Share

Bab 98

“En-Enjang …,” kata Dio lemah.

Bu Salma yang tertidur di kursi samping ranjang sambil memegang tangan Sang Putra terbangun mendapati pergerakan di tangan. Matanya mengerjab mendapati Dio gelisah sambil memejamkan mata. Bibirnya terus memanggil nama Enjang, menantu yang terabaikan selama ini.

“Dio, Sayang.

Bangunlah, Nak … ini mama.

Apa yang kamu rasakan hem?”

Mata itu terbuka perlahan dengan lemah. Bibirnya yang kering bergerak-gerak mengucapkan sesuatu dengn lemah. Bu Salma mendekatkan wajah agar bisa mendengar apa yang dikatakan putranya.

“Mama … Enjang mana?”

Belum sempat menjawab pertanyaan Dio, Bu Salma melihat pergerakan suaminya yang ikut terbangun.

“Dio sadar, ya Ma?

Ayah panggil dokter dulu,” kata Pak Bayu sambil beranjak menuju pintu.

Kantu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status