Share

Bab 102 Mau jadi apa anakku nanti

Seminggu setelahnya. sampailah aku dan mas Bagas pulang dari Bali. Kami langsung menuju rumah Ibu karena anak-anak tinggal di sana bersama Nisa.

"Assalamu'alaikum... anak-anak.... aku pulang...." ucapku semangat seraya masuk rumah.

Aku benar-benar tak sabar ingin bertemu mereka semua.

"Mamah...... " ucap Rafif girang seraya lari ke arahku.

"Rafif kangen Mamah," ucap Rafif seraya memelukku erat.

"Mamah juga kangen banget, kaka mana Fif?" tanyaku dengan melepas pelukan Rafif.

"Kaka main futsal lah, apalagi," jawab Rafif semangat.

"Kalau sama papah kangen gak nih," ucap mas Bagas seraya berjongkok dan membuka lebar tangannya.

"Kangen si tapi... kata mamah Papah sibuk gak boleh sama Papah dulu," ucap Rafif ragu.

Mas Bagas langsung memeluk Rafif. "Enggak sayang, sekarang papah udah gak sibuk lagi, sekarang kita bisa bermain bersama terus," ucap Mas Bagas meyakinkan.

"Beneran Pah?" tanya Rafif ragu seraya melepas pelukannya.

Karena ke egoisanku, dulu Rafif sering nangis minta ketem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status