Share

31. Rumah Mertua

31. Rumah Mertua

***

"Ben. Gue mau pinjem uangnya dong," ucap Hadi yang kini duduk di depan seorang laki-laki berperawakan kurus, hampir sama dengan dirinya tetapi pria itu memiliki rambut lebat. Berbeda dengan dirinya yang hampir botak dengan rambut tipis.

Kali ini mereka berada di warung depan pabrik. Pria bernama Beno itu menatap Hadi bingung. "Tumben sekali, Di?" Mengatakan gelas kopi dan menyeruputnya.

Hadi menggaruk belakang kepalanya dan tersenyum memperlihatkan gigi putihnya yang rapi. "Aku, punya hutang sama Muhklis," jawab Hadi.

Ucapan itu sontak saja membuat Beno tersedak hingga menyemburkan kopi yang sedang diminumnya. Pria itu menatap Hadi dengan bola mata melebar.

"Gila. Ngapain kamu main-main sama Muhklis? Dia, kan rentenir, Di."

"Ye ... yang namanya rentenir, ya buat utanglah. Aku punya utang sama dia, terus bulan ini nggak bisa bayar cicilan soalnya bulan lalu nggak ada lemburan. Tapi kalo sampe nggak bayar, cicilanny

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status