Share

Presiden Akan Berkampanye Kemari?

Aku memutuskan untuk menunggu sampai Mas Dewangga selesai. Setelah selesai menelepon, aku mendekatinya.

"Siapa yang menelepon, Mas?" tanyaku, mencoba terdengar tenang meski di dalam hati ada ketegangan yang sulit dijelaskan.

Mas Dewangga menoleh cepat, tampak terkejut.

"Sayang ... mengagetkan saja." Suamiku tersenyum, tetapi senyumnya terlalu cepat. "Cuma teman biasa kok," lanjutnya santai, seolah tak ada yang perlu dikhawatirkan.

Namun, aku tak yakin. Perasaan itu masih menggantung di dadaku, membuatku ragu.

"Jangan-jangan ... kamu selingkuh, ya?" ucapku tanpa berpikir panjang, suaraku penuh curiga. Aku tahu ini mungkin terdengar kasar, tetapi aku tak bisa menahan diri.

Mas Dewangga tertawa kecil, seolah pertanyaanku lucu. "Selingkuh? Aku ini hanya tukang parkir, Sayang. Mana ada yang tertarik sama aku?"

Aku diam, mencoba mencerna kata-katanya. Namun, aku masih merasakan sesuatu yang tak wajar. "Tapi kamu kan tampan, Mas. Siapa tahu ada yang mendekati kamu."

Ekspresinya berubah sek
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status