebak siapakah dia? ya, pasti kalian sudah mengetahuinya. Anggi datang mengenakan pakaian ketat berwarna putih dan rok mini berwarna navy dilengkapi riasan lipstik berwarna nude yang menghiasi bibir mungilnya. "Sudah selesai kerjaannya?", tanyaku datar."Iya Nda, tadi kerjaannya gak terlalu banyak jadi aku bisa cepat cepat pulang deh", jawabnya tersenyum riang. "Mana Nindya?", tanyanya berjalan masuk ke dalam rumah. "Ada sedang makan", jawabku singkat. "Oh iya ini aku bawa beberapa sayuran, kamu belum masak untuk makan malam kan? biar aku saja yang masak ya". Tanpa menunggu persetujuanku, dengan semangat dia berjalan masuk ke dapur dan mempersiapkan bahan bahan untuk memasak. "Semangat banget ya, nyiapin makan malam buat sang pujaan hati", gumamku pelan.

  • RETAKNYA MAHLIGAI PERNIKAHANKU   BAB 28

    SEBUAH KEBOHONGAN"Halo", Suara khas bariton dari seorang pria yang dia kenal, Arya membulatkan matanya. Dadanya berkecambuk hebat. Darahnya berdesir panas, dia segera melajukan mobilnya menuju ke suatu tempat. Tempat dimana pria itu mengangkat panggilannya. Setelah dia sampai ditempat itu, ia lalu bergegas untuk menghampiri sang penerima panggilan itu."ARDI! Bajingan lo!", teriak Arya saat memasuki rumah sang adik. Ardi yang sedang duduk bangkit menatap bingung kedatangan sang kakak yang penuh amarah. Arya melihat Ardi sedang menggenggam sebuah ponsel, dia yakin bahwa nomor itu berasal dari ponselnya. Arya mencoba menghubungi nomor itu dan sebuah nada panggilan masuk berbunyi dari ponsel yang sedang Ardi genggam. Belum sempat Ardi mengangkat panggilan itu, Sang kakak menghujaminya dengan sebuah pukulan keras tepat di wajahnya."BBUUUUUUGGGGGGGH!". Arya memukul wajah Ardi dengan keras hingga hidung dan bibir bawah Ardi mengeluarkan cairan kental berwarna merah, Ardi meringis kes

DMCA.com Protection Status