Share

Bab 97 Penyatuan dengan penuh cinta

"Mas mau makan siang apa, nanti aku pesankan," ucapku ketika mobil hampir sampai rumah.

"Belum juga sampai rumah An," jawab mas Bagas seraya mengulas senyum.

Beberapa waktu terahir ini aku sangat bahagia. Mas Bagas memperlakukanku dengan sangat baik.

"Andai saja bisa seperti ini selamanya," batinku.

"Ah tidak tidak," ucapku dengan mengibas-ibaskan tanganku.

"Apanya yang tidak An?" tanya mas Bagas bingung.

"Nggak, ini pesan sekarang aja, biar nanti sampai rumah makanan juga sudah sampai ini udah lewat waktu makan siang kan, untung aja tadi kita sempat sholat zuhur dulu di rumah Nisa," jawabku gagap.

"Iya untung tadi kamu ngingetin buat sholat dulu, kalo gak, keburu Bayu datang kita bisa kehabisan waktu zuhur," ucap mas Bagas semangat.

"Makasih ya Mas udah ngajarin aku sholat," ucapku tulus.

"Yang ngajarin tuh Pak Ustadz bukan aku," jawabnya seraya tertawa.

"Tapi kan berkat petunjuk dari kamu," ucapku tak mau kalah.

"Alhamdulillah, kalau bisa bermanfaat," ucapnya ikhlas.

"K
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status