Share

Bab 101

“Kalian memang luar biasa.

Maafkan, ayah, Enjang,” kata Ayah mertua tulus.

“Tak ada yang perlu dimaafkan, Yah.

Sekarang semua baik-baik saja dan semoga mereka selalu sehat.”

Senyum terkembang pada wajah-wajah yang mulai bertumbuhan keriput. Senyum mereka semakin terkembang ketika sepasang putra-putriku datang bersama pengasuh mereka dalam keadaan telah rapi dan wangi.

“Sini berikan padaku, Sus.” Mama Salma antusias menggendong bayi mungil itu sambil terus diciumnya.

“Jangan dicium terus, Ma …nanti lecet!” seru Mas Dio membuat semua tergelak.

Urat ketegangan yang beberapa hari ini dirasakan oleh para orang tua itu sepertinya telah terurai sempurna. Aku turut lega melihatnya.

“Akhir pecan ini kita akan mengadakan syukuran dan memberi nama si kembar.

Mas sudah hubungi kakak Royyan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status