Share

Bab 103 Pak Ustadz lebih perhatian

"Assalamu'alaikum... mana nih oleh-oleh buatku," ucap Anita seraya masuk rumah.

Sekarang aku tinggal di rumah yang mas Bagas beli. Bukan rumah mewah tapi bagiku ini sangat indah dan nyaman karena isinya penuh dengan kedamaian.

"Wa'alaikumussalam... tenang aja ada oleh-oleh buat semuanya kok,tapi sisa ya, salah sendiri kelamaan datangnya," ucapku seraya mengulas senyum.

"Sini duduk dulu biar aku buatkan minum," ucapku seraya melangkah ke dapur.

"Minumnya yang banyak ya Sar, soalnya aku mau lama di sini, aku mau cerita banyak sama kamu," jawab Ani seraya duduk di sofa ruang tamu.

"Nih minumnya mau cerita apa?" ucapku serapa meletakan teko berisi air sirup beserta gelasnya.

"Widih bener-bener banyak," ucap Ani seraya tersenyum lebar.

"Takutnya ceritanya gak selesai sampai besok pagi," ucapku dengan cekikikan.

"Bisa jadi," jawab Ani dengan cekikikan juga.

"Mas Bagas gak ada kan Sar?" tanya Ani seraya mengedarkan pandangannya ke semua sisi ruangan.

"Gak ada lah, kalau siang gini
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status