Share

Bab 103

Enjang duduk termenung setelah semua orang pergi beraktifitas. Pertemuan dengan Bu Salamah kemarin membuatnya banyak berpikir. Obrolan mereka masih saja terngiang di telinga.

“Mbak Rindi meninggalkan putranya demi menghindarkan Azka dari kakek dan neneknya. Mereka menjadikan cucu sebagai alat untuk memeras keluarga Pratama.”

“Bagaimana Ibu tahu?”

Wajah Enjang menegang. Dirinya tidak pernah tahu jika dalam keluarga suaminya bersama istri pertama adamengalami hal seperti itu. Dio tidak pernah sedikitpun membukanya dalam rumah Enjang.

“Mbak Rindi yang cerita karena kalut bingung mau bertindak bagaiman jadi meminta saran pada saya.

Maaf seharusnya saya tidak boleh lancang membuka hal ini, hanya saja saya tidak tega jika pernikahan mereka kandas karena kepergiannya itu,” kata wanita berusia sekitar empat puluh tahun itu dengan wajah menyesal.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status