Share

239). Pernyataan Sebenarnya

***

"Bahan-bahan mpasinya ada di kulkas ya, Mbak. Kalau saya agak siangan pulang, bikin aja. Elara enggak boleh makan siang lebih dari jam dua belas."

"Siap, Non."

"Ya udah saya sama Danendra pergi dulu."

"Hati-hati di jalan, Non."

"Iya."

Pagi ini sekitar pukul delapan, Adara dan Danendra bergegas menuju rumah sakit setelah sebelumnya Adara melaksanakan kewajibannya sebagai seorang ibu—memandikkan juga menyuapi Elara.

Tak rewel, Elara cukup anteung ketika ditinggalkan karena asyik bermain bersama asisten rumah tangganya di ruang tengah rumah.

Adara beruntung. Selain punya suami sebaik Danendra, dia juga punya putri yang cukup pengertian. Seolah mengerti dengan keadaan sang mama, Elara tak pernah rewel sedikit pun ketika Adara meninggalkannya.

Jika bisa, sebenarnya Adara ingin membawa serta Elara ke rumah sakit untuk bertemu Ginanjar. Namun, tentu saja peraturan rumah sakit yang tak memperbolehkan anak di bawah tiga belas tahun berkeliaran di sana, Adara cari aman.

Lagipula usia Elara
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status