Share

238). Kabar Ginanjar

***

"Ra, Papa kenapa?"

"Papa, Dan. Kata dokter dia ...."

Alih-alih mengatakan kabar yang baru saja dia dapat pada Danendra, yang dilakukan Adara sekarang justru terisak kembali lalu sibuk menyeka air matanya—membuat rasa penasaran semakin bertumpuk di hati Danendra.

"Ra," panggil Danendra. "Bisa tenangin diri kamu dulu?"

"Papa," lirih Adara.

"Papa kenapa? Ada apa sama Papa?" tanya Danendra

—berusaha bersikap sesabar mungkin. "Apa terjadi sesuatu atau gimana? Coba bilang sama aku."

Adara berusaha menghentikan isakkan tangisnya lalu memandang Danendra kembali.

"Papa, Dan," ucapnya lagi. "Papa sadar."

"Sadar?" Wajah Danendra terlihat cukup terkejut dengan apa yang baru saja disampaikan Adara. "Maksud kamu Papa siuman? Papa buka mata? Sadar gitu?"

Adara mengangguk. "Iya, Dan," jawabnya. "Dokter bilang Papa sadar setengah jam lalu dan sekarang kondisinya mulai stabil."

Mendapat kabar bahagia, kedua kaki Danendra tiba-tiba saja merasa lemas, sampai-sampai tak mampu menopang badannya sendir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status