Share

Suami Premanku Ternyata Sultan
Suami Premanku Ternyata Sultan
Author: Seoravry

1. Pernikahan.

Author: Seoravry
last update Last Updated: 2023-12-13 17:44:52

“Saya tidak pernah melakukan hal memalukan seperti itu Bu! Saya berani sumpah!”

Riri yang sudah gemetar karena marah, sudah mencoba berkali-kali membela diri dan beradu mulut dengan beberapa warga. Saat ini dia sedang dituduh melakukan perbuatan zina dengan laki-laki yang sama sekali tidak dia kenal.

Padahal, Riri hanya berteduh. Dan secara kebetulan, tempatnya berteduh itu adalah rumah pria asing itu yang juga ditinggali bersama teman-temannya.

“Jangan mencoba mengelak kamu! Sudah jelas ada saksi di sana!” ucap ibu-ibu yang sendari tadi mengoceh dan terus-terusan menuduh Riri.

'Bahkan tidak ada satu pun saksi yang mengatakan kami berzina!' batin Riri kesal dengan fitnahan Bu Ajeng yang sedari tadi terlihat begitu vokal memojokkannya.

“Tenang dulu ibu-ibu bapak-bapak kita bicarakan ini baik-baik...”

Ketua Rt mencoba untuk menenangkan situasi. Namun belum selesai dia menyelesaikan kata-katanya, salah satu ibu yang sedari tadi memanasi keadaan mencubit pinggang Pak RT dan berbisik, “Ssttt... Diam dulu pak... Ini kesempatan emas kita untuk menyingkirkan preman-preman itu.”

Mendengar bisikan tersebut, mata Riri melotot tajam. Dia kaget dengan kenyataan yang ada. Sudah disuruh nikah dengan orang yang tak dia kenal, sekarang apa? Calon suaminya itu seorang preman? Bayangan KDRT langsung terbayang di pikiran Riri ketika mengetahui fakta tersebut.

Para warga yang pikirannya kolot itu sudah termakan oleh hasutan Bu Ajeng.

Bahkan Pak RT yang seharusnya berada di tengah, kini ikut memojokkannya. Riri kini diminta untuk menghubungi orang tuanya.

Riri tetap menolak, tetapi semesta seolah sedang tidak berpihak padanya, saat kemudian ponselnya bergetar. Namun, belum sampai dia mengangkat telepon tersebut, Bu Ajeng sudah lebih dulu merampas telepon tersebut dan mengangkatnya.

“Hallo? ini Ibunya Mbak Riri?...”

“Hmmm... Iya saya Ibunya, kenapa ya?... Ini siapa?”

Bu Ajeng melirik tajam ke arah Riri. Wajahnya begitu sinis. “Langsung saja. Anak Ibu sudah melakukan hal hina di desa saya. Kami para warga akan segera menikahkannya, untuk itu Ibu harus ke sini secepatnya. Saya akan mengirim lokasinya sekarang.”

Tanpa menunggu jawaban dari Ibu Riri, Bu Ajeng langsung mematikan sambungan teleponnya lalu mengirim alamat rumah Pak RT.

Mata Riri memandang tajam nan sinis kala Bu Ajeng mengembalikan ponselnya dengan pandangan penuh kemenangan.

'Awas saja dia, akan aku ingat terus wujud dan tampangnya!'

30 menit berlalu, kini Ibu dan Bapak Riri sudah hadir di rumah Pak RT, bahkan paman-paman Riri pun turut hadir di sana.

Melihat situasinya sudah semakin sulit, kini Riri mencoba peruntungannya melalui pria preman yang sedari tadi tidak bersuara.

“Heh! Bantu jelasin ke mereka kalau kita nggak ngapa-ngapain!”

Mendengar bisikan dari Riri, pria bernama Leon Alvindo Ganada itu hanya meliriknya dengan tajam, lalu melanjutkan memakan gorengan yang telah disediakan.

Laki-laki berbadan besar yang memiliki wajah dingin dan menyeramkan itu terus-terusan meminta gorengan tanpa tahu malu.

Mendapat respons tidak berarti dari laki-laki berusia 23 tahun itu sedari tadi, akhirnya Riri kesal juga. “Ck, beneran preman rupanya.”

Seperti namanya, ‘Leon' yang berarti singa, wajahnya benar-benar galak seperti singa. Tak hanya wajahnya saja yang mirip dengan singa, bahkan sikap dan rasa sombong atas kekuasaannya juga sama. Bedanya singa raja hutan, sedangkan Leon raja desa.

Saat sedang khusuk mengamati perilaku seenaknya si raja desa, tiba-tiba terdengar persetujuan Ibu Riri. “Haaa..... Ya sudah kalau seperti itu ceritanya, saya setuju jika anak saya harus menikah dengan dia.”

Mata Riri terbelalak, dia tak percaya bahwa Ibunya akan termakan kebohongan yang diciptakan oleh Bu Ajeng. “Tapi Bu, aku...”

“Diam!” Belum selesai Riri menyelesaikan kata-katanya, Ibunya sudah terlebih dahulu memotongnya.

Keterkejutan Riri semakin bertambah saat ibunya menghampiri Leon dan berujar dengan lembut.

“Saya titip anak saya ya, Nak. Dia putri sulung saya. Sikapnya memang manja dan kerasa kepala, jadi... Tolong jangan dikasari, ya..."

Pada awalnya, Leon tidak langsung menerima pernikahan itu. Pria itu menolak, dan nyaris saja pergi dari rumah Pak RT, tempat ijab qabul rencananya akan digelar. Namun, langkah laki-laki itu terhenti kala ibunya Riri berteriak dengan ekspresi sedihnya. “Kalau anak saya hamil bagaimana?”

Mata Riri terbelalak, kaget. Dengan ibunya berpikiran demikian, itu berarti wanita yang telah melahirkannya itu sudah termakan hasutan Bu Ajeng. Diskusi kembali terjadi, kali ini antara ibunya dan Leon.

Hingga entah apa yang diucapkan sang ibu, laki-laki yang semula menolak itu akhirnya setuju untuk menikahinya. Bahkan, pernikahan diadakan sah secara negara dan agama, membelot dari rencana semula yang hanya ingin menikah secara siri saja.

** Riri didandani dengan baju pengantin seadanya. Air matanya ingin sekali keluar, namun dia tahan karena takut kena omel lagi dengan Ibunya.

Saat ini Riri duduk di samping Leon yang memakai kemeja putih dan jas hitam yang kelihatannya sangat mahal, entah dari mana dia mendapatkannya.

Kini mata Riri tertuju ke arah orang-orang menyeramkan yang menghadiri acara ijab kabulnya.

'Pasti itu teman-temannya,' tebak Riri ketika melihat perawakan mereka yang sangat menyeramkan.

Jantung Riri berdebar hebat kala ayahnya menjabat tangan Leon disaksikan penghulu. Gadis itu menatap Ayahnya dengan wajah sendu. Dia tak percaya bahwa malam ini adalah malam pernikahannya, bahkan Ayahnya sendiri yang akan menikahkannya.

Riri berharap itu semua adalah mimpi buruk, dan dia akan segera terbangun dari mimpi buruknya. Namun apalah daya, Riri hanya bisa menghela napas ketika rentetan kalimat ijab qabul itu diucap dari wali dan juga calon mempelainya.

Namun, ada satu hal yang membuat Riri tercengang. Terlebih saat ayahnya berujar kalimat ijab.

“Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau saudara atau ananda Leon Alvindo Ganada bin Arjuna Ganada dengan anak saya yang bernama Rinanda Audrelia dengan maskawin berupa seperangkat alat shalat dan uang senilai seratus juta rupiah dibayar tunai.”

“Saya terima nikahnya dan kawinnya Rinanda Audrelia binti bapak Fikri Aditya Zaidan dengan mas kawin tersebut dibayar tunai.”

Seketika, Riri memelongo mendengar mas kawin yang diberikan pria preman itu untuknya.

'Seratus juta? Itu serius? Itu bukan uang haram, kan?'

Comments (1)
goodnovel comment avatar
nurdianis
Selamat ya..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Suami Premanku Ternyata Sultan   2. Ponakan Baru.

    “Mempelai wanita bisa mencium tangan mempelai pria.” Suara pak penghulu membuyarkan lamunan Riri. Gadis itu terlalu lama melamun memikirkan dari mana Leon mendapatkan uang itu, sampai-sampai dia tak sadar bahwa acara ijab kabulnya sudah selesai. Riri melihat ke arah Leon yang sudah dibalas Leon dengan tatapan yang sangat tajam sambil menyodorkan tangannya. Riri menghela napas pasrah, dia hanya bisa mengikuti alur takdir yang sedang mempermainkannya. Mau mengeluh juga sudah terlambat. Pernikahan mereka telah sah secara agama dan negara. “Saya titip anak saya ya, Nak. Tolong dijaga baik-baik.” Bu Khana, ibunya Riri kembali berpesan pada laki-laki yang telah jadi menantunya itu. Dilihat dari penampilannya, dua orang tua Riri itu jelas sudah tahu tahu apa pekerjaan menantunya. , begitu juga dengan Ayah Riri yang sudah lepas tangan terhadap anak sulungnya. “Iya bu.” Hanya itu saja jawaban Leon. Selepas itu, Bu Khana dan yang lainnya membubarkan diri. Jam sudah menunjukkan p

    Last Updated : 2023-12-13
  • Suami Premanku Ternyata Sultan   3. Cenayang.

    'Apa aku tadi terlalu kelihatan ya ngupingnya?'Riri tersentak kaget, dirinya tak menyangka akan ketahuan secepat ini.“Iya!” balas Leon dengan suara sedikit meninggi.Untuk yang kedua kalinya Riri dibuat kaget dengan ucapan suaminya. 'Dia bisa baca isi pikiranku?'“Nggak bisa.” Lagi-lagi.'Apa dia cenayang ya?'“Bukan.”Kali ini, rasa penasaran Riri sudah tak terelakkan lagi. Untuk itu, dia berteriak dengan sangat kencang. “Kamu bisa baca isi pikiranku?!!” “Kenapa?” Nada suara laki-laki itu terdengar meremehkan.Riri kaget bukan main. Perlahan-lahan, dia memutar badannya dan menengok ke arah Leon berada.Di sana terlihat Leon yang sedang duduk di tepi ranjang sambil menatap tajam ke arahnya.“Udah sana tidur! Awas saja kalau berani berisik lagi!... Aku tak akan segan-segan untuk mengusirmu dari sini!” Pria itu mengancam.“Tapikan yang berisik dari tadi dia. Kok malah aku sih yang disalahin?” Riri berucap pelan. Akhirnya, karena tak mau memperpanjang masalah, Riri pun memilih untuk tidur saja.Me

    Last Updated : 2023-12-13
  • Suami Premanku Ternyata Sultan   4. Mulut Biadab.

    “Ya ampun! Padahal yang mau menikah itu kakak kamu, tapi kok bisa sih keduluan sama kamu?” Setelah selesai bersih-bersih di rumah lama sang suami, Riri dan Leon pergi ke rumah tantenya. Dan di sinilah mereka, di rumah sepupunya Riri. Namun baru saja dia dan Leon sampai dan turun dari motor, Riri dan Leon sudah disambut dengan suara-suara tak mengenakkan dari mulut saudara-saudara ibunya. Inilah yang Riri sebalkan dari keluarga besar ibunya. Semuanya punya mulut biadab yang tidak bisa direm kalau sudah membicarakan orang lain. 'Baru juga sampe udah pada nyinyir aja tuh emak-emak rempong!' Kesal Riri hanya bisa disuarakan dalam hati. Bisa gawat kalau dia menghujat tante-tantenya langsung di depan. Bukannya takut, Riri hanya tak mau saja hubungan ibunya dengan saudaranya merenggang hanya karna kemarahannya saja. Pandangan Riri kini beralih pada Leon yang sepertinya juga tak suka pada omongan tantenya. Sambil menyenggol tangan Leon, Riri berbicara dalam hati, 'Yang sabar, ya

    Last Updated : 2023-12-13
  • Suami Premanku Ternyata Sultan   5. Pengangguran.

    Teriakan Riri yang sangat nyaring membuat orang-orang berhenti sejenak dari aktivitasnya untuk melihat apa yang tengah terjadi.“Apa sih! Nggak jelas.”Sedangkan, wanita yang diteriaki Riri justru masih duduk di atas pangkuan Leon, menatapnya dengan pandangan tak suka.Riri menatap tajam ke arah Leon untuk meminta penjelasan mengenai siapa wanita yang saat ini sedang duduk di pangkuannya.“Teman sekelas waktu SMA.” Respon Leon yang terlihat sangat santai membuat Riri memikirkan satu hal ‘dia sudah terbiasa'. Tak terlihat pergerakan sama sekali dari suaminya, Riri memutuskan untuk meletakkan piring satenya dan menarik wanita itu untuk menjauh dari suaminya. “Minggir!!” Bukannya menyingkir dari pangkuan Leon, wanita itu justru merangkul leher Leon dengan kedua tangannya.Dan lagi-lagi, Leon tak bergerak sedikit pun ketika wanita itu sedang memeluk lehernya.Kesal karna tak dapat mengusir wanita itu, Riri menghentakkan kakinya berkali-kali seperti bocah kecil yang sedang merajuk. “Leon!!” Kemu

    Last Updated : 2023-12-14
  • Suami Premanku Ternyata Sultan   6. Uang Mahar.

    “Itu mahar.” Leon menjawab pertanyaan Riri yang menggebu dengan santai.Mata Riri melotot karna tak terima. Walaupun sudah mendapatkan jawabannya, dia tetap saja kesal dengan hal yang dilakukan orang tua dan suaminya di belakang tanpa sepengetahuannya. “Tetap aja kenapa nggak bilang dulu ke aku? Kalian anggap aku itu apa?!”Leon menatap Riri yang sudah meneteskan air mata dengan tatapan kosong, entah apa yang saat ini ada dipikiran laki-laki berbadan kekar itu.Karena melihat orang-orang di sekelilingnya yang sudah mulai menggosipkannya, Riri melepas baju Leon dan pergi meninggalkan suaminya begitu saja.Leon tak banyak bicara dan hanya mengikuti Riri dari belakang dengan berbagai pikiran yang sedang berkecamuk diotaknya.'Aku harus tanya sama ibu secepatnya! Bisa-bisanya mereka sembunyiin hal besar seperti ini dari aku!' Riri berhenti lalu menengok ke kanan dan kiri untuk mencari angkutan umum. Namun setelah 10 menit berlalu, tak ada satu pun kendaraan umum yang lewat di depannya.“Kita na

    Last Updated : 2023-12-15
  • Suami Premanku Ternyata Sultan   7. Apartmenen Leon.

    “Ke Apartemenku.”Mata Riri menyipit tak percaya, rumah kecil saja digunakan bersama-sama, masa iya Leon mempunyai sebuah Apartemen? Kalaupun iya, kenapa Leon tak menggunakannya? Itulah yang ada di pikiran Riri saat ini.Ada banyak sekali rasa keraguan yang ada di dalam hatinya. Namun Riri tetap mencoba untuk percaya.Riri mengangguk lalu berjalan ke arah Leon yang sudah duduk manis di atas motornya, kendaraan beroda dua itu melaju kembali ke kota Jakarta untuk pergi ke tempat yang akan disinggahi oleh Riri.Tak terasa satu jam berlalu, montor yang dikendarai mereka kini berbelok ke arah gedung pencakar langit yang ada di salah satu kota metropolitan.Riri memandang tanpa berkedip ketika motor Leon sudah memasuki area basemen yang hanya ada mobil mahal di dalamnya.‘Ini serius? Aku bakal tinggal di sini?’Riri tak bisa mengalihkan pandangannya dari beberapa mobil mahal yang terparkir di sana. Rasa takjub dan kagum tak bisa dia kendalikan lagi, bahkan Riri sampai tak sadar kalau motor

    Last Updated : 2023-12-17
  • Suami Premanku Ternyata Sultan   8. Mantan Teman Sekelas.

    "Pria itu tidak pulang?"Jam sudah menunjukkan pukul 2 dini hari, tetapi suamibarunya belum juga memperlihatkan batang hidungnya. Walaupun sudah tahu Leontak akan pulang ke apartemen, Riri tetap saja menunggunya dengan harapansetidaknya laki-laki itu bisa menemaninya. Tidurnya sampai tak tenang.Kesulitan beradaptasi dengan lingkungan baru menambah kesulitan tidur yangdialami Riri. Ia yang sulit merasa nyaman di tempat baru, terlebih kali inisendirian ... membuat matanya enggan terpejam. Akhirnya, karena kantuk tak kunjung datang, Riri memutuskan pergi ke balkonuntuk melihat pemandangan kota Jakarta di pagi dini hari. Cahaya dari berbagaigedung membuat pemandangannya menjadi sangat indah, apa lagi dengan banyaknyakendaraan yang berlalu lalang. Sedikit ramai dan bising memang untuk ukuranpemandangan di pagi dini hari. Namun apalah daya, yang saat ini ada di depannyaadalah kota yang mendapatkan julukan sebagai kota metropolitan.“Nggak papa! Aku kan selama ini udah hidup serb

    Last Updated : 2023-12-20
  • Suami Premanku Ternyata Sultan   9. Sindiran.

    Zahra berjalan mendekat ke arah Riri lalu berbisik.“Udahlah, kalau iri bilang aja, lagian yang ngajak pacaran kan Adi, mana bisaditolak. Kamu tahu sendiri kan kalau Adi itu banyak duitnya?!”Dengan perasaan kesal campur kasihan, Riri memegang bahu Zahra lalu membalasbisikan Zahra. “Gws deh. Hati-hati, Adi punya banyak cewek.”Setelah membisikkan itu Riri berjalan melewati Zahra dan Adi untuk pergi keapartemennya.“Dasar nyebelin!!...” teriak Zahra saat melihat Riri sudah berjalan menjauh. “Ohiya!! Besok anniversary aku sama Adi!! Datang ya ke hotel Arjuna!” lanjutnya.Riri hanya bisa menggelengkan kepalanya dan tetap berjalan. Ketika Riri sampaidi depan pintu unit apartemennya, Riri baru saja mengingat kalau dirinya sedangmarah dan ingin pergi ke orang tuanya yang masih berada di rumah budenya.“Sial! Aku lupa lagi.”Di sepanjang lorong berbagai sumpah-serapah keluar dari mulut Riri, entah ituuntuk Leon, Zahra, ataupun pamanya.Di tengah-tengah kekesalan Riri, tiba-tiba saja a

    Last Updated : 2023-12-22

Latest chapter

  • Suami Premanku Ternyata Sultan   125. Tak Tega. (Tamat).

    Kabar menghilangnya Ariza membuat heboh keluarga besar bu Khansa, Riri yang tidak memiliki hubungan baik dengan Ariza terpaksa ikut mencari keberadaan sepupunya itu. “Nak Leon, tolong paman, dia anak perempuan paman satu-satunya, bagaimana kalau sampai terjadi sesuatu dengannya.” Ujar pak Abdul dengan wajah melasnya. Tentu saja orang yang paling di sasar pertama adalah Leon, koneksi dan anak buah Leon yang tersebar di seluruh Indonesia menjadi modal utama pak Abdul untuk mencari putrinya. Riri yang melihat pamannya seperti itu menjadi tak tega. Walaupun tidak memiliki hubungan yang baik, bagaimana pun Ariza adalah sepupu Riri, sejahat apa pun dia tentu saja Riri harus membantu untuk mencarinya. “Bantu saja mas, aku tidak tega melihatnya.” Bisik Riri tepat di samping telinga Leon. Bagi Leon yang mengetahui niat buruk Ariza kepada Riri sangat sulit untuk melepaskannya, terlebih lagi kejadian beberapa hari yang lalu bisa terulang kembali. “Kita bicarakan nanti di kamar.

  • Suami Premanku Ternyata Sultan   124. Kekejaman Leon.

    “Lebih baik kamu jauhkan sapu tangan itu sebelum nyawamu melayang!.” Mendengar ada suara yang menghentikannya, tanpa menoleh sedikit pun, wanita itu mengeluarkan sebuah pisau dari tasnya menggunakan salah satu tangannya yang lain. Sebelum berhasil melancarkan aksinya, Leon melempar sepatu yang di pakainya hingga membuat pisau itu terjatuh di lantai. Dua orang bergegas berlari dan menangkap wanita itu, namun naasnya sapu tangan yang di bawa wanita itu terjatuh tepat di atas wajah salah satu anak Leon. Leon berlari menghampiri putranya, untung saja dia tidak apa-apa. Leon melirik sinis kearah wanita itu setelah memastikan kondisi ketiga putranya baik-baik saja. “Aku akan menghancurkan hidup anakmu!!...” Teriak wanita itu dengan di iringi tawanya yang menggelegar. Arga masuk ke dalam kamar Leon sembari membawa sapu tangan yang persis seperti milik wanita itu. “Di sapu tangannya terdapat air keras, kalau menetes di kulit sedikit saja, wajahnya pasti akan rusak.” Wanita itu

  • Suami Premanku Ternyata Sultan   123. Bayi Istimewa.

    “Mereka semua pergi dengan keinginan mereka sendiri. Tapi kalau kamu mau, aku bisa bawa mereka kembali ke sini.” Riri kembali terdiam, sudah banyak hal yang dia lewatkan setelah berada di Villa selama tiga bulan, dan segalanya kini menjadi rumit. Bagi Riri yang telah lama merasa bosan dan kesepian, dia pasti akan tetap memilih untuk membawa keluarganya kembali pulang ke rumah, namun hati nurani Riti tidak mengizinkannya untuk bersikap egois, karna bagaimana pun semua berhak untuk hidup sesuai dengan keinginannya masing-masing. “Lalu Satria bagaimana?.” Tanya Riri yang melewatkan satu orang. “Dia memilih untuk melanjutkan pendidikan kedokterannya dan meninggalkan jurusan bisnis seperti yang dia inginkan. Sekarang dia berada di Inggris bersama tiga bocah kematian itu, jadi kamu tidak perlu khawatir.” ***** Leon mengeluarkan sebuah bungkus rokok dari sakunya. Sudah sangat lama sekali dia tidak merokok, terakhir kali pun Leon merokok ketika mendapatkan kabar kalau mertuanya terk

  • Suami Premanku Ternyata Sultan   122. Mengadopsi Aksa.

    Kedua mata Riri perlahan-lahan terbuka, hal yang pertama kali di lihat oleh Riri adalah sebuah langit-langit putih berhiaskan emas yang berkilauan. “Akhirnya kamu sadar juga nak, Ibu khawatir kalau terjadi sesuatu sama kamu, untung saja dokter bilang tidak apa-apa.” ‘Ada apa ini, apa yang sudah terjadi kepadaku?.’ Tanya Riri dalam hati. Riri menoleh kearah Ibunya yang dengan khawatir memegang salah satu tangannya erat-erat. Kepalanya yang terasa sangat sakit membuat Riri kesulitan untuk berpikir. Berbagai pertanyaan mengenai kondisinya berkecamuk di pikiran Riri yang membuat rasa sakit di kepalanya bertambah semakin menjadi-jadi. Riri merintih kesakitan, telinganya juga tiba-tiba berdenging sangat nyaring, tubuh Riri meringkuk ketika kepalanya terserang rasa sakit yang luar biasa. Melihat putrinya yang merintih kesakitan, bu Khansa berteriak memanggil nama Leon. Mendengar teriakan dari Ibu mertuanya, Leon bergegas menghampiri sumber suara. Ketika sudah berada di depan kamar

  • Suami Premanku Ternyata Sultan   121. Menyelesaikan Semuanya.

    “Malu kamu bilang?! Kalau kamu masih memiliki rasa malu! Ganti rugi atas kematian anakku! Kalian harus membayarnya!.”“Benar! Kamu harus membayar empat triliun kepada kami!. Kalau kamu tidak membayarnya, kami akan menghancurkan rumah ini!.”Tangan Riri mengepal kuat dan akan bersiap untuk menghantam wajah empat orang yang berada di depan matanya. Di saat Karina sedang di kabarkan sakit bahkan sampai sekarat di rumah sakit, bukannya menjenguk mereka malah datang meminta sejumlah uang ganti rugi.“Anak yang mana? Kalau maksud tante itu kak Karina, sampai saat ini dia masih hidup dan masih bisa bernafas!.”“Tapi kak Karina sekarat karna kalian! Kalian sudah menaruh racun ke dalam makanannya!. Kalau kalian tidak suka setidaknya jangan membunuh kak Karina!.”Riri mengelus dadanya sembari mengatur nafas agar tidak terbawa emosi, cerita tentang kekejaman mereka yang di ceritakan oleh Leon melekat jelas di ingatan Riri. Peran saudara dan ibu tiri yang mereka lakukan sangat baik hingga me

  • Suami Premanku Ternyata Sultan   120. Makanan Beracun.

    Suara ketukan terdengar di pintu kamar pengantin yang akan menghabiskan waktu bersama setelah serangkaian acara yang melelahkan. Suara ketukan itu tak kunjung berhenti sampai salah satu dari kedua orang yang berada di kamar itu membuka pintu. “Kenapa Leon? Apa kamu tidak akan membiarkan aku beristirahat dengan tenang malam ini?.” Leon menatap wajah pamannya lalu mengintip ke dalam kamar. Di sana sudah terdapat sebuah meja dengan berbagai makanan yang di hidangkan. Di salah satu sisi meja sudah ada seorang wanita yang mengenakan sebuah gaun putih yang cantik, jika di lihat dari posisinya wanita itu terlihat akan segera menyantap hidangan di depannya. “Jangan makan apa pun sampai besok siang.” Asrof menatap heran kearah Leon, dan seketika ekspresi wajah Asrof berubah menjadi panik. Asrof menoleh ke belakang dan menatap istrinya yang akan memasukkan sesendok makanan ke dalam mulutnya. Tanpa berpikir lama Asrof langsung berlari dan menepis tangan Karina dengan kasar. Sendok

  • Suami Premanku Ternyata Sultan   119. Adik Tiri.

    “Asal kamu tahu ya, aku berhasil menggoda suamimu dan membuatnya menerimaku." Bagi orang yang tidak tahu apa-apa pasti akan berpikiran negatif, tapi bagi Riri yang sudah mendengar semua ceritanya dari Leon, itu bukanlah sesuatu hal yang mengejutkan. “Iya, aku sudah mendengar semuanya dari yang bersangkutan kok. Padahal hanya bisa duduk di pangkuan suamiku dengan telanjang tanpa di usir, tapi kamu membanggakannya seolah-olah pernah tidur berdua saja dengan suamiku. Ya setidaknya sekarang aku tahu betapa murahnya dirimu yang bangga karna menjadi bahan tontonan orang lain ketika telanjang.” Mereka berdua meninggalkan tempat pelaminan dengan wajah memerah. Melihat mereka berdua pergi dengan kesal, Riri tersenyum puas walaupun sedikit menyimpan kekesalan karna mereka mengungkit tentang kelakuan busuk suaminya. Riri kembali menatap Karina yang sudah bisa mengangkat kepalanya. “Jangan di pikirkan lagi, kakak lebih baik dari pada mereka kok.” “Tapi apakah yang kamu katakan itu

  • Suami Premanku Ternyata Sultan   118. Jauh Lebih Baik.

    “Mah, aku tidak mau menikah dengan dia. Aku tidak suka dengan dia mah.”“Diam kamu! Kalau bisa di ganti dengan adikmu, mamah akan dengan suka rela menggantimu!. Seharusnya kamu bersyukur karna ada orang yang mau menikahimu dengan mahar tinggi, apa lagi sampai mengadakan pesta di hotel begini.”Riri memperhatikan anak dan ibu yang berada di depannya, bisik-bisik yang mereka lakukan membuat Riri penasaran tentang apa yang mereka bicarakan sampai serius begitu.Semuanya sudah siap, kedua pengantin telah duduk berdampingan dan siap mengikat diri dengan janji suci pernikahan.Dari awal sampai akhir raut wajah sang pengantin wanita berhasil menyita perhatian Riri. Riri merasa dia pasti terpaksa seperti yang pernah terjadi padanya dulu, tapi Riri merasa kali ini hubungannya sedikit rumit dari yang pernah dulu dirinya alami.“Kenapa merasa seperti melihat diri sendiri ya? Kalau dulu kamu tidak menuruti apa yang Ibu katakan, cerita hidupmu pasti tidak akan seperti ini.”Bu Khansa kembali

  • Suami Premanku Ternyata Sultan   117. De Javu.

    “Lihatkan, akulah pemenangnya, sekarang jangan ganggu istriku lagi.” ‘Dasar menyebalkan!.’ Kesal Dion dalam hati. Kedatangan Leon dan Riri di sambut hangat oleh orang-orang yang ada di dalam rumah, terutama orang-orang yang mengetahui kehamilan Riri. Tentu saja di antara orang-orang yang berbahagia itu ada beberapa orang yang tidak senang dengan kedatangan Leon dan Riri. Salah satunya adalah paman Riri yang sering membuat masalah di mana-mana menggunakan nama Leon sebagai tamengnya. “Leon, di mana bude dan sepupumu? Kenapa mereka tidak datang bersama kalian?.” Tanya paman Abdul yang tidak melihat keberadaan adik, istri, anak, serta keponakannya. “Sepupu? Mana mungkin aku memiliki sepupu, paman kandungku satu-satunya baru menikah, bagaimana bisa aku memiliki sepupu.” Sindiran yang di ucapkan Leon berhasil mengenai tiga orang sekaligus. Pak Abdul, Asrof dan juga Dimas terdiam tak berkutik saat mendapatkan kata-kata menohok dari Leon. Pak Abdul sebisa mungkin mengontrol

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status