Share

Bab 82 Tersenyum getir

Seminggu kemudian.

Tumben mas Bayu jam segini masih belum pergi, lagi ngapain di toko, aku bawain kopi sama pisang goreng pasti seneng.

"Mas... Mas Bayu... Fina..., di mana orang-orang," gumamku.

Mungkin Mas Bayu di ruangannya.sebaiknya aku langsung masuk ke sana. “Suara apa itu,” batinku ketika sampai di pintu ruangan Mas Bayu.

"Kamu luar biasa arimbi," kata mas Bayu dengan suara bergetar.

"Ah.. Ah... enak banget Mas.. nikmat..." ucap perempuan yang ada di pangkuan mas Bayu.

"Apa-apaan ini Mas!" bentakku.

Perempuan itu menghentikan aktifitasnya sejenak.

"Bentar ya Nis, tanggung nih udah mau keluar," ucap mas Bayu seraya merubah posisi mereka dengan gaya dogi.

"Mas Bayu hentikan!" teriakku.

Tapi mereka masih juga meneruskan aktifitasnya. Sampai akhirnya keduanya menjatuhkan diri ke sofa.

"Pergi kamu, sana pergi!" ucapku menarik tangan perempuan itu untuk keluar.

"Jangan bermain kasar Nisa, kamu bisa dituntut atas dasar penganiayaan jika dia sampai terluka," uca
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status