Share

BAB 5: Daniel

“Turunkan setiap berita yang membahas kecelakaan semalam. Jangan menyisakannya sedikitpun, hapus semua wajah Noah dari seluruh media, jangan memberikan public celah untuk melihat mengetahui wajah Noah dan mengetahui lebih lanjut masalah ini,” perintah Matteo pada assistantnya.

“Baik Pak,” jawab Athur.

“Satu lagi, jangan biarkan siapapun menemui Noah, terutama wanita itu.”

Athur mengangguk paham, orang yang dimaksud oleh Matteo adalah Milia, kekasih Noah yang telah kembali dari luar negeri beberapa hari yang lalu.

Matteo sangat membenci Milia, terutama keluarnganya yang saat ini sedang mengalami kesulitan financial dan memiliki skandal penggelapan pajak.

“Bagaimana dengan proses pemakaman korban?”

“Sekarang tengah berlangsung.”

Matteo menyandarkan bahunya pada sandaran kursi, melepas lelah yang mendera, lelaki paruh baya itu memejamkan matanya mencoba untuk tidur sejenak.

Sejak semalam Matteo tidak dapat tidur, berulang kali Matteo memikirkan, keputusan terbaik apa yang harus dia ambil dalam mengatasi masalah Noah, tanpa lepas tangan dari tanggung jawab terhadap keluarga korban?

Matteo tidak akan pernah menampik jika Noah memang telah melakukan kesalahan, Matteo juga setuju jika Noah mendapatkan hukuman. Hanya saja kini masalahnya telah berbeda, korban yang telah Noah tabrak meninggal, itu artinya hukuman untuk Noah akan sangat berat.

Matteo telah berkonsultasi dengan pengacaranya. Pengemudi yang lalai dan berkendara dalam keadaan mabuk, hingga menyebabkan kecelakaan dan penghilangan nyawa, hukuman teringannya adalah penjara lima belas tahun, dan yang terberatnya adalah dua puluh lima tahun.

Semua barang bukti cctv jalanan sudah dikantongi kepolisian, termasuk dosis alcohol yang ada pada tubuh Noah saat berkendara. Tidak ada yang bisa membela kesalahan Noah, semakin Matteo berusaha membelanya dipengadilan, masalah ini akan muncul dipublik dan menjadi pergunjingan yang akan berpengaruh pada bisnisnya.

Sebagai seorang kakek, hati nuraninya tetap tidak dapat mengizinkan cucunya mendekam dipenjara selama itu.

Noah tidak boleh kehilangan masa depannya karena satu kesalahan.

Andai masalah bisa dapat diselesaikan hanya dengan pernikahan, mungkin semuanya akan jauh lebih mudah, Matteo tidak hanya dapat menyelamatkan cucunya dari hukuman, Matteo juga dapat menepati janjinya pada Daniel untuk menjaga isteri dan anak dalam kandungan Evelyn.

Matteo jauh lebih setuju Noah menikah dengan wanita asing bernama Evelyn itu dibandingkan dengan Milia.

Masalahnya, apakah Noah bersedia menikahi wanita asing yang tengah hamil dan meninggalkan kekasihnya yang tidak tahu malu itu?

***

Sementara itu, Evelyn duduk bersimpuh diatas rerumputan, menatap lekat batu nisan yang terukir photo Daniel.

Proses pemakaman Daniel telah selesai dilaksanakan, orang-orang yang datang melayat telah pergi sejak satu jam yang lalu, menyisakan kepala panti asuhan yang setia menantinya dengan menunggu dikejauhan.

Pihak keluarga Noah sama sekali tidak menunjukan batang hidungnya untuk berbela sungkawa apalagi meminta maaf sekadar formalitas. Evelyn tahu jika mereka orang terpandang, namun tingkah mereka yang bersikap congkak semakin membuat Evelyn sakit dan benci.

Evelyn termenung mengusap batu nisan dengan tangan gemetar.

Tidak pernah Evelyn sangka, Daniel yang semalam masih bersamanya, kini dia telah terkubur didalam tanah meninggalkan Evelyn kembali menjadi manusia sebatang kara.

Bibir Evelyn menekan kuat menahan tangisan pilunya. Daniel adalah belahan jiwanya, mimpinya, dan teman hidupnya, kini lelaki itu telah pergi dan tidak akan pernah kembali.

Evelyn tidak akan lagi dapat melihat senyuman cantiknya, binar indah matanya yang penuh cinta, hangat pelukannya, dan kata-kata manis yang selalu menyemangatinya dalam berbagai situasi.

Bagaimana cara Evelyn menata hidupnya sekarang? Melewati hari-hari yang kelam seorang diri tanpa seseorang yang melindungi dan menguatkannya. Bagaimana cara Evelyn melewati masa-masa kehamilannya sekarang? Menjadi orang tunggal untuk anaknya yang malang dan berjuang sembuh dari bayang-bayang mengerikan kecelakaan Daniel.

Suara tangisan kembali terdengar dari bibir mungil Evelyn, gadis itu menutupi wajahnya dengan ujung gaun hitamnya.

“Aku tidak mau pulang Daniel, aku belum siap, aku masih belum bisa menerima kenyataan bahwa kau meninggalkan aku dengan cara seperti ini. Mengapa kau memberiku duka yang begitu menyakitkan tepat dimalam kita sedang merajut mimpi menjadi orang tua untuk anak kita?” lirih Evelyn meratapi kesedihan yang tiada ujungnya.

Suara tangisan kesakitan Evelyn terdengar oleh Agatha yang sudah lama menunggu, wanita paruh baya itu akhirnya kembali mendekat dan memeluk Evelyn untuk memberinya sandaran.

“Eve, ibu tahu ini sangat berat untukmu, jika kau ingin terus menangis, menangislah sampai hatimu tenang. Tetapi, kau juga harus ingat Eve, tapi tidak ada jalan yang lebih baik untuk belajar mengikhlaskan Daniel. Ibu akan selalu berada disisimu Eve, jangan takut,” hibur Agatha memeluk erat Evelyn dan memberikan bahunya untuk menjadi tempat Evelyn menangis.

***

Evelyn meringkuk ditengah ranjang mengenakan sweater tebal milik Daniel, suara isakannya terdengar dikesunyian, air matanya yang berjatuhan telah membuat bantal basah.

Ini adalah malam ke tiganya tanpa ada Daniel.

Malam yang begitu hampa dan menyakitkan, dan malam-malam seperti ini akan terus berlanjut sampai Evelyn dapat berdamai dengan keadaannya, sampai Evelyn dapat melangkah keluar dari lingkaran kesedihan yang menimpanya.

Evelyn memeluk erat bingkai photo pernikahannya, dia terus bergumul dengan kehampaan dan kerinduan yang sangat menyiksa.

Seluruh tubuh Evelyn lelah dan letih, namun dia tidak dapat memejamkan matanya sedikitpun, bayang-bayang kecelakaan dimalam itu terus menerus datang disetiap kali Evelyn mencoba memejamkan matanya.

Sulit untuk Evelyn kembali melanjutkan hidupnya lagi, butuh waktu lama untuknya bisa kembali memiliki kekuatan.

Evelyn mengusap perutnya dengan hati yang sesak.

Di dunia yang kini gelap dan dingin, anak yang berada dalam kandungannya telah menjadi secercah cahaya yang menyadarkan Evelyn untuk tetap bertahan.

Sekarang Evelyn tahu mengapa Tuhan menghadiahkan seorang anak kedalam kedalam rahimnya.

Rupanya, Tuhan menukar hadiah itu dengan mengambil Daniel dari hidupnya....

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Silent Heart
Sedih banget Eve... Moga segera bisa mengikhlaskan...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status