Share

Bab 75 Cabut kembali kata-katamu

"Kalian sudah mulai urus perceraiannya?" tanya mbak Ani datar.

"Belum lah mba, baru juga kemarin kita ribut, kata talak aja belum keluar dari Bayu," jawabku sesenggukan.

"Lalu apa yang kamu maksud dengan bercerai?" tanya mbak Ani heran.

"Aku minta cerai, trus Bayu bilang dia akan pergi dengan mengosongkan toko dan menjual bangunannya," jawabku menjelaskan.

"Saranku si mending kamu minta maaf aja deh Nis, cabut kembali kata-katamu dan minta balikan aja sama Bayu," ucap mbak Ani tanpa beban.

"Masa si Mbak, mau ditaruh di mana mukaku," jawabku hampir berteriak.

"Dari pada kamu tak ada penghasilan, ditambah lagi kalau kamu gak bisa nyicil bank ntar rumahmu di sita, trus mau apa kamu?" kata mbak Ani tanpa beban.

"Kalau di sita aku tinggal di sini aja bareng di rumah mbak Ani, untuk sementara aku numpang hidup ya, aku akan bantu-bantu mbak Ani deh," kataku memberi penawaran.

"Gak bisa Nisa, gak ada yang seperti itu," ucap mbak Ani tegas.

"Gak ada gimana, aku bahkan bantu mbak Ani s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status