Beranda / Pernikahan / Suami Pengganti Yang Membenciku / Bab 66 Mengungkap Identitas

Share

Bab 66 Mengungkap Identitas

Penulis: Linda Malik
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Anggara kembali bekerja, meskipun Baskoro melarangnya, dan meminta untuk ambil cuti hingga beberapa hari ke depan. Namun semangat Anggara begitu kuat. Dia ingin segera membangkitkan kembali perusahaan keluarganya.

Itulah satu-satunya cara agar dia bisa segera membayar hutang pada keluarga Rinega.

Anggara tak ingin keluarganya berada di bawah kekuasaan Argi. Bahkan dia kini berhasil menambah satu kantor cabang di kota lain, tapi masih di wilayah Jakarta. Tentunya tanpa sepengetahuan Argi. Dia meminta Taufan untuk mengawasi kantor cabang yang nantinya akan dijadikan Anggara sebagai tumpuan.

Dengan kemampuannya yang handal, Anggara berhasil menarik para investor asing yang dulunya pernah bekerja sama dengan perusahaan inti.

Meskipun sedikit kerepotan mengurus dua perusahaan, apalagi Taufan belum terlalu mahir dalam menghandle semua pekerjaan. Anggara mampu mengatasinya, dengan memantau kondisi perusahaan barunya secara daring. Tentu Taufan akan terus menelpon Anggara untuk bertanya, seh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Suami Pengganti Yang Membenciku   Bab 67 Bertemu Daddy dan Oma

    Sementara itu di ruang kerja, Taufan mulai menghubungi Anggara untuk memberitahu perihal kedatangan Bayu. “Perusahaan Rinega Corp mengutus satu orang untuk menjalin kerja sama dengan perusahaan ini. Bagaimana Ang menurutmu?” tanya Taufan di panggilan yang terhubung. Anggara terdiam beberapa saat, hingga akhirnya menjawab, “Jangan terima kerja sama itu. Dan jika ada orang dari perusahaan Rinega datang, tolong tolak.” Tak hanya sekali Anggara menolak kerja sama, dia akan menolak perusahaan yang menurutnya tidak berkompeten. Namun Taufan sedikitnya mengetahui profil perusahaan Rinega dari media yang diberitakan. Taufan merasa aneh mendengar penolakan Anggara terhadap perusahaan Rinega yang menurutnya termasuk perusahaan besar. “Apa ada alasan yang bisa aku utarakan nantinya pada mereka?” “Tidak ada, bilang saja jika perusahaan kita sudah menutup kerjasama dengan perusahaan lain,” jawaban Anggara membuat Taufan semakin bingung. Tentu hal itu tidak masuk akal, karena baru kemarin Angga

  • Suami Pengganti Yang Membenciku   Bab 68 Kecurigaan Akira

    Rumi segera menghampiri mobil dimana Soni telah menunggu. Setelah berpamitan, dan tentunya Ashley tampak sedih dengan pertemuan singkat. Namun Rumi tak ada cara lain selain memaksa.“Daddy berjanji kita akan segera bersama Ash. Sekarang Ash harus pulang, kasihan mami menunggu di rumah,” jelas Anggara tadi, mampu meyakinkan putrinya.“Bik umi, mengapa Ash dan mami tidak tinggal di rumah Daddy saja?” pertanyaan Ashley yang membuat Rumi kebingungan menjawab. Kini mereka berdua telah duduk di dalam mobil.Sebelum menjawab, Rumi dapat melihat sekilas jika Soni menatap ke arahnya dari spion. Sehingga dia mengurungkan niat untuk menjawab. Rumi takut jika Soni akan melapor pada Argi.Rumi segera mengalihkan perhatian Ashley dengan mainan yang sudah dibelikan Anggara, hingga akhirnya bocah perempuan itu melupakan pertanyaannya.***Akira memandang pada buket bunga yang diberikan Rumi padanya. Rumi mengatakan jika itu pemberian dari Ruth untuknya, dia juga menjelaskan jika tadi tak sengaja bert

  • Suami Pengganti Yang Membenciku   Bab 69 Mencari Tahu

    “Apa? Kerja sama kita ditolak? Apa kau lupa caranya bekerja dengan baik? Dasar tak becus!” bentak Argi pada asistennya dalam sebuah panggilan telepon.Semenjak dia memegang kendali perusahaan Rinega Corp, tak pernah ada satupun perusahaan yang menolak kerja sama darinya. Hal itu melukai harga diri Argi.Semenjak perusahaan AA muncul, posisi Rinega Corp tergeser. Bahkan media sedang gencar-gencarnya memberitakan perusahaan AA, yang berhasil menarik banyak investor dari manca negara. Dan membuat perusahaan Rinega tenggelam beritanya.Tentu hal itu mempengaruhi popularitas yang berguna untuk menarik para investor. Bahkan ada beberapa investor yang sudah tak lagi bekerja sama dengan perusahaan Rinega, namun lebih memilih untuk menanamkan saham di perusahaan yang masih bau kencur itu.“Apa kau sudah menemui pemilik perusahaan itu?” tanya Argi lagi. Namun jawaban Bayu membuatnya tambah naik pitam. “Bagaimana mungkin kau gagal menemuinya? Haruskah aku yang turun tangan? Hah?”“Cari tahu pemi

  • Suami Pengganti Yang Membenciku   Bab 70 Permintaan Clara

    “Mengapa kau pulang tanpa membawa hasil? Bukankah aku sudah mengatakannya, jika aku tak mengijinkanmu pulang tanpa memberikan apa yang aku mau?” sentak Argi penuh amarah. Membuat Bayu terlonjak kaget. Tak sekali Argi marah, namun kali ini terasa lebih menakutkan dari sebelumnya. “Maaf, bos. Aku tadi sudah berusaha untuk menemui Taufan, tapi sekuriti di sana mengusirku dengan kasar,” jelas Bayu sembari menunduk. “Apa kau kehabisan akal? Kau bisa menemuinya di luar, bodoh!” teriak Argi berapi-api. Bahkan Clara yang berada di sampingnya ikut merasa ketakutan. “Baiklah jika diperbolehkan ijinkan aku untuk pulang ke rumah menemui anak istriku. Besok pagi aku akan kesana lagi.” “Tidak perlu! Pulanglah!” Argi mengibas tangannya ke arah Bayu, lalu kembali duduk dengan raut wajah yang masih memerah. Setelah melihat Bayu keluar dari ruangan, Clara mendekati Argi yang hatinya masih diliputi amarah. “Apa yang membuatmu marah seperti ini? Mungkin kamu bisa ceritakan padaku, untuk meringankan

  • Suami Pengganti Yang Membenciku   Bab 71 Telepon Misterius

    Ruth terkejut tatkala melihat isi pesan dari Rumi. Memang cukup mudah untuk menutupi kebohongan, namun menutup mulut anak usia dua tahun tentu sangat sulit.Wajah Ruth tampak cemas memikirkan hal yang akan terjadi jika Akira mengetahui keberadaan Anggara masih hidup.Hal itu tertangkap oleh Baskoro yang baru saja membuka matanya setelah tidur siang.“Apa Ruth? Mengapa wajahmu terlihat cemas? Apa terjadi sesuatu?” Baskoro mendekati istrinya, namun Ruth hanya berdiam tak menjawab, malah menyodorkan ponsel ke arahnya. Membuat wajah Baskoro mengerut bingung.“Rumi baru saja mengirim pesan, mas,” ucap Ruth menatap pada suaminya.Baskoro mengalihkan pandangannya pada layar ponsel yang masih belum terkunci. Kini matanya melihat dan mulai membaca isi pesan yang dikirim Rumi. Namun Ruth tak melihat perubahan raut wajah dari Baskoro. Baskoro tersenyum tipis, lalu mengembalikan ponsel ke istrinya.“Untuk apa kau cemas? Bukankah harusnya seperti itu? Akira memang harus tahu jika Anggara masih hid

  • Suami Pengganti Yang Membenciku   Bab 72 Argi Berkhianat

    “Apa maksudmu? Kau tahu kan jika aku sudah memiliki istri dan sebentar lagi akan memiliki anak?” ujar Argi yang merasa tak senang mendengar permintaan Clara. Sungguh dia mengira Clara sudah menjebaknya.“Tapi, sayang. Aku sudah memberikan semua milikku hanya untukmu, bahkan aku yang menemanimu selama beberapa bulan ini. Aku tahu bagaimana hubunganmu dengan istrimu. Kau tidak mencintainya, maka kau menerimaku.” Argi mendorong tubuh Clara untuk menjauh darinya. Lalu bangkit berdiri sembari memasukkan kedua tangan dalam saku celana.“Kau jangan sok tahu, Clara. Aku menikahi istriku karena memang dahulu aku mencintainya. Bahkan dulunya istriku adalah cinta pertamaku, sebelum pria pengkhianat merebutnya dariku.” Ekspresi Argi kembali dingin.“Lalu bagaimana denganku? Apa kau hanya menganggap aku sebagai pemuas nafsumu sesaat? Kau akan membuangku jika kau sudah tak membutuhkanku? Itu yang akan kau lakukan?” Clara sangat cemburu mendengar ucapan Argi, sungguh dia tidak terima jika pria yan

  • Suami Pengganti Yang Membenciku   Bab 73 Akira Bertemu dengan Anggara

    Akira terus menggedor pintu kamar Rumi, untuk mencari pertolongan. Perutnya kembali merasakan nyeri tak tertahankan, hingga dia memutuskan untuk meminta bantuan Rumi. Bahkan untuk menopang tubuhnya sendiri, Akira sudah tidak mampu. Hingga dia terjatuh di depan pintu kamar Rumi dengan tangan yang terus menggedor pintu. Tak lama Rumi membuka pintu kamar, dan alangkah terkejutnya melihat kondisi majikannya. “Non, non Akira kenapa non?” wajah Rumi tampak panik, lalu segera bersimpuh di hadapan Akira. “Tolong bawa aku ke rumah sakit, bik. Perutku rasanya sakit, aku sudah tidak tahan lagi, bik,” jawab Akira dengan lirih. “Baik non, kita akan ke rumah sakit.” Rumi memapah Akira untuk duduk di sofa. Lalu dia segera menghubungi Soni, sang supir. Namun hingga berkali-kali panggilannya tak dijawab. Membuat Rumi semakin bingung. “Duh, gimana ini? Non Akira harus segera mendapat pertolongan.” Rumi terlihat kebingungan, hingga akhirnya terlintas di pikirannya untuk meminta pertolongan pada Ru

  • Suami Pengganti Yang Membenciku   Bab 74 Keputusan Berat

    Anggara terus berjalan mondar-mandir di depan pintu. Ukuran perut Akira masih belum terlalu besar, sehingga Anggara bisa memastikan jika kandungannya masih muda dan belum saatnya bayi itu lahir.Waktu terus berlalu, namun pintu ruangan tak kunjung terbuka. Membuat perasaan Anggara tidak tenang, dadanya derus berdegup kencang karena rasa cemas.Hingga tak lama pintu ruangan terbuka, terlihat dokter wanita keluar dari sana. Anggara pun segera menghampiri dokter itu.“Bagaimana dok? Bagaimana kondisinya?” “Apa tuan adalah suami pasien?”Tanpa berpikir Anggara mengangguk. Ya, tentu dia masih menjadi suami Akira.“Ada satu hal yang ingin saya sampaikan. Dan mohon maaf sebelumnya, saya ingin bertanya sesuatu.” Dari raut wajah sang dokter, Anggara menangkap jika dirinya akan mendengar kabar buruk.“Katakan, dok! Apa yang ingin dokter tanyakan?” ujar Anggara sembari menghembuskan nafas berat.“Pasien sepertinya mengalami tekanan yang berat, maksud saya kondisi mental ibu hamil sangat mempeng

Bab terbaru

  • Suami Pengganti Yang Membenciku   Bab 142 Menikahlah Denganku!

    “Bagaimana kabarmu?” tanya Raditya dengan pandangan menelisik. Dia hendak memastikan kebenaran dari ucapan putranya.Hingga tatapannya tertuju pada perut Clara, yang terlihat masih datar. Tak lama, tatapannya pun kembali pada wajah Clara.“Kondisi saya seperti yang anda lihat. Andai pak Anggara tidak memberikan pekerjaan ini, mungkin saja hidup saya luntang-lantung,” ucap Clara menjelaskan.“Bolehkah aku bertanya?”Clara kembali memandang ke arah Raditya dengan mata memicing.“Silahkan, pak Radit!”“Apa benar kau telah mengandung benih putraku, Clara?” tanya Raditya sengaja mengurangi volume suaranya agar obrolan mereka tidak didengar orang lain.Clara menundukkan pandangan, jari jemarinya saling meremas di atas paha. Entah apa maksud dari kedatangan Raditya kesini, namun haruskah Clara menjawab jujur?Clara masih trauma akan sikap Argi yang kasar padanya sejak pertemuan terakhir mereka. Perkataan Argi yang tidak terima jika dirinya mengandung calon bayi keluarga Rinega, masih terngia

  • Suami Pengganti Yang Membenciku   Bab 141 Resmi Ditahan

    Argi Rinega menerima hukuman pidana penjara selama dua belas tahun. Itulah keputusan dari hakim yang menangani kasusnya.Tentu hal ini membuat orang tua Argi kecewa. Putra semata wayangnya harus menjalani hukuman berat.Meskipun pihak dari pengacara yang disewa oleh Raditya meminta pengajuan banding untuk meringankan hukuman. Namun dengan tegas putranya malah menolak.“Biarkan aku menjalani hukumanku. Mungkin dengan ini putraku akan memaafkan kesalahanku,” ucapnya sembari memeluk ibunya yang tengah terisak.Hati Lina hancur. Ibu mana yang tidak merasa sedih jika harus hidup terpisah dengan putranya.“Kami sudah tua nak, dua belas tahun itu bukan waktu yang sebentar. Biarkan pengacara papa untuk kali ini membantumu. Setidaknya untuk memotong masa hukumanmu,” ucap Lina sembari terisak.Argi bergeming, tangannya mengusap pelan punggung wanita yang telah melahirkannya.“Maaf, aku sudah mengecewakan kalian dengan perbuatanku,” hanya itu yang mampu terucap di mulut Argi. Hingga salah beber

  • Suami Pengganti Yang Membenciku   Bab 140 Penyesalan Argi

    Akira segera menjalani perawatan di sebuah klinik. Hal ini karena Anggara hanya menemukan klinik yang terdekat dengan lokasi pemakaman.“Dari kalian, siapa yang menjadi suami pasien?” tanya seorang petugas nakes yang bertugas. Melihat pada dua pria tampan yang mengantar satu wanita, tentu petugas tampak bingung.Anggara sedikit terkejut mendengar pertanyaan suster, sedari tadi dia tidak menyadari keberadaan Argi yang ternyata mengikutinya hingga klinik.“Saya suami pasien,” jawab Anggara setelah menoleh sekilas ke belakang.“Baik, ikuti saya. Dokter ingin berbicara dengan anda,” ucap suster, lalu membuka pintu ruangan lebih lebar.Anggara segera memasuki ruangan, sementara suster mencegah Argi yang hendak masuk.“Maaf, hanya suami pasien. Anda bisa menunggu di luar.”Suster segera menutup pintu ruangan. Lalu mengantar Anggara untuk menghampiri dokter.Sekilas Anggara melihat pada Akira yang tengah berbaring di atas ranjang pasien. Kondisinya masih memprihatinkan, kedua matanya masih t

  • Suami Pengganti Yang Membenciku   Bab 139 Kembali Kehilangan

    Selama di perjalanan, mobil Anggara terus mengikuti mobil milik Argi yang berada di depannya.Perjalanan menuju ke suatu tempat yang entah kemana.“Mas, aku takut,” ucap Akira yang entah mengapa hatinya mendadak diliputi rasa khawatir dan ketakutan. Padahal Argi akan mengantarkan mereka untuk bertemu putranya.Namun mengapa justru Akira merasakan dadanya terasa sakit tanpa sebab. Air mata terus jatuh bercucuran. Apakah karena kerinduan yang mendalam pada putranya?Anggara menggenggam tangan Akira dengan tatapan fokus ke depan. Dia tidak ingin kehilangan jejak Argi, tentu Anggara sedikit merasa was-was akan ajakan Argi.Mungkinkah Argi semudah itu menyerah untuk memberikan putranya pada Akira?Atau apakah ini sebuah jebakan?“Bersabarlah, kita akan segera bertemu dengan putra kita. Tidak perlu takut, sayang. Ada aku!” ucap Anggara menenangkan hati istrinya.Anggara dibuat terkejut tatkala mobil mereka terhenti di sebuah pemakaman umum. Kedua alisnya saling bertaut, wajahnya terlihat me

  • Suami Pengganti Yang Membenciku   Bab 138 Akhirnya Bercerai!

    Anggara mulai mengorek informasi dari media berita yang kini dia telusuri. Dan memang benar ucapan Bayu, sudah seminggu berlalu perusahaan itu di tutup.Lalu kemana perginya Argi? Mengapa di saat seperti ini justru dia menghilang? Apakah ini sebuah kesengajaan yang merupakan cara Argi untuk menghindar dari hukumannya?Tapi mengapa dia meminta pengacaranya untuk menolak gugatan cerai?Anggara mengalami jalan buntu, berhari-hari mencari keberadaan Argi namun hasilnya nihil. Hingga hari itu dia mendapatkan kabar dari anak buahnya.“Bos Anggara, kami sudah mengecek di bandara, jika sepuluh hari yang lalu ada penumpang atas nama Argi Rinega, serta Raditya Rinega dan istrinya melakukan penerbangan ke luar negeri,” ucap Dewa dari seberang telepon.“Kemana tujuan mereka?”“Singapura.”Anggara kembali terdiam. Haruskah dia mencari putra Akira hingga ke negeri Singa?Selama persidangan cerai belum usai, maka dia tidak bisa berbuat apapun untuk merebut putra Akira. Tentu hal asuh harus jatuh ke

  • Suami Pengganti Yang Membenciku   Bab 137 Jalan Buntu

    “Baiklah, karena berkas sudah lengkap, nanti saya akan segera mengurusnya,” ucap pengacara Kim pada Anggara dan Akira, yang saat itu berkunjung ke kantornya.“Kapan persidangan pertama akan dilakukan, Kim?” tanya Anggara memastikan.“Nanti akan saya kabari, pak Anggara. Kemungkinan besar satu hingga dua Minggu ke depan, tergantung dari pihak pengadilan yang memberi jadwal. Mungkin dua hari ke depan kita akan mengirim surat gugatan cerai kepada yang bersangkutan. Jika pihak yang digugat menyetujuinya, maka proses akan semakin cepat,” jelas Kim.Tentu hal itu tidak mungkin terjadi, Anggara tahu betul bagaimana ucapan terakhir Argi. Dia tidak akan semudah itu melepaskan Akira. Namun apapun yang terjadi, Anggara akan mengusahakan untuk gugatan cerai itu diterima.“Tolong hubungi aku tentang perkembangan prosesnya nanti,” ucap Anggara akhirnya, sebelum memutuskan obrolan.***Hari berlalu sangat cepat, pihak kepolisian sudah berhasil membuktikan kesalahan pria yang melakukan penculikan, me

  • Suami Pengganti Yang Membenciku   Bab 136 Menanam Benih Cinta 21+

    “Auwhhh! Apa kalian tidak bisa bekerja dengan benar?” sentak Argi pada suster yang tengah mengobati luka di wajahnya.“Maaf tuan, saya tidak sengaja,” suster menunduk dengan tangan gemetar karena ketakutan.“Pergilah! Dasar tidak becus!” Argi mengibas tangannya untuk mengusir suster yang merawatnya.Bayu yang berdiri tak jauh dari sana, tak heran dengan sikap arogan Argi. Namun dia ikut merasa prihatin atas apa yang menimpa teman sekaligus bosnya itu.Dia tidak menyangka akan terjadi keributan seperti tadi. Dua temannya saling berkelahi. Tentu menurut pandangan Bayu, Argi adalah pihak yang salah. Bagaimana tidak, jika Argi memukul lebih dulu saat kondisi Anggara tidak fokus. Jadi wajar jika Anggara memberinya pelajaran.“Hey, apa kau sudah menghubungi para investor? Bagaimana? Apa mereka mau menerima tawaran kita?” pertanyaan yang ditujukan pada asistennya.“Hasilnya nihil, tidak ada satupun yang mau menginvestasi ke perusahaan kita. Mungkin kamu harus memulihkan nama baikmu dulu, bar

  • Suami Pengganti Yang Membenciku   Bab 135 Meminta Bantuan Clara

    Anggara membawa Clara menuju rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis. Wajah Clara terlihat pucat dengan beberapa bekas tamparan yang masih membekas di pipinya. “Apa anda suaminya?” tanya dokter yang menangani Clara. “Bukan, aku hanya menolong,” balas Anggara singkat. “Apa yang terjadi dengan nona ini?” tanya dokter lagi. Sebelum memberikan tindakan, tentu dia harus mengetahui kronologi yang terjadi sehingga pasien seperti ini. “Beberapa orang menculiknya, dan aku berhasil menemukannya. Sepertinya dia mendapatkan perlakuan kasar, dan wanita ini sedang hamil,” jelas Anggara. Mata dokter melebar mendengar penjelasan Anggara. “Baiklah saya akan memberikan tindakan pertolongan, dan memeriksa kondisi janinnya. Apa anda bisa menghubungi keluarga nona ini?” tanya dokter lagi. “Akan saya usahakan,” jawab Anggara, meskipun dia tidak tahu perihal tentang Clara. Anggara pun digiring keluar ruangan, saat dokter mulai memeriksa keadaan pasien. Mungkin saat ini istrinya sedang kebi

  • Suami Pengganti Yang Membenciku   Bab 134 Menemukan Bukti Kejahatan

    “Permisi, Pa. Apa ada mas Anggara di dalam?” ucap Akira sembari mengetuk pintu ruang kerja ayah mertuanya. Meskipun pintu ruangan itu sedikit terbuka, namun Akira tidak langsung masuk. Karena takut mengganggu pembicaraan Baskoro dengan suaminya. Yang dia tahu Anggara berada di dalam.“Masuklah, Akira!” suara Baskoro terdengar dari dalam. Akira segera membuka pintu lebih lebar. Tatapannya merotasi ke sekeliling ruangan. Namun tak melihat keberadaan suaminya di sana.“Dimana mas Anggara, pa?” tanya Akira penasaran.“Aang masih ada urusan sebentar. Kamu tidak perlu khawatir,” jawab Baskoro dengan mimik datar. Sesuai dengan permintaan putranya, dia tidak akan memberitahu Akira.“Kemana, pa? Kok tumben mas Anggara gak ijin ke aku?” tanya Akira lagi dengan kedua alis saling bertaut, wajahnya masih terlihat cemas.Baskoro menghela nafas, memandang pada menantunya dari balik kacamatanya.“Tadi suamimu buru-buru, sepertinya ini mengenai perusahaan. Kamu tidak perlu khawatir, secepatnya suamim

DMCA.com Protection Status